Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LINGKUNGAN KAITAN DENGAN ILMU TEKNIK

Nama Penyusun:
Wandirka Indarto Lintin ( 6160505200034 )

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
AKT 2020
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A.LATAR BELAKANG ................................................................................................ 3
BAB II................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
A.DAMPAK PEKERJAAN KONSTRUKSI TERHADAP LINGKUNGAN ............... 4
B.ANALISA DAMPAK KEGIATAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP ............ 4
C..ANALISA BESARAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP LINGKUNGAN
HIDUP ............................................................................................................................ 6
1.Dampak pada Tahap Prakonstruksi.......................................................................... 7
2.Dampak pada Tahap Konstruksi .............................................................................. 8
3.Dampak pada Tahap Operasi ................................................................................... 9
4.Dampak pada Tahap Pasca Operasi ......................................................................... 9
D.PENGELOLAAN LINGKUNGAN.......................................................................... 10
1.Pengelolaan Lingkungan Tahap Prakosntruksi ...................................................... 10
2.Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi .......................................................... 10
3.Pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi ............................................................... 11
4.Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi ..................................................... 12
BAB III ............................................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
A.KESIMPILAN .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Teknik sipil merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang


bagaimana merancang, membangun dan merenovasi suatu bangunan yang aman
dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dalam perancangan suatu bangunan
tersebut baik gedung, jembatan, jalan dan sebagainya dibutuhkan tanah sebagai
tempat berdirinya bangunan tersebut. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), yang dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan Environmental Impact
Analysis, telah secara luas digunakan oleh banyak Negara sebagai suatu instrumen
hukum lingkungan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari suatu
fasilitas.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu studi


yang mendalam tentang dampak negatif dari suatu kegiatan AMDAL mempelajari
dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup dan dampak lingkungan
terhadap pembangunan yang didasarkan konsep ekologi, yaitu ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidup.
Oleh karena itu, konsep AMDAL dapat dikatakan sebagai konsep ekologi
pembangunan, yang mempelajari hubungan timbal balik antara pembangunan
dengan lingkungan hidup. Indonesia mulai memperkenalkan instrumen ini tahun
1982 dengan diundangkannya UUKPPLH tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang kemudian dijabarkan secara rinci dalam
peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 ini telah diubah dua kali,
yaitu dengan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 dan Peraturan Pemerintah
No. 27 Tahun 1999. Dalam rangka mencegah pencemaran lingkungan dari suatu
fasilitas, UUPLH dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 mewajibkan
pembuatan ANDAL, RKL, dan RPL atau UKL dan UPL. Langkah-langkah
pencegahan dan pengendalian pencemaran yang dimuat di dalam dokumen RKL
atau UKL harus dijadikan persyaratan-persyaratan lingkungan yang diintegrasikan
ke dalam izin. Dengan demikian, izin berfungsi untuk menjamin bahwa fasilitas
tidak akan melakukan kegiatan yang bertentangan dengan izin (Sukanda,2009:96-
97).
BAB II
PEMBAHASAN

A.DAMPAK PEKERJAAN KONSTRUKSI TERHADAP LINGKUNGAN


Kegiatan operasionalnya yang dilakukan dengan skala besar, dapat
dengan mudah mempengaruhi lingkungan karena besarnya sumber daya dipakai. Limbah
yang dihasilkan pun dalam skala besar yang memerlukan usaha pengelolaan khusus agar
dapat meminimalisir dampaknya pada lingkungan. Selain kegiatan operasionalnya
sendiri. Dengan sarana dan prasarana skala besar yang dibutuhkan agar kegiatan
operasional dapat berjalan, maka tahapan prakonstruksi dan konstruksinya sendiri pun
harus dikelola dengan baik dari aspek lingkungan.

Kegiatan-kegiatan dari prakonstruksi hingga operasional akan


menghasilkandampak seperti produksi limbah air dan padat, limbah di udara, dampak
pada lalu lintas,dan lain-lain. Pada pembahasan Rencana Pengelolaan Lingkungan ini
akan diuraikan daridampak dan pengelolaan serta pemantauan dari tahap prakonstruksi
hingga tahap operasional yaitu saat kegiatan perdagangan telah dimulai.

