Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KULIAH LAPANGAN

“Kebijakan Pariwisata Sejarah Orde Baru”

DISUSUN OLEH:

Arya Syahputra (A1A219024)


R.M. Fikri Athallah (A1A219028)
Sindi Rista Marliani (A1A219046)
Diah Ayu Puspitasari (A1A219072)

DOSEN PPENGAMPU
Drs.Budi Purnomo M.Hum.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan memanjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya memberikan kesehatan di masa pandemi ini sehingga penulis dapat
dengan lancar menulis makalah ini dengan segala bentuk kelancaran yang diberikan-Nya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman penuh ilmu
pengetahuan, sehingga penulis dapat dengan lancar menulis makalah ini yang berjudul
“Kebijakan Pariwisata Sejarah Orde Baru” , sehingga dengan hal itu perlu kiranya penulis
mengucapkan terima kasih Kepada Bapak Drs.Budi Purnomo M.Hum.,M.Pd Selaku dosen
pengampu mata kuliah Kuliah Lapangan.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapatkan kesulitan dalam
mengumpulkan data-data, sumber yang sangat terbatas. Namun berkat bantuan dari berbagai
pihak kami dapat menyelesaikan tugas ini dapat diselesaikan dengan semestinya. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang memberikan penulis
informasi yang sangat berguna untuk penulis maupun orang yang membaca makalah ini.
Tidak ada kata sempurna melainkan Allah SWT, begitupun dengan makalah yang kami buat
yang masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kami selaku pembuat makalah ini minta maaf jika terjadi kesalahan
dan kekurangan. Jika terdapat saran dan kritik mengenai apa yang dibahas dalam makalah ini
penulis dapat untuk menerimanya agar makalah yang penulis buat lebih baik dan berguna
dimasa yang akan mendatang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jambi, 27 April 2022


Penulis,

Kelompok 3
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................
A. Pengertian Pariwisata ...................................................................................
B. Kebijakan Pariwisata Masa Orde Baru ........................................................
BAB II PENUTUP ..........................................................................................................
A. KESIMPULAN ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan pembangunan kepariwisataan sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945 sampai
sekarang telah mengalami perubahan. Perubahan seiring dengan perubahan kondisi sosial
politik dan ekonomi di Indonesia maupun dunia. Walaupun terjadi perbedaan dan perubahan
pemerintahan, namun pada dasarnya kebijakan pembangunan kepariwisataan terutama
ditujukan untuk meningkatkan jumlah orang yang melakukan perjalananan wisata.
Di masa Orde Baru pembangunan pariwisata mulai mendapat perhatian pemerintah yang
ditandai dengan dituangkannya kebijakan pembangunan kepariwisatan di dalam
Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun pertama yang dimulai tahun 1967/68 dan berakhir
pada tahun 1998/99. Pembangungan Jangka Panjang tersebut kemudian dijabarkan ke dalam
rencana lima tahunan yang dikenal dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita
Pertama – Repelita Keenam).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pariwisata?
2. Bagaimana Kebijakan Pariwisata Masa Orde Baru?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pariwisata
2. Untuk Mengetahui Kebijakan Pariwisata Masa Orde Baru
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARIWISATA

pariwisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan secara berkali-kali atau


berkeliling-keliling, baik secara terencana maupun tidak terencana yang dapat menghasilkan
pengalaman total bagi pelakunya.

menurut Kodhyat (1998), pariwisata adalah sebagai perjalanan dari tempat satu ke
tempat yang lain. Baik yang dilakukan secara perorangan, kelompok atau pun usaha. Dimana
orang yang melakukan perjalanan wisata ini memiliki kepentingan untuk keseimbangan
mental, misalnya mengurangi stress, menghibur diri dan refreshing.

Berbeda lagi dengan pengertian pariwisata menurut Gamal (2002) yang mengartikan
sebagai perjalanan seseorang menuju suatu tempat, di luar tempat tinggalnya. Tentu saja
alasan melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh banyak alasan, ada yang disebabkan
karena ada kepentingan ekonomi, politik, sosial, buaya dan lain sebagainya.

Menurut Undang-undang RI No 10 Tahun 2009 pengertian pariwisata adalah sebagai


aktivitas melakukan perjalanan, baik yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok.
Dimana tujuan mereka tidak lain untuk rekreasi, mempelajari keunikan yang ditawarkan oleh
objek wisata atau sekedar untuk mengembangkan diri.

