Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH GEOGRAFI PARIWISATA

UNSUR-UNSUR DAN JENIS PARIWISATA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
BAHTARIM
WINDA WIDIANTI
PUTRI RAMADHANI

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa di mana berkat
rahmat dan karunianya makalah Geografi Pariwisata ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Unsur –unsur dan Jenis Pariwisata”.
Penulis juga banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini yaitu ide dan gagasan dari berbagai
pihak yang sangat membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca yang berkenan membaca dan
mengambil manfaat dari makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
seperti dari isi serta sumber-sumber penulisan makalah ini.Di harapkan para pembaca
dapat memberikan sejumlah kritik dan saran agar kami para penyusun makalah ini
dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kami ucapkan terima
kasih

Medan, September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli ........................................... 2
B. Pariwisata Dalam Kajian Geografi...................................................... 3
C. Sumberdaya Geografi Untuk Pengembangan Pariwisata ................... 4
D. Unsur-unsur Pariwisata ....................................................................... 6
E. Jenis-jenis Pariwisata .......................................................................... 9
F. Bentuk dan Jenis Obyek Wisata......................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 17
B. Saran ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Geografi Pariwisata merupakan bidang Ilmu terapan yang berusaha mengkaji
unsur - unsur geografis suatu daerah untuk kepentingan kepariwisataan. Unsur - unsur
geografis suatu daerah memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda-beda.
Bentang alam pegunungan yang beriklim sejuk, pantai landai yang berpasir putih,
hutan dengan beraneka ragam tumbuhan yang langka, danau dengan air yang bersih,
merupakan potensi suatu daerah yang dapat dikembangkan untuk usaha industri
pariwisata. Unsur geografis yang lain seperti lokasi/letak, kondisi morfologi,
penduduk, berpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan potensi obyek wisata.
Dengan adanya Undang-undang No. 32 tahun 2003 tentang Otonomi Daerah,
setiap daerah di Indonesia berupaya memperoleh Pendapatan Asli Daerah Setempat
(PADS). Salah satu upaya untuk memperoleh pemasukan pendapatan tersebut dengan
menggalakkan kegiatan pariwisata yang ada di daerah.
Pengembangan pariwisata sangat ditentukan oleh seberapa besar potensi
supply dan demand. Potensi supply memberikan gambaran seberapa besar daya tarik
obyek wisata yang dimiliki oleh suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Sedangkan
potensi demand memberikan gambaran seberapa besar potensi wisatawan yang
datang dari Daerah Asal Wisatawan (DAW).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja yang dimaksud dalam unsur-unsur Pariwisata?
2. Apa saja yang menjadi jenis-jenis Pariwisata?
3. Apa saja bentuk dan Jenis Pariwisata?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja yang dimaksud dalam unsur-unsur Pariwisata?
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi jenis-jenis Pariwisata?
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk dan Jenis Pariwisata?
4.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli


Secara etimologis pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri dari
dua suku kata Pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Dan
kata wisata yang berarti perjalanan, bepergian yang bersinonim dengan kata travel
dalam bahasa Inggris, maka dapat di artikan bahwa pariwisata adalah perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat lain (Yoeti
1996:112)
1. Menurut UU No.9 tahun 1990 Bab 1 Pasal 1:
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya
tarik wisata. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
bidang tersebut. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata. Artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya
dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan, pariwisata baik yang
dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta dan masyarakat disebut Kepariwisataan.
2. Menurut James J. Spillance
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang bersifat
sementara, dilakukan perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari
keseimbangan, keserasian dalam dimensi sosial budaya dan ilmu.
3. Menurut Mc. Intosh dan Goelder
Pariwisata adalah ilmu atau seni dan bisnis yang dapat menarik dan
menghimpun pengunjung, termasuk didalamnya bebagai akomoditasi dan catering
yang dibutuhkan dan diminati oleh pengunjung.
4. Menurut Gluckmann
Keseluruhan hubungan antar manusia yang hanya berada sementara waktu
dalam suatu tempat dengan manusia yang tinggal di tempat itu

