METODOLOGI AMDAL
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) dengan Dosen Dr. Nahadi, S.Pd., M.Pd., M.Si
Disusun oleh :
KELOMPOK 8
1. Ani Mulyaningsih 0800230
2. Fiska Noor Adityani 0800545
3. Maulina Munawaroh 0800224
4. Nuurul Setyaningtyas 0807637
5. Tanti Juwita Nurcahya 0807640
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan kasih
sayang-Nya makalah yang berjudul ”Metodologi AMDAL” ini selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai referensi bagi para mahasiswa, dosen dan mereka yang
berminat mengetahui tentang metode-metode penyusunan dokumen AMDAL beserta proses-
proses terkait yang dapat/harus dilakukan didalamnya. Selain itu, penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
Kemajuan teknologi dan sains akan sangat mempengaruhi perkembangan di berbagai
bidang dan akan berpengaruh juga pada perubahan-perubahan yang ada dalam dokumen
AMDAL sesuai dengan Undang-undang yang telah diatur oleh pemerintah. Setiap orang,
terutama analis dalam bidang lingkungan harus mempunyai wawasan yang luas tentang
perkembangan teknologi dan sains. Oleh karena itu, makalah ini akan memberikan gambaran
proses tentang metode penyusunan dokumen AMDAL. Metode-metode yang akan dibahas
dalam makalah ini merupakan penerapan konsep-konsep yang telah dibahas di dalam teori-
teori sebelumnya yang tersusun di dalm makalah-makalah sebelumnya, diantaranya
mengenai: Dokumen AMDAL yang terdiri dari beberapa dokumen penting, yaitu: KA,
ANDAL, RPL dan RKL.
Makalah ini disusun dalam 3 bab. Bab I berisi tentang Pendahuluan, Bab II
merupakan Isi yang menitikberatkan pembahasan tentang metode-metode yang dapat
dilakukan dalam penyusunan dokumen AMDAL dan Bab III yang merupakan suatu
kesimpulan. Untuk memberikan gambaran tentang penggunaan atau aplikasi, makalah ini
juga memberikan contoh-contoh dari setiap metode yang ada. Dengan mengetahui banyaknya
metode yang dapat digunakan untuk menyusun suatu dokumen AMDAL, diharapkan para
pembaca dapat menyadari pentingnya suatu perusahaan memiliki dokumen AMDAL dan
dapat mengetahui metode apa yang paling tepat dalm menyusun suatu dokumen AMDAL.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah AMDAL
yang memberi kepercayaan kepada penyusun untuk menyusun makalah ini. Semoga makalah
ini member sumbangan berharga bagi para pembaca dan penyusun akan merasa senang
menerima saran serta kritik untuk memperbaiki isi makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
A. AMDAL .....................................................................................................5
B. Metodologi Amdal ………….……………………..…………………… 7
1. Metode penapisan…………………………………………………………. 7
2. Metode pelingkupan………………………………………………… .7
3. Metode Identifikasi Hal Penting………………………………………… ..7
4. Metode Identifikasi Dampak…………………………… … ……….12
5. Identifikasi Dampak Penting……………………………….………..21
6. Metode Prakiraan Dampak………………………………….…….....22
7. Metode Evaluasi Dampak………….………………………………...23
LAMPIRAN ........................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
AMDAL adalah Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentangn penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. AMDAL itu sudah mulai
berlaku di Indonesia pada tahun 1986 karena berlakunya PP No. 29 Tahun 1986. Hal ini
dimaksudkan sebagai bagian dari studi kelayakan pembangunan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan. Tujuannya untuk memastikan bahwa pembangunan suatu rencana/atau kegiatan
yang akan dilaksanakan bermanfaat dan tidak mengorbankan lingkungan hidup. Lambat laun
karena pelaksanaan aturan tersebut terhambat akibat sifat birokratis maupun metodologis,
maka sejak 23 Oktober 1993 pemerintah RI mencabut PP.29.19986 kemudian menggantinya
dengan PP.51.1993. Diterbitkannya Undang-Undang No. 23. 1997, maka PP.51.1993 perlu
penyesuaian, sehingga pada tanggal 7 Mei 1999, Pemerintah RI menerbitkan PP. No. 27
Tahun 1999 sebagai penyempurnaan PP. 51. 1993. Efektif berlakunya PP. No. 27 Tahun 1999
mulai 7 November 2000 dan satu hal penting yang diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999 ini
adalah pelimpahan hampir semua kewenangan penilaian AMDAL kepada daerah.
