Anda di halaman 1dari 10

Aspek Lingkungan Hidup Pada Studi Kelayakan Bisnis

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Farah Amalia, MM

Disusun Oleh :
Faidlurrizq Asysyifak (2001056017)
Aida Fathonah (2001056020)

MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan
mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan
sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan
dialokasikan kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang
akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Untuk menjalankan usaha diperlukan
sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak
dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkan untuk menentukan seberapa besar
pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usaha dan implikasi usaha tersebut
dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal atau disebut sumber daya yang
akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan antara input investasi
dengan dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan mempertimbangkan
seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum sebuah
usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat
penting dalam pengambalian keputusan strategis.1
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian, kegunaan dan komponen AMDAL?
2. Bagaimana sistematika pengelolaan lingkungan?
3. Apa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan AMDAL?
4. Bagaimana isi laporan AMDAL?
5. Bagaimana aspek lingkungan hidup implikasinya pada SKB?
6. Bagaimana menganalisa aspek lingkungan hidup pada SKB?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian, kegunaan dan komponen AMDAL
2. Mengetahui sistematika pengelolaan lingkungan
3. Mengetahui peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan AMDAL
4. Mengetahui isi laporan AMDAL
5. Mengetahui aspek lingkungan hidup implikasinya pada SKB
6. Mengetahui menganalisa aspek lingkungan hidup pada SKB
1
Suwinto Johan , Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis , ( Yogyakarta , Graha Ilmu , 2011 ) hal.3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Kegunaan dan Komponen AMDAL
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk di
tela`ah sebelum investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui dampak yang akan
ditimbulkan dari usaha bisnis, baik dari dampak positif maupun negatif. Oleh karena
itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih
dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik baik dampak
sekarang maupun mendatang. Studi ini kita kenal dengan nama analisis dampak
lingkungan hidup (AMDAL).
Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas pengelolaan
lingkungan baru dapat dilakukan apaila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun
berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang timbul akibat proyek yang akan
dibangun. Apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan
kenyataannya, ini dapat terjadi karena kesalahan dalam menyusun AMDAL atau
pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL.
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat,
juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:2
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
2. Menganalisis kondisi lingkungan industri
3. Menganalisis lingkungan ekonomi
4. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
5. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif bisnis terhadap lingkungan.
AMDAL merupakan suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang
direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 (lima) dokumen yang
terdiri dari PIL (Penyajian Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL
(Analisis Dampak Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), dan RKL
(Rencana Pengelolaan Lingkungan).
B. Sistematika Pengelolaan Lingkungan
AMDAL merupakan suatu proses yang panjang dengan sistematika urutan
langkah tertentu menurut PP 29 tahun 1986. Secara garis besar langkah-langkah
tersebut adalah :
1. Usulan proyek. Usulan proyek dating dari pemrakarsa, yaitu orang atau
badan yang mengajukan dan bertanggungjawab atas suatu rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan.

2
Dr. Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, (Yogyakarta, Andi : 2008), hlm. 45
2. Penyajian informasi lingkungan. Usulan proyek kemudian mengalami
penyaringan yang bertujuan untuk menentukan perlu atau tidaknya
dilengkapi dengan ANDAL. Penyaringan dilakukan dengan Penyajian
Informasi Lingkungan (PIL). PIL disusun oleh pemrakarsa sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan. Penilaian PIL dikerjakan oleh sebuah komisi
yang dibentuk oleh instansi yang bertanggungjawab dan menentukan
ususlan proyek ke dalam 3 kemungkinan, yaitu:
a. Perlu dibuatkan ANDAL, karena dinilai proyek akan menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan. Langkah selanjutnya adalah
membuat TOR untuk menyusun ANDAL
b. Tidak perlu dibuatkan ANDAL, karena diperkirakan tidak akan
menimbulakn dampak penting. Pemrakarsa kemudian menyiapkan
RPL dan RKL

c. PIL kurang lengkap dan dikembalikan ke pemrakarsa proye untuk


perbaikan sebelum diajukan kembali.
3. Menyusun kerangka acuan. Bila instansi yang bersangkutan memutuskan
perlu membuat ANDAL, pemrakarsa bersam instansi tersebut menyusun
kerangka acuan TOR sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan bagi
analisis dampak lingkungan.
4. Membuat ANDAL. Pemrakarsa membuat ANDAL sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan, kemudian mengajukannya kepada instansi yang
bertanggungjawab untuk dikaji lebih dahulu sebelum mendapatkan
keputusan dan hasil penilaian ada 3, yaitu:
a. ANDAL disetujui, kemudian pemrakarsa melanjutkan pembuatan
RKL dan RPL
b. ANDAL ditolak karena dianggap kurang lengkap atau kurang
sempurna. Untuk itu perlu perbaikan dan diajukan kembali

c. ANDAL ditolak karena dampak negatifnya, karena tidak dapat


ditanggulangi oleh ilmu dan teknologi yang telah ada, diperkirakan
lebih besar daripada dampak positifnya.