2
5. Menurut Oka A Yoeti
Suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan mencari
nafkah ditempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan
tersebut guna bertamasya memenuhi keinginan yang beragam.
B. Pariwisata Dalam Kajian Geografi
Setiap ilmu pasti tidak ada yang dapat berdiri sendiri. Setiap ilmu saling
berhubungan satu sama lainnya. Begitupun dengan ilmu pariwisata tidak dapat
dilepaskan hubungannya dengan geografi.
Seperti yang dikemukakan oleh Robinson (1976) yang dikutip oleh Maryani
(2000:67) pariwisata menjadi bidang kajian geografi, dengan beberapa alasan
dibawah ini:
1. Geografi berhubungan dengan lingkungan baik alam maupun manusia.
Ilmu geografi selalu berhubungan dengan lokasi suatu fenomena, hubungan
antara fenomena dan distribusi keruangan. Pariwisata erat kaitannya pada
pemanfaatan ruang, lokasi-lokasi daerah tujuan wisata, lokasi dimana wisatawan
bergerak dari satu daerah ke daerah lain. Dengan demikian geografi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menyediakan ruang sebagai daerah tujuan wisata
yang sesuai dengan permintaan wisatawan dan memberikan kepuasan wisatawan
yang berbeda karakternya.
2. Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan
perlindungan bentang alam (landscape).
Di satu sisi pariwisata menyebabkan berubahnya bentang alam menjadi
kawasan budaya. Geografi sebagai ilmu tata guna lahan dapat memberikan solusi
bagaimana ruang dapat dimanfaatkan sesuai dengan daya dukung dengan
meminimalkan resiko kerusakan.
3. Pariwisata adalah aktivitas ekonomi komersial,
Berbagai aktivitas ekonomi di permukaan bumi secara khusus dikaji oleh
geografi ekonomi. Pariwisata mendorong timbulnya berbagai aktivitas baik yang
secara langsung memanfaatkan alam maupun tidak.

3
4. Geografi selalu tertarik pada pergerakan barang dan orang, dalam bentuk
transportasi dan perdagangan.
Pariwisata telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap
adanya perdagangan secara regional, nasional dan internasional. Distribusi orang,
barang, dan uang antara satu tempat ke tempat lain sangat diperlukan untuk
mendukung berlangsungnya usaha pariwisata.
5. Antar hubungan (relationship) dan pengaruh (effect) suatu fenomena terhadap
fenomena lain, baik di dalam suatu tempat maupun ke tempat lain selalu menjadi
kajian geografi.
Pariwisata memberikan dampak yang luas baik secara ekonomi, budaya,
sosial, maupun alam. Lingkup dampaknya pun secara lokal, regional, nasional
maupun internasional. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata sangat relevan menjadi
kajian geografi.
C. Sumberdaya Geografi Untuk Pengembangan Pariwisata
Sumberdaya adalah segala sesuatu yang bernilai apabila diproduksi, diolah
dan digunakan. Pengertian bernilai disini sangat subyektif, tergantung pada
pandangan individu, kemajuan teknologi dalam masyarakat dan waktu. Sumberdaya
geografi untuk pariwisata adalah segala sesuatu baik yang berupa alam maupun hasil
budaya manusia yang menarik dan unik bagi wisatawan. Ada beberapa ciri
sumberdaya geografi menurut Abdurrahman dan Maryani (1997:77) bagi pariwisata:
1. Sumberdaya tersebut dapat berupa kenampakan dalam dan budaya yang
bernilai ekonomis untuk diolah dalam industri pariwisata.
2. Sumberdaya yang dipasarkan tidak berdiri sendiri, artinya harus selalu
ditunjang oleh pengelolaan, penataan, dan ditunjang fasilitas yang terkait
dengan kepariwisataan.
3. Sumberdaya pada umumnya mempunyai fungsi ganda, jadi tidak hanya
sebagai objek wisata yang dapat dilihat saja, tapi harus ada sesuatu yang dapat
dikerjakan dan dibeli sebagai oleh-oleh. Ruang untuk kawasan wisata pun
berfungsi ganda, seperti kawasan pertanian, perkebunan, perikanan,
kehutanan, cagar alam, konservasi dan sebagainya.

