Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN/DEFINISI DARI TUJUAN/PENGEMBANGAN


SPORT TOURISM

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Wisata Olahraga

Dosen Pegampu: Prof. Bambang Budi Raharjo, M.Si., Dr. Tommy Soenyoto, S.Pd,
M.Pd.

Oleh:

1. Didik Iman Hartadi 0602520069


2. Ana Fitriyani 0602520075
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 30 Agustus 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar belakang masalah ....................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan pembahasan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Definisi Sport Tourism .................................................................................. 3


B. Tujuan dan Syarat Sport Tourism .................................................................. 4
C. Pengembangan Sport Tourism....................................................................... 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11

A. Kesimpulan ......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pariwisata suatu gagasan dan paradigma baru khususnya bagi pemerintah
Indonesia dalam hal meningkatkan perekonomian serta mendongkrak popularitas
suatu negara dan daerah. Di Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam jenis hal
yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, mulai dari sektor laut yang sangat luas dan
banyak macamnya dan keindahan daratnya. Semua itu dapat dijadikan peluang yang
sangat besar sebagai peningkatan perekonomian.
Ketika suatu negara memiliki objek atau sektor yang bisa dibanggakan dan
dapat berpeluang pesat maka hal tersebut bisa menjadi ujung tombak untuk
memajukan daya saing dari segi perekonomian sebuah negara tersebut. Maka dari itu
pariwisata merupakan sektor yang terus berkembang pesat bahkan menjadi sektor
andalan Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target dua puluh juta
kunjungan wisatawan ke Indonesia pada tahun 2020. Oleh karena itu, dalam rangka
mencapai target dan mengembangkan sektor pariwisata, perlu adanya upaya dalam
pembangunan pariwisata di Indonesia. Adapun berbagai macam alternatif yang dapat
dikembangkan dari sektor pariwisata di Indonesia, yaitu dari segi pariwisata olahraga
(sport tourism), karena selain wisatawan dapat berlibur dengan tujuan kepuasan batin
wisatawan juga secara tidak langsung bergerak dan berolahraga. Jadi alternatif dari
segi pariwisata olahraga tersebut sangatlah bisa memberikan dampak yang sangat
positif terhadap wisatawan yang berkunjung di tempat wisata. “Wisatawan (tourist)
adalah pengunjung yang tinggal sementara, sekurang-kurangnya 24 jam di suatu
negara, sedangkan pelancong (excusionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal
di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam” (Gamal, 1997:4).
Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelancong atau
wisatawan ke daerah pariwisata yang berada didaerah tertentu untuk berkunjung
menelusuri daerah tersebuat bahkan hanya sekedar berlibur dan berkumpul bersama
keluarga. Pariwisata olahraga suatu bentuk paradigma baru dalam pengembangan
pariwisata dan olahraga di Indonesia. “Olahraga dan pariwisata adalah gabungan
aktivitas yang sangat menguntungkan jika digabungkan, banyak hal positif yang bisa

1
didapatkan dari kegiatan olahraga pariwisata” (Suratmin, 2018:30). Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional, Pasal 1 ayat 12 menyebutkan bahwa olahraga rekreasi adalah olahraga yang
dilakukan oleh masyarakat dengan kemauan dan kemampuan yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk
kesehatan, kebugaran, dan kesenangan. Oleh karena itu, olahraga dan pariwisata
memiliki tujuan yang sama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah: “Bagaimana pengertian/definisi dari tujuan/pengembangan sport
tourism?”.

C. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengertian/definisi dari
tujuan/pengembangan sport tourism.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sport Tourism


Olahraga dan pariwisata merupakan satu kesatuan, Dalam olahraga kita
mengenal istilah Olahraga Rekreasi. Olahraga Rekreasi diarahkan untuk memasalkan
olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan hubungan social. Dalam Grand Design
Pembangunan Olahraga Nasional Tahun 2010 2024 bidang olahraga rekreasi sangat
jelas bahwa olahraga rekreasi memiliki kaitan erat dengan industri olahraga baik dalam
misi, tujuan dan sasaran. Salah satu misi yang terkait adalah “Menumbuh kembangkan
sanggar sanggar dan mengaktifkan perkumpulan olahraga masyarakat serta
menyelenggarakan event festival olahraga rekreasi yang berjenjang dan berkelanjutan
pada tingkat daerah, nasional dan international” Dalam Grand Design Pembangunan
Olahraga Nasional Tahun 2010 2014 bidang Olahraga Rekreasi, Ada banyak wisata
olahraga yang dilakukan wisatawan, mulai dari paralayang sampai surfing. Awalnya,
wisata olahraga menjadi satu kegiatan yang dilakukan wisatawan. Namun sekarang,
bermunculan banyak kompetisi olahraga yang pada akhirnya menjadi event sport
tourism yang mendatangkan banyak wisatawan ke suatu destinasi. Sport Tourist, yaitu:
individu/kelompok atau pengunjung yang tinggal minimal 24 jam dengan tujuan utama
partisipasi dalam olahraga dan kunjungan daerah sebagai tujuan kedua. Tourism Sport
yaitu orang yang bepergian atau tinggal di tempat di luar lingkungan kebiasaannya dan
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga (kompetitif atau rekreasi) (Mutohir, 2012).
Pariwisata untuk olahraga (Sport tourism) menurut Spillane (1987:30) dapat
dibagi dalam dua kategori yaitu:
a. Big sport events yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympic games,
kejuaraan ski dunia, kejuaran tinju dunia dan olahraga lainnya yang menarik
perhatian tidak hanya pada olahragawannya sendiri tetapi juga ribuan penonton
atau penggemarnya.
b. Sporting tourism of the practicioners yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang
ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik
kuda, berburu, memancing dan lain sebagainya.

3
Berdasarkan definisi di atas terlihat bahwa pariwisata olahraga itu ditujukan
kepada suatu perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan
suatu pesta olahraga di suatu tempat atau negara tertentu atau ikut berpartisipasi dalam
kegiatan olahraga itu sendiri. Pariwisata ini bertujuan untuk memenuhi kepuasan untuk
melakukan kegiatan olahraga yang disenangi seperti fishing, hunting, deep sea diving,
skiing, hiking, boating, dll. Perkembangan Water and Adventure Sport Area sangat
mendapat respon yang baik dan mendapat dukungan penuh dengan maraknya olah
raga ini sebagai wadah untuk olah raga hiburan atau pertandingan yang diselengarakan
untuk memberikan hiburan atau tontonan kepada masyarakat. Water and Adventure
Sport Area, merupakan objek wisata alam yang dipadukan dengan wisata buatan
(rekreasi) dengan pengelolaan yang profesional.

Dalam kenyataan, pelaku di bidang sport tourism masih sangat terbatas dan
kurang bisa berkembang dengan maksimal dikarenakan untuk mempersiapkan SDM
perlu kompetensi sebidang dan Dinas yang terkait, karena dampak positif dari sport
tourism yang mempunyai keunikan dan ciri khas pengembangan potensi daerah
masing-masing. Dengan hal ini di harapkan dari tujuan wisata olah raga dapat
berkontribusi secara maksimal, untuk mengetahui ke-berhasilan sport even dan
pengembangan sport even serta dampak berganda terhadap masyarakat. Berkaitan
dengan hal di atas, maka pengembangan sport tourism perlu diharapkan dapat
berpengaruh pada dampak berganda bagi masyarakat dalam lingkungan ke-pariwisata
olahraga Indonesia.

