Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH DAN KEDUDUKAN ASPEK SOSIAL EKONOMI DALAM AMDAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Analisis Dampak Lingkungan”

Dosen Pengampu :

Rendi Ardika S.Pd., M.Akun

Disusun Oleh:

1. Devi Fitrotul Azizah (934113919)


2. Sharla Martiza Fitri (20401028)
3. Nuril Fadilatul Chabibah (20401034)
4. Muhamad Syamsul Huda (20401051)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan Makalah yang berjudul “Sejarah Dan
Kedudukan Aspek Sosial Ekonomi Dalam Amdal”.

Dalam penyelesaian makalah ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Rendi
Ardika S.Pd., M.Akun. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Manajemen Pemasaran dan
temanteman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Dan penulis
berharap dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan juga
kepada seluruh pembaca.

Kediri, 12 Oktober 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
BAB II Pembahasan
A. Sejarah Dan Kedudukan AMDAL............................................ 4
B. Aspek Sosial Ekonomi Dalam AMDAL.................................. 6
C. Sosial Ekonomi AMDAL Di Negara Maju.............................. 8
D. Sosial Eonomi AMDAL Di Indonesia?.................................... 10
BAB III Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................
A. Saran.......................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Studi kelayakan adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalamtentang suatu usaha
yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atautidaknya usaha tersebut dijalankan. Untuk
menentukan layak atau tidaknya suatuusaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek-aspek yang dinilai
dalam studikelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknisatau
oprasional, aspek manajemen dan organisasi, dan tidak kalah penting yaituaspek ekonomi, aspek sosial
serta aspek dampak lingkungan. Aspek ekonomi dansosial digunakan untuk menilai manfaat ekonomi
dan sosial dari usaha yangdijalankan bagi masyarakat luas. Sedangkan aspek dampak lingkunan untuk
menilaidampak lingkungan yang ditimbulkan nantinya apabila usaha tersebut dijalankanserta cara
penanggulangannya. Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenaianalisis ekonomi dan sosial
serta dampak lingkunngan

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Dan Kedudukan AMDAL?

2. Bagaimana Aspek Sosial Ekonomi Dalam AMDAL?

3. Aspek Sosial Ekonomi AMDAL Di Negara Maju?

4. Aspek Sosial Eonomi AMDAL Di Indonesia?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Dan Kedudukan Amdal


a. Sejarah Amdal

Awal mulanya, AMDAL ini berasal dari Amerika Serikat sekitar tahun 1969 pada The National
Environmental Policy Act of 1969 atau lebih dikenal dengan nama NEPA 1969. Dengan kehadiran
NEPA 1969, sebuah sistem untuk mengendalikan dampak dari berbagai macam kegiatan yang dapat
merusak lingkungan hidup. Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999, disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. AMDAL didefinisikan
sebagai kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha/kegiatan.

b. Kedudukan Amdal

Pengkajian yang ada di dalam AMDAL biasanya berupa dampak negatif dan positif terkait
perencanaan suatu kegiatan. Dampak-dampak tersebut inilah yang nantinya akan menjadi acuan bagi
pemerintah untuk memutuskan apakah kegiatan tersebut termasuk kegiatan yang layak bagi
lingkungan. Secara umum, seperti pengetahuan yang sudah beredar di masyarakat mengenai peran serta
fungsi AMDAL, maka sebenarnya tergambar bahwa AMDAL ini merupakan landasan dari
perencanaan pembangunan sebagai langkah awal yang baik sebelum dimulainya suatu kegiatan

Mengutip pendapat menurut Otto Sumarwoto, tujuan pemantauan dalam konsep AMDAL ini adalah :

1. Untuk pengelolaan dampak atau, secara umum, lingkungan proyek;

2. Untuk evaluasi proyek;

3. Sebagai umpan balik untuk

perbaikan teknik prakiraan dalam analisis dampak lingkungan proyek yang serupa jenis dan lokasinya
di kemudian hari;

