Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN PARIWISATA

“PARIWISATA”

OLEH:
KELOMPOK I
1. SITI RAMDANIYATI (1810020013)
2. DINDA Y. A. PRATIWI (1810020012)
3. MARIA CHEMY ASTARI (1810020022)
4. MARIA MAGDALENA CARDOSO (1810020035)
5. ANGGI S. PATOLABALLO (1810020023)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
maka makalah ini dapat diselesaiakan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari sumber buku dengan harapan para pembaca
dapat memahami mengenai Pariwisata

Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan makalah ini hingga bisa tersusun
dengan baik.

Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Kupang, 05 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata..........................................................................2


2.1.1 Sejarah Perkembangan Pariwisata.....................................2
2.1.2 Apakah Pariwisata Itu........................................................3
2.1.3 Mengapa Orang Melakukan Perjalanan............................4
2.1.4 Manfaat Pariwisata............................................................6
2.2 Siapa Wisatawan Itu............................................................................7
2.2.1 Pengertian Wisatawan.......................................................7
2.2.2 Motivasi Orang/Wisatawan Melakukan Perjalanan..........9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................13


3.2 Saran ......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Negara-negara industri maju, jam kerja telah dibatasi sampai 40 jam per minggu
sampai 45 jam kerja per minggu dan hari kerja dari senin sampai jumad khususnya pada
daerah tertentu dan daerah lain masih tetap pada hari kerja dari senin sampai sabtu. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat dalam seminggu memiliki waktu luang/senggang antara 1
sampai 2 hari. Pemanfaatan waktu senggang untuk melakukan perjalanan wisata adalah cara
terbaik untuk melemaskan otot dan syaraf-syaraf serta untuk merombak ritme rutin dalam
kehidupan kerja sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pariwisata?


2. Siapa wisatawan itu?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pariwisata


2. Untuk mengetahui siapa saja yang termasuk dalam wisatawan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN PARIWISATA


Pada awalnya orang cenderung untuk menetap di suatu tempat. Perjalanan dilakukan
hanya untuk mencari makanan atau menghindari bahaya. Bersamaan dengan tumbuhnya
kekaisaran Mesir, kita melihat perkembangan kondisi yang diperlukan bagi tumbuh dan
berkembangnya perjalanan. Perjalanan untuk kepentingan bisnis maupun kesenangan mulai
berkembang. agar bisa memberi tempat menginap dan makanan bagi mereka yang melakukan
perjalanan resmi, dibangunlah pusat-pusat akomodasi sepanjang jalur-jalur utama dan juga di
kota-kota. Orang mesir juga melakukan perjalanan beberapa kali setiap tahunnya. Herodotus
yang seringkali dianggap sebagai penulis pertama tentang perjalanan, seperti hal berikut ini :

Orang Mesir juga yang pertama kali memperkenalkan upacara khidmat, arak-
arakan, dan puji-pujian untuk para dewa;.....berikut ini tata cara urutan upacara di
Bubastis : Pria dan wanita datang berlayar bersama-sama, dengan jumlah yang
sangat banyak dalam satu perahu dan sebagian besar kaum wanitanya membawa
kastanet (sejenis alat musik terbuat dari kayu atau gading dan dibentur-benturkan
oleh jari untuk menghasilkan irama yang dikehendaki), sedangkan sejumlah
kaum prianya memainkan seruling selama pelayaran; sisanya pria dan wanita
bernyanyi dan bertepuk tangan. Sesudah melakukan semua pertunjukkan ini di
sepanjang tepian sungai, mereka akan sampai di Bubastis dan disana mereka
merayakan pesta dengan korban persembahan yang sangat banyak. Lebih banyak
anggur diminum dalam festival ini dibandingkan dengan festival lainnya.

Tulisan diatas menunjukkan pada kita bahwa kegiatan keagamaan ataupun kegiatan
kesenangan dapat dikatakan suatu perjalanan wisata, sehingga kegiatan perjalanan terus
dikembangkan melalui berbagai macam cara yakni dapat juga melalui pertukaran uang,
mereka yang melakukan perjalanan pada masa-masa sebelumnya akan membiayai perjalanan
mereka dengan membawa banyak macam barang dan kemudian menjualnya di tempat tujuan.
Kegiatan perjalanan terus berkembang dengan melingkupi beberapa kegiatan.
Seorang bangsawan Prancis pada tahun 1672 pada akhir abad ke 17 bernama de St. Maurice
menerbitkan sebuah buku petunjuk yang membicarakan tentang petunjuk perjalanan bagi

2
orang asing untuk menikmati keindahan dan mempelajari serta mempraktekan bahasa
Prancis.