B.ANALISA DAMPAK KEGIATAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Menurut UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP


No.27/1999 tentang Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah
kajianmengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakanpada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.

AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan


hidup,dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal – halyang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi,
sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu
rencana usahadan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi
merupakanbagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan, di sisilain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin
melakukan usahadan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara
lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak
negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga
dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan
dampak positif.

Begitu pula pada proyek hypermart (Carrefour ITC Depok), yang memiliki
dampakyang cukup signifikan bagi kehidupan sosial-budaya masyarakat sekitar proyek
termasuk bagi lingkungan. Lokasinya yang berada tepat ditengah kota Depok, dan
langsung berhubungan dengan alur kehidupan masyarakat menjadi penyebab utama
mengapa pembagunan hypermart ini bersifat wajib AMDAL. Hal ini sesuai dengan PP
No. 27/1999pasal 3 ayat 1 yang menerangkan bahwa, usaha dan/atau kegiatan yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar d an penting terhadap lingkungan hidup
meliputi :

 pengubahan bentuk lahan dan bentang alam


 eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharu
 proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan,pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan
sumber daya alamdalam pemanfaatannya
 proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam,lingkunganbuatan, serta lingkungan sosial dan budaya
 proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempe ngaruhi pelestarian
kawasankonservasi sumber daya dan/atau perlindungan cagar budaya.

Setelah proses penentuan wajib atau tidaknya AMDAL bagi proyek ini,
kemudiankegiatan berlanjut pada pelaksanaan AMDAL itu sendiri.

Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan


kualitaslingkungan serta menekan pencemar an sehingga dampak negatifnya menjadi
serendahmungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan
keputusantentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap
lingkunganhidup. Untuk proses pelaksanaan AMDAL dapat dilihat dibawah ini.
Kedua flowchart pada penjabaran di ataslah yang menjadi latar belakang
penyusunan makalah RKL Pembagungan. Makalahini akan banyak mengaitkan kondisi
masyarakat sekitar baik dari segi sosial-budaya,ekonomi, hingga pelestarian lingkungan
dengan harapan mampu meningkatkan efektifitas AMDAL itu sendiri

Keterangan :

 Pelingkupan adalah proses pemusatan studi pada hal– hal penting yang
berkaitadengan dampak penting.
 Kerangka acuan (KA AMDAL) adalah ruang lingkup kajian analisis
mengenaidampak lingkungan hidup y ang merupakan hasil pelingkupan.
 Analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah telaahan secaracermat
danmendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan
kegiatan.
 Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah upaya penanganan
dampakbesar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat
dari rencana usaha dan kegiatan.
 Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah upaya
pemantauankomponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar da n
penting akibat darirencana usaha dan kegiatan.

C..ANALISA BESARAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP LINGKUNGAN


HIDUP

Keterangan :Besaran Dampak

1 = kecil
2 = sedang
3 = besar
Kepentingan Dampak

1 = kurang penting
2 = penting
3 = sangat penting
Contoh :1/3 = Dampak negatif, besaran kecil [Kepentingan dampak sangat penting]

Tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

 Pra Konstruksi

a. Survey dan Pengukuran Lahan


b. Pendataan demografi
c. Pembebasan lahan

 Konstruksi

a. Mobilisasi peralatan dan bahan


b. Rekruitmen tenaga kerja
c. Penyiapan lahan
d. Pembangunan sarana dan prasarana

 Operasi

a. Perubahan daya guna lahan


b. Rekruitmen tenaga kerja
c. Instalasi air bersih
d. Persepsi masyarakat mengenai kesehatan dan keamanan

