Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan| 

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang
dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang akan timbul, juga mencarikan jalan keluar
untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL).
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999
Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu
rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan hidup adalah teknik untuk
menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan
jika ya, maka diberikan jalan alternatif pencegahannya
Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara baik
dan benar adalah sebagai berikut:

1. Terhadap tanah dan kehutanan


a. Menjadi tidak subur atau tandus.
b. Berkurang jumlahnya.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut hewan
dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat rusaknya hutan alam
yang terkena dampak dengan adanya proyek/usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan sehari-hari.
b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin mengandung zat-zat
yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang berubah warna dan
rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi untuk
keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti proyek bahan
kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industri tertentu.
4. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang menyebabkan
tanah menjadi berlubang.
5. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air.
b. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar.
c. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu.
6. Terhadap udara
a. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara bising.
b. Memasang saringan udara untuk menghindari asap dan debu.
7. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat.
8. Terhadap masyarakat sekitar
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman.

Pada dasarnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah keseluruhan proses
yang meliputi penyusunan berturut-turut sebagaimana diatur dalam PP nomor 27 tahun 2012 ,
bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5 (lima) dokumen,
yaitu: 

 Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL)


 Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)  Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) 
 Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)  Dokumen Ringkasan
Eksekutif 

a. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-AMDAL) 


KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian
ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan
dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan
kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji
dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses
pelingkupan. 

b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL): 


ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu
rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen
KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah
disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan
besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap
kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang
lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. 

c. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL): 


RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan
dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan
berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. 

d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL): 


RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan
lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil
pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan
yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat
digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL. 

Sehubungan dengan prosedur/tata laksana AMDAL, Peraturan Pemeritah Nomor 27 Tahun 2012
telah menetapkan mekanisme yang harus ditempuh sebagai berikut: 

1. Pemrakarsa menyusun Kerangka Acuan (KA) bagi pembuatan dokumen AMDAL.


Kemudian disampaikan kepada Komisi AMDAL. Kerangka Acuan tersebut diproses
selama 75 hari kerja sejak diterimanya oleh komisi AMDAL. Jika lewat waktu yang
ditentukan ternyata Komisi AMDAL tidak memberikan tanggapan, maka dokumen
Kerangka Acuan tersebut menjadi sah untuk digunakan sebagai dasar penyusunan
ANDAL. 
2. Pemrakarsa menyusun dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), kemudian
disampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab untuk diproses dengan
menyerahkan dokumen tersebut kepada komisi penilai AMDAL untuk dinilai. 
3. Hasil penilaian dari Komisi AMDAL disampaikan kembali kepada instansi yang
bertanggung jawab untuk mengeluarkan keputusan dalam jangka waktu 75 hari. Apabila
dalam jangka waktu yang telah disediakan, ternyata belum diputus oleh instansi yang
bertanggung jawab, maka dokumen tersebut tidak layak lingkungan. 
4. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ternyata instansi yang bertanggung
jawab mengeluarkan keputusan penolakan karena dinilai belum memenuhi pedoman
teknis AMDAL, maka kepada pemrakarsa diberi kesempatan untuk memperbaikinya. 
5. Hasil perbaikan dokumen AMDAL oleh pemrakarsa diajukan kembali kepada instansi
yang bertanggung jawab untuk diproses dalam memberi keputusan sesuai dengan Pasal
19 dan Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999. 
6. Apabila dari dokumen AMDAL dapat disimpulakan bahwa dampak negatif tidak dapat
ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi, atau biaya penanggulangan dampak
negatif lebih besar dibandingkan dampak positifnya
TUJUAN AMDAL

Secara umum tujuan AMDAL adalah : Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dalam
pelaksanaannya ada dua hal pokok yang menjadi tujuan AMDAL yaitu : 
1. Mengidentifikasi, memprakirakan, dan mengevaluasi dampak yang mungkin terjadi terhadap
lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan yang direncanakan.
2. Meningkatkan dampak positif dan mengurangi sampai sekecil – kecilnya dampak negatif yang
terjadi dengan melaksanakan RKL – RPL secara konsekuen.
Tujuan dikeluarkannya AMDAL adalah :

 Memberikan perlindungan pada lingkungan hidup agar tetap lestari dan berkelanjutan.
 Agar dapat membantu meningkatkan upaya pengendalian usaha kegiatan yang berdampak
negatif pada lingkungan hidup.
 Untuk memberikan kejelasan prosedur, mekanisme dan koordinasi antar instansi dalam
penyelenggaraan perizinan untuk suatu usaha / kegiatan.
 Memberikan kepastian hukum untuk suatu usaha / kegiatan.

Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan. Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
studi AMDAL:

1. Mengidentifikasi semua rencana usaha yang akan dilaksanakan


2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting.
3. Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.

Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL:


1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dari rencana usaha.
5. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha.
6. Merumuskan RKL dan RPL
7. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup
8. Mengidentifikasikan rencana usaha atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang
berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
9. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting.

Anda mungkin juga menyukai