4. Pengembangan kebijaksanaan lingkungan.Dalam hal tersebut di atas, dapat dilihat bahwa kedudukan
AMDAL dalam sebuah pembangunan menyangkut lingkungan sangat lah penting1
1
Karla kalangi, “Kedudukan Amdal Tentang Eksploitasi Pertambangan Menurut Undangundang Nomor. 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” Lex Privatum Vol. VI No. 1, 2018,hlm.
46
4
Secara garis besar komisi penilai AMDAL dapat terdiri dari beberapa unsur, yaitu:unsur pemerintah,
wakil masyarakat terkena dampak, perguruan tinggi, pakar, dan organisasi lingkungan.2

Kedudukan AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dapat dilihat dari bagaimana
AMDAL berfungsi sebagai suatu instrumen pencegahan pencemaran lingkungan yang dapat
menentukan mutu lingkungan. Terlebih dalam pengembangan suatu teknologi, butuh suatu hal yang
dapat dijadikan jaminan bahwa teknologi tersebut tidak akan merusak lingkungan. Sehingga
keberadaan AMDAL justru harus dijadikan fondasi atau dasar utama sebelum suatu proyek/kegiatan
berjalan. Saat ini, dapat dikatakan bahwa implementasi pengelolaan lingkungan dengan kebijakan
teknis pemerintah masih berjalan tidak selaras. Kerap kali terjadi suatu penerbitan perizinan tanpa
didasari AMDAL yang jelas dan baik. Padahal di dalam Pasal 3 PP No. 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan dijelaskan bahwa “(1)Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki Amdal. (2) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak termasuk
dalam kriteria wajib Amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL. ” Apabila
meninjau lebih lanjut ke dalam regulasi tersebut, dapat dipahami bahwa Amdal dan UKL-UPL
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan. Sebagaimana tertera dalam pasal 2
ayat (2) PP No.27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan bahwa “(2) Izin Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:

a. penyusunan Amdal dan UKL-UPL;

b. penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; dan

c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.”

Di samping sebagai alat perencanaan dan alat pengambilan keputusan terkait perizinan,
AMDAL juga berperan penting sebagai alat pengelolaan dan alat pemantauan lingkungan bagi kegiatan
yang bersangkutan dengan tujuan untuk menghindari dampak, meminimalisasir dampak, serta
melakukan mitigasi/kompensasi dampak. AMDAL dipandang sebagai “environmental safeguard” ia
bermanfaat dalam pengembangan wilayah, pedoman pengelolaan lingkungan, dan rekomendasi dalam
proses perizinan

Salah satu hal yang kembali perlu disadari bahwa AMDAL memiliki peran penting sebagai alat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi kegiatan yang bersangkutan dengan tujuan untuk
menghindari dampak, meminimalisasir dampak, serta melakukan mitigasi/kompensasi dampak.
AMDAL dipandang sebagai “environmental safeguard” ia bermanfaat dalam pengembangan wilayah,
pedoman pengelolaan lingkungan, dan rekomendasi dalam proses perizinan.3

Sehingga, kedudukannya seharusnya tidak dianggap remeh dalam pembangunan


lingkungan.Menurut Graham Haughton pada prinsipnya ada 3 dasar dari pembangunan

2
J. Mukono, “Kedudukan Amdal Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan Yang Berkelanjutan
(Sustainable Development)” Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume. 2, Nomor. 1, 2005.
3
Open Courseware UI, “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”
https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/388/mod_resource/content/0/naskah%20sesi%20910 AMDAL.pdf  diunduh
12 Oktober 2022.

5
berkelanjutan, yaitu:

1. Kesetaraan antar generasi kini dan yang akan datang

2. Keadilan sosial

3. Tanggung jawab

Dari ketiga prinsip tersebut menunjukkan bahwa perhatian pembangunan yang dilakukan masa
kini, bukan berarti melakukan eksploitasi secara habis-habisan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
semata, melainkan ada upaya, kemauan komitmen, tanggung jawab serta kepedulian yang besar dan
lahir dari lubuk hati seorang manusia untuk dapat memikirkan kondisi masa datang, yang tak lain
merupakan generasi muda penerus kita semua dengan segenap harapan bahwa apa yang mereka
butuhkan dalam pemenuhan hidup dan kehidupan, berada dalam suatu ekosistemyang seimbang dan
berkualitas, serta tersedia dalam keadaan baik.

B. Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial dalam AMDAL


Dalam studi kelayakan bisnis, aspek ekonomi dan sosial merupakan sebuah hal yang
penting dilihat untuk mengetahui pengaruh yang akan terjadi dengan adanya sebuah
perusahaan, khususnya di bidang perekonomian masyarakat setempat dan bidang sosial
kemasyarakatan.
a. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan hal-hal ekonomis.
Aspek ekonomi sendiri membahas tentang bagaimana perusahaan berkembang yang tentunya
impactnya positif terhadap pendapatan yang diperoleh. Sedangkan dalam Analisis ekonomi,
sebuah proyek dinilai dari sisi social benefit/economic benefit yaitu proyek yang benefitnya
dihitung dari sisi manfaat yang dihasilkan proyek terhadap perkembangan perekonomian
masyarakat secara menyeluruh. Dengan arti lain bahwasanya pembahasan dalam aspek
ekonomi itu menyangkut dengan perhitungan investasi,modal kerja, maupun yang berhubungan
dengan pengaruh proyek terhadap perekonomian masyarakat secara keseleruhan.
Bukan hanya itu, setiap usaha yang dijalankan oleh perusahaan tentunya akan
memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan
oleh berbagai pihak, baik bagi perusahaan itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas,
serta sumber daya manusia (SDM) juga harus sesuai dengan keadaaan tempat kita memulai
sebuah usaha karena peningkatan ekonomi berpengaruh terhadap hal tersebut.
b. Aspek Sosial
Aspek sosial merupakan hasil daripada aktivitas manusia dengan alam
sekitar/lingkungannya yang dimana salah satu bentuknya itu meliputi penindasan. Sedangkan
pengertian sosial sendiri pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia
dalam bermasyarakat yang mengandung nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan dan
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.4
Mengenai makna penindasan tersebut adalah suatu kekerasan, ancaman dan paksaan
yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan
sosial atau orang lain. Untuk hal tersebut maka tujuan utama perusahaan adalah mencari

4
Kasmir dan Jakfar, “Studi Kelayakn Bisnis ed. 2, hlm. 199”, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 287
6
keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan
hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah
lembaga social sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendak nya perusahaan memiliki
tanggung jawab social.
Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari sisi negatif yaitu
perubahan demografi, budaya, kesehatan masyarakat, perubahan gaya hidup,
adat istiadat dan struktur sosial lainnya. Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik,
air juga tersedianya jembatan bagi masyarakat sekitarnya.
Aspek ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi saat
terjadinya kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek ekonomi dan sosial ini lebih banyak
memberikan keuntungan Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah, apakah jika
usaha atau proyek yang dijalankan akan memberi manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya.5

c. Dampak Yang Ditimbulkan


Adapun dampak yang diberikan menurut Kasmir (2008) Secara garis besar dampak dari
aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu pabrik
antara lain :
a) Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
 Peningkatan tingkat pendapatan keluarga
 Perubahan pola nafkah
 Adanya pola nafkah ganda
 Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa dimasyarakat, sehingga
masyarakat mempunyai banyak pilihan untuk produk mempunyai banyak pilihan
untuk produk yang diinginkan.
 Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligusm yarakat sekaligus
mengurangi pengangguran.
 Tersedianya sarana dan prasarana untuk masyarakat luas
b) Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
 Pemilikan dan penguasaan sumber daya alam yang teratur.
 Penggunaan lahan yang efisien dan efektif.
 Peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
 Peningkatan sumber daya alam lainnya yang belum pernah terjamah, terutama
untuk wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
c) Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional
 Menambah peluang dan kesempatan kerja dan perusahaan bagi masyarakat.
 Memberikan nilai tambah proses manufaktur.
 Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformaldi masyarakat.
 Pemerataan pendistribusian masyarakat.
 Menimbulkan efek ganda ekonomi.

5
Made Aryawan, dkk, “Pengaruh Faktor Corporate Social Responsibility (Aspek Sosial, Ekonomi, Dan
Lingkungan) Terhadap Citra Perusahaan”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 2, 2017.
7
 Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
 Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
 Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.
 Menyediakan fasilitas umum yang sangat di butuhkan masyarakat.
 Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi
pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri.
 Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelolah oleh
perusahaan, baik dari pendapatan penjualan maupun dari pajak lainnya.
d) Pengembangan wilayah
 Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas pembangunan
didaerah tertentu).
 Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, dimana setiap adanya proyek baru
biasanya berdatangan tenaga kerja dari berbagai wilayah.
 Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah, tentu
akan mengundang pendatang dari daerah lain, sehingga dapat terbentuk
lingkungan pergaulan antara berbagai suku bangsa di Indonesia.
 Membuka isolasi dan cakrawala bagi penduduk.
Sedangkan komponen dari aspek sosial yang penting untuk di telaah diantaranya
meliputi:
a) Komponen Demografi
 Struktur penduduk
 Tingkat kepadatan penduduk
 Pertumbuhan penduduk
 Tenaga kerja
b) Komponen Budaya
 Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)
 Proses sosial
 Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya)
 Sikap dan presepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan
kegiatan
c) Kesehatan Masyarakat
 Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembanngunan
dan  berpengaruh terhadap kesehatan
 Proses dan potensi terjadinya pencemaran
 Potensi besarnya damapak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka
kematian)
 Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit6
C. Aspek Sosial Ekonomi Amdal di Negara Maju

6
http://jtnpnk.blogspot.co.id/2016/06/studi-kelayakan-bisnis-tentang-aspek.html (Diakses pada 13-10-2022, 23.
26 WIB)
8
Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat
yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan.Dalam
pembahasannya sosial dan ekonomi sering menjadi objek pembahasan yang berbeda.
Komponen Sosial Ekonomi
1. Ekonomi rumah tangga(tingkat pendapatan, pola pendapatan, dst)
2. Sumber daya alam yang bernilai ekonomi(pola pemilikan, pola pemanfaatan SDA, pola
penggunaan lahan, nilai lahan dan SDA lainnya, SDA yang dimiliki bersama, dst)
3. Ekonomi lokal dan regional(kesempatan kerja dan usaha, jenis dan jumlah kegiatan
sektor informal, fasum, fasos, PAD, dst)
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi
seseorang dalam masyarakat yaitu:
1. Tingkat pendidikan.
Menurut UU RI nomor 20 tahun 2003 pasal 3 pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan
dan keterampilan kesehatan jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan
diselenggarakan melalui jalur pendidikan sekolah yaitu pendidikan formal dan jalur pendidikan
luar sekolah yaitu pendidikan non formal.
2. Jenis pekerjaan.
selanjutnya jenis pekerjaan pekerjaan akan menentukan suatu sosial ekonomi karena dari
pekerjaan segala kebutuhan akan dapat terpenuhi menurut monginsihi tahun 2013 pekerjaan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang tua anak untuk mencari nafkah pekerjaan yang
ditekuni oleh setiap orang berbeda-beda perbedaan itu akan menyebabkan perbedaan tingkat
penghasilan dari yang rendah sampai pada tingkat yang tinggi tergantung pada pekerjaan yang
ditekuninya contoh pekerjaan beserta sosial ekonomi rendah adalah buruh pabrik penerima dana
kesejahteraan dan lain-lain.
3. Tingkat pendapatan.
Pendapatan adalah jumlah semua hasil suatu pekerjaan yang diterima oleh kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang menurut
Sumardi dalam 2007 mengemukakan bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk akan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang ditempuh dengan pendidikan yang tinggi mereka
akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik disertai pendapatan yang lebih besar.7
Melihat kondisi pasar mahalnya suatu barang yang akan dikonsumsi maka peneliti
menetapkan acuan besaran pendapatan dan pengeluaran dalam satu rumah tangga perbulannya
adalah sebagai berikut
a. pendapatan
1) pendapatan ekonomi bawah yaitu di bawah 5 juta perbulan
2) pendapatan ekonomi menengah 5 juta sampai 10 juta
3) Pendapatan ekonomi tinggi lebih dari 10 juta yang

7
ambang tri Kurnianto,Dampak sosial ekonomi masyarakat akibat pengembangan lingkar wilis di kabupaten
tulungagung , jurnal agribisnis fakultas pertanian unita , 2017.
9
b. pengeluaran
1) pengeluaran rendah kurang dari 1 juta
2) pengeluaran menengah 1 juta sampai 5 juta
3) pengeluaran tinggi lebih dari 5 juta
4. Kepemilikan kekayaan.
Pemilikan kekayaan atau fasilitas pemilik kekayaan atau fasilitas adalah kepemilikan barang
berharga yang memiliki nilai tinggi dalam suatu rumah tangga kepemilikan kekayaan atau
fasilitas tersebut diantaranya barang-barang berharga dan jenis-jenis kendaraan pribadi.
D. Aspek Sosial Ekonomi Amdal di Indonesia
a. Aspek Sosial
Dasar peraturan UU yang menyatakan perlunya memerhatikan aspek sosial sebagai berikut:
1.) UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
a) Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilaksanakan dengan
memberikan perhatian lebih kepada kelompok masyarakat yang kurang beruntung,
termasuk masyarakat yang berada di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencanan.
b) Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak di tingkat nasional
dan daerah termasuk mengenai ketersediaan data data dan statistic gender.
2.) UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum; Pasal
3 berbunyi pengadaan tanah untuk kepentingan umum bertujuan menyediakan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan bangsa, negara, dan masyarakat
dengan tetap menjamin kepentingan hukun pihak yang berhak.
3.) PP No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-1014.
a) Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan
guna menanggulangi kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan
program dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur
dasar.
b) Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasi
perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan.
b. Aspek Ekonomi
Infrastruktur mempunyai peranan yang sangat penting sebagai lokomotif pembangunan daerah
dan nasional untuk menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi. Adanya infrastruktur dapat
mendorong peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, memperlancar mobilitas penduduk,
barang dan jasa, dan juga dapat memperlancar perdagangan antar daerah. Dampak adanya
pembangunan infrastruktur yaitu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, begitu sebaliknya
pertumbuhan ekonomi sendiri juga dapat menjadi tekanan bagi infrastruktur.
Dalam pembangunan ekonomi akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh terhadap investasi.
Sedangkan peningkatan kualitas hidup akan berengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, karena
dengan pembangunan infrastruktur dapat mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran di
suatu wilayah. Sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat dan investasi pembangunan
diperlukan berbagai infrastruktur. Seperti jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi,
air bersih. Dorongan peningkatan pada subsektor tersebut disebabkan karena tingkat permintaan
dari subsektor terus mengalami peningkatan. Disamping itu, respon permintaan yang terus
10
meningkat terhadap subsector tersebut diimbangi dengan banyaknya investasi pembangunan
infrastruktur di subsektor tersebut.
Sebagai contoh yaitu kebutuhan listrik, Indonesia mengalami permasalahan dimana suplai
listrik tidak dapat memenuhi kebutuhan akan listrik yang berdampak pemadaman secara bergilir di
beberapa daerah. Padahal listrik tidak hanya dibutuhkan pada rumah tangga saja, namun juga
saangat dibutuhkan pada sektor industri yang akan berdampak pada perekonomian masyarakatnya
pula. Dengan hal itu, infrastruktur jaringan listrik merupakan komponen penting dalam menunjang
aktivitas masyarakat dan juga sangat berpengaruh terhadap masalah perekonomian. Berdasarkan
peran dan fungsinya seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu sebagai pendorong berkembangnya
sektor-sektor terkait multiplier dan pada akhirnya akan menciptakan lapangan usaha baru dan
memberikan output hasil produksi sebagai input untuk konsumsi, maka dapat disimpulkan bahwa
sektor infrastruktur merupakan suatu hal yang paling penting dalam perekonomian.8

