Anda di halaman 1dari 11

“MAKALAH REK.

PENYEHATAN LINGKUNGAN/AMDAL”

Pertemuan Ke-6
“Penapisan Kegiatan Lingkungan Wajib Amdal Lanjut”

Disusun Oleh :

NAMA : RULI ALAUDIN DOODE


NIM : 19630045
KELAS :B

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKSHANUDDIN
BAUBAU
2020-2021
KATA PENGANTAR
                                                      
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penapisan dalam Amdal………………………………….2
B. Metode Penapisan…………………………………………………….2
C. Tujuan Proses Penapisan……………………………………………..6
D. Kriteria Penapisan/screening…………………………………………6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................7
B. Saran ................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang      
Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan, tetapi tidak semua kegiatan menimbulkan dampak
penting. Penentuan ada tidaknya dampak penting sesungguhnya cukup pelik,
karena lingkungan merupakan ruang yang luas terdiri dari berbagai komponen
atau sub komponen (fisik kimia, biologi, sosekbud). Selain itu manusia
mempunyai keterbatasan untuk dapat menguasai dan mengerti tingkah laku
berbagai peubah dari komponen lingkungan. Di lain sisi AMDAL adalah alat
untuk perencanaan pembangunan, bukan alat birokrasi.
AMDAL sesungguhnya suatu telaah yang dilakukan secara bertahap yaitu
penapisan (screening), pelingkupan (scoping), identifikasi (identification),
prakiraan (prediction), dan evaluasi (evaluation) yang kemudian dilanjutkan
dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL dan RPL).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penapisan dalam AMDAL ?
2. Jelaskan metode penapisan dalam AMDAL ?
3. Jelaskan Tujuan Proses Penapisan ?
4. Jelaskan Kriteria Penapisan/screening ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertiam penapisan dalam AMDAL
2. Untuk mengetahui metode penapisan dalam AMDAL
3. Untuk Mengetahui Tujuan Proses Penapisan
4. Untuk Mengetahui Kriteria Penapisan/screening
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penapisan dalam Amdal


Penapisan adalah langkah dalam menentukan perlu tidaknya kegiatan atau
usaha dilengkapi dengan kajian AMDAL.  Pada awalnya penapisan dilakukan
dengan proses secara : bertahap, meninjau/ mempertimbangkan daftar kegiatan
atau lingkungan yang sensitif, serta menggunakan matrik.  Pada tahun 2001 telah
ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup  Nomor 17 Tahun 2001
tentang Jenis Usaha dan/ atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.   Selanjutnya Kep Men Nomor 17 Tahun
2001 saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan sehingga
dipandang perlu diadakan perubahan.  Sehingga berdasarkan berbagai
pertimbangan dan mengingat berbagai Undang-Undang dan peraturan maka
ditetapkan : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 
Tentang Jenis Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Per Men LH No.05
Th.2012
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL
adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun
AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem
penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun
dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.