4
Sumberdaya geografi untuk pariwisata menunjukkan adanya keterkaitan satu
sama lain, contoh iklim dengan morfologi, morfologi dengan penggunaan lahan dan
aktivitas penduduk. Sumberdaya geografis yang dijadikan objek wisata menurut
Abdurrahman dan Maryani (1997:77-78) antara lain:
1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang erat kaitannya dengan pariwisata adalah suhu, angin,
curah hujan, dan awan (kecerahan). Rekreasi di luar rumah, selain dipengaruhi oleh
waktu libur, juga ditentukan oleh iklim. Permintaan rekreasi di luar rumah meningkat
tatkala cuaca sedang baik. Kondisi cuaca pun akan menentukan jenis aktivitas yang
dilakukan dan perlengkapan yang harus dibawa selama berwisata. Misalnya berwisata
di daerah dingin berbeda dengan daerah panas, baik dalam hal jenis pakaian,
makanan maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama berpariwisata.
2. Morfologi
Dipermukaan bumi terdapat bermacam-macam bentuk lahan. Tapi pada
umunya dapat dibedakan atas pegunungan, perbukitan, dataran tinggi (plato) dan
dataran (plan). Morfologi ini akan berkaitan erat dengan cuaca. Di daerah
pengunungan banyak dikembangkan objek wisata berupa cagar alam dan taman
nasional, dengan segala keanekaragaman flora dan faunanya. Objek wisata lain yang
erat kaitannya dengan pegunungan adalah fenomena gunung api, berupa kawah dan
sumber air panas.
3. Tata air
Air permukaan bumi menduduki persentase terbesar. Air ini dapat berupa laut,
sungai, danau, dan air dalam tanah. Laut menjadi objek wisata yang menarik
sepanjang zaman.
4. Flora dan Fauna
Flora dan fauna suatu tempat mempunyai kaitan erat dengan iklim baik secara
horizontal maupun vertikal. Setiap daerah umumnya mempunyai flora dan fauna khas
yang menjadi unggulan daya tarik wisata.

5
D. Unsur-unsur Pariwisata
Menurut James J. Spillane (1994: 63-72) suatu obyek wisata atau destination,
harus meliputi 5 (lima) unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam
menikmati perjalanannya, maka obyek wisata harus meliputi :
1. Attractions
Merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya attractions
mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk
mengunjungi suatu tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan
beberapa kebutuhan atau permintaan. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi
karena ciri- ciri khas tertentu. Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan adalah :
a) Keindahan alam.
b) Iklim dan cuaca.
c) Kebudayaan.
d) Sejarah.
e) Ethnicity-sifat kesukuan.
f) Accessibility-kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu.
2. Facility
Fasilitas cenderung berorientasi pada attractions disuatu lokasi karena fasilitas
harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong
pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau sesudah
attractions berkembang. Suatu attractions juga dapat merupakan fasilitas. Jumlah dan
jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan. Seperti fasilitas harus cocok dengan
kualitas dan harga penginapan, makanan, dan minuman yang juga cocok dengan
kemampuan membayar dari wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut.
3. Infrastructure
Attractions dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada
infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas
tanah dan suatu wilayah atau daerah. Yang termasuk infrastruktur penting dalam
pariwisata adalah :

6
a) Sistem pengairan/air
Kualitas air yang cukup sangat esensial atau sangat diperlukan. Seperti
penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per kamar per hari.
b) Sumber listrik dan energi
Suatu pertimbangan yang penting adalah penawar tenaga energy yang tersedia
pada jam pemakaian yang paling tinggi atau jam puncak (peak hours). Ini diperlukan
supaya pelayanan yang ditawarkan terus menerus.
c) Jaringan komunikasi
Walaupun banyak wisatawan ingin melarikan diri dari situasi biasa yang
penuh dengan ketegangan, namun ada juga sebagian yang masih membutuhkan jasa-
jasa telepon dan/atau telgram yang tersedia.
d) Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air
Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90 % dari
permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan permintaan puncak
atau permintaan maksimal.
e) Jasa-jasa kesehatan
Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang
diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor geografis
lokal.
f) Jalan-jalan/jalan raya
Ada beberapa cara membuat jalan raya lebih menarik bagi wisatawan :
1. Menyediakan pemandangan yang luas dari alam semesta.
2. Membuat jalan yang naik turun untuk variasi pemandangan.
3. Mengembangkan tempat dengan pemandangan yang indah.
4. Membuat jalan raya dengan dua arah yang terpisah tetapi sesuai dengan
keadaan tanah.
5. Memilih pohon yang tidak terlalu lebat supaya masih ada pemandangan yang
indah.

7
4. Transportation
Ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang dapat menjadi
semacam pedoman termasuk :
a) Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan
pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang
sebelum berangkat dari daerah asal.
b) Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah kriminalitas.
c) Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan simbol-
simbol harus dikembangkan dan dipasang di semua bandar udara.
d) Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan
pengangkutan lain yang dapat dihubungi diterminal termasuk jadwal dan tarif.
e) Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau
kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon.
f) Tenaga kerja untuk membantu para penumpang.
g) Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan
pengangkutan lokal.
h) Peta kota harus tersedia bagi penumpang.

5. Hospitality (keramahtamahan)
Wisatawan yang sedang berada dalam lingkungan yang belum mereka kenal
maka kepastian akan jaminan keamanan sangat penting, khususnya wisatawan asing.
Saat ini kita mengetahui bahwa banyak sekali tempat wisata yang rusak. Kerusakan
ini dapat terjadi akibat dua faktor, yaitu faktor alami dan buatan. Peran pemerintah
sangat penting dalam melestarikan pariwisata di Indonesia. Selain pemerintah, kita
juga harus berupaya untuk melestarikan serta menjaga pariwisata di Indonesia.
Biasanya faktor utama dari kerusakan adalah faktor buatan atau akibat ulah
manusia. Sikap – sikap ceroboh manusialah yang dapat merusak ingkungan. Maka
kita harus menjaga sikap-sikap kita untuk tidak membuang sampah sembarangan agar
tempat wisata kita tetap terjaga. Namun pemerintah juga mempunyai tugas dan
wewenang dalam memanfaatkan aset-aset setiap provinsi seperti tempat wisata ini.

8
Pemerintah juga harus bertindak cepat, apabila ada tempat wisata yang rusak
atau tidak terurus lagi. Pemerintah juga harus mempromosikan kepada mancanegara
akan tempat pariwisata yang ada di Indonesia.
E. Jenis-jenis Pariwisata
Jenis dan macam pariwisata terwujud dalam bentuk antara lain :
1. Menurut letak geografis , di mana kegiatan itu berlangsung
a) Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang
lingkupnya lebih sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.
Misal, kepariwisataan Bandung, Kepariwisataan Denpasara dll.
b) Parwissata regional (regional tourism) yaitukegiatan pkepariwisataan yang
dikembangkan dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkup
nasional maupun internasional. Misal, Kepariwisataan bali, Jakarta dll.
c) Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang
dikembangkan dalam wilayah suatu negara, dimana persertanya tidak hanya
terdiri warganegaranya itu sendiri melainkan dari manca negara atau orang
asing yang datang ke negara tersebut. Misal, kepariwisataan yang ada di
daerang Indonesia.
d) Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan yang
berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati
batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misal,
kepariwisataan ASEAN.
e) Pariwisata internasional (international tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan
yang terdapat atau dikembangkan di banyak negara di dunia.
2. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran
a) Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang
ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu.
Hal ini tentu akan mendapatkan masukan devisa bagi negara yang dikunjungi
dengan sendirinya akan memperkuat posisi neraca pembayaran negara yang
dikunjungi wisatawan.

9
b) Pariwisata pasif (out –going tourism) yairu kegiatan kepariwisataan yang
ditandai dengan gejala keluarnya warga negara itu sendiri bepergian ke luar
negeri sebagai wisatan. Karena ditinjau dari segi pemasukan, negara asal
wisatawan akan dirugikan, karena uangnnya akan dibelanjakan di luar negeri.
3. Menurut alasan/tujuan perjalan
a) Business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjung datang untuk tujuan
dinas, usaha dagang yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres,
seminar dan lain-lain.
b) Vacational tourism yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang
melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang0orang yang sedang berlibur,
cuti dan lain-lain.
c) Educational tourism yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang
yang melakukan perjalanan bertujuan untuk belajar.
d) Familiarzation tourism yaitu perjalawnan yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.
e) Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah
momperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu
pengetahuan.
f) Special mission tourism yaitu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu
maksud khusus, misalnya misi kesenian dll.
g) Hunting tourism yaitu perjalanan yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
perburuan binatang yang diijinnkann oleh penguasa setempat sebagai hiburan
semata-mata
4. Menurut waktu berkunjung
a) Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada
musim-musim tertentu. Misalnua Summer tourist, Winter Tourist dll.
b) Occasional tourism yaitu kegiatan perjalanan wisatawan yang dihubungkan
dengan kejadian maupun even. Misalnya , Nyepi di Bali dll.