 Pasca Operasi

a. Pembuangan limbah padat


b. Penurunan nilai estetika
c. Interaksi masyarakat dan pengunjung

1.Dampak pada Tahap Prakonstruksi


Kegiatan pada tahap pra-konstruksi berupa kegiatan survei dan
pengukuran,penetapan batas-batas proyek bangunan dan perencanaan site plant. Dampak yang paling
potensial saat kegiatan pra-konstruksi adalah pendataan demografi dan sosialisasi
konseppasar modern, masalah tanah yaitu penetapan batas-batas wilayah dan lahan
dan persiapanteknik birokrasi. Kemungkinan terhadap dampak negatif dapat dilihat pada
sisi keresahanyang timbul dikalangan masyarakat dengan adanya pembatasan wilayah,
yang dapat mengurangi mobilisasi masyarakat, apalagi di sekitar proyek terdapat terminal
danlokasinya terletak tepat dipersimpangan, sehingga kemungkinan timbul
kemacetanyangssemakin parah. Setelah kegiatan pra-konstruksi ini dilalui maka, kegiatan
selanjutnya adalah tahap konstruksi.

2.Dampak pada Tahap Konstruksi


Tahap konstruksi yaitu tahap kegiatan pelaksanaan fisik/konstruksi
pembangunandari mulai penerimaan tenaga kerja, mobilitas alat dan materi, persiapan
lahan,pembangunan gedung, sarana, dan prasarana.

a.Mobilisasi peralatan dan bahan, sebelum pembangunan konstruksi gedung


dimulai,terlebih dahulu dilakukan mobilisasi baik alat maupun material bangunannya.
Haltersebut bertujuan agar jalannya kegiatan konstruksi tidak terjadi kendala.Mobilisasi
alat-alat dan material konstruksi berpotensi menimbulkan gangguan lalulintas berupa laju
kendaraan yang terhambar dan kecelakaan lalu lintas.

 Buldozer untuk pematangan tanah dan penyiapan jalan


 Excavator untuk kebutuhan pengerukan
 Truk dan dumptruck untuk mobilisasi alat dan bahan
 Stoom Walls untuk pengerasan jalan
 Mesin molen untuk cor
 Alat-alat pertukangan

Aspek ini dapat menimbulkan dampak negatif selama tahap konstruksi karena
akanmenimbulkan pencemaran udara (beberapa alat menghasilkan outpot
sampinganseperti asap), dan peningkatan level kebisingan termasuk peningkatan
kemacetanlalu lintas. Selain itu mobilisasi dari peralatan seperti Buldozer dapat
merusakkeadaan jalan, karena kondisi aspal di sekitar proyek tidak cocok dengan
bebankendaraan yang melintasinya, dimana kondisi aspal di di Setting untuk jalan raya
biasa.

b.Tenaga kerja, tenaga kerja yang diperlukan oleh proyek pembangunan terdiri
daritenaga kasar dan tenaga kerja berkeahlian, seperti arsitek, dan tenaga teknik
sipil.Aspek ini dapat menimbulkan dampak positif dilihat dari kebutuhan tenagakerjanya.
Tenaga ahli yang beragam dan berasal dari beberapa bidang keahlian jelas akan mampu menyerap
banyak tenaga kerja.

c.Kegiatan penyiapan lahan, pekerjaan dimulai dengan pembersihan lokasi dengancara


pengerukan. Lalu diadakan survei dan pemetaan unutk mendapatkan batas-batas tanah.
Setelah peta diselesaikan, selanjutanya dilakuakan pematokan batastanah diikuti
pembersihan lahan. Dari proses ini akan dapat menimbulkan dampaknegatif bila dilihat
dari munculnya persepsi masyaraakat tentang proyek yangsedang berlangsung. Persepsi
masyarakat terhadap proyek yang baru dibangunakan cenderung negatif sebab pola
kehidupan dam mata pencaharian mereka yangkebetulan terkait dengan lingkungan
sekitar tiba-tiba saja berubah. Selain itupersepsi yang muncul adalah mengenai gangguan
kesehatan, kenyamanan, dankeamanan akibat rangkaian proses pembangunan proyek.
Disinilah prosespengelolaan dengan mengandalkan pendekatan terhadap kehidupan social
sangatpenting untuk dilakukan.

d.Pembangunan gedung, sarana dan prasarana utama, kegiatan pembangunan saranadan


prasarana utama diawali dengan pembangunan jalan di lingkungan lokasi kegiatan,
pembangunan saluran drainase sederhana, pembangunan gedung,pembangunan sarana
sanitasi, tempat pembuangan sampah dan pembangunandrainase permanen. hingga dokumen
disusun. Dampak yang muncul dari proses inicenderung negatif sebab seluruh proses
pembangunan memiliki resiko yang tinggiakan munculnya gangguan kesehatan bagi
masyarakat sekitar, dan menimbulkanancaman keselamantan serta kesehatan
bagi pekerjanya.