BAB III

PENUTUP

B. Kesimpulan
Pada awal mulanya, AMDAL berasal dari Amerika Serikat sekitar tahun 1969 pada The
National Environmental Policy Act of 1969 atau lebih dikenal dengan nama NEPA 1969.

8
Abd Rohman Taufiq dan Achmad Iqbal, Analisis Peran Corporate Social Responbility terhadap Aspek
Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan pada Industri Ri
tel, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.6, No.1, 2021, hal.26-29

11
Dengan kehadiran NEPA 1969, sebuah sistem untuk mengendalikan dampak dari berbagai
macam kegiatan yang dapat merusak lingkungan hidup. AMDAL didefinisikan sebagai kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha/kegiatan.
Kedudukan dari AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dapat dilihat dari
bagaimana AMDAL berfungsi sebagai suatu instrumen pencegahan pencemaran lingkungan
yang dapat menentukan mutu lingkungan. Terlebih dalam pengembangan suatu teknologi,
butuh suatu hal yang dapat dijadikan jaminan bahwa teknologi tersebut tidak akan merusak
lingkungan.
Pembahasan dalam aspek ekonomi yaitu mengenai perhitungan investasi,modal kerja,
maupun yang berhubungan dengan pengaruh proyek terhadap perekonomian masyarakat secara
keseleruhan. Sedangkan aspek sosial merupakan hasil daripada aktivitas manusia dengan alam
sekitar/lingkungannya yang dimana salah satu bentuknya itu meliputi penindasan. Aspek
ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi saat terjadinya kesalahan
sangat banyak. Diharapkan aspek ekonomi dan sosial ini lebih banyak memberikan keuntungan
terutama di dalam AMDAL
C. Saran
Semoga dengan selesainya pembuatan makalah ini kami sebagai penulis menyadari
bahwa masih terdapat banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun materi yang kami
sajikan. Dengan demikian, kami memerlukan saran yang membangun untuk pembuatan
makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Abd Rohman Taufiq dan Achmad Iqbal, Analisis Peran Corporate Social Responbility terhadap Aspek
Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan pada Industri Ritel, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.6, No.1, 2021

J. Mukono, “Kedudukan Amdal Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan Yang Berkelanjutan


(Sustainable Development)” Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume. 2, Nomor. 1, 2005

Kasmir dan Jakfar, “Studi Kelayakn Bisnis ed. 2, hlm. 199”, (Jakarta: Kencana, 2009

12
Karla kalangi, “Kedudukan Amdal Tentang Eksploitasi Pertambangan Menurut Undangundang Nomor. 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” Lex Privatum Vol. VI No. 1, 2018

Made Aryawan, dkk, “Pengaruh Faktor Corporate Social Responsibility (Aspek Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan)
Terhadap Citra Perusahaan”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 2, 2017

Open Courseware UI, “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”


https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/388/mod_resource/content/0/naskah%20sesi%20910 AMDAL.pdf  diunduh
12 Oktober 2022.

ambang tri Kurnianto,Dampak sosial ekonomi masyarakat akibat pengembangan lingkar wilis di kabupaten
tulungagung , jurnal agribisnis fakultas pertanian unita , 2017.

http://jtnpnk.blogspot.co.id/2016/06/studi-kelayakan-bisnis-tentang-aspek.html (Diakses pada 13-10-2022, 23. 26 WIB)

13

Anda mungkin juga menyukai