B. Metode Penapisan
Di Indonesia di kenal dengan metode penapisan satu langkah, tetapi tidak
hanya dalam amdal ada juga metode yang dipakai. Berikut akan dijelaskan 2
metode penapisan dalam amdal,
1.      Metode penapisan bertahap
Dalam metode ini penapisan dilakukan secara bertahap dalam beberapa
langkah secara berurutan.Penapisan menurut PP 29 tahun 1986, terdiri atas 2
langkah.
Pertama dengan daftar dan kedua dengan PIL.Pada umumnya penapisan hanya
terdiri atas 2 atau 3 langkah saja. Dalam melakukan tugasnya, pejabat yang
berwenang menapis berdasarkan kriteria yang eksplisit atau implicit dan
memasukkan usulan proyek ke dalam salah satu dari tiga kelompok, seperti pada
bagan berikut :
Dalam Metode ini Penapisan Di lakukan secara bertahap dengan beberapa
langkah secara berurutan.Pada umumnya Penapisan hanya terdiri atas 2 atau 3
langkah saja dalam melakukan tugasnya,Pejabat yang berwenang menapis
berdasrkan criteria yang explicit atau implisit.dan memasukan usulan proyek ke
dalam salah satu dari tiga kelompok
1)      Kelompok pertama ialah proyek yang dari pengalaman dan literature di ketahui
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.yaitu tidak ada keraguan.akan
menyebabkan dampak penting ,dampak penting ini di pengaruhi oleh
ukuran,Rancang bangun dan lokasi proyek tersebut.
2)      Kelompok kedua ialah proyek yang dari pengalaman dan Literatur di ketahui
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi tidak akan menyebabkan dampak penting.
3)      Kelompok ketiga ialah Proyek yang meragukan apakah akan atau tidak akan
menyababkan dampak penting.
Kelompok ini harus di tapis lebih lanjut untuk menentukan perlu atau tidak
perlunya di  AMDAL.Dalam Konteks AMDAL Penentuan nilai Penting Bukanlah
suatu aktifitas ilmiah murni,melainkan suatu keputusan pengelolaan (Management
Decision).Dengan menggunakan Informasi Ilmiah yang tersedia dan dengan
Memperhatikan Kondisi social,ekonomi dan Politik. Oleh karena itu kehidupan
kita tidak terisolasi dari dunia Internasional,Kondisi social,ekonomi dan politik
internasional pun harus kita perhatikan,terutama karena kepedulian lingkungan
merupakan masalah yang peka. Jika pada suatu ketika di luar daftar positif
mempunyai petunjuk akan mempunyai dampak penting,pejabat yang berwenang
dapat memutuskan keharusan yang di lakukan AMDAL untuk Proyek Tersebut.
Daftar Positif secara Periodis di kaji kembali dan di perbaharui berdasar
pengalaman yang di dapat.Kriteria yang banyak di pakai untuk penapisan ialah
karakteristik Proyek ,Misalnya jenis Volume dan Penyimpanan Bahan Baku dan
lokasi proyek dan nilai ambang ,Besarnya biaya proyek sering di gunakan sebagai
nilai ambang ,yaitu proyek yang melebihi suatu nilai tertentu di haruskan
melakukan AMDAL.
Dasar pertimbanganya adalah biaya sering merupakan petunjuk tentang
antara lain:
·         Luasnya lahan proyek
·         Teknologi  yang sering di pakai
·         Volume  Bahan Baku
·         Produk
·         Limbah
Akan Tetapi penggunaan besarnya biaya sebagai nilai ambang dapat Juga
Menyesatkan ,Misalnya: Industri dengan teknologi canggih memerlukan investasi
yang tinggi,Tetapi mempunyai dampak biofisik yang relative kecil,Walaupun
dampak sosialnya dapat besar.Biaya yang tinggi dapat juga di sebabkan oleh
investasi dalam alat pencegahan pencemaran yang mahal.

Nilai Ambang Lain yang di Gunakan Ialah nilai ambang Teknik antara
lain:

1)      Besarnya Fisik proyek dan


2)      Volume
Nilai ambang teknik Merupakan Indikasi yang lebih baik dari pada nilai
ambang biaya,Namun di dalam praktek sering juga terdapat Kesulitan,sebab
terjadinya dampak penting tidak hanya di tentukan oleh proyek contohnya  antara
lain jenis :

ü  Spesifikasi Bangunan,Peralatan dan lokasi melainkan juga oleh lokasi proyek


menurut tataguna lahan antara lain Wilayah industry,Pemukiman dan pertanian
ü  Letak Geografi Antara lain daerah pantai dan pegunungan
ü  Daya dukung Lingkungan  Antara Lain Karkteristik sebaran udara dan air
ü  Pentahapan proyek Antara lain konstruksi  operasi dan modifikasi
ü  Oleh karena itu misalnya terjadi dampak komulatif karena penempatan industry di
suatu wilayah industry industry yang di bangun efeknya dapat melampaui ambang
batas daya dukung lingkungan walaupun sebenarnya jumlah limbahnya rendah.