Dimana ada dua macam perjalanan : Le Grand Tour (Perjalanan Besar) dan Le Petit
Tour (Perjalanan Kecil). Orang yang melakukan perjalanan disebut Touriste. Dengan
demikian lahirlah pengertian dan istilah Tour dan Touriste untuk menunjuk perjalanan dan
orang yang mengadakan perjalanan untuk menikmati keindahan dan belajar bahasa Inggris.
Istilah itu akhirnya menyebar ke seluruh Negara. Sampai sekitar abad ke-19 jumlah orang
yang mengadakan perjalanan masih sangat terbatas. Karena perjalanan membutuhkan waktu
lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin dan kondisi sarana perjalanan seperti jalan,
kendaraan dan penginapan masih sangat sederhana bila dibandingkan dengan saat sekarang.

2.1.2 APAKAH PARIWISATA ITU ?

Dengan berbagai macam alasan diatas, para ahli mulai berpikir untuk mencari
kata/istilah yang tepat bagi mereka yang melakukan perjalanan. Akhirnya beberapa ahli
menemukan istilah yang cocok. Berikut definisi pariwisata menurut para ahli:
1. A.J. Burkart dan S. Medlik dalam Soekadijo (2000)
Pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu
pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja
dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu. Pariwisata
pada hakikatnya adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih
menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya.
2. Roger and Slinn (dalam Kartawan , 1999)
Pariwisata adalah Suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar untuk
mendapatkan pelayanan disuatu tempat, meliputi tinggalnya orang-orang di daerah
tersebut untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan dari bermacam-macam
kebutuhan yang berbeda dengan apa yang dialaminya sehari-hari dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap.
3. Wahab (2003)
Pariwisata adalah salah satu dari industri gaya baru yang mampu menyediakan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf
hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima
wisatawan.

3
Proses bepergian ini mengakibatkan terjadinya interaksi dan hubungan-
hubungan, saling pengertian insani, perasaan-perasaan, persepsi, motivasi, tekanan,
kepuasan dan kenikmatan diantara sesama pribadi ataupun kelompok. Secara khusus
kepariwisataan dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan
saling pengertian di antara negara-negara yang sudah berkembang yang biasanya
adalah negara-negara sumber wisatawan atau negara pengirim wisatawan dengan
negara-negara yang sedang berkembang atau negara penerima wisatawan.

2.1.3 MENGAPA ORANG MELAKUKAN PERJALANAN ?

Why people travel? Tidak mungkin orang-orang melakukan perjalanan tanpa sebab.
Pasti ada yang menggerakkan, mengapa mereka melakukan perjalanan. Menurut John A.
Thomas dalam bukunya Principle and Procedures of Tour Management yang ditulis oleh
Patrick J.T.Curran, mengatakan sebab-sebab mengapa orang melakukan perjalanan adalah :

a) Ingin melihat bangsa-bangsa lain, bagaimana tata cara hidup mereka sehari-hari, cara
mereka bekerja dan bermain
b) Ingin melihat dan menyaksikan sesuatu yang istimewa, unik, berbeda dengan yang
lain.
c) Untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, meningkatkan saling pengertian dengan
apa yang sedang terjadi di tempat atau negara lain
d) Untuk mengikuti suatu event tertentu dan ingin berpartisipasi dalam kegiatan event
yang dimaksud
e) Untuk menghindari kegiatan rutin yang sangat membosankan
f) Menggunakan kesempatan yang ada, karena ada waktu, punya uang tabungan atau
ketika kondisi kesehatan memungkinkan
g) Untuk mengunjungi tanah leluhur nenek moyang atau orang tua atau kota dimana
suatu keluarga pernah tinggal dimasa lalu
h) Karena pengaruh cuaca, karena ada faktor musim dingin (winter) dan musim panas
(summer), seperti di Eropa dan Amerika
i) Untuk tujuan kesehatan, berobat atau olah raga ditempat yang dikunjungi
j) Ingin melihat perkembangan ekonomi dan teknologi yang sudah dicapai oleh negara
lain

4
k) Ingin melakukan petualangan, mencari sensasi atau menemukan sesuatu yang baru
serta belum pernah dilakukan orang
l) Untuk ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan bersejarah untuk dikenang oleh orang
diwaktu yang akan datang
m) Ingin menyengkan seseorang (compassionate) atau mencari pengalaman romantis
selama dalam perjalanan