5. Membuat RKL dan RPL


Bila AMDAL tlah disetujui maka pemrakarsa dapat menindaklanjutkannya
dengan membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) untuk diajukan epada instansi yang
berwenang. Demikian pula halnya dengan ususlan atau rencana proyek
yang tidak memerlukan AMDAL karena tidak adanya dampak penting.
6. Implementasi pembangunan proyek dan aktivitas pengelolaan lingkungan.
Bila RKL dan RPL telah disetujui, maka implementasi proyek dapat
dimulai, lalu diajukan dengan pelaksanaan aktivitas pengelolaan
lingkungan.
1. Usulan Proyek

Tanpa PIL 2. Dengan PIL

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab
Tidak perlu AMDAL (tidak ada
dampak penting)

Perlu ANDAL (ada


dampak penting)

3. Membuat kerangka acuan (TOR)

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab

TOR disetujui

4. Membuat AMDAL

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab
ANDAL ditolak atau
perlu perbaikan
ANDAL disetujui

6. Menyusun RKL 5. Menyusun RPL

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab

RPL dan RKL disetujui

7. Proyek dapat
dilaksanakan

8. Aktivitas pengeloaan
lingkungan

Tabel 1 : Sistematika Pengelolaan Lingkungan


C. Peraturan Perundang-Undangan Yang Berkaitan Dengan AMDAL
Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru itu
akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, dan sebagainya di sekitar
lokasi usaha.3 AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan
dua alasan pokok : Pertama, Karena UU dan Peraturan Pemerintah menghendaki
demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang
memperhatikan kualitas Lingkungan. Kedua, AMDAL harus dilakukan agar kualitas
lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.4
Sumber peraturan dan perundang-undangan AMDAL ada yang berlaku secara
internasional dan ada juga yang berlaku untuk suatu Negara saja. Dalam satu Negara,
dapat saja peraturan dan perundangannya berbeda menurut propinsi dan sektoralnya.
Berlaku secara internasional. Peraturan-peraturan yang bersifat internasional
mengenai AMDAL dapat berupa deklarasi, perjanjian-perjanjian bilateral maupun
multilateral. Sebagai contoh deklarasi Stockholm yang disebut Declaration of the
United Nations Conference on the Human Environment yang oleh semua Negara
anggota PBB tahun 1972.
Berlaku di dalam negeri. Di Indonesia, peraturan dan perundang-undangan
dapat dijumpai pada tingkat nasional, sektorial maupun regional/daerah. Peraturan
Pemerintah RI nomor 51 tahun 1993 tentang Analisis Dampak Lingkungan yang
kemudian ditindaklanjuti oleh SK Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 10-15
tahun 1994.
D. Isi Laporan AMDAL
1. Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
a. Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan
Merupakan dokkumen yang memuat upaya-upaya mencegah,
mengendalikan, dan menanggulangi dampak penting lingkungan yang bersifat
negative dan meningkatkan dampak posited sebagai akibat dari suatu rencana
usaha atau kegiatan.
b. Kedalaman Rencana Pengelolaan Lingkungan
Mengingat dokumen AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan,
maka dokumen RKL hanya akan bersifat memberikan pokok-pokok arahan,
prinsip-prinsip atau persyaratan untuk pencegahan/penanggulangan/
pengendalian dampak.
Bila dipandang perlu, dapat dilengkapi dengan acuan literature tentang
rancang, bangun untuk pencegahan/penanggulangan /pengendalian dampak.
Hal ini tidak lain disebabkan karena pada taraf studi kelayakan, iformasi
rencana usaha ata kegiatan (proyek) masih relative umum, belum memiliki
spesifikasi teknis yang rinci, dan masih memiliki beberapa alternative. Ini tak
lain karena tahap ini memang dimaksudkan untuk mengkaji sejauh mana
proyek dipandang patut atau layak untuk dilaksanakan ditinjau dari segi teknis