10
5. Menurut objeknya
a) Cultural tourism yaitu jenis perjalanan pwisata yang motivasinya karena
adanya daya tarik dari seni atau budaya daerah.
b) Recuperational tourism yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk
menyembuhkan penyakit. Misal, mandi lumpur dll.
c) Commercil tourism perjalanan wisata yang motivasinya untuk melakukan
perjalanan yang berkaitan dengan perdagangan nasional maupun
internasional.
d) Sport tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang motivasinya untukmelihat
atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat tertentu.
e) Polotical Tourism yaitu jenisperjalanan wisata di mana motivasinya untuk
melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan
dengan kegiatan sutau negara. Misalnya, menyaksikan peringatan
kemerdekaan.
f) Social tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang mana penyelenggaranya
tidak menekannkan untuk mencari keunntungan. Misalnya, picnik, study tour
dll.
g) Religion tourism, yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk
menyaksikan atau melihat upacara –upacara keagamaan, seperti haji umroh,
upacara bali krama dll.
6. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan.
a) Individual tourism yaitu seeorang wisatawan atau satu keluarga yang
melakukan perjalanan wisata secara bersama.
b) Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh
serombongan keluarga yang masih mempunya hubungan kekerabatan satu
sama lain.
c) Group tourism yaitu jenis perjalanan wisata dimana yang melakukan
perjalanannya terdiri dari banyak rang yang bergabung dalam satu rombongan
yang biasa diorganisasi oleh sekolah, organisasi atau tour operator/travel
agent.

11
7. Menurut alat pengankutan yang digunakan
a) Land tourism yaitu perjalanan yang menggunakan transportasi darat.
b) Sea tourism perjalanan yang menggunakan transportasi laut.
c) Air tourism perjalanan yang menggunakan transportasi udara.
8. Menurut umur yang melakukan perjalanan.
a) Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja
yang suka melakukan perjalanan yang relatif murah.
b) Abdult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang usia
lanjut, dan biasanya adalah pensiunan.
9. Menurut jenis kelamin
a) Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya dilakukan
oleh pria. Misalnya, safari hunting adventure.
b) Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya dilakukan oleh kaum
wanita saja. Misalnya , rombongan untuk menyaksikan demonstrai masak.
10. Menurut harga dan tingkat sosial
a) Deluxe tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar
mewah, baik alat angkutan, hotel maupu atraksinya.
b) Middle class tourism yaitu jenis perjalananwisata yang diperuntukan bagi
mereka yang menginginkan fasilitas dengan harga yang tidak terlalu mahal,
tetapi tidak terlalu jelek pelayannanya.
c) Social tourism yaitu perjalanan wisata yang penyelenggaraannya dilakukan
secara bersama dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan
fasilitas yang cukup memadai dalam perjalanan.
F. Bentuk dan Jenis Obyek Wisata
Pembangunan industri pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat.
Terlihat dengan semakin beragamnya jenis-jenis pariwisata yang ada. Jenis-jenis
pariwisata tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Wisata Budaya
Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau

12
peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan
dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang
bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-
kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi
seni (seni tari, seni drama, seni musik dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif
kesejarahan dan sebagainya.
Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia. Jenis wisata ini adalah
jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar negeri yang datang ke negeri ini
dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian dan segala sesuatu yang
dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita.
2. Wisata Kesehatan
Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi
kepentingan beristirahat alam arti jasmani an rohani, dengan mengunjungi tempat
peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat
menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang mneyehatkan atau
tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
3. Wisata Olahraga
Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan
berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta
olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas dan
Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup dan jenis olahraga lainnya.
Macam cabang olahraga yang termasuk dalam jenis wisata olahraga yang bukan
tergolong dalam pesta olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang,
dan berbagai cabang olahraga dalam air atau diatas pegunungan.
4. Wisata Komersial
Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan
raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan
sebagainya. Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat
digolongkan kedalam jenis pariwisata karena bersifat komersial, hanya dilakukan