B. Tujuan dan syarat Sport Tourism


Pariwisata olahraga mampu menunjukkan potensinya sebagai sesuatu yang
menarik, sehingga dapat menciptakan sebuah atraksi wisata yang dapat menjadikan
multicultural tourism. Atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di suatu
daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang- orang semakin memiliki
minat yang lebih besar untuk berkunjung ke suatu DTW (Daerah Tujuan Wisata). Agar
suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik maka suatu DTW juga harus
mempunyai beberapa syarat yang harus dimiliki yaitu:
a. Adanya sesuatu yang dapat di lihat
b. Adanya suatu aktifitas yang akan di lakukan
c. Adanya sesuatu yang dapat di beli

4
Hal ini menjadi sangat penting karena pengembangan olahraga pariwisata
memerlukan sumber daya manusia yang unggul dan handal dalam mendesain
berbagai macam kegiatan olahraga sehingga menjadi atraksi wisata yang layak jual
karena memiliki nilai-nilai ekonomi (economic values) dan mendatangkan
keuntungan suatu negara atau daerah. Pengembangan olahraga pariwisata di Indonesia
saat ini merupakan suatu demand sehingga harus mempertimbangkan supply yang
harus tersedia di saat demand atau permintaan meningkat. Sport tourism merupakan
perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata) yang saat ini berkembang pesat dan
banyak diminati kalangan wisatawan muda.

Dalam Oka A. Yeti (1997:165) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat


wisata hingga tercapainya kawasan wisata sangat tergantung pada 3A yaitu atraksi
(attraction), mudah dicapai (accessibility), dan fasilitas (amenities).

1. Atraksi (attraction)
Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat
dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal ini adalah: tari-tarian, nyanyian
kesenian rakyat tradisional, upacara adat, dan lain-lain. Dalam Oka A. Yoeti
(1997:172) tourism disebutattractive spontance, yaitu segala sesuatu yang terdapat
di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang- orang mau datang
berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata diantaranya adalah:
a) Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam istilah
Natural Aminities. Termasuk kelompok ini adalah:
- Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas, hujan, dan salju.
- Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan, perbukitan,
pantai, air terjun, dan gunung api. Hutan belukar.
- Flora dan fauna, yang tersedia di cagar alam dan daerah perburuan.
- Pusat-pusat kesehatan, misalnya: sumber air mineral, sumber air panas,
dan mandi lumpur. Dimana tempat tersebut diharapkan dapat
menyembuhkan macam-macam penyakit.
b) Hasil ciptaan manusia (man made supply). Kelompok ini dapat dibagi dalam
empat produk wisata yang berkaitan dengan tiga unsur penting
yaitu historical (sejarah), cultural (budaya), dan religius (agama).
- Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau (artifact)
- Museum, art gallery, perpustakaan, kesenian rakyat, dan kerajinan tangan.
5
- Acara tradisional, pameran, festival, upacara naik haji, pernikahan,
khitanan, dan lain-lain.
- Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, candi, gereja, dan kuil.
2. Aksesibilitas (accessibility)
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan komunikasi
karena faktor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang
untuk melakukan perjalanan wisata. Unsur yang terpenting dalam aksesibilitas
adalah transportasi, maksudnya yaitu frekuensi penggunaannya, kecepatan yang
dimilikinya dapat mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat. Selain
transportasi yang berkaitan dengan aksesibilitas adalah prasarana meliputi jalan,
jembatan, terminal, stasiun, dan bandara. Prasarana ini berfungsi untuk
menghubungkan suatu tepat dengan tempat yang lain. Keberadaan prasarana
transportasi akan mempengaruhi laju tingkat transportasi itu sendiri. Kondisi
prasarana yang baik akan membuat laju transportasi optimal.
3. Fasilitas (amenities)
Fasilitas pariwisata tidak akan terpisah dengan akomodasi perhotelan. Karena
pariwisata tidak akan pernah berkembang tanpa penginapan. Fasilitas wisata
merupakan hal-hal penunjang terciptanya kenyamanan wisatawan untuk dapat
mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Adapun sarana-sarana penting yang
berkaitan dengan perkembangan pariwisata adalah sebagai berikut:
- Akomodasi hotel
- Restoran
- Air bersih
- Komunkasi
- Hiburan
- Keamanan

Mutohir, 2012 mengatakan bahwa di Indonesia untuk tujuan pengembangan


olahraga pariwisata (sport Tourism), dapat diartikan yaitu:

1. Bepergian dengan alasan non-komersial


2. Kegiatan liburan dan waktu luang

6
3. Semua kegiatan aktif dan pasif dalam olahraga atau partisipasi secara informal
dan secara terorganisasi dengan alasan bukan komersial/bisnis dan harus
meninggalkan rumah atau lokasi tempat kerja.

C. Perkembangan Sport Tourism


Pengembangan olahraga pariwisata berpotensi besar sebagai daya tarik dan
sarana promosi daerah setempat. Masyarakat yang datang untuk menyaksikan suatu
event atau kejuaraan dapat sekaligus berwisata sementara masyarakat yang menonton
kejuraan tersebut melalui tontonan televisi akan menjadi tertarik untuk mengunjungi
daerah tersebut. Demikian pula akan berdampak positif bagi daerah dan masyarakat
serta usaha kecil dan menengah di daerah penyelenggaraan.
Olahraga Pariwisata adalah menjadikan olahraga sebagai tujuan utama untuk
berwisata. Perkembangan dewasa ini sektor olahraga pariwisata sangat berkembang
pesat, salah satu hal yang perlu dikembangkan adalah jenis wisata alam, dimana wisata
alam mengajak para wisatawan mengunjungi tempat yang memiliki pemandangan atau
keindahan alam mempesona dan memiliki daya tarik untuk dijelajahi dan dinikmati ,
Kegiatannya antara lain menyusuri sungai atau arung jeram (rafting), mendaki gunung
dan merambati hutan, bersepeda (cycling), menyelam (diving), berselancar (surfing).
Menurut Toho (2013) olahraga pariwisata adalah semua kegiatan aktif dan pasif
dalam olahraga atau partisipasi secara informal dan terorganisasi bukan
komersial/bisnis dan harus meninggalkan rumah atau tempat kerja.
Perkembangan pariwisata saat ini ternyata belum sepenuhnya di sadari oleh
para pelaku bisnis pariwisata di Indonesia padahal selama ini banyak negara yang
sudah menawarkan paket wisata dengan minat khusus antara lain wisatawan dengan
minat penjelajahan hutan atau tracking, diving, surfing, cycling dsb. Pergeseran pola
wisata tersebut, berlangsung pada dua dekade belakangan. Dari pola wisata mass
tourism ke grup kecil dan wisatawan individual.
Aktifitas manusia modern sekarang ini tidak cukup untuk olahraga yang
dilakukan dengan tujuan kebugaran semata akan tetapi olaharga yang bertujuan untuk
rekreasi sangat pesat perkembangannya. Pada saat melakukan olahraga pariwisata
sangat dibutuhkan kemampuan dari pelaku dan pengelola untuk bisa mengemaskan
dengan baik. Menurut Fandeli (1995:146) Wisata dengan berolahraga yakni
merupakan sensasi tersendiri apabila tantangan tersebut dapat berakhir dengan
kesuksesan. Dalam usaha pelaksanaan kegiatan olahraga yang dilakukan di alam
7
terbuka faktor keselamatan merupakan hal pokok yang harus diperhatikan oleh pelaku
maupun penyelenggara.
Aktifitas olahraga di alam terbuka pada saat sekarang ini telah merupakan
salah satu komoditi pariwisata yang mampu membuat wisatawan lebih lama tinggal di
suatu daerah tujuan wisata. Kegiatan olahraga wisata yang dilakukan di suatu daerah
tidak bisa disamakan dengan daerah satunya. Hal ini disebabkan oleh kondisi alam dan
fisiografi yang berbeda (Fandeli 1995:148). Struktur aktifitas olahraga yang bertujuan
untuk berwisata terus mengalami perubahan. Menurut Smith yang dikutip oleh Fandeli
(1995:148) berjalan (Tracking) dan bersepeda (Cycling) berada pada urutan teratas.
Pengembangan olahraga pariwisata jika dikembangkan Di Indonesia memiliki peluang
yang sangat besar, hal ini dikarenakan potensi wisata dapat dikembangkan relatif tak
terbatas bagi daerah tropika kepulauan. Karakteristik wilayah Indonesia yang terdiri
dari beribu-ribu pulau sangat memungkinkan untuk dikembangkan olahraga pariwisata
sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada.
Potensi alam di Indonesia merupakan modal dasar untuk dikembangkan
olahraga wisata berbasis alam.Wilayah Indonesia yang terdiri dari laut, daratan dan
pegunungan merupakan modal alam yang sangat besar untuk dikembangan jenis
wisata olahraga. Berkaitan dengan karakteristik setiap daerah berbeda, sudah barang
tentu tidak semua daerah dapat menyelenggarakan setiap jenis
pariwisata olahraga. Berbicara tentang dunia pariwisata maka nama Bali tidak
mungkin ditinggalkan. Khusus untuk Bali cocok dikembangkan wisata olahraga tanpa
menghilangkan roh pariwisata Bali yang berbasis budaya (kearifan lokal). Bali dikenal
di seantero belahan dunia dengan keindahan alam dan budaya. Alam dan budaya Bali
sampai saat sekarang masih mampu mempesona para wisatawan, alam Bali yang
terdiri dari laut, gunung, danau, hutan dan panorama alam yang masih asri merupakan
modal besar untuk pengembangan jenis wisata olahraga.
Wilayah Indonesia khususnya Bali yang terdiri dari gunung, laut dan dataran
rendah sangat memungkinkan untuk dikembangkan jenis wisata olahraga. Dewasa ini
kedatangan para wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata tidak hanya
sekedar menikmati alam dan budaya yang ada, akan tetapi wisatawan ingin melakukan
aktifitas fisik (olahraga). Keanekaragaman ekosistem dalam kawasan hutan tropika
yang terdapat di hampir 18.000 pulau di Indonesia, sangat menjanjikan untuk
ekowisata dan wisatawan minat khusus (fadeli dalam www. Pikiran rakyat.com).