3.Dampak pada Tahap Operasi


Kegiatan sebagai sumber dampak lingkungan yang akan timbul adalah : perubahandaya guna
lahan yang dapat memicu terjadinya konflik kepentingan, terjadinyapengembangan
perekonomian rumah tangga dan sumberdaya, timbulnya persepsi masyarakat terhadap
proyek baik positif maupun negatif, timbulnya penyakit akibat dari pembangunan dan
sistem instalasi air bersih yang dilakukan pihak terkait, dan perubahan mata pencaharian.
Perubahan mata pencaharian sebenarnya dari satu sisi dapat dilihat sebagai dampak
positif dengan adanya recruitment tenaga kerja untuk keseluhan kegiatan operasi. Melalui
proses ini akan tercipta kesempatan kerja baru, mata pencaharian dan peningkatan
pendapatan baru dari kegiatan operasi.

4.Dampak pada Tahap Pasca Operasi


Dampak pada tahap pasca operasi dapat dilihat pada proses pembuangan
limbah.Pengolahan limbah cair dapat mengurangi kualitas air dan limbah padat yang
tidak melaluiproses pengelolaan dengan baik dapat meningkatkan timbunan sampah apda
TPA sekitar.Selain itu akan terjadi oeningkatan pencemaran udaran dan kebisingan
akibat polutan yangditimbulkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dari genset
dan kendaraan pengunjung.

Di sisi lain, dampak negatif juga dapat dilihat dari penurunan nilai estetika
akibatketidakpedulian pengunjung terhadapt kebersihan, seperti membuang sampah
sembarangan, merokok di area operasional, tidak menjaga kebersihan fasilitas penunjang
seperti toilet. Sirkulasi kendaraan keluar masuk yang tidak terkelola dengan baik
menyebabkan kemacetan dan penerangan yang tidak baik dijalur masuk keluar
padaperparkiran basement dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas.Dampak positif yang
terdapat pada tahap ini dapat dilihat dari segi interaksi antar karyawan ataupuan antara
karyawan dan pengunjung. Hal ini dapat mengubah polakehidungan sosial masyarakat ke
arah global sehingga masyarakat dapat memiliki polapemikiran yang lebih terbuka.
D.PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Melaksanakan pengelolaan lingkungan yang baik sesuai dengan tujuan
dansasaran yang diharapkan, diperlukan pedoman atau petunjuk pelaksanaan sebagai
acuandalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan berupa Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL).

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) merupakan bagIan


dokumen AMDAL Reklamasi Pantai yang wajib disusun dan dilaksanakan
olehpemrakarsa dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan kawasan wisata
pantai.Pelaksanaan RKL juga diperlukan bagi pihak lain yang berkepentingan antara lain:

 Institusi Pemerintah sebagai perencana kegiatan pelaksana dan pengawas


pembangunan serta pengelolaan lingkungan hidup di wilayah reklamasi pantai
dansekitarnya.
 Masyarakat di sekitar lokasi reklamasi pantai terutama yang akan terkena
dampakpenting.
 Pemerhati lingkungan termasuk LSM, pakar dan masyarakat umum lainnya.

1.Pengelolaan Lingkungan Tahap Prakosntruksi


Dampak yang dapat terjadi pada tahapan ini yaitu potensi terjadinya konflik
karenapenetapan batas-batas wilayah proyek antara pihak yang berkepentingan,
misal masyarakatsekitar. Pengelolaan yang dapat dilakukan antara lain :

 Sosialisasi rencana kegiatan secara teratur.


 Penetapan batas-batas wilayah proyek dilakukan dengan kehadiran dari
pihak-pihak yang berkepentingan agar kedepannya tidak ada
kesalahpahaman mengenaibatas wilayah masing-masing.
 Pelaksanaan proses ganti rugi yang memadai, sesuai dengan perjanjian
kedua belahpihak, antara pelaksana pengelolaan dan masyarakat terkait,
yang diawasi oleh instansi pengawas terkait.

2.Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi


Proses konstruksi melibatkan sejumlah peralatan berat seperti dumptruck,
buldoser,dan lain-lainnya. Pengoperasian sejumlah peraltan berat ini menyebabkan
peningkatan pencemaran udara yang berasal dari debu di sekitar lokasi pembangunan.
Daerah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi,makal jalan umum yang juga
digunakan sebagai lintasan keluar masuk dump truck dipenuhi oleh tanah yang tersebar
dari ban dumptruck yang keluar masuk ke lokasi pembangunan. Untuk mengatasi hal
tersebut dilakukan upaya pengelolaan sebagai berikut :

 Penyiraman lokasi di sekitar proyek sehingga debu yang beterbangan


dapatdiminimalkan.
 Pembersihan ban dumptruck yang keluar dari areal proyek sehingga
tanah yanglengket pada ban kendaraan tersebut dapat dikurangi dan
tidak tercecer disepanjang jalar raya yang dilintasi kendaraan tersebut.

Dalam hal mobiliasasi peralatan, dampak yang muncul ialah mengenai


kerusakan jalan raya akibat mobilisasi kendaraankendaraan konstruksi seperti bulldozer d
andumptruck. Dampak ini dapat diatasi dengan pengaturan beban dan ritasi
kendaraan,pemasangan rambu-rambu lalu lintas (beban kendaraan maksimal) serta
perbaikan jalan disekitar tapak proyek. Dampak lainnya mengenai gangguan lalu lintas
hingga peningkatan angka kecelakaan dapat diatas dengan pemasangan rambu-rambut
lalu lintas (dengankecepatan maksimal kendaran yang melintas 20 km/jam), pengaturan
dan ritasi kendaraan,pengaturan waktu kegiatan lalu lintas material (dilaksanakan tidak
pada jam sibuk, 06.00-08.00 dan 16.00-17.00) serta diikuti dengan sosialisasi kegiatan
(tahap konstruksi).

Pada tahap ini terdapat juga dampak positif dari rekruitmen tenaga kerja
bangunan,dimana hal ini dapat menciptakan kesempatan kerja baru bagi masyarakat
sekitar, sebabakan banyak tenaga kerja local yang terserap. Pengelolaan terhadap dampak
ini dapatdilakukan dengan cara sebagai berikut.

 Penyuluhan kepada masyarakat tentang rencana kegiatan proyek dan


manfaatnyapada aspek kesempatan kerja, mata pencaharian
dan pendapatan.
 Memberikan prioritas tenaga kerja bagi masyarakat lokal, sepanjang
memenuhipersyaratan keterampilan yang dibutuhkan.

3.Pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi


Pada tahap ini, dampak yang paling krusial adalah instalasi air bersih, sebab
proses ini berdampak langsung bagi kualitas air bersih disekitar secara keseluruhan
memiliki reservoir tempat penyimpanan air tertutup sebelum disistribusikan untuk
fasilitas sanitasi yang ada seperti kamar mandi, WC, tempat wuduk,dan westafel.

Pemantauan yang telah dilakukan oleh pengelola bangunan saat ini dalampengelolaan air
bersih melalui pengujian kualitas air bersih yang digunakan secara regular.Alur
pengelolaan air bersih Carrefour ITC Depok.

Sumur bor
Reservoir
Reservoir Distribusi Kebutuhan air
PDAM Distribution
Distribution

Dari proses instalasi ini, kemudian akan muncul limbah cair yang
pengelolaannyatentu perlu mendapatkan perhatian khusus sebab pengelolaan yang tidak
tepat akanmenybabkan pencemaran air. Pengendalian pencemaran air adalah upaya
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk
menjamin agar sesuaidengan baku mutu air. Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk
mengendalikan agar tidak terjadi pencemaran air atau menghasilkan zero pollution (tidak
ada polutan dalam air). Oleh karenanya maka sasaran yang ingin
dicapaiadalah jumlah limbah yang dihasilkan sekecil mungkin dengan kadar kontamin
sekecil mungkin. Untuk mencapai tujuan ini, maka tidak hanya proses pengelolaan yang
dapat dilakukan, tetapi juga proses pengolahan.