Zaman dulu orang melakukan perjalanan hanya untukmencari makanan dan menghindari
bahaya atau dengan kata lain “NOMADE” artinya daerah mana yang tersedia makanan
disitulah mereka akan menetap dan selanjutnya perjalanan akan berpindah bila ladang
makanannya habis. Di Amerika Serikat pada permulaan abad XIX sudah dibangun Stage
coach Routes dan jalan ini sudah dapat dikatakan sebagai jalan perdagangan yang cukup
berarti pada waktu itu. Disinlah permulaan pemakaian transportasi dengan diperkenalkannya
Stagecoach dari John Ford, yang sekarang ini telah menjadi industriwan mobil raksasa di
Amerika Serikat.

Angkutan kereta api, ide pertama kalinya datang dari seorang Jerman pada abad XVII, yaitu
dengan adanya pemakaian kereta api kecil (lori) yang dipergunakan untuk membawa hasil
pertambangan waktu itu. Penemuan yang samajuga dijumpai di Inggris dengan digunakannya
“wagon” yang ditarik kuda untuk membawa batu bara dari daerah pertambangan. Penemuan
terakhir di Eropa dan Amerika Serikat, setelah diadakan percobaan dengan menggunakan
lokomotif bertenaga uap, memakai rel kecil yang terbuat dari baja. Sedangkan untuk
keperluan penumpang, baru dibuat pada permulaan abad XIX. Pengangkutan dengan kereta
api menjadi populer stelah Thomas Cook menyelenggarakan tour pertamnya dengan hasil
yang sangat memuaskan pada tanggal 5 Juli 1851, yang membawa penumpang lebih kurang
500 orang dari kota Leicester ke Lougborough. Disamping adanya perkembangan dalam
angkutan kereta api, kapal laut mulai pula diperkenalkan untuk pengangkutan di laut.

Sementara itu di Eropa kaum aristokrat sudah kerajingan untuk mengadakan perjalanan demi
kesehatan, yaitu mengunjungi sumber-sumber air panas (spa) dan sumber mineral lainnya.
Kemudian di akhirr abad XIX berlibur di pantai menjadi makin populer pula dan konsep
Resort yang modern mulai dikembangkan disini.

5
2.1.4 MANFAAT PARIWISATA

Pariwisata dalam pengembangannya tidak saja memberikan manfaat bagi orang yang
menikmati/wisatawan tapi dpat juga memberikan manfaat bagi negara ataupun daerah
pariwisata. Adapun manfaat-manfaat pariwisata bagi suatu negara adalah :

a) Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuan bangsa yang rakyatnya
memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang beraneka
ragam pula
b) Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatannya
mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional, misalnya:
 Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan pembangunan dan
pembaharuan fasilitas wisata. Hal ini meliputi pembangunan dan perbaikan
prasarana pariwisata
 Kegiatan beberapa industri yang berhubungan dengan pelayanan wisatawan,
seperti perusahaan angkutan, akomodasi perhotelan, restoran, hiburan,
souvenir shop, kesenian daerah, pemdidikan dll
 Meningkatkan produk hasil kebudayaan disebabkan meningkatnya konsumsi
oleh para wisatawan, seperti timbulnya istiloah kebudayaan komersil demi
kebutuhan wisatawan
 Menyebarkan pemerataan pendapatan
 Memberi dampak positif pada tenaga kerja, karena pariwisata memperluas
lapangan kerja baru (misalnya tugas baru dihotel atau temapat penginapan
lainnya, usaha perjalanan para penterjemah, industri kerajinan tangan dan
cendramata serta tempat-tempat penjualan lainnya yang memungkinkan
wisatawan dapat menikmatinya sekaligus membeli
 Menimbulkan efek multiplier pada negara-negara “receiving tourist” hal ini
berupa : 1) Tourist Multiplier : hal ini timbul sebgai akibat pengeluaran
wisatawan karena adanya transaksi berantai dalam masyarakat yang dapat
menciptakan pendapatan bagi kegiatan ekonomi umumnya. 2) Investment
Multiplier : banyaknya wisatawan yang datang pada suatu negara atau daerah
tujuan wisata selau memerlukan peralatan berupa barang-barang modal guna
melengkapi baik prasarana dan sara kepariwisataan sehingga perlu diadakan
investasi yang cukup besar pada beberapa daerah tujuan pariwisata . 3)
Foreign Trade Multiplier : datangnya wisatawan pada beberapa negara dapat

6
menimbulkan pandangan atau saling interaksi timbal balik antara individu-
individu yang saling berkomunikasi.

c) Pariwisata dapat memulihkan kesehatan baik jasmani maupun rohani sebagai akibat
terhindar dari kesibukan dan tekanan sehari-hari, memperoleh udara segar dan
menikmati perlakuan yang menyenangkan.
d) Pariwisata dapat menghilangkan prasangka, kepicikan dan membantu terciptanya
saling pengertian antar penduduk yang datang dan penduduk negara yang
dikunjunginya.