2.      Metode penapisan satu langkah 


Penapisan dapat didasarkan pada kriteria eksplisit yang berupa daftar yang
memuat jenis proyek yang tanpa keraguan akan menyebabkan dampak penting.
Oleh karena dampak tidak saja ditentukan oleh jenisnya proyek, melainkan juga
oleh sifat lingkungan, daftar tersebut dilengkapi dengan bagian yang memuat
lingkungan yang rentan.Proyek dalam daftar ini atau proyek yang berlokasi dalam
daerah rentan diharuskan melakukan AMDAL.
Metode penapisan satu langkah ini adalah metode penapisan yang
digunakan oleh Indonesia.Metode dengan daftar positif sangat
sederhana.Pemerintah membuat daftar proyek yang harus dikenakan
AMDAL.Daftar ini digunakan sebagai kriteria penapisan, yang ada dalam daftar
harus membuat AMDAL dan yang tidak ada dalam daftar tidak perlu membuat
AMDAL.Karena metode ini sederhana dan mudah, maka hasilnya dapat dicapai
dengan cepat dan konsisten.
Metode penapisan satu langkah ini memerlukan birokrasi yang
pendek.Jumlah tenaga yang diperlukan dapat dibatasi, persyaratan tingkat
pendidikan dan pengalaman juga tidak tinggi.Ini sangat penting untuk Indonesia,
terutama di daerah.Metode ini tidak menambah ekonomi biaya tinggi.
Pemerintah Membuat daftar proyek yang harus di kenakan
AMDAL,Daftar ini di gunakan sebagai criteria Penapisan ,yang ada dalam daftar
harus membuat AMDAL,yang tidak ada dalam daftar tidak perlu membuat
AMDAL.Karena sederhana dan Mudah.,hasilnya dapat di capai dengan cepat dan
konsisten.Dengan metode ini  apabila di perlukan AMDAL itu ada dalam tahap
perencanaan yang dini,sehingga AMDAL itu dapat di Intergrasikan  kedalam
proses studi kelayakan .Metode penapisan satu langkah ini memerlukan Birokrasi 
yang pendek ,jumlah tenaga yang di perlukan dapat di batasi, persyaratan tingkat
pendidikan dan pengalaman juga tidak tinggi,ini sangat penting untuk
Indonesia,Terutama di daerah, Metode ini tidak Menambah ekonomi Biaya
Tinggi.

C. Tujuan Proses Penapisan


Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang
harus dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini
sangat penting bagi pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah
proyeknya akan terkena AMDAL. Hal ini berkenaan dengan perencanaan biaya
dan waktu.
Seperti yang terdapat pada pasal 16 undang-undang No. 4 tahun 1982,
hanya rencana proyek yang diprakirakan akan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan saja yang diwajibkan untuk dilengkapi dengan AMDAL.
Dengan penapisan ini diharapkan kepedulian kita terhadap lingkungan tidak akan
mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan yang
diperlukan untuk pembangunan.

D. Kriteria Penapisan/screening
v  Tingkat besar : kementakan intensitas setiap dampak potensial
v  Prevalensi : luasnya dampak yang akhirnya akan terjadi misalnya karena dampak
kumulatif
v  Lama dan frekuensi : apakah dampak bersifat jangka panjang atau jangka pendek
v  Resiko : kementakan terjadi efek negatif yang serius
v  Nilai penting : nilai yang diberikan pad adaerah tertentu (regional dan nasional)
v  Penanggulangan : apakah masalah dapat ditanggulangi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
padalingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia.Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib
AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan
wajib menyusun AMDAL atau tidak.
AMDAL sesungguhnya suatu telaah yang dilakukan secara bertahap yaitu
penapisan (screening), pelingkupan (scoping), identifikasi (identification),
prakiraan (prediction), dan evaluasi (evaluation) yang kemudian
dilanjutkan dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL dan
RPL).

B. Saran
Dalam proses pembangunan haruslah diperhatikan mengenai proses
penapisan dan pelingkupan apakah bangunan tersebut layak amdal atau
tidak. Sehingga tidak mempengaruhi masyarakat sekitar serta dalam
cakupan yang lebih luas yaitu lingkungan hidup.

.
DAFTAR PUSTAKA

 https://ikalaily.blogspot.com/2016/11/penapisan-dan-pelingkupan-
amdal.html

Anda mungkin juga menyukai