Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GEOSFER SEBAGAI SUMBER DAYA WISATA

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah

“GEOGRAFI PARIWISATA INTERNASIONAL”

DOSEN: Baiq Nikmatul Ulya, M.M

DISUSUN OLEH:

LALU HABIB TOMTOWI 200503021

MAHASISWA SEMESTER IV

PROGRAM STUDI PARIWISATA SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha ESA, karena berkat rahmat-Nya kita dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang perencanaan pemasaran pariwisata. Tak lupa
pula kita haturkan sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan alam kita yakni Nabi
Muhammad Saw. Karena berkat kegigihan beliau dalam menyebar luaskan agama Islam kita
dapat mengenal ilmu pengetahuan di alam semesta ini.

Adapun tujuan saya dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
kepada saya dari mata kuliah GEOGRAFI PARIWIWSATA INTERNASIONAL berdasarkan
ketentuan yang sudah diarahkan .

Saya sangat bersyukur atas tersusunnya makalah ini walaupun sebenarnya makalah saya sangat
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu mohon keritik dan saran dari para pembaca yang
bersifat membangun semangat saya dalam memperbaiki ataupun menyusun makalah kami.

Demikian makalah ini saya buat, saya banyak berterimakasih atas perhatian dari pembaca saya
harap makalah kami dapat menambah wawasan pengetahuan dari pembaca. Kurang lebihnya
saya mohon maaf sekian.

Selasa 14, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………..…………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………..………………………..…………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………..……….….………………2

BAB II PEMBAHASAN

A. Geosfer Sebagai Sumber Daya Wisata………………………….………………….....………3


1. Lingkup geosfer
2. Fenomena Geosfer menghasilkan berbagai Sumber Daya Wisata
B. Peran penting hidrosfer terhadap pariwisata…………………………………………………..
1. Wisata Alami
2. Wisata Buatan Hidrosfer

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………9
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam ilmu geografi pada dasarnya adalah mempelajari tentang bumi beserta isinya serta
hubungan antar keduanya. Meningkatnya tuntutan dan kebutuhan manusia, hal tersebut tidaklah
hanya berhenti pada mengetahui dan mempelajari, namun harus dituntut juga mampu
memanfaatkan bumi dan isinya tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan pembangunan pada
umumnya. Ilmu geografi mempunyai unsur-unsur dasar dalam pembahasannya, antara lain
membahas tentang unsur letak, luas, bentuk, batas dan persebaran. Penekanan kajian geografi
adalah didasarkan pada pendekatan keruangan. Pendekatan unsurunsur geografi tersebut, dalam
mengkaji Geografi Pariwisata (Sujali, 1989).

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan wisata, termasuk obyek dan daya
tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.

Inti atau komponen pariwisata yaitu:

1. Atraksi/ Attraction seperti atraksi alam, budaya dan buatan.

2. Amenitas/ Amenities berhubungan dengan fasilitas atau akomodasi, dan

3. Aksesibilitas /Accebilities berhubungan dengan segala jenis transportasi, jarak atau


kemudahan pencapaian. Unsur pendukung lainnya (masyarakat, pelaku industry pariwisata, dan
institusi pengembangan) yang membentuk sistem yang sinergist dalam menciptakan motivasi
kunjungan serta totalitas pengalaman kunjungan Wisatawan.

Sektor pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi jasa memiliki prospek
yang cerah, namun dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan
dalam prospek pembangunan di Indonesia. Pada era globalisasi yang sekarang ini, pembangunan
pariwisata dijadikan prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah.
Pengembangan pariwisata bukan hanya untuk wisatawan mancanegara saja, namun juga untuk
menggalakan kepentingan wisatawan dalam negeri. Pembangunan kepariwisataan pada
hakikatnya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata berupa
kekayaan alam yang indah, keragaman flora fauna, seni budaya, peninggalan sejarah, benda-
benda purbakala serta kemajemukan budaya. Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu
penunjang perekonomian yang memilki prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum
memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia.
Peran alam sebagai sumber daya alam dalam. kepariwisataan adalah sangat besar dan penting.
Hal tersebut dapat dilihat dari klasifikasi jenis obyek dan daya tarik dimana wisata alam
menempati prosentase yang paling tinggi. Di Indonesia motivasi kunjungan wisata baik asing
maupun domestik sebagian adalah karena sumber daya alam, sedangkan jumlah obyek dan daya
tarik wisata untuk ini perlu ditingkatkan pengetahuan seluruh aparat yang bergerak dalam bidang
pariwisata dengan pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan Geosfer sebagai sumber daya wisata?
BAB II

PEMBAHASAN

A. GEOSFER SEBAGAI SUMBER DAYA WISATA

Istilah geosfer berasal dari kata geo yang berarti bumi dan sphere yang artinya lapisan. Geosfer
adalah lapisan-lapisan yang terdapat pada struktur bumi. Sementara itu, fenomena geosfer adalah
kejadian alam yang berhubungan dengan unsur-unsur geosfer, yakni atmosfer. litosfer, biosfer,
antroposfer, hingga hidrosfer.