13
oleh orang-orang yang khusus mempunyai tujuan tertentu untuk bisnis. Tetapi
kenyataannnya, dewasa ini pameran-pameran atau pekan raya yang diadakan banyak
sekali dikunjungi oleh orang yang hanya sekedar melihat-lihat. Maka tak jarang
pameran atau pekan raya dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan
kesenian.
5. Wisata industry
Erat kaitannya dengan wisata komersial. Perjalanan yang dilakukan oleh
rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau
daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar
dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. Hal ini
banyak dilakukan di negara-negara yang telah maju perindustriannya dimana
masyarakat berkesempatan mengadakan kunjungan ke daerah atau kompleks-
kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang dihasilkan secara massal di
negara tersebut.
6. Wisata Politik
Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil
bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun
suatu negara/perayaan hari kemerdekaan dimana fasilitas akomodasi, sarana angkutan
dan berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung. Selain
itu peristiwa-peristiwa penting seperti konferensi, musyawarah, kongres atau
konvensi politik yang selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini.
7. Wisata Konvensi
Termasuk dalam jenis wisata politik. Berbagai negara dewasa ini membangun
wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-ruangan
tempat bersidang bagi para peserta konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan
lainnya, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Contoh, Jakarta dengan
JCC-nya (Jakarta Convention Center).
8. Wisata Sosial
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan

14
masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu membayar segala sesuatu
yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan.
9. Wisata Pertanian
Jenis wisata ini adalah pengorganisasia perjalanan yang dilakukan ke proyek-
proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan
rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi ataupun
hanya sekedar melihat-lihat.
10. Wisata Maritim (marina) atau Bahari
Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai,
pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar dan
lain-lain. Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta. Indonesia yang merupakan
daerah kepulauan kaya akan wisata jenis ini.
11. Wisata Cagar Alam
Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran
hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka
serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.
12. Wisata Buru
Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah atau
hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memliki izin). Pemerintah
yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi keseimbangan hidup satwa yang
diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan perkembangbiakannya, antara
yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.
13. Wisata Pilgrim/Wisata Religi
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercyaan
umat atau kelompok masyarakat. Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke
tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau yang diagungkan.
14. Wisata Bulan Madu
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah suatu penyelenggaraan perjalanan
bagi pasangan suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan

15
fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan
mereka.
15. Wisata petualangan
Dikenal dengan istilah adventure tourism. Jenis wisata ini dilakukan oleh mereka
yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang menantang, seperti memasuki
hutan belantara, mendaki tebing terjal, bungy jumping, arung jeram, wisata kutub,
wisata ruang angkasa dan lain sebagainya.

16
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Keindahan dan kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan
pemandangan alam, sturuktur hidrologi almiah seperti air bersih, udara segar,
keunikan budaya, wahana yang seru, dan akses yang mudah, kuailitasnya bisa
memburuk karena aktifitas manusia, tidak terkecuali aktifitas wisata itu sendiri.
kualitas lingkungan merupakan bagian integral dari suguhan-suguhan alamiah.
Dengan demikian, pemeliharaan terhadap kualitas lingkungan menjadi syarat mutlak
bagi daya tahan terhadap kompetisi pemilihan tujuan wisata oleh wisatawan. Jika
kualitas suatu daerah tujuan wisata menurun, maka tempat tersebut cenderung
diabaikan. aktifitas wisata dapat peran yang signifikan dalam pembiayaan program-
program konservasi lingkungan hidup. Namun, tetap harus diperhatikan bahwa
aktifitas wisata juga mempunyai potensi untuk ikut serta mengarahkan pada
kerusakan lingkungan.
Bukan hanya tempat yang indah, bersih, dan fasilitas yang memadai saja yang
menjadi pilihan wisatawan, Tetapi juga pengelolan tempat wisata yang baik juga
menjadi pilihan wisatawan. Dengan pengelolaan yang baik, wisatawan juga akan
merasa nyaman dan senang, karena sebagai pengunjung mereka juga ingin mendapat
tempat wisata yang terawatt dan dikelola dengan baik.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pembahasan
masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun contoh dari setiap
materi yang dibahas. Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan
lain, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki
makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan
umumnya untuk pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Yoeti, A. OKA. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa


Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta: PT.
Pradnya paramita
http://deddydebot.blogspot.com/2014/03/jenis-dan-bentuk-pariwisata.html
https://www.dataarsitek.com/2016/11/pengertian-pariwisata-jenis-jenis-dan-macam-
macam-serta-sarana-prasarananya.html

18

Anda mungkin juga menyukai