3
Drs. Jumingan, S.E., M.M., M.Si, Studi Kelayakan Bisnis Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2009), hlm. 161.
4
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis Teknik Menganalisis...hlm. 303.
dan ekonomis sebelum investasi, tenaga, dan waktu teranjur dicurahkan lebih
banyak.
c. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana pengelolaan llingkungan harus diuraikan dengan jelas,
sistematis serta mengandung ciri-ciri pokok sebgai berikut:
1) Memuat pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip, pedoman atau
persyaratan untuk mencegah, menanggulangi, mengendalikan atau
meningkatkan dampak penting baik negative maupun positif yang
bersifat strategis dan bila dipandang perlu, lengkapi pula degan acuan
literature tenntang rancang bangun penanggulangan dampak dimaksud.
2) Dimaksud perlu dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk pembuatan rancangan rinci rekayasa, dan
dasar pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan

3) Mencakup upaya peningkatan pengetahuan dan kemapuan karyawan


pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
kursus-kursus dan pelatihan
4) Mencakup pembentukan unit organisasi yang bertanggungjawab di
bidang lingkungan untuk melaksanakan RKL
2. Format Dokumen RKL
I.Latar Belakang Pengelolaan Lingkungan

II. Rencana Pengelolaan Lingkungan

1. Damapak penting dan sumber dampak penting

2. Tolak ukur dampak

3. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan

4. Pengelolaan lingkungan

5. Lokasi pengelolaan lingkungan

6. Periode pengelolaan lingkungan

7. Pembiayaan pengelolaan lingkungan

8. Institusi pengelolaan lingkungan

III. Pustaka

IV. Lampiran

E. Aspek Lingkungan Hidup Implikasinya Pada SKB


Aspek lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan
cermat. Hal ini disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis
yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan,
baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan
dijalankan.
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat,
juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
Hasil studi aspek lingkungan hidup hendaknya memberikan informasi perihal:
1. Mengapa AMDAL diperlukan, dan apa manfaat AMDAL dikaitkan dengan
studi kelayakan bisnis.
2. Pemahaman pada bagaimana proses pengelolaan dampak lingkungan
dilaksanakan.
3. Bagaimana isi dari laporan RKL yang merupakan salah satu dari laporan-
laporan lain, yaitu ANDAL dan RPL, di mana ketiganya merupakan satu
kesatuan dari laporan AMDAL.

F. Menganalisa Aspek Lingkungan Hidup Pada SKB


Menganalisis aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis mengacu pada Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan yang disusun oleh konsultan AMDAL. Di Indonesia
AMDAL dikenal sejak 1985-an. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu
proyek ( kegiatan ) terhadap lingkungan hidup. Dampak adalah perubahan lingkungan
yang amat mendasar diakibatkan oleh kegiatan. Contoh pencemaran lingkungan :
1. Tercemarnya kali Surabaya akibat pembuangan limbah industri;
2. Hutan gundul akibat penebangan kayu secara liar, maupun adanya illegal
logging;
3. Udara di Gresik tercemar oleh zat Amonia akibat bocornya saluran PT. Petro
Kimia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
AMDAL adalah suatu kajian (semacam rangkuman dari suatu analisa) yang
berisikan mengenai dampak besar dan penting (dampak yang berpengaruh secara
makro) terhadap suatu lingkungan hidup akibat suatu kegiatan yang diadakan pada
lingkungan itu sendiri. Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang
kesesuaian lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas
tentang dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan
yang akan datang terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas
sehinggga menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan
kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa
semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial
timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya
tenaga kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan
memerlukan kemampuan analisis yang lebih komprehensif.
Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan
terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak
sekarang maupun yang akan mendatang. Studi inilah yang kita kenal dengan nama
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). AMDAL, merupakan reaksi
terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat.
AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang
bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, guna memenuhi tugas mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan. Kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan untuk makalah berikutnya dan semoga ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Johan , Suwinto. (2011) . Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis . Yogyakarta : Graha Ilmu
Jumingan, Drs. S.E., M.M., M.Si. (2009). Studi Kelayakan Bisnis Teori &Pembuatan
Proposal Kelayakan, Jakarta : Bumi Aksara.
Munir, M., Saraswati, S., Hikmahyatun, S. F., & Rifai, Y. (2019). STUDY KELAYAKAN
BISNIS DALAM ASPEK LINGKUNGAN HIDUP. Labatila: Jurnal Ilmu Ekonomi
Islam.
Suliyanto. Dr. (2008). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, Yogyakarta,Andi.
Umar, Husein. (2005). Studi Kelayakan Bisnis Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana
Bisnis Secara Komprehensif, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai