Yang kedua adalah peristiwa Kompresional yang dimulai sejak Miosen. Kompresi ini di
pengaruhi oleh tumbukan oleh kontinen di arah barat dan ofiolit serta fragmen-fragmen
busur kepulauan di arah timur. (calvert,2003)
GEOLOGI REGIONAL
Secara regional daerah penelitian termasuk mandala Sulawesi barat berada pada
lembar pangkajenne dan watampone bagian barat Sulawesi selatan ( Rab.
Sukamto,1975 )
Pengunungan dibagian timur relatif lebih rendah dan sempit, dengan ketinggian rata-
rata 700 meter dengan puncak tertinggi adalah 787 meter. Batuan penyusunnya juga
sebagian besar adalah batuan gunungapi. Bagian selatannya mele4bar dan meninggi,
dan keutaranya menyempit dan merendah dan akhirnya menujam kebawah antara
lembah wallanae dan daratan bone yang sanygat luas. Bagian utara pegunungan ini
bertopografi karst yang permukaannya berkerucut. Batasnya di timur laut adalah
daratan bone.
Perkembangan evolusi geologi pulau Sulawesi dapat dibedakan menjadi empat jalur
tektonik ( simanjuntak ,1966 ) , jalur continental banggai-sula , meliputi sualwesi bagian
timur dan Sulawesi bagian tengah , jalur vulkanik dan plutonik meliputi daerah sulawesi
utara. Sulawesi tengah bagian barat dan Sulawesi selatan. Jalur vulkanik plutonik
identik dengan dengan mandala Sulawesi barat yang dikemukakan oleh ( rab.
Sukamto,1982 ).
Batuan gunung api berumur pleosen yang diendapakan pada lingkungan laut menindih
tidak selaras batuan flich yang berumur kapur akhir . batuan sedimen formasi mallawa
yang sebagian besar dicirikan oleh endapan daratan dengan sisipan batubara ,
menindih tidak selaras batuan gunungapi pleosen dan flich kapur akhir. Di atas formasi
mallawa ini secara berangsur-angsur beralih keendapan karbonat formasi tonasa
terbentuk secara terus-menerus dari eosin awal sampai pada bagian bawah miosen
tengah di barat. Sedimen klastik formasi salo kalumpang yang berumur eosen sampai
oligosen bersisipkan batuan gamping dan mengatasi batuan gunungapi kala miosen
awal di timur.