Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH
AMDAL ( ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN )

OLEH :
INDRA JAYA LA HARUDU
R1C1 18 008

KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat - Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)”
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak - pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Kendari, 14 April 2021

Indra Jaya La Harudu


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL -----------------------------------------------------------------------


KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------
BAB  I  PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------
A.    Latar Belakang -----------------------------------------------------------------------
B.     Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------------
C.     Tujuan --------------------------------------------------------------------------------
D.    Manfaat -------------------------------------------------------------------------------

BAB  II PEMBAHASAN  -----------------------------------------------------------------


A.    Pengertian AMDAL -----------------------------------------------------------------
B.     Manfaat AMDAL -------------------------------------------------------------------
C.   proses atau penyusunan dari AMDAL  ---------------------------------------------
D.    Prosedur kajian AMDAL------------------------------------------------------------
E.     Kajian aspek lingkungan fisik-kimia ------------------------------------------------

BAB  III    PENUTUP ----------------------------------------------------------------------


Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------
BAB 1
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk hidup senantiasa selalu ingin hidup lebih baik
dan lebih baik lagi setiap harinya, manusia juga berinteraksi dengan lingkungan
hidupnya. Ia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya juga ia dapat
dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Makhluk hidup yang sesuai dan cocok
dengan lingkunganya akan tetap bisa hidup dan berkembang biak, lain hal-nya
dengan makhluk hidup yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganya ia
akan mati dan tidak akan bisa berkembang biak (musnah), dan ini dinamakan
seleksi alam. “Manusia modern terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan juga
membentuk lingkungan hidupnya, manusia tidak bisa berdiri sendiri tanpa atau di
luar lingkungan hidupnya. Membicarakan manusia harus pula membicarakan
lingkungan hidupnya. Manusia tanpa lingkungan hidupnya hanyalah abstraksi
semata”. (Otto Soemarwoto:18).
Dari uraian singkat diatas jelaslah bahwa manusia itu sangat tergantung
dengan lingkungan hidupnya, kelangsungan hidupnya tergantung dari
sebagaimana bisa ia menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan hidupnya, dan
saat terjadi perubahan yang dahsyat dari lingkungan hidupnya itu akan
mengancam kelangsungan hidupnya juga.
Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu
dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah
antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi
persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi
lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang
mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
B.      RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan analisis mengenai dampak lingkungan atau
AMDAL?
2. Bagaimana manfaat analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL?
3. Bagaimana proses atau penyusunan dari analisis mengenai dampak lingkungan
atau AMDAL?
4. Bagaimana prosedur melakukan kajian lingkungan hidup ?
5.  Bagaimana kajian aspek lingkungan fisik-kimia ?

C.     TUJUAN
1.  Mengatahui tentang apa itu analisis mengenai dampak lingkungan atau
AMDAL.
2.  Mengetahi manfaat analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL.
3.  Mengetahui proses atau penyusunan dari analisis mengenai dampak lingkungan
atau AMDAL.
4.   Mengetahui prosedur melakukan kajian lingkungan hidup.
5.   Mengetahui kajian aspek lingkungan fisik-kimia

D.     MANFAAT
1. Dapat Mengatahui tentang apa itu analisis mengenai dampak lingkungan atau
AMDAL.
2. Dapat Mengetahi manfaat analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL.
3. Dapat Mengetahui proses atau penyusunan dari analisis mengenai dampak
lingkungan atau AMDAL?.
4. Dapat Mengetahui prosedur melakukan kajian lingkungan hidup.
5. Dapat Mengetahui kajian aspek lingkungan fisik-kimia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian AMDAL


Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan
negatif dari  kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah
suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif
dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik,
kimia, biologi, social - ekonomi, sosial budaya dan
kesehatan masyarakat.Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak
lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang
timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian
juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif Iebih besar
daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana
kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang
diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.

B. Manfaat AMDAL
Secara Umum AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan, ini menurut Peraturan
Pemerintah PP No. 27 tahun 2013 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti Porsedur AMDAL
yang benat. Berikut ini beberapa secara umum manfaat yang bisa diperoleh dari
adanya AMDAL:
1. Sebagai materi/bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan yang benar tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan/program.
3. Memberi masukan guna penyusunan disain secara rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.
5. Memberi informasi bagi masyarakat umum atas dampak yang ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
6. Amdal memberikan alternatif solusi minimalisasi dampaktidak baik
(negatif).
7. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.

Selain itu ada 3 manfaat AMDAL :


1. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah, di antaranya sebagai berikut:
a. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
b. Menghindari konflik dengan masyarakat.
c. Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
d. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa, di antaranya sebagai berikut:
a. Menjamin keberlangsungan usaha.
b. Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
c. Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar sebagai bukti
ketaatan hukum.
3. Manfaat AMDAL bagi masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
b. Melaksanakan kontrol.
c. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Selain manfaat – mafaat di atas AMDAL juga sering di gunakan sebagai :


AMDAL sebagai ENVIRONMENTAL SAFEGUARDS.
AMDAL digunakan sebagai Enironmental safeguards atau upaya perlindungan
lingkungan dari berbagai jenis kegiatan eksploitasi sumber daya alam baik yang di
lakukan masyarakat lokal maupun pemerintah sehingga tecapai suatu tujuan yaitu
:
1. Output SDS yang efesien
2. SDA yang berkelanjutan.
3. Konservasi kawasan lindung

C.    Proses penyusunan AMDAL


Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.
Keterkaitan antara Amdal dengan izin lingkungan dapat diketahui dalam Pasal 2
yang menyatakan :
(1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL
wajib memiliki Izin Lingkungan.
(2) Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui
tahapan kegiatan yang meliputi:
a. penyusunan Amdal dan UKL-UPL;
b. penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; dan
c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
Penyusunan Amdal dilakukan pada tahap perencanaan dan lokasinya wajib
sesuai dengan tata ruang. Hal ini tercantum dalam Pasal 4  (2) Lokasi rencana
Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib sesuai
dengan rencana tata ruang.
Jika tidak sesuai dengan tata ruang maka dokumen amdal tidak dapat
dinilai dan wajib dikembalikan. Pasal 4 ayat (3) dengan tegas menyatakan : (3)
Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak sesuai dengan rencana
tata ruang, dokumen Amdal tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan kepada
Pemrakarsa.

Sedangkan bentuk dokumen amdal tercantum dalam Pasal 5 yang


menyatakan : (1) Penyusunan Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) dituangkan ke dalam dokumen Amdal yang terdiri atas:

a. Kerangka Acuan;

b. Andal; dan

c. RKL-RPL.

(2) Kerangka Acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a menjadi dasar
penyusunan Andal dan RKL-RPL.

Dalam proses penyusunan Amdal disusun oleh pemrakrasa dan dinilai oleh
komisi Penilai Amdal. Penyusunan dokumen amdal dilakukan berdasarkan
beberapa pendekatan sepeti tercantum dalam Pasal 8 yang menyatakan : (1)
Dalam menyusun dokumen Amdal, Pemrakarsa wajib menggunakan pendekatan
studi:

a. tunggal;

b. terpadu; atau

c. kawasan.

Dalam rangka kewajiban penyusunan amdal, terdapat beberapa


pengecualian baik dari aspek lokasi maupun jenis kegiatannya. Pasal 13
menyatakan : (1) Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8. apabila:
a. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada di kawasan yang telah
memiliki Amdal kawasan;

b. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang


telah memiliki rencana detil tata ruang kabupaten/kota dan/atau rencana tata
ruang kawasan strategis kabupaten/kota; atau

c.Usaha dan/atau Kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap darurat


bencana.

Mengenai rekomendasi hasil penilaian amdal Pasal 29 menyatakan : 2.)


Komisi Penilai Amdal menyampaikan rekomendasi hasil penilaian Andal dan
RKL-RPL kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya. 3.) Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa:

a. rekomendasi kelayakan lingkungan; atau

b. rekomendasi ketidaklayakan lingkungan.

Sedangkan muatan rekomendasi diatur dalam Pasal 29 ayat (4) :(4)


Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan berdasarkan
pertimbangan paling sedikit meliputi:

a. prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak


dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan
masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, koperasi, dan pascaoperasi
Usaha dan/atau Kegiatan;

b. hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh Dampak Penting


hipotetik sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling memengaruhi,
sehingga diketahui perimbangan Dampak Penting yang bersifat positif dengan
yang bersifat negatif; dan

c. kemampuan Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung


jawab dalam menanggulangi Dampak Penting yang bersifat negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan, dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan.

Mengenai ketetapan keputusan kelayakan atau tidak layak lingkungan Pasal


32 menyatakan :

(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota berdasarkan rekomendasi penilaian


atau penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29 atau Pasal 30, menetapkan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan
lingkungan hidup.