1. Lingkup Geosfer

a. Atmosfer

Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair
pada bumi. Selubung tersebut membentang dari permukaan bumi ke atas beratus-ratus kilometer.
Gejala yang terdapat pada atmosfer, seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban udara, dan
hujan disebut unsur cuaca.

b. Litosfer

Litosfer atau disebut juga kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling luar dan keras.
Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Kerak bumi sangat tipis
dibandingkan dengan lapisan lainnya.

c. Hidrosfer

Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukan bumi. Baik air tawar maupun air
laut. Air yang ada dipermukaan bumi jumlahnya tetap hanya mengalami siklus atau daur
hidologi. Hidrosfer adalah bagian dari geosfer yang menjadi tempat terdapatnya semua jenis
sumber air atau tubuh perairan di permukaan bumi. Tubuh perairan yang di maksud meliputi
perairan laut dan samudera, air permukaan di daratan, air tanah dan air yang terdapat di atmosfer.

d. Biosfer
Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer, litosfer dan
hidrosfer.yang penuh dengan jehidupan. Biosfer sering juga di sebut denganlapisan kehidupan.
Biosfer adalah kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka bumi. Factor-faktor
ligkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna di antaranya adalah iklim
(klimatik), tanah (edafik), dan mahluk hidup (biotic).

e. Antroposfer

Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat
hidup manusia dengan segala aktifitasnya kehidupannya. Antroposfer tidak sepenuhnya
berimpitan dengan biosfer, ada bagian yang berimpitan dan ada pula yang sangat terpisah.
Antroposfer berimpitan dengan biosfer apabila manusia dapat hidup secara normal dan alami
tanpa rekayasa yang canggih, misalnya pada ruang yang sesuai dengan untuk pemukiman baik
pedesaan maupun perkotaan.

2. Fenomena Geosfer menghasilkan berbagai Sumber Daya Wisata

a. Hubungan Atmosfer Dengan Pariwisata

Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair
pada bumi. Gejala yang terdapat pada atmosfer, seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban
udara, dan hujan disebut unsur cuaca. Iklim dan cuaca (atmosfer) berupa panas, sejuk, dan
dingin. Iklim dan cuaca memiliki daya tarik tersendiri dpt mempengaruhi aktivitas wisata yg
dilakukan.

Contoh Negara yang memiliki 4 musim (iklim subtropics), pada bulan bulan tertentu
pergantian musim tersebut terjadi, daya Tarik seperti inilah dapat menarik wisatawan, khususnya
wisatawan yang berasal dari negara yang hanya memiliki dua musim ditambah lagi Negara yang
memiliki 4 musim tersebut memiliki icon tersendiri yang menambah daya Tarik wisatanya.

b. Hubungan Litosfer Dengan Pariwisata

Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah
litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Litosfer ini
sangat berpengaruh terhadap tempat tempat pariwisata khususnya di kawasan daerah khars,
Gunung berapi dll. contohnya sebagai berikut:

1. Goa
Gua merupakan lubang alamai di dalam tanah yang di lapisi batuan kapur yang
membentuk stalaktit dan stalakmit pada dinding-dinding gua tersebut. Gua terbentuk bisa
secara alami maupun buatan manusia, gua banyak terdapat diseluruh permukaan bumi,
bahkan dibawah lautan pun ada, proses terbentuknya gua bisa melalui proses alami,
contohnya pelarutan batuan alam oleh air hujan sehingga menyebabkan celah di dalam
tanah yang semakin besar dan membentuk gua. Sehingga gua tersebut dapat di
manfaatkan juga sebagai daerah pariwisata melihat dari keindahan stalaktit dan stalakmit
yang menjadikan daya tarik bagi gua tersebut.
2. Gunung
Gunung atau Pegunungan yaitu daerah yang terbentuk karena adanya pergerakan
lempeng tektonik antara lempeng samudara dan lempeng benua yang saling berbenturan
sehingga akan menghasilkan pengunungan, gunung merapi maupun pegunungan. Daerah
gunung atau pegunungan juga memberikan keindahan untuk di bukanya tempat wisata
alami.
3. Karang
Batuan karang adalah batuan yang terdapat di pesisir maupun di dalam perairan
laut yang terkikis dengan gelombang air laut. Batuan karang terbentuk secara alami akan
menjadi daya tarik suatu wilayah pantai yang mempunyai karang yang bagus, Sehingga
suatu obyek pariwisata pantai selain yang menarik selain dari segi hidrosfer juga litosfer
berupa karang tersebut. Karang yang bagus tersebut banyak di minati wisatawan salah
satunya untuk foto-foto, Limb Climbing, dan lain-lain.

c. Hubungan Hidrosfer Dengan Pariwisata

Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti 'air dan sphere "lapisan', jadi hidrosfer dapat
diartikan sebagai lapisan air. Hidrosfer meliputi semua jenis perairan yang ada di darat, laut, dan
di udara. Air bukan merupakan hal yang asing lagi bagi kita, karena setiap saat kita selalu
menggunakannya untuk berbagai aktivitas.