2.2 SIAPA WISATAWAN ITU

2.2.1 PENGERTIAN WISATAWAN

Wisatawan adalah orang-orang yang mengadakan perjalanan dengan maksud salah satu
dari alasan berikut : bersantai, rekreasi dan liburan, mengunjungi teman-teman dan kerabat,
usaha dan profesional, berobat dan keagamaan. Menurut Gamal Suwantoro (1997 ) bahwa
wisatawan adalah seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata,
jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjunginya.
Terdapat beberapa tujuan yang sekaligus menjadi pendorong atau motivasi melakukan
perjalanan, seperti yang dikemukakan oleh Davidson (1993), secara ringkas meliputi :
(1) Pariwisata untuk mengisi waktu senggang (Leisure Tourism). Para wisatawan
melakukan perjalanan dalam rangka mengisi waktu luang (waktu tidak bekerja) yang
ada seperti :
a. Berlibur (holidays), seperti melakukan perjalanan ke suatu pantai atau berakhir
pekan di suatu penginapan.
b. Berolah-raga (Sports-non professional), seperti bermain selancar, pacuan kuda
dan melakukan pertandingan persahabatan.
c. Menikmati peristiwa-peristiwa budaya (culture events), seperti menghadiri
festival musik di suatu daerah, melihat upacara adat, melihat bukti sejarah di
museum.
d. Mengunjungi kerabat dan kenalan (visiting friends and relatives), seperti
menghandiri kenduri yang diselenggarakan di lokasi berjauhan minimal kota yang
berbeda, berakhir pekan dan menginap di rumah kerabat atau kenalan, dan orang
tua yang mengunjungi anaknya yang sekolah di luar daerah.

7
(2) Pariwisata sambil berbisnis (business tourism), seseorang yang melakukan perjalanan
terutama karena ada kepentingan bisnis yang harus dilaksanakan seperti :
a. Pertemuan bisnis (Business meetings), rapat antar perusahaan, perusahaan
dengan para distributor.
b. Menghadiri pameran dagang, eksebisi-eksebisi (exhibitions and trade fairs).
c. Menghadiri pertemuan-pertemuan ilmiah seperti konferensi, seminar dan
training.
(3) Maksud-maksud lain berwisata (Other tourism purposes), seperti ; sekolah,
kunjungan untuk beribadah dan kunjungan untuk melakukan pengobatan baik secara
medis maupun secara tradisional.
Di Indonesia di kenal dua jenis wisatawan yaitu Wisatawan Nusantara (Wisnus) dan
Wisatawan Mancanegara (Wisman). Wisatawan nusantara adalah penduduk Indonesia yang
secara sukarela melakukan kegiatan bepergian meninggalkan lingkungan keseharian di
wilayah geografis Indonesia dalam jangka waktu kurang dari enam bulan, baik untuk tujuan
senang-senang secara santai, bisnis, budaya, keagamaan, maupun lainnya kecuali untuk
mendapatkan balas jasa bekerja di tempat yang dituju dan untuk bersekolah/kuliah, sehingga
dapat memperluas kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan pendapatan masyarakat,
pendapatan daerah dan pendapatan negara. Sedangkan wisatawan mancanegara menurut
World Tourism Organization (WTO) yaitu mereka yang melakukan perjalanan dan berada di
negara lain selama 24 jam atau lebih.
Tamu mancanegara terdiri dari dua kategori yaitu
(1) Wisatawan (Tourist) yaitu setiap pengunjung dari suatu negara, didorong oleh satu
atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang
dikunjungi yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam (minimal 1 tahun) tetapi tidak
lebih dari 6 bulan di tempat yang dikunjungi).
(2) Pelancong (Excursionist), yaitu setiap pengunjung dari suatu negara, didorong oleh
satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat
yang dikunjungi yang tinggal kurang dari 24 jam di tempat yang dikunjungi, mereka
tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara tersebut.
Banyak orang melakukan perjalanan tapi tidak semua dapat disensus secara statistik
sebagai wisatawan. Berdasarkan rekomendasi dari WTO, klasifikasi orang yang melakukan
perjalanan dibedakan ke dalam kelompok yang dihitung dalam statistik pariwisata dan tidak
termasuk dalam statistik pariwisata, yaitu :
(1) Pengunjung (Visitors) yang termasuk dalam statistik pariwisata adalah