(2) Jangka waktu penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan


lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 10
(sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya rekomendasi hasil penilaian atau
penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal

D.Kajian Prosedur Amdal

Prosedur pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1. Tata laksana menurut PP 29 Tahun 1986

Menurut Hardjasoemantri (1988), garis besar prosedur AMDAL sebagaimana


tercantum pada PP No. 29/1986 Mengenai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan adalah sebagai berikut ini.

a. Pemrakarsa rencana kegiatan mengajukan Penyajian Informasi Lingkungan


(PIL) kepada instansi yang bertanggung jawab. PIL tersebut dibuatkan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang ditugaskan mengelola
lingkungan hidup. Dalam uraian dibawah ini, yang dimaksud degan menteri KLH
adalah “Menteri yang di tugasi mengelola lingkungan hidup” instansi yang
bertanggung jawab adalah yang berwenang memberi keputusan tentnag
pelaksanaan rencana kegiatan, dengan pengertian bahwa kewenangan berada pad
menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi
kegiatan yang bersangkutan dan pada Gubernur Daerah Tingkat I untuk kegiatan
yang berada di bawah wewenangnya

b. Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL dinilai tidak tepat, maka
instansi yang bertanggung jawab menolak lokasi tersebut dan memberikan
petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban bagi pemrakarsa
untuk membuat PIL yang baru. Apabila suatu lokasi dapat menimbulkan
perbenturan kepentingan antar sektor maka instansi yang bertanggung jawab
mengadakan konsultasi dengan menteri KLH dan Menteri atau Pimpinan
Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang bersangkutan.

c. Apabila hasil penelitian PIL menentukan bahwa perlu dibuatkan ANDAL,


berhubung dengan adanya dampak penting rencana kegiatan terhadap lingkungan,
baik lingkungan geobiofisik maupun sosial budaya, maka pemrakarsa bersama
instansi yang bertanggung jawab membuat Kerangka Acuan (KA) bagi
penyusunan ANDAL.

d. Apibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana kegiatan, berhubung
tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk membuat Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
bagi kegiatan tersebut. Huruf K dalam RKL adalah “Kelola” dan huruf P dalam
RPL dari “Pantau”.

e. Apabila dari semula sudah diketahui bahwa akan ada dampak penting, maka
tidak perlu dibuat PIL lebih dahulu akan tetapi dapat langsung menyusun KA bagi
pembuat ANDAL.

f. ANDAL merupakan komponen studi kelayakan rencana kegiatan sehingga


dengan demikian terdapat tiga studi kelayakan dalam perencanaan pembangunan,
yaitu: teknis, ekonomis dan lingkungan (TEL). biaya rencana kegiatan
sebagaimana tercantum dalam studi kelayakan rencana kegiatan tersebut meliputi
pula biaya penanggulangan dampak negatif dan pengembangan dampak
positifnya.
g. Pedoman umum penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri KLH.
Pedoman teknis penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan
Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang
bersangkutan berdasarkan pedoman umum penyusunan ANDAL yang dibuat oleh
Menteri KLH.

h. Apabila ANDAL menyimpulkan bahwa dampak negatif yang tidak dapat


ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi lebih besar dibanding dengan
dampak positifnya, maka instansi yang bertanggung jawab memutuskan menolak
rencana kegiatan yang bersangkutan. Terhadap penolakan ini, pemrakarsa dapat
mengajukan keberatan kepada pejabat yang lebih tinggi dari instansi yang
bertanggung jawab selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari. Sejak diterimanya
keputusan penolakan. Pejabat yang lebih tinggi tersebut memberi keputusan atas
keberatan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya
pernyataan keberatan, setelah mendapat pertimbangan dari menteri KLH.
Keputusan tersebut merupakan keputusan terakhir.

i. Apabila ANDAL disetujui, maka pemrakarsa menyusun RKL dan RPL


dengan menggunakan pedoman penyusunan RKL dan RPL yang dibuat oleh
Menteri KLH atau Departemen yang bertanggung jawab.

j. Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan kadaluwarsa apabila rencana


kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
ditetapkannya keputusan tersebut. Pemrakarsa wajib mengajukan kembali
permohonan persetujuan atas ANDAL. Terhadap permohonan ini instansi yang
bertanggung jawab memutuskan dapat digunakan kembali ANDAL, RKL dan
RPL yang telah dibuat atau wajib diperbaharuinya dokumen-dokumen tersebut.

k. Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan gugur, apabila terjadi perubahan


lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena kegiatan lain,
sebelum rencana kegiatan dilaksanakan. Pemrakarsa perlu membuat ANDAL baru
berdasarkan rona lingkungan baru.
E. Komponen fisik dan kimia
Data primer aspek fisika dan kimia dikumpulkan melalui pengamatan langsung di
lapangan atau pengumpulan data di lapangan.
a.    Kualitas udara
Parameter kualitas udara yang diukur beserta metode dan peralatannya
sesuai dengan Surat Keputusan Mentri KLH No 02/MENKLH/1998 yang dapat
dilihat.
No Parameter Metode Analisis Peralatan
1.       1 Kebisingan Pengukuran in situ Sound level meter
2.       2 Debu Gravimetri High Volume Sampler
3.       3 SO2 Pararosalin Spektofotometer
4.       4 NOx Saltzman Spektofotometer
5.       5 CO NDIR NDIR Analyzer
6.       6 H2S Mercurythiocyatenate Spektofotometer
7.       7 NH3 Nessler Spektofotometer
8.       8 Pb Gravimetric High Volume Sampler