B. KEBIJAKAN PARIWISATA MASA ORDE BARU


Periode tahun 1969 merupakan masa yang penuh gejolak politik bagi pemerintahan
Orde Baru. Hal tersebut dikarenakan sedang melakukan penataan politik nasional. Namun,
pemerintah pada saat itu tetap memperhatikan sektor pariwisata.
Menurut Kodhyat (1996) dinyatakan bahwa pada tanggal 22 Maret 1969, telah
dikeluarkan Keputusan Presiden RI No. 30 Tahun 1969, tentang Pengembangan
Kepariwisataan Nasional. Selain itu, pada tanggal 6 Agustus 1969, dikeluarkan Instruksi
Presiden RI No. 9 sebagai pedoman pelaksanaan kebijaksanaan Pemerintah dalam membina
pengembangan pariwisata nasional.
Meskipun pemerintah telah memberikan perhatian, namun pengembangan sektor
pariwisata belum dianggap cukup penting untuk dimasukkan dalam skala prioritas
Pembangunan Nasional sehingga tidak dicantumkan dalam GBHN (Ketetapan MPR No.
IV/MPR/1973). Tahap selanjutnya, pengembangan pariwisata baru dijadikan bagian dari
GBHN dalam Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 dan diperluas lagi dalam GBHN 1983,
GBHN 1988, dan GBHN 1993 (Kodhyat, 1996: 83).
Diketahui bahwa menjelang akhir periode awal Repelita (1969-1983) ini
perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, menurun. Pada
tahun 1982 wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia turun sebanyak 1,4% dari jumlah
wisatawan asing pada tahun 1981. Hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya kegiatan wisata
internasional secara global akibat resesi ekonomi yang berkepanjangan yang merupakan
dampak dari dua kali krisis enerji yang terjadi pada awal dan akhir tahun 1970-an.
Kemudian, dalam situasi yang serba suram, industri pariwisata mulai skeptis terhadap
Joop Ave (Direktur Jenderal Pariwisata) dan kemampuannya untuk memacu perkembangan
pariwisata Indonesia. Tiba-tiba Joop Ave memunculkan satu kejutan. Tanggal 23-26
November 1982 diselenggarakan loka karya dan rapat kerja Ditjen Pariwisata di TMII.
Pengarahan diberikan oleh tokoh pejabat tinggi pemerintahan, antara lain Prof. Widjojo
Nitisastro (Menko Ekuin/Ketua Bappenas), J.B. Sumarlin, dan Menteri Penerangan Ali
Murtopo.
Puncaknya terjadi pada 27 November 1982 dengan diterimanya para peserta loka
karya dan rapat kerja oleh Presiden Soeharto di Istana Negara. Pada kesempatan itu Presiden
Soeharto mengungkapkan hal-hal berikut.
a. Presiden menantang peserta loka karya dan rapat kerja untuk menjadikan pariwisata
sebagai sumber penghasil devisa kedua atau ketiga setelah minyak bumi dan gas alam.
b. Presiden menginstruksikan kepada semua departemen dan instansi terkait untuk
mendukung sektor pariwisata dengan menghilangkan segala hambatan yang ada (Kodhyat,
1996: 87).
Menjelang akhir tahun 1970-an perekonomian Indonesia dapat dikatakan dimanjakan
oleh devisa yang diperoleh dari ekspor minyak bumi. Kemudian terjadi resesi ekonomi
utama. Negara industri mengambil langkah penghematan. Penurunan impor bahan baku oleh
negara industry mengakibatkan penurunan penerimaan devisa negara berkembang.
Menurunnya penerimaan devisa dari minyak bumi, mendorong banyak negara,
termasuk Indonesia untuk mencari sumber devisa alternative. Selain kayu dan tekstil, bidang
yang sangat berpotensi adalah pariwisata. Menangkap peluang tersebut, guna mendorong
perkembangan industri pariwisata, pemerintah mengeluarkan kebijakan bebas visa melalui
Keppres No. 15 Tahun 1983 tentang Kebijaksanaan Pengembangan Kepariwisataan. Di
samping itu, pemerintah juga memberi keringanan kepada pengusaha sektor pariwisata
perihal perkreditan, perpajakan, bea masuk dan perizinan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Periode tahun 1969 merupakan masa yang penuh gejolak politik bagi pemerintahan
Orde Baru. Hal tersebut dikarenakan sedang melakukan penataan politik nasional. Namun,
pemerintah pada saat itu tetap memperhatikan sektor pariwisata. Menurut Kodhyat (1996)
dinyatakan bahwa pada tanggal 22 Maret 1969, telah dikeluarkan Keputusan Presiden RI No.
30 Tahun 1969, tentang Pengembangan Kepariwisataan Nasional.

Selain itu, pada tanggal 6 Agustus 1969, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9
Tahun 1969 dibentuk Badan Pengembangan Pariwisata Nasional (Bapparnas) untuk
menjamin pembinaan pengembangan pariwisata secara efektif dan kontinyu baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Badan yang beranggotakan pemerintah dan
swasta tersebut bertugas membantu Menteri Perhubungan dengan tetap bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Adrianto.2019. KEBIJAKAN PARIWISATA DI INDONESIA SEJAK ERA ORDE
BARU SAMPAI ERA REFORMASI. Program Studi Diploma IV Pariwisata. Fakultas
Pariwisata. Universitas Udayana Denpasar

Anda mungkin juga menyukai