8
a. Wisatawan (tourist), terdiri dari :
 Pengunjung yang bukan penduduk
 Warga negara yang tinggal di luar negeri
 Kru pesawat atau kapal yang berlabuh dan yang menggunakan
fasilitas akomodasi di negara yang dikunjungi.
b. Pelancong (Excursionist), terdiri dari :
 Penumpang kapal pesiar
 Pengunjung harian (kurang dari 24 jam)
 Kru yang bukan penduduk dari negara yang dikunjungi dan singgah selama
1 hari (kurang dari 24 jam) dan tidak menggunakan fasilitas akomodasi di
tempat yang dikunjungi.
(2) Pengunjung yang tidak termasuk dalam statistik pariwisata, terdiri dari :
a. Pekerja yang tinggal di perbatasan dua atau beberapa negara;
b. Orang yang berpindah-pindah tempat; (nomaden);
c. Penumpang transit;
d. Pengungsi;
e. Anggota angkatan bersenjata;
f. Perwakilan konsulat;
g. Para diplomat;
h. Imigran sementara, dan
i. Imigran tetap.
Sedangkan menurut Fanggidae (2005) bahwa maksud dan tujuan orang mengunjungi
tempat-tempat hiburan/rekreasi adalah untuk mencari ketenangan, kesenangan dan juga
kebahagiaan. Jika di sekitar tempat-tempat rekreasi/hiburan sudah banyak tempat
pemukiman, maka para wisatawan menjadi malas berkunjung karena disana mereka tidak
akan memperoleh ketenangan yang diharapkan.

2.2.2 MOTIVASI ORANG/WISATAWAN MELAKUKAN PERJALANAN

Orang berlibur karna ingin memenuhi keberagam kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut bisa berbentuk kebutuhan fisik,kejiwaan dan intelektuan. Namun
kebutuhan terwujud bila ada motivasi atau dorongan dari diri sendiri,keluaraga,teman/kerabat

9
maupun sekelompok orang. Menurut Robert macInctosh, (1972): motivasi mengapa orang
melakukan perjalanan wisata disebabkan oleh 4 hal yaitu :

1. Physical Motivations
Orang-orang melakukan perjalanan, tujuannya untuk mengembalikan keadaan fisik
yang sudah lelah karna bekerja terus, perlu istrahat dan bersantai, melakukan
kegiatan olah raga, agar sekembali dari perjalanan wisata bisa bergairah kembali
waktu masuk kerja.
2. Cultura motivations
Orang tergerak hatinya untuk melakukan perjalanan wisata disebabkan ingin melihat
dan menyaksikan tingkat kemajuan kebudayaan suatu bangsa, baik dimasa lalu
maupun apa yang sudah dicapai masa sekarang. Ingin melihat adat-istiadat dan
kebiasaan hidupnya yang yang berbeda dengan bangsa lainnya.
3. Interpersonal motivations
Disini, orang-orang inigin melakukan perjalanan wisata karna adanya dorongan
untuk mengunjungi sanak-keluarga yang sudah lama tidak bertemu atau ingin
mencari teman yang sudah lama tidak bertemu.
4. Status dan persetise motivations
Ada orang-orang tertentu yang ingin memperlihat kepada orang lain tentang siapa
dia diantara orang banyak yang ada dilingkungan. Dengan melakukan perjalanan
wisata seakan-akan statusnya lebih dari orang lain, atau semakin banyak ia
berpergian keluar negeri presetisenya akan naik.

Dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata (Yoeti: 1996) membagi motivasi mengapa
orang melakukan perjalanan atas 6 alasan sebagai berikut :
1. Alasan pendidikan dan kebudayaan
a) Ingin melihat bagaimana rakyat Negara lain bekerja dan bagaimana cara
hidupnya (the way of life).
b) Ingin melihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Negara atau bangsa
lain.
c) Ingin melihat dan menyaksikan tempat-tempat bersejarah, peninggalan-
peninggalan kuno,candi-candi, petilasan,pura atau monument bersejarah.