b.    Fisiografi
Fisiografi meliputi keadaan fisiografi dan topografi daerah, sifat – sifat
morfologi tanah dan kandungan kimia tanh, dan neraca air.
Komponen Parameter Metode Pengumpulan Data Metode Analisis
lingkungan Lingkungan Metode Lokasi Data
Iklim -Suhu - -Pelabuhan -Tabulasi data
- Pengumpulan udara -Klasifikasi
Kelembaban data terdekat Sehmitc dan
nisbi udara sekunder -Stasiun Ferfuson, Koppen
-Kualitas -Pengukuran Meteorolog dan oldeman.
udara dilapangan i terdekat
( utk kualitas
udara )
Hidrologi -Tinggi Pengamatan -Sungai -Analisis
muka air lapangan -Saluran hidrograf
tanah -Pengukuran primer, -Pengukuran
-Pola aliran lapangan sekunder, lapangan
dan debit tersier -Penilaian ahli
sungai
-Tinggi
lama, dan
frekuensi
genangan
atau banjir
Sifat fisik -Warna -Pengukuran -Sungai -Titrimetrik
air -Rasa dan in situ -Saluran Spektrofotometrik
permukaan bau - primer,
-kekeruhan Pengambilan sekunder
padatan sampel air dan tersier.
tersuspensi -Titrasi
-pH
-DO
-BOD
-COD
-Kesadahan
total
-Kalsium
( ca)
-Magnesium
(Mg)
-Mangan
( Mn)
-Karbonat
(CO3 )
-Nitrit
( NO2 )
-Nitrat
( NO3)
-Sulfat
( SO4 )
Tanah -Fisiografi -Observasi -Lahan -Penilaian ahli
litologi lapang gambut -Analisis
-Sifat fisik -Pengeboran -Lahan laboratorium
tanah dan rawa
-Sifat kimia pengambilan
tanah sampel tanah

c.    Komponen biologi


Komponen biologi yang ditelaah meliputi flora dan fauna serta organism
lainnya, baik darat maupun perairan. Data yang diambil berupa indeks
keanekaragaman, indeks pemerataan, dan kelimpahan suatu organism.
Parameter Metode peralatan Lokasi Analisis Data
Pengambil
an
Samping

Ekosistem Sistematik - Plankton Perairan Indeks


akuatik : random net sekitar keanekaragaman,keser
- Plankton sampling - agaman, dan
- Bentos -Transfek Eckmangr kelimpahan
- Rumput sampling ab
laut -Kuadrat
ganggang sampling
Ekosistem -Point -Meteran Pada Indeks
darat: quarter -Kompas lokasi keanekaragaman,
- sampling -Tali proyek kerapatan, dan
Pekarangan -Line plastic dan dominasi
- Sawah intercept, -Patok sekitarnya
- Kebun belt yang
campuran transect terdapat
- Bantaran -Bisect banyak
sungai -Distance vegetasi.
method
Fauna -sensus -Teropong -Pada -Frekuensi kehadiran
daratan langsung -Alat lokasi -Indeks
( satwa liar - Tulis proyek keanekaragaman,
dan wawancar -Buku bagian dominasi dan
domestic ) a identifikas darat yang keseragaman
dan - i terdapat
mikroorgani inventaris banyak
sme. asi fauna
-
Pengamat
an
jejak/beka
s kotoran
hewan

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan


negatif dari  kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah
suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif
dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik,
kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.

Prosedur AMDAL yaitu, Penapisan, Pelingkupan, Kerangka acuan,


ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan, dan Pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA

https://herlinaapriyanti.wordpress.com/tugas-kuliah/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan/
https://yogoz.wordpress.com/2011/02/06/amdal-analisis-mengenai-dampak-
lingkungan/
http://www.bangazul.com/analisis-mengenai-dampak-lingkungan-amdal-1/
http://sukmajayandi27.blogspot.com/2014/05/materi-ipa-smk-amdal-analisis-
mengenai.html
http://muhamadzulfakar.blogspot.com/2013/11/peraturan-tentang-amdal.html
https://staff.blog.ui.ac.id/andreas.pramudianto/2012/12/17/modul-hukum-
lingkungan-untuk-pelatihan-amdal/
http://ekashawty.blogspot.com/2013/09/makalah-amdal-lengkap.html
http://an-rohmanto.mywapblog.com/manfaat-amdal.xhtml
http://chumbucket08.blogspot.com/2012/01/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan.html
http://pepayamanggapisangjambu.blogspot.com/2015/03/contoh-makalah-
amdal.html

Anda mungkin juga menyukai