Anda di halaman 1dari 17

GEOGRAFI PARIWISATA

(ANALISIS POTENSI WISATA KAWASAN TELUK KENDARI


BERDASARKAN KONSEP GEOGRAFI)

KELOMPOK 2

NUR ANISA JULIYANTI


SELNI NAFILA
DIRMAN

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTES KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Analisis
Potensi Wisata sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam tak lupa pula kami
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka cahaya dalam
kehidupan kita selama ini. Terima kasih kami ucapakan kepada dosen pengampuh
mata kuliah geografi pariwisata, yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi. Terima kasih juga saya ucapakan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung dan bekerjasma, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kendari, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II KAJIA TEORI............................................................................
A. Analisis Potensi Wisata berdasarkan Konsep Geografi..............
.....................................................................................................
B. Pendekatan Geografi dalam Kajian Pariwisata...........................
C. Analisis Potensi Wisata .............................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................


A.Jenis Penelitian..............................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................
C. Subjek Penelitian.........................................................................
D. Jenis dan Sumber Data................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
F. Teknik Analisis Data...................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................
BAB V PENUTUP..................................................................................
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang pariwisata di Indonesia telah berkembang dari wisata


massa (massa tourism) menjadi pola berwisata individu atau kelompok kecil, yang
lebih fleksibel dalam perjalanan berwisata dan wisatawan dapat berinteraksi lebih
tinggi dengan alam dan budaya masyarakat, seiring dengan pergeseran bentuk
pariwisata internasional pada awal dekade delapan puluhan (Fandeli, 1999 dalam
Demartoto Argyo, 2009).

Menurut UU No. 10 tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam


kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, dan Pemerintah Daerah. Sektor pariwisata dapat
dikembangkan dengan upaya identifikasi potensi obyek-obyek wisata yang ada.
Dalam kepariwisataan, potensi wisata merupakan unsur pengadaan (suply) yang
perlu ditawarkan kepada konsumen.

Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan


andalan utama di dalam pembangunan ekonomi berbagai Negara. Salah satu
Negara yang menaruh harapan terhadap periwisata adalah Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia adalah Negara yang memiliki potensi pariwisata yang
besar dengan keanekaragaman budaya, tradisi, dan keindahan alamnya. Hal ini
merupakan kekayaan Negara Indonesia yang sangatdiakui oleh mancanegara.
Oleh karena itu di Negara Indonesia begitu banyak objek wisata yang menjadi
tujuan para wisatawan local maupun mancanegara.

Objek wisata yang paling banyak perhatian wisatawan adalah dari segi
keindahan alam yang merupakam andalan Negara Indonesia di bidang pariwisata.
Banyak daerah-daerah di Indonesia yang menawarkan keindahan alamnya. Salah
satunya Provinsi Sulawesi Tenggara seperti di Kawasan Teluk Kendari.
Kawasan Teluk Kendari merupakan salah satu aset yang memiliki
karakteristik yang unik. Potensi yang terdapat di teluk Kota Kendari yaitu
pariwisata meliputi obyek wisata pantai, wisata kuliner, festival Teluk Kendari
dan kawasan agrowisata tanaman bakau yang terdapat di perairan teluk. Dapat
disimpulkan bahwa kawasan Teluk Kendari mempunyai potensi untuk menjadi
kawasan wisata namun masih belum dikembangkan hingga saat ini. Sehubungan
dengan hal tersebut maka dibutuhkan suatu penelitian agar kawasan teluk dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam mendukung pengembangan kawasan
wisata di Kota Kendari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis potensi wisata Kawasan Teluk Kendari berdasarkan
konsep geografi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis potensi wisata Kawasan Teluk Kendari
berdasarkan konsep geografi
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Analisis Potensi Wisata Berdasarkan Konsep Geografi

Konsep geografi adalah cara memandang geografi terhadap bumi sebagai


tempat tinggal makhluk hidup dan bukan sebagai suatu cara untuk
menginventarisasi fenomena yang tersebar di permukaan bumi. Konsep-konsep
dasar geografi ada 10 jenis, yaitu konsep lokasi, jarak, morfologi, keterjangkauan,
pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area,
serta keterkaitan ruangan.

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak adalah konsep utama
sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan
geografi. Secara pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi absolut dan
lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang pasti di permukaan bumi yang
dapat ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi
tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka koordinatnya. Sedangkan lokasi
relatif bersifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut sebagai letak geografis
dikaitkan dengan titik strategis suatu tempat. Nilai tinggi rendahnya objek
dipengaruhi oleh objek lain yang ada kaitannya dengan objek pertama yang
menjadi titik perhatiannya.

2. Konsep Jarak

Konsep jarak berkaitan panjang satu objek dengan objek lain. Konsep
jarak ini juga terbagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak
absolut artinya jarak dalam satuan tertentu atau jarak sebenarnya. Pada jarak
relatif digambarkan dalam 3 peta, yaitu peta isokronik mengaitkan jarak dengan
waktu; peta isofodik mengaitkan jarak dengan biaya yang dikeluarkan; dan peta
isotacik mengaitkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama. Konsep jarak
dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung
memperhitungkan jarak. Konsep jarak ini sangat penting dalam pariwisata karena
berkaitan dengan berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk menempuh
suatu lokasi wisata.

3. Konsep Morfologi

Konsep morfologi menjelaskan tentang daratan muka bumi adalah hasil


penurunan atau pengangkatan wilayah melalui proses geologi, seperti erosi dan
sedimentasi. Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang
terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan
air. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil
proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contohnya bentuk lahan
akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan
tanah, ketersediaan air, dan lain-lain.

4. Konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan kemudahan atau tidaknya suatu lokasi dijangkau


dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang
diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan.
Contohnya keterjangkauan Jakarta-Semarang bisa menggunakan pesawat, Jakarta-
Bandung dengan kereta api.
5. Konsep Pola

Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi,


seperti fenomena alam, yaitu aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan
curah hujan maupun fenomena sosial budaya, seperti pemukiman, persebaran
penduduk, dan mata pencaharian.  Konsep pola dapat dilihat dari pola aliran
sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola pemukiman
penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya.

6. Konsep Aglomerasi

Konsep aglomerasi merupakan pengelompokan berbagai aktivitas manusia


dalam beradaptasi dengan lingkungannya seperti pemukiman, aktivitas pertanian,
perdagangan, dan lain-lain. Beberapa kenyataan geografi yang dapat dikaji dengan
konsep aglomerasi terutama menyangkut aspek manusia.

7. Konsep Nilai Kegunaan

Konsep nilai kegunaan berhubungan dengan interaksi manusia dan


lingkungan yang memberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu.
Konsep ini dapat dilihat dari ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan
pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi

Konsep interaksi merupakan hubungan timbal balik antar dua daerah atau
lebih yang dapat menghasilkan kenyataan baru, penampilan, dan masalah. Konsep
interaksi dan interdependensi menyatakan ketergantungan setiap wilayah dalam
memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain
sehingga memunculkan hubungan interaksi (timbal balik) dalam bentuk arus
barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya. Contohnya,
interaksi kota dan desa terjadi karena adanya perbedaan potensi alam. Desa
memproduksi bahan baku sedangkan kota menghasilkan produk industri.

9. Konsep Diferensiasi Area

Konsep ini melihat dari kondisi fisik, sumber daya, dan manusia yang
berbeda di daerah atau wilayah. Berbagai gejala dan problem geografis yang
tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda.

10. Konsep Keterkaitan Ruangan

Geografi merupakan ilmu sintesis artinya saling berkaitan antara fenomena


fisik dan manusia yang mencirikan suatu wilayah dengan corak keterpaduan atau
sintesis tampak jelas pada kajian wilayah. Luasnya cakupan objek kajian geografi
membawa akibat pada pokok dan subpokok bahasan yang disajikan dalam
pelajaran geografi di bangku sekolah.

Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah


lain atau adanya saling keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan dan
sosial penduduknya. Contoh: apabila dikaji melalui peta maka terdapat konservasi
spasial atau keterkaitan wilayah antara wilayah A, B, C dan D. kekeringan dan
kebanjiran di Jakarta juga tidak lepas kaitannya dengan terjadinya pengalihan
fungsi lahan di daerah hulu sekitar kawasan Puncak-Cianjur.

B. Pendekatan Geografi dalam Pendekatan Pariwisata

Pendekatan geogrfai adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan


perbedaan fenomena geosferdengan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan.

Menurut Bintaro dan Surastopo Hadisumarno, ada tiga pendekatan dalam


geografi yaitu:

1. Pendekatan Keruangan

Pendekatan ini mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting.


Dalam analisis keruangan ini yang harus diperhatikan adalah penyebaran
penggunaan ruang yang ada, dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk
berbagai kegunaan yang direncanakan. Dalam pendekatan keruangan, mecakup
hal-hal seperti bentang alam, keadaan cuaca, aktivitas manusia, dan topografi
(kondisi fisik wilayah tersebut).

2. Pendekatan Kelingkungan

Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan


disebut ekologi. Oleh Karena itu, untuk mempelajari ekologi seseorang harus
mempelajari organisme hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta
lingkungannya seperti hidrosfer, litosfer dan atmosfer. Pendekatan Kelingkungan
berkaitan dengan kegiatan manusia dengan lingkungan tersebut.

3. Pendekatan Kewilayahan

Kombinasi antara kombinasi keruangan dan ekologi disebut kompleks


wilayah. Pendekatan kewilayahan dalak pariwisata berkaitan dengan kaitan lokasi
pariwisata dengan lokasi yang lain serta lokasi sekitarnya.

C. Analisis Potensi Wisata

Potensi wisata menurut Mariotti dalam (Yeoti,19083), adalah segala


sesuatu yang terdapatdidaerah tujuan wisata dan merupakan daya traik agar orang-
orang mau dating dan berkunjung ketempat wisata tersebut. Ada enam analisis
potensi wisata yaitu:

1. Kebijakan Pemerintah Daerah


2. Kondisi Fisik
3. Lokasi/Aksesibilitas
4. Potensi Pengunjung
5. Objek Wisata Sekitar
6. Analisa Pariwisata Utama
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif adalah penelitian yang


bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Kawasan Wisata Teluk Kendari, yaitu terletak


Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Sabtu, 9 April 2022, pukul 15.00-selesai.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kondisi fisik, potensi pengunjung, serta
factor eksternal dan internal seperti fasilitas dan kondisi jalan (akomodasi).

D. Jenis Dan Sumber Data


1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu dengan cara
mengobservasi lansung objek wisata tersebut. Hasil penelitian bersumber dari
dokumentasi, observasi, dan wawancara serta berupa artikel/jurnal, buku, arsip,
internet, atau foto yang berkaitan dengna penelitian ini.

2. Sumber Data

Adapun sumber data dari penelitian ini yaitu, data primer (data yang
diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi lansung dilapangan)
dan data sekunder (data ynag diperoleh dari sumberliterature ilmiah, bahan
dokumentasi, serta data yang terkait dengan penelitian ini).
E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data


sesuai tata cara penelitian sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi,
dokumentasi dan wawancara.

1. Observasi. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah


observasi trehadap analisis potensi wisata Kawasan Teluk Kendari.
2. Dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk gambar yang
diambil pada saat proses wawancara dan observasi.
3. Wawancara. Cara yang digunakan peneliti adalah wawancara yang tidak
terstruktur. Wawancara yang dilakukan yaitu melakukan wawancara
dengan pengunjung wisata Kawasan Teluk Kendari tersebut. Wawancara
kami lakukan terhadap empat pengunjung yang berkunjung pada hari itu.
F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah, digunakan teknik analisis data secara


kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Analisis deskriptif digunakan
untuk menganalisis data hasil penelitian.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan pada hari Sabtu, 9 April
2022 tentang analisis potensi wisata Kawasan Teluk Kendari berdasarkan konsep
geografi diperoleh hasil sebagai berikut:

Kawasan Wisata Teluk Kendari yang menjadi lokasi studi pada penelitian
ini terletak di Kecamatan Kendari Barat yang secara geografis terletak antara 120o
39’ 06’’ – 122o 23’06’’ Bujur Timur dan 03o 54’ 30” – 04o 03’ 11’’ Lintang Selatan.
Secara administrasi kawasan wisata Teluk Kendari berbatasan dengan beberapa
wilayah, yaitu :

Sebelah Utara : Kabupaten Konawe

Sebelah Selatan : Teluk Kendari

Sebelah Timur : Kecamatan Kendari

Sebelah Barat : Kecamatan Mandonga

Kecamatan Kendari Barat terbagi atas delapan kecamatan yang memiliki


presentase luas wilayah yang berbeda-beda.

1. Berdasarkan konsep lokasi, Kawasan Teluk Kendari antara 120o 39’ 06’’ –
122o 23’06’’ Bujur Timur dan 03o 54’ 30” – 04o 03’ 11’’ Lintang Selatan
(lokasi absolut) dan terletak di Jl. Ir. H. Alala, Tipulu, Kecamatan Kendari
Barat, Kota Kendari Sulawesi Tenggara (lokasi relatif).
2. Berdasarkan konsep jarak Kawasan Teluk Kendari yaitu berada dekat
dengan pusat kota sehingga lokasinya mudah dijangkau dan tidak
memerlukan waktu yang lama.
3. Berdasarkan konsep morfologi, Kawasan Teluk Kendari yakni merupakan
teluk dan terdapat hamparan daratan yang cukup luas.
4. Berdasarkan konsep keterjangkauan, Kawasan Teluk Kendari sangat
mudah dijangkau dengan menggunakan motor atau mobil. Konsep
keterjangkauan kemudahan atau tidaknya suatu lokasi dijangkau dari
lokasi lain.
5. Berdasarkan konsep Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena
di permukaan bumi, seperti fenomena alam, yaitu aliran sungai,
persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan maupun fenomena sosial
budaya, seperti pemukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian.
Berdasarkan konsep tersebut, Kawasan Teluk Kendari yakni dengan luas
dengan kawasan permukiman dengan luas 3.145.8 Ha. Sedangkan jenis
penggunaan lahan lainnya yaitu hutan mangrove dengan luas 46, 925 Ha.
6. Konsep aglomerasi merupakan pengelompokan berbagai aktivitas manusia
dalam beradaptasi dengan lingkungannya seperti pemukiman, aktivitas
pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Beberapa kenyataan geografi yang
dapat dikaji dengan konsep aglomerasi terutama menyangkut aspek
manusia. Berdasarkan konsep aglomerasi, Kawasan Teluk Kendari dimana
aktivitas manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya yaiyu dengan
cara berdagang dimana di likasi wisata Kawasan Teluk Kendari terdapat
lapak tempat menjual.
7. Konsep nilai kegunaan berhubungan dengan interaksi manusia dan
lingkungan yang memberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek
tertentu. Konsep ini dapat dilihat dari ruang terbuka hijau suatu kota atau
kawasan pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.
Berdasarkan konsep nilai kegunaan, Kawasan Teluk Kendari sering
dijadikan sebagai tempat olahraga, lokasi belajar,
8. Berdasarkan konsep interaksi dan interdependensi, Kawasan Teluk
Kendari yaiu dapa meberikan manfaat yang besar buat pengunjung dan
penjual yang ada daerah sekitar.
9. Konsep Diferensiasi Area. Konsep ini melihat dari kondisi fisik, sumber
daya, dan manusia yang berbeda di daerah atau wilayah. Berbagai gejala
dan problem geografis yang tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik
yang berbeda. Berdasarkan konsep tersebut, Kawasan Teluk Kendari
merupakan salah satu spot wisata warga kota Kendari yang bisa dijadikan
tempat untuk berolahraga, selain dari itu disana juga kita bisa melihat
pemandangan teluk Kendari yang bisa juga kita Masjid Al Alam Kendari
dan juga spot wisata anjungan teluk kendari.
10. Berdasarkan konsep keterkaitan keruangan, Kawasan Teluk Kendari
dimana bentang alam yang terdapat disana yaitu sepanjang kawasan
Kawasan Teluk Kendari ersedia traking mangrove.

Selain itu kami juga menganalisis pendekatan geografi dalam kajian


pariwisata, yaitu wisata Kawasan Teluk Kendari:

1. Pendekatan keruangan, terdapat hutan mangrove tetapi kurang terurus


sehingga telihat kotor, terletak sangat strategis tidak jauh dari pusat kota
serta akomodasi dan transportasi memadai (dapat ditempuh dengan mobil
dan motor dengan waktu yang singkat).
2. Pendekatan kewilayahan, selain wisata Kawasan Teluk Kendari sebagai
wisata alam terdapat juga wisata-wisata lain disekitarnya seperti wisata
bermain dan wisata religi.
3. Pendekatan kelingkungan, yaitu terdapat beberapa pedagang yang
beraktivitas disekitar tempat wisata tersebut, tumbuhan mangrove yang
subur namun tidak terawat serta pemandangan yang menarik.

Analisisi potensi wisata Kawasan Teluk Kendari yaitu:

1. Kondisi fisik, terdapat tumbuhan mangrove yang subur, selain tumbuhan


mangrove sebagai wisata alam ada juga laut sebagai penambah keindahan
tempat tersebut dengan keadaan air yang keruh akibat pencemaran.
2. Terdapat beberapa objek wisata sekitar yaitu wisata bermain (anjungan
teluk Kendari) dan wisata religi (Masjid Al Alam Kendari).
3. Potensi pengunjung. Meskipun tidak ramai pengunjung, tempat tersebut
masih sering dikunjungi oleh remaja pada sore hari.
4. Faktor internal dan eksternal seperti kondisi jalan yang bagus sehingga
mememudahkan pengunjung untuk mencapai tempat tersebut.
5. Kebijakan pemerintah pada Kawasan Teluk Kendari yaitu hal ini sejalan
dengan Supriharyono (2000) dan Wilson (2001). Keberadaan kebijakan
pariwisata dapat menunjang pembangunan pariwisata pesisir. Indicator ini
dapat dijelaskan melalui variable keberadaan kebijakan pemerintah yang
mendukung pengembangan kawasan menjadi kawasan wisata pesisir.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu tentang wisata Kawasan


Teluk Kendari terletak di tempat yang strategis, mudah dijangkau dan tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk mengakses kawasan wisata tersebut,
memiliki kondisi fisik yang baik dan memiliki banyak spot-spot wisata yang
terdapat di sekitar kawasan Teluk Kendari sehingga banyak pengunjung/turis yang
berdatangan walaupun kurang memadai, serta didukung dengan lokasi wisata
religi.

B. Saran

Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan berbagai


reveresi sebagai paduan penulis sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto. 2007. Pola Sebaran Kualitas Air Berdasarkan Kesesuaian Baku Mutu
Untuk Biota Laut di Teluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

A, Yoeti,Oka, 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa, Bandung

Anda mungkin juga menyukai