Tujuan & Sasaran AMDAL itu sendiri adalah Untuk menjamin agar suatu usaha
dan/atau kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan
mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari aspek
lingkungan hidup”. Ada 3 sasaran utama kegunaan dan manfaat AMDAL itu yakni:
pemerintah, masyarakat dan pemrakarsa.
Dokumen AMDAL itu terbagi dalam beberapa komponen dokumen yang menjadi
satu kesatuan rangkaian studi yang saling terkait dan tidak terpisahkan. Dokumen AMDAL
terdiri dari:
1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL)
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
3. Dokumen Rencana Pengelolaan LH (RKL)
4. Dokumen Rencana Pemantauan LH (RPL)
Sebelum penyusunan dokumen AMDAL dilakukan studi AMDAL terlebih dahulu
dan metodologi AMDAL. Metodologi AMDAL tersebut meliputi,
a. metode identifikasi hal penting, terdiri dari: telaah literatur, wawancara dn kuesioner,
penelitian partisipasi-observasi, rapat dan lokakarya, simulasi dan metode delphi
b. metode identifikasi dampak, terdiri dari metode daftar uji, matriks dan non matriks.
c. identifikasi dampak penting
d. metode prakiraan dampak, diklasifikasikan dari metode formal dan informal
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
Metode apa saja yang digunakan untuk penyusunan dokumen AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan)?
BAB II
ISI
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan
dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL
dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan
penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan
ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa
Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses
pelingkupan.
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang telah
diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat
dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk
menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya
dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang
satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-
dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif dan memaksimalkan dampak positif.
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas
hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif
biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting
dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan
lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.
a. Metode Penapisan
Metode Penapisan ditunjukkan untuk memilih rencana pembangunan mana yang
harus dilengkapi dengan pembuatan AMDAL. Dengan penapisan tersebut diharapkan
tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan
yang diperlukan untuk pembangunan. Saat sekarang ini telah ditentukan oleh
pemerintah rencana pembangunan apa saja yang memerlukan dokumen AMDAL
b. Metode Pelingkupan
Metode identifikasi hal penting dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan hal
– hal penting apa saja yang diperlukan dalam AMDAL. Metode – metode yang
dilakukan dalam identifikasi hal penting yaitu :
Informasi tentang hal penting harus digali dari uraian proyek dan daerah proyek.
Para pelaksana AMDAL harus mengenal daerah proyek dengan mengumpulkan
data yang relevan. Seperti data potret udara, peta, dan data statistik maupun
penelitian lapangan, baik sifat biofisik maupun sosial-budaya-ekonomi.
2. Telaah Literatur
Literatur ilmiah
GBHN merupakan petunjuk yang penting karena dapat dianggap mandat yang
diberikan kepada presiden sebagai mandataris.
Menyimak pidato presiden, menteri, dan gubernur dan anggota DPRD (D)
LSM sering menjadi berita dan suaranya amat nyaring. Suara LSM
menggambarkan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh masyarakat, khususnya
kelompok LSM namun tidak selalu mencerminkan suara masyarakat umum.
4. Penelitian partisipasi-observasi
6. Simulasi
7. Metode Delphi
e. Daftar Uji
b. Matriks
Kotak pertemuan antara lajur dan baris menunjukkan interaksi antara aktivitas
pembangunan dan faktor lingkungan.
Langkah kedua
Menentukan besaran (magnitude) dan tingkat kepentingan (importance)
dampak. Penilaian berskala 1 (nilai paling rendah) sampai 10 (nilai paling
tinggi) dan diberi tanda + atau – untuk masing-masing dampak.
Metode Fisher and Davies terdiri atas 3 matriks yang disusun secara
bertahap, yaitu :
3. Metode Ad-hoc
4. Metode checklist
Dampak Kumulatif
Suatu aktivitas yang efeknya kecil, mungkin dampaknya tidak nampak atau
tidak dianggap penting. Tetapi, jika kegiatan tersebut berulangkali atau terus-menerus,
maka lama-kelamaan efeknya dapat semakin besar. Maka, dampak yang disebabkan
oleh efek aditif, yaitu penjumlahan efek banyak, disebut Dampak Kumulatif .
Menurut Clark (1986) dampak Kumulatif terjadi apabila:
Jika jawaban terhadap semua atau salah satu pertanyaan tersebut adalah ”YA”, maka
kemungkinan terjadinya dampak kumulatif kita anggap teridentifikasi.
Metode pendugaan diklasifikasikan menjadi 2 (dua) metode, yaitu metode formal dan
metode informal, metode formal terdiri dari:
Metode Evaluasi Dampak merupakan proses atau prosedur yang harus diikuti
oleh pemrakarsa proyek dan dalam menyusun AMDAL dan proses evaluasinya.
Proses tersebut bertujuan untuk menetapkan atau merumuskan potensi dampak
lingkungan dari suatu proyek sebelum proyek dibangun. Dari hasil evaluasi prakiraan
dampak suatu proyek akan digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah
sebelum mengambil kepurtusan atau kebijaksanaan mengenai suatu proyek
a. Memberikan informasi tentang komponen apa saja yang terkena dampak dan
seberapa besar dampak itu terjadi;
b. Memberi bahan untuk mengambil keputusan terutama komponen apa saja yang
terkena dampak.
Dari sekian banyak metode kita dapat memilih metode yang sesuai dengan perusahaan
yang akan dibangun. Oleh karena itu kita harus memperhatikan hal – hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memimil metode AMDAL yaitu :
Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode baik dalam fungsi maupun cara
kerja
Penguasaan tipe aktivitas proyek yang akan di AMDAL
Penguasaan ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan
Pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan
makin kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula
Pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab mengenai bagaimana
bentuk informasi yang diperlukan dan cara penyajiannya
Batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik analisis yang
diperlukan
Mempelajri metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek yang
sejenis.
BAB III
Kesimpulan
a. Metode identifikasi hal penting, terdiri dari: telaah literatur, wawancara dn kuesioner,
penelitian partisipasi-observasi, rapat dan lokakarya, simulasi dan metode delphi
b. Metode identifikasi dampak, terdiri dari metode daftar uji, matriks dan non matriks.
c. Identifikasi dampak penting
d. Metode prakiraan dampak, diklasifikasikan dari metode formal dan informal
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pertanyaan:
2. Dalam mendapatkan data yang valid dari suatu proyek apakah bisa
metode satu sama lain di gabungkan?
Jawaban :
1. Leopold mengajukan usulan 100 aktivitas dan 88 komponen agar data yang
didapat itu komprehensif. (penjelasan di slide pada metode fisher dan davis),
komponen dan aktivitas disesuaikan dengan keadaan industri yang
bersangkutan. Jadi 100 aktivitas dan 88 komponen hanya usulan saja bisa
dipakai sesuai kebutuhan jenis industrinya.
2. Ya bisa. Karena untuk menguatkan suatu data atau prakiraan yang didapat
mengenai dampak sebelum dan sesudah industri haruslah bukan hanya satu
metode saja, akan tetapi bisa lebih dari satu metode, karena satu metode dengan
metode lainnya berkesesuaian dan bisa saling melengkapi.