8
Wisman asal Eropa selama berkunjung di Indonesia pada umumnya ingin
menikmati jenis wisata minat khusus seperti pantai (bahari) maupun petualangan alam,
yang banyak tersebar di berbagai daerah tujuan wisata di tanah air. Potensi kita untuk
menjual produk wisata minat khusus ini sangat besar. Namun, persoalan yang kita
hadapi untuk memberikan informasi mendalam mengenai produk-produk itu masih
kurang. Alasan utama dalam pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan
wisata, baik secara lokal maupun regional atau ruang lingkup nasional pada suatu
negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara
tersebut. Pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata akan selalu
diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat banyak.
Sehingga dapat disingkat bahwa Pengembangan pariwisata merupakan suatu
rangkaian upaya yang dilakukan dengan tujuan mewujudkan keterpaduan dalam
penggunaan berbagai sumber daya pariwisata dalam mengintregasikan segala bentuk
aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung guna
kelangsungan pengembangan pariwisata yaitu memajukan, memperbaiki, dan
meningkatkan kondisi kepariwisataan suatu obyek dan daya tarik wisata sehingga
mampu menjadi mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh wisatawan serta mampu
memberikan suatu manfaat baik bagi masyarakat di sekitar obyek dan daya tarik dan
lebih lanjut akan menjadi sumber pemasukan bagi pemerintah.
Menurut Sastrayuda (2010:6-7) dalam perencanaan pengembangan meliputi:
1. Pendekatan Participatory Planning, dimana seluruh unsur yang terlibat dalam
perencanaan dan pengembangan kawasan objek wisata diikutsertakan baik secara
teoritis maupun praktis.
2. Pendekatan potensi dan karakteristik ketersediaan produk budaya yang dapