Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AMDAL
“Penapisan Dalam AMDAL”

OLEH:

NUR ANISA JULIYANTI

(A1P119051)

KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita limpahkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “ Penapisan
Dalam AMDAL ”, Tidak lupa pula kita haturkan sholawat serta salam kepada
baginda nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap
gulita ke alam yang terang benderang.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui berbagai
pembahasan dari materi ini, sehingga saya selaku penyusun akan merangkum
segalah mengenai pokok pembahasan ini.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun menyadari banyaknya
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar
makalah ini dapat lebih baik lagi kedepannya.

Kendari, april 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
A. Penapisan dan Pengembalian Keputusan..................................3
B. Penapisan Terhadap Komponen Aktivitas Lingkungan............5
C. Metode Penapisan......................................................................6
BAB III PENUTUP ..........................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................11
B. Saran........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, tetapi tidak semua kegiatan menimbulkan
dampak penting. Penentuan ada tidaknya dampak penting sesungguhnya
cukup pelik, karena lingkungan merupakan ruang yang luas terdiri dari
berbagai komponen atau sub komponen (fisik kimia, biologi, sosekbud).
Selain itu manusia mempunyai keterbatasan untuk dapat menguasai dan
mengerti tingkah laku berbagai peubah dari komponen lingkungan. Di lain
sisi AMDAL adalah alat untuk perencanaan pembangunan, bukan alat
birokrasi.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(PP no 27 Tahun 2012).
Analisis mengenai dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan
suatu kajian ilmiah tentang penanganan lingkungan dan berfungsi sebagai
instrument pencegahan pencemaran lingkungan. Dalam pembuatan
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) ini, tidak
semua pihak yang dapat membuatnya Dokumen analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL) ini harus dibuat khusus oleh konsultan yang telah
memiliki izin atau yang sudah yang memiliki sertifikasi pembuatan
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dimana semua
konsultan ini telah diuji dan dipilih langsung oleh Kementrian
Lingkuangan Hidup (KLH).
Dalam proses pengerjaan AMDAL salah satu proses awal yang
perlu ditelusuri adalah proses Screening atau penapisan/penyaringan.
Proses penapisan atau sering juga disebut sebagai proses seleksi wajib

1
AMDAL merupakan proses untuk menentukan apakah suatu rencana
usaha/kegiatan memerlukan AMDAL atau tidak.
Dengan adanya penapisan ini maka suatu kegiatan atau rencana
proyek dapat memperkirakan sendiri jenis kegiatan mana yang
memerlukan AMDAL. Setelah melakukan proses penapisan (screening)
lalu dilanjutkan dengan prose pelingkupan (Scoping). Dalam AMDAL
proses pelingkupan ini merupakan peroses untuk menemukan atu
menetapkan dampak penting dari suatu kegiatan pembangunan atau
proyek terhadap suatu lingkungan. Proses pelingkungan bertujuan untuk
membatasi dalam analisis dampak mengenai lingkungan pada hal yang
penting saja sehingga natinya dapat diambil keputusan dari dampak
penting yang teridentifikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Bagaimana Penapisan dan Pengembalian Keputusan?
2. Bagaiamana Penapisan Terhadap Komponen Aktivitas Lingkungan?
3. Jelaskan Metode Penapisan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Penapisan dan Pengembalian
Keputusan.
2. Untuk Mengetahui Penapisan Terhadap Komponen Aktivitas
Lingkungan.
3. Untuk Mengetahui Metode Penapisan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penapisan dan Pengembalian Keputusan
AMDAL sesungguhnya suatu telaah yang dilakukan secara
bertahap yaitu penapisan (screening), pelingkupan (scoping), identifikasi
(identification), prakiraan (prediction), dan evaluasi (evaluation) yang
kemudian dilanjutkan dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
(RKL dan RPL).
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib
AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan
wajib menyusun AMDAL atau tidak. Sedangkan Pelingkupan merupakan
proses konsultasi dengan semua pihak terkait. seperti penduduk yang akan
terkena dampak, pemrakarsa proyek, ahli teknis, dan perencana untuk
mengidentifikasi concerns dan issues.
1. Kriteria Penapisan/screening
a. Tingkat besar: kementakan intensitas setiap dampak potensial.
b. Prevalensi luasnya dampak yang akhirnya akan terjadi misalnya
karena dampak kumulatif.
c. Lama dan frekuensi : apakah dampak bersifat jangka panjang atau
jangka pendek.
d. Resiko: kementakan terjadi efek negatif yang serius.
e. Nilai penting: nilai yang diberikan pad adaerah tertentu (regional
dan nasional).
f. Penanggulangan: apakah masalah dapat ditanggulangi.
2. Pengertian pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses konsultasi dengan semua pihak
terkait. seperti penduduk yang akan terkena dampak, pemrakarsa
proyek, ahli teknis, dan perencana untuk mengidentifikasi concerns
dan issues. Ditambahkan pula bahwa pelingkupan memberikan
masukan tentang aspek mana yang harus dikaji dengan mendalam dan
aspek mana yang tidak perlu memperoleh perhatian saksama.

3
Pertanyaan yang harus dijawab dalam pelingkupan adalah seberapa
besar masalahnya.
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk
menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak
panting (hipoetis) yang terkait dengan rencana kegiatan Pelingkupan
merupakan bagian yg tak terpisahkan dari penyusunan kerangka acuan
(KA) dan hasilnya dpt berpengaruh pd kualitas dokumen AMDAL.
3. Tujuan Pelingkupan
Tujuan pelingkupan diantaranya adalah:
a. Menetapkan batas wilayah studi dan batas/horison waktu prakiraan
dampak.
b. Mengidentifikasi dampak dipandang panting terhadap lingkungan
yang relevan ntuk ditelaah secara mendalarn dalam penyusunan
ANDAL/SEL.
c. Menetapkan tingkat kedalaman studi ANDAL/SEL sesuai dangan
sumberdaya yang tersedia (waktu, dana, tenaga).
d. Menetapkan lingkup studi dan rancangan studi ANDAL SEL
secara sistematis.
e. Menelaah kegiatan/proyek-proyek lain yang terkait dan terletak di
wilayah studi.
4. Manfaat Pelingkupan
Manfaat pelingkupan diantaranya adalah:
a. Dapat langsung diarahkan pada hal-hal yang menjadipokok
bahasan secara mendalam.
b. Menghindari timbulnya konflik dan tertundanya kegiatan
pembangunan proyek.
c. Biaya, tenaga, dan waktu bisa lehih efektif dan efisien berkat
terfokusnya studi hanya pada dampak penting.
d. Penyusunan ANDAL dapat berlangsung dengan lebih terarah
berkat adanya kejelasan lingkup studi, kedalaman, dan strategi
pelaksanaan studi.

4
5. Ruang Lingkup pelingkupan
Ruang lingkup studi yang dirumuskan melalui pelingkupan adalah :
a. Mengidentifikasi isu utama atau main issues.
b. Menentukan wilayah studi.
c. Waktu berlangsungnya dampak (timeboundary).
Penentuan wilayah studi merupakan proses pengambilan daerah
sampel. Isu utama atau prioritas dampak menjadi dasar untuk
menentukan komponen-komponen yang akan distudi. Sedang waktu
berlangsungnya dampak akan dipergunakan untuk memprakirakan
berapa lama dampak akan berlangsung.
6. Waktu Pelaksanaan Pelingkupan
a. Saat penapisan proyek (rencana kegiatan), Bertujuan untuk
menetapkan apakah suatu rencana kegiatan:
1. Tidak memerlukan proses AMDAL.
2. Perlu AMDAL karena jelas menimbulkan dampak.
3. Perlu dokumen PIL terlebih dahulu karena perilaku dampak
belum diketahui.
b. Saat penyusunan Kerangka Acuan (KA). Merupakan proses
kelembagaan, karena diikutsertakannya berbagai pihak.
1. Pemrakarsa
2. Instansi yang berwenang
3. Tokoh masyarakat
4. Para pakar
B. Penapisan Terhadap Komponen Aktivitas Lingkungan
Proses Penapisan (screening) wajib AMDAL Proses penapisan
atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau
tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan
satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun
dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara

5
LH Nomor 15 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
Tujuan dilaksanakannya penapisan yaitu untuk menetapkan apakah
suatu proyek perlu dilakukan AMDAL atau tidak. Dengan telah
ditetapkannya perlu atau tidaknya AMDAL, suatu proyek akan dapat
dipercepat proses penyusunan AMDAL sebagai syarat memperoleh ijin
pelaksanaan pembangunan.
Menurut United Nation Environmental Programme (1988) untuk
melaksanakan penapisan perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
a. Suatu kriteria yang paling sederhana dalam ukuran luas proyek dan
lokasi proyek.
b. Pembandingan uraian usulan proyek dengan daftar proyek yang perlu
AMDAL.
c. Penentuan dampak yang disebabkan adanya perkembangan
infrastruktur dan ambang batas kualitas lingkungan.
d. Penggunaan analisis yang lebih memadai dan penyiapan tambahan
data baru di samping data yang telah tersedia.
Berikut penapisan terhadap komponen aktivitas lingkungan antara lain:
1. Mengisi ringkasan informasi awal atas rencana kegiatan.
2. Menentukan AMDAL/UKL-UPL/SPPL.
3. Menentukan kebutuhan perizinan/kerjasama (kolaborasi) lainnya.
4. Menyusun laporan hasil penyaringan.
C. Metode Penapisan
Di Indonesia di kenal dengan metode penapisan satu langkah,
tetapi tidak hanya dalam amdal ada juga metode yang dipakai. Berikut
akan dijelaskan 2 metode penapisan dalam AMDAL.
a. Metode penapisan bertahap

6
Dalam metode ini penapisan dilakukan secara bertahap dalam
beberapa langkah secara berurutan.Penapisan menurut PP 29 tahun
1986. terdiri atas 2 langkah. Pertama dengan daftar dan kedua dengan
PIL.Pada umumnya penapisan hanya terdiri atas 2 atau 3 langkah saja.
Dalam melakukan tugasnya, pejabat yang berwenang menapis
berdasarkan kriteria yang eksplisit atau implicit dan memasukkan
usulan proyek ke dalam salah satu dari tiga kelompok, seperti pada
bagan berikut:
i. Kelompok pertama ialah proyek yang dari pengalaman dan
literature di ketahui dengan tingkat kepercayaan yang tinggi
yaitu tidak ada keraguan akan menyebabkan dampak penting
dampak penting ini di pengaruhi oleh ukuran, Rancang bangun
dan lokasi proyek tersebut.
ii. elompok kedua ialah proyek yang dari pengalaman dan
Literatur di ketahui dengan tingkat kepercayaan yang tinggi
tidak akan menyebabkan dampak penting.
iii. Kelompok ketiga ialah Proyek yang meragukan apakah akan
atau tidak akan menyababkan dampak penting.
Kelompok ini harus di tapis lebih lanjut untuk menentukan perlu
atau tidak perlunya di AMDAL.Dalam Konteks AMDAL Penentuan
nilai Penting Bukanlah suatu aktifitas ilmiah murni, melainkan suatu
keputusan pengelolaan (Management Decision). Dengan menggunakan
Informasi Ilmiah yang tersedia dan dengan Memperhatikan Kondisi

7
social, ekonomi dan Politik. Oleh karena itu kehidupan kita tidak
terisolasi dari dunia Internasional, Kondisi social.ekonomi dan politik
internasional pun harus kita perhatikan,terutama karena kepedulian
lingkungan merupakan masalah yang peka. Jika pada suatu ketika di
luar daftar positif mempunyai petunjuk akan mempunyai dampak
penting.pejabat yang berwenang dapat memutuskan keharusan yang di
lakukan AMDAL untuk Proyek Tersebut.
Daftar Positif secara Periodis di kaji kembali dan di perbaharui
berdasar pengalaman yang di dapat.Kriteria yang banyak di pakai
untuk penapisan ialah karakteristik Proyek Misalnya jenis Volume dan
Penyimpanan Bahan Baku dan lokasi proyek dan nilai ambang
Besarnya biaya proyek sering di gunakan sebagai nilai ambang yaitu
proyek yang melebihi suatu nilai tertentu di haruskan melakukan
AMDAL.
Dasar pertimbanganya adalah biaya sering merupakan petunjuk
tentang antara lain:
i. Luasnya lahan proyek ii
ii. Teknologi yang sering di pakai
iii. Volume Bahan Baku
iv. Produk
v. Limbah
Akan Tetapi penggunaan besarnya biaya sebagai nilai ambang
dapat Juga Menyesatkan Misalnya: Industri dengan teknologi canggih
memerlukan investasi yang tinggi. Tetapi mempunyai dampak biofisik
yang relative kecil. Walaupun dampak sosialnya dapat besar.Biaya
yang tinggi dapat juga di sebabkan oleh investasi dalam alat
pencegahan pencemaran yang mahal.
Nilai Ambang Lain yang di Gunakan lalah nilai ambang Teknik
antara lain:
1. Besamya Fisik proyek danVolume

8
Nilai ambang teknik Merupakan Indikasi yang lebih baik
dari pada nilai ambang biaya.Namun di dalam praktek sering juga
terdapat Kesulitan.sebab terjadinya dampak penting tidak hanya di
tentukan oleh proyek contohnya antara lain jenis:
i. Spesifikasi Bangunan,Peralatan dan lokasi melainkan juga
oleh lokasi proyek menurut tataguna lahan antara lain
Wilayah industry,Pemukiman dan pertanian.
ii. Letak Geografi Antara lain daerah pantai dan pegunungan
iii. Daya dukung Lingkungan Antara Lain Karkteristik sebaran
udara dan air
iv. Pentahapan proyek Antara lain konstruksi operasi dan
modifikasi
v. Oleh karena itu misalnya terjadi dampak komulatif karena
penempatan industry di suatu wilayah industry industry
yang di bangun efeknya dapat melampaui ambang batas
daya dukung lingkungan walaupun sebenarnya jumlah
limbahnya rendah.
b. Metode penapisan satu langkah

Penapisan dapat didasarkan pada kriteria eksplisit yang berupa


daftar yang memuat jenis proyek yang tanpa keraguan akan
menyebabkan dampak penting. Oleh karena dampak tidak saja
ditentukan oleh jenisnya proyek, melainkan juga oleh sifat lingkungan,
daftar tersebut dilengkapi dengan bagian yang memuat lingkungan

9
yang rentan.Proyek dalam daftar ini atau proyek yang berlokasi dalam
daerah rentan diharuskan melakukan AMDAL.
Metode penapisan satu langkah ini adalah metode penapisan yang
digunakan oleh Indonesia. Metode dengan daftar positif sangat
sederhana Pemerintah membuat daftar proyek yang harus dikenakan
AMDAL.Daftar ini digunakan sebagai kriteria penapisan, yang ada
dalam daftar harus membuat AMDAL dan yang tidak ada dalam daftar
tidak perlu membuat AMDAL.Karena metode ini sederhana dan
mudah, maka hasilnya dapat dicapai dengan cepat dan konsisten.
Metode penapisan satu langkah ini memerlukan birokrasi yang
pendek.Jumlah tenaga yang diperlukan dapat dibatasi, persyaratan
tingkat pendidikan dan pengalaman juga tidak tinggi Ini sangat penting
untuk Indonesia, terutama di daerah.Metode ini tidak menambah
ekonomi biaya tinggi.
Pemerintah Membuat daftar proyek yang harus di kenakan
AMDAL,Daftar ini di gunakan sebagai criteria Penapisan yang ada
dalam daftar harus membuat AMDAL,yang tidak ada dalam daftar
tidak perlu membuat AMDAL.Karena sederhana dan Mudah. hasilnya
dapat di capai dengan cepat dan konsisten. Dengan metode ini apabila
di perlukan AMDAL itu ada dalam tahap perencanaan yang
dini,sehingga AMDAL itu dapat di Intergrasikan kedalam proses studi
kelayakan Metode penapisan satu langkah ini memerlukan Birokrasi
yang pendek jumlah tenaga yang di perlukan dapat di batasi,
persyaratan tingkat pendidikan dan pengalaman juga tidak tinggi,ini
sangat penting untuk Indonesia, Terutama di daerah, Metode ini tidak
Menambah ekonomi Biaya Tinggi.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(PP no 27 Tahun 2012).
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib
AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan
wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Di Indonesia di kenal dengan metode penapisan satu langkah,
tetapi tidak hanya dalam amdal ada juga metode yang dipakai.
B. Saran
Sebagai manusia yang hidup dan tumbuh dilingkungan alam
pentingnya menjaga lingkungan. Amdal dalam peraturan pemerintah tidak
boleh diabaikan. Jika ingin memperoleh SDA juga harus melihat kembali
peraturan yang berlaku di indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/
2018/01/17f18_02_BAB_PENYARINGAN.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.academia.edu/38591883/TUGAS_2_MAKALAH_AMDAL_docx
%23
https://yogoz.wordpress.com/2011/02/06/amdal-analisis-mengenai-dampak
lingkungan/
http://www.bangazul.com/analisis mengenai-dampak-lingkungan-amdal-1
http://herlinaapriyanti.wordpress.com/tugas-kuliah/analisis-mengenai-dampak
lingkungan/

12

Anda mungkin juga menyukai