B. Peran penting hidrosfer terhadap pariwisata

1. Wisata Alami

a. Sungai

Sungai adalah sejumlah massa air tawar yang mengalir secara alami pada suatu lembah
memanjang. Sebuah sungai dengan anak-anak. sungainya mengalir pada suatu daerah aliran yang
disebut dengan DAS (Daerah Aliran Sungai). DAS adalah sebuah sungai dengan anak-anak
sungainya merupakan saluran air dari suatu daerah aliran dan disebut dengan DAS (Daerah
Aliran Sungai). Sungai yang mempunyai kejernihan dan kemurnian pada alirannya yang bersih
memberikan dampak positif untuk di jadikan tempat wisata.

b. Laut

Fenomena hidrosfer yang paling luas adalah laut, dimana luasnya ini lebih dari 70% dari
luas seluruh permukaan bumi. Laut merupakan kumpulan massa air asin yang terdapat pada
sebuah cekungan yang sangat luas. Laut merupakan tempat pariwisata yang sangat di menarik
dengan melihat gelombang kecil maupun besar yang di jadikan para wisatawan untuk berenang
dan berselancar dll.

c. Danau

Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar
ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Semakin danau itu luas dan
mempunyai factor pendukung seperti Litosfer akan menambah pesona danau tersebut menjadi
menarik dan biasa dimanfaatkan sebagai obyek pariwisata.

d. Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Hubungan air tanah sebagai tempat pariwisata adalah Sumber Air Panas, Mata
air panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari
kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. Air yang keluar dari mata air panas dipanaskan
oleh geotermal (panas bumi). Semakin dalam letak batu batuan di dalam perut bumi, semakin
meningkat pula temperatur batu batuan tersebut dan sebaliknya semakin dangkal batuan tersebut.
Sehingga daerah yang memiliki mata air panas akan menjadi daerah wisata pemandian air hangat
dan, berpotensi bagi pembangunan pariwisata.

2. Wisata Buatan Hidrosfer

Wisata buatan yang berkaitan dengan Hidrosfer salah satunya adalah. Kolam pemandian atau
kolam renang, hal tersebut ada campur tangan manusia sehingga wisata buatan ini menjadi obyek
wisata yang sangat di gemari wisatawan.

a. Hubungan Biosfer Dengan Pariwisata

Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer, litosfer dan hidrosfer
yang penuh dengan kehidupan. Biosfer sering juga di sebut dengan lapisan kehidupan.

Biosfer dapat dimanfaatkan sebagai pariwisata yang menguntungkan, dan dapat dijadikan
sebagai pelestarian flora dan fauna. Contoh dari Biosfer yang dimanfaatkan sebagai pariwisata
adalah sebagai berikut:

Suaka Marga Satwa, Kebun Binatang., Hutan Lindung, Taman Nasional, Cagar Alam.

b. Hubungan Antroposfer Dengan Pariwisata

Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat
hidup manusia dengan segala aktifitas kehidupan.

Pemanfaatan antroposfer oleh manusia tercermin pada penggunaan lahan, seperti


pemukiman (prdesaan dan perkotaan). persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan,
perikanan dan kepariwisataan.

Dalam kehidupan sehari-hari Antroposfer biasanya lebih dikenal dengan kehidupan


bermasyarakat, Budaya, kebiasaan, dan kegiatan keseharian seperti bekerja, bertani, dan lain
lain. Contoh dari Antroposfer yang dijadikan pariwisata adalah Wisata Budaya, Wisata Agama,
Agro Wisata, Wisata Kuliner
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Geosfer terdiri dari: atmosfer, litosfer (termasuk pedosfer), hidrosfer dan sampai biosfer,
dan antroposfer. Kalau kita amati sepintas masing-masing sfera tersebut saling terpisah tetapi
kalau kita perhatikan secara lebih mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait,
saling berinteraksi membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara masing-masing
lapisan bumi tersebut.

Karakteristik dan sifat dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yang relative statis dan
ada yang sangat dinamis. litosfer umumnya bersifat relaif statis, dikatakan relative statis karena
pada waktu tertentu menjadi sangat dinamik, misalya saat terjadi gempa bumi atau terjadi
letusan, gunung api, atmosfer. hidrosfer dan biosfer umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap
waktu dapat mengalami perubahan-perubahan.

Anda mungkin juga menyukai