10
d) Ingin melihat dan menyaksikan hasil seni dan budaya suatu bangsa kesenian
tradisional,hasil kerajianan,festival, event atau acara-acara yang diadakan
secara periodik.
e) Untuk mencari saling pengertian dan memperoleh ide-ide baru atau
penemuan baru.
f) Ikut berpartisipasi dalam festival kesenian,film pameran atau karya seni
lainnya.
2. Alasan santai, kesenangan dan petualangan
Merupakan jenis pariwisata, dimana perjalanan dilakukan dengan tujuan
beristirahat untuk memulihkan kembali kesegaran, baik fisik maupun mental.
Tujuan yang ingin dicapai yaitu:
a) Menghindari dari kesibukan sehari-hari dan kewajiban rutin
b) Ingin rekreasi di tempat yang mengasyikkan dan menyenangkan
c) Ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berguna
d) Untuk memperoleh kesenangan dan kegembiraan
e) Untuk memperoleh suasana romantic,berkesan,dan menimbulkan
kenangan
3. Alasan keseharian dan olahraga
Tujuan yang ingin dicapai yaitu:
a) Ingin mengembalikan kesehatan dan kekuatan badan
b) Untuk ikut dalam kegiatan olahraga
c) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga
d) Ingin bertobat dan menyembuhkan penyakit tertentu
4. Alasan keluarga
Perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
maksud:
a) Ingin mengunjungi tanah leluhur nenek moyang
b) Untuk mengunjungi kota atau Negara dimana kita pernah lahir atau
tinggal
c) Untuk mengunjungi family dan kawan-kawan akrab
d) Untuk mengikuti reuni dengan teman-teman lama
5. Alasan bisnis,social,politik dan konversi
a) Untuk ikut berpartisipasi dalam suatu pameran,kamar dagang,pasar
wisata atau meninjau suatu proyek tertentu

11
b) Menghadiri suatu seminar,insentif ,konvensi,atau pertemuan ilmiah
c) Mengikuti suatu perjanjian kerjasama dan memenuhi undangan Negara
lain
d) Ikut dalam kegiatan social
6. Alasan persaingan dan hadiah
a) Untuk memperlihatkan kepada orang lain bahwa yang bersangkutan
juga mampu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tujuan wisata
b) Agar dapat bercerita tentang negeri lainpada kesempatan-kesempatan
tertentu
c) Agar tidak dikatakan orang ketinggalan zaman

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia dalam melakukan perjalanan ke suatu Negara atau daerah tentunya


mempunyai motivasi dan tujuan. Motivasi dan tujuan orang mengunjungi tempat-tempat
hiburan/rekreasi adalah untuk mencari ketenangan, kesenangan dan juga kebahagiaan. Jika
disekitar tempat-tempat rekreasi/hiburan sudah banyak tempat pemukiman, maka para
wisatawan menjadi malas berkunjung karena di sana mereka tidak akan memperoleh
ketenangan yang diharapkan. Motivasi dan tujuan akan dijalankan secara bersamaan dan pada
akhirnya tercipta kepuasan untuk tinggal beberapa lama didaerah tersebut. Mereka yang
mengunjungi suatu objek dengan lama tinggal lebih dari 24 jam/hari dinamakan wisatawan
sedangkan kurang dari 24 jam dinamakan pelancong.
Kajian konsep pariwisata dalam pariwisata selayang pandang didasarkan pada
pemikiran bahwa pariwisata adalah suatu gejala yang sangat kompleks didalam masyarakat.
Banyak orang melakukan perjalanan bisnis, untuk kesenangan atau gabungan keduanya.
Sebagian besar orang-orang melakukan perjalanan ke tempat tujuan tertentu, membentuk
kerangka bangunan pariwisata. Dengan demikian proses berpergian ini mengakibatkan
terjadinya interaksi dan hubungan-hubungan, saling pengertian insani, perasaan-perasaan,
persepsi, motivasi, tekanan, kepuasan dan kenikmatandiantara sesama pribadi ataupun
kelompok. Secara khusus kepariwisataan dipergunakan sebagai suatu alat untukn
memperkecil kesenjangan salingpengertian diantara negara-negara yang sudah berkembang
yang biasanya adalah negara-negara sumber wisatawan atau negara pengirim wisatawan
dengan negara-begara yang sedang berkembang atau negara penerima wisatawan.

3.2 Saran

Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar
manfaat dari pembahasan mengenai Pariwisata dapat memberikan wawasan positif. Dimana
sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan

13
tersebut dan bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Modul Bahan Ajar Manajemen Pariwisata

15

Anda mungkin juga menyukai