4.Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi


Dampak yang paliung krusial pada tahap ini adalah pembuangan limbah
padat.Limbah padat sering disebut juga sebagai sampah. Limbah padat umumnya
mengandungunsur bahan pencemar dengan konsentrasi yang bervariasi. Apabila limbah
padat di ‘kembalikan’ ke alam dalam jumlah besar atau terakumulasi/menumpuk di alam,
maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem alam.

Prinsip pengelolaan limbah padat dimulai pada sumbernya. Yang paling


baikdilakukan adalah mengurangi jumlah limbah padat melalui pengelolaan
sumbernya.Dengan demikian, limbah tidak cepat bertambah tetapi dapat dikurangi. Ada
beberapa cara untuk meminimisasi dampak yang merugikan lingkungan
akibat pembuangan limbah padat yaitu:

 mengurangi penggunaan bahan baku dalam proses pengolahan industri


 mengurangi jumlah limbah padat yang dihasilkan dengan cara antara
lain tidak mudahmengganti-ganti perabotan rumahtangga
 penggunaan kembali material limbah padat
 pemulihan material limbah padat
 pemulihan energi limbah padat
 pengelolaan limbah padat yang berkesinambungan.

Kegiatan minimisasi limbah padat berpedoman pada konsep


pelaksanaanpembangunan yang sustainabel. Pembangunan yang sustainabel adalah
pembangunan yang menghemat sumberdaya alam dan pembangunan yang memberi nilai
tambah sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan dua upaya secara
simultan, yaitu :

 Melakukan penghematan pemanfaatan sumberdaya alam melalui berbagai


upayaantara lain pemanfaatan kembali(reuseability), mengganti sesuatu yang
lebihhemat dan lebih aman(replacement), menolak sesuatu yang membahayakan
keselamatan hidup(refusal), memperbaiki yang kurang sesuai(repair),
menyusunstruktur yang tidak sesuai (reconstruct), memperpanjang umur sesuatu
(redurability), mengurangi limbah(reduce), memanfaatkan kembali limbah
yangmasih dapat dimanfaatkan(recycle),mentransformasi limbah(recovery) dan
sebagainya.
Diagram dari hirarki limbah

 Memberi nilai tambah sumberdaya alam yang kita manfaatkan. Misalnya


denganmenghasilkan produk yang lebih unggul, memproduksi barang atau jasa
yang lebih tinggi nilainya, dan sebagainya

Proses penanganan limbah berawal dari penghasil limbah (sumber limbah).


Padatahap ini diperlukan identifikasi limbah padat apakah masih memiliki nilai atau
langsungdibuang ke TPA (tempat pembuangan / penataan akhir). Limbah padat yang
masihmemiliki nilai (mis, kertas, plastik, limbah organik) di proses lanjut ( daur
ulang,pemanfaatan kembali, dll), sedangkan limbah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi
dikumpulkan dalam bak sampah (penyimpanan on site) menunggu diambil oleh petugas
pengumpul sampah. Petugas pengumpul sampah ini menggunakan gerobaksampah untuk
memindahkan sampahnya ke tempat penampungan sementara (TPS) dan selanjutnya
dengan truk sampah diangkut ke TPA.Namun ada juga dari penyimpanan„on site‟ ini
langsung diangkut oleh truk sampah ke TPA.
Kegiatan pemilahan limbah padat menurut tahapan proses penanganan
limbahpadat di atas, mensyaratkan adanya kegiatan pemilahan limbah padat sejak dari
penghasil limbah. Sementara itu kenyataan di lapangan proses pemilahan dari sumber
penghasil limbah belum dilakukan, melainkan para pemulung yang mengambil barang
yang dibutuhkan dari tempat sampah untuk diproses lanjut.
Proses pengolahan limbah
Tujuan pembuangan akhir sampah adalah membuang sampah agar tidak
mencemarilingkungan tempat tinggal manusia, dan juga tempat lingkungan dimana
sampahtersebutdibuang. Ada bergai cara yang dapat dilakukan pada proses pembuangan
akhir. MisalnyaPenimbunan tanah(Land Fill),penimbunan limbah padat secara sehat, dan
pembakaran.
Cara penimbunan sampah Land fill tidak menjamin aman bagi lingkungan,
karenasering terjadi pencemaran air tanah akibat cairan busuk (lindi) yang ditimbulkan
akabit pembusukan bahan organic didalam tanah. Kemungkinan akan terakumulasinya
gas- gas racun yang dihasilkan pada proses pengeruaian secara anaerobic; sehingga
akanmematikan kehidupan mikroorganisma yang menguntungkan, yang hidup di dalam
tanah.Dalam tipe ini semua jenis limbah padat dibuang ke dalamnya yaitu sampah yang
takmudah membusuk (seperti kertas-kertas, potongan-potongan kayu, potongan besi
seng,kaleng bekas) dan sampah organik yang mudah membusuk. Campuran sampah ini
akan membusuk dan menyebarkan bau tak sedap, lalat, kacoa, dan jenis binatang lain
hidup didalamya.
Penimbunan limbah padat secara sehat dilakukan secara terencana dengan
difasilitasi peralatan pengaman agar tidak mencemari lingkungan tanah perairan
danlingkungan sekitarnya. Area cekungan yang dijadikan lokasi pembuangan akhir
sampah dinding dan dasar cekungan dilapisi bahan yang relatif kedap air (biasanya
geotextile),dilengkapi dengan pipa penyalur gas metan, dan saluran drainase untuk
menampung lindi yang dihasilkan. Sampah dibuang dan dibiarkan menggunung seperti
cara penimbunan tanah. Tetapi, setelah sampah mencapai ketinggian tertentu, permukaan
atasnya ditimbun dengan tanah. Lapisan tanah ini sedikitnya harus setebal
60cm. Penimbunanlimbahpadat juga dilakukan bertahap, yaitu setiap hari setelah penimb
unan dilakukan pemadatan danpenuntupan dengan tanah liat (bahan kedap air) untuk
mencegah terjadinya pencampurandengan air hujan, dan gangguan dari binatang.
Pemusnahan sekaligus pemanfaatan sampah dengan cara ini memang membutuhkan dana
lebih besar dan waktu serta tenaga lebih besar,tetapi lebih aman dan tidak merugikan
kehidupan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPILAN
Kegiatan operasionalnya yang dilakukan dengan skala besar, dapat
dengan mudah mempengaruhi lingkungan karena besarnya sumber daya dipakai. Limbah
yang dihasilkan pun dalam skala besar yang memerlukan usaha pengelolaan khusus agar
dapat meminimalisir dampaknya pada lingkungan. Selain kegiatan operasionalnya
sendiri.Menurut UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP
No.27/1999 tentang Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah
kajianmengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakanpada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.Analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL) adalah telahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting
suatu rencana usaha dan kegiatan.Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan
meningkatkan kualitaslingkungan serta menekan pencemar an sehingga dampak
negatifnya menjadi serendahmungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses
pengambilan keputusantentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak
terhadap lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=latar+belakang+lingkungan+kaitannya+dengan+ilmu
+teknik+sipil&oq=&aqs=chrome.2.35i39i362l8.198710317j0j15&sourceid=chrome&ie=
UTF-8

https://www.google.com/search?q=jurnal+lingkungan+terkait+ilmu+teknik+sipil+pdf&o
q=&aqs=chrome.3.35i39i362l8.198753934j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=ebook+teknik+sipil+terkait+lingkungan+hidup&oq=
&aqs=chrome.5.35i39i362l8.198781149j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=makalah+lingkungan+kaitannya+dengan+ilmu+teknik
+sipil&oq=&aqs=chrome.4.35i39i362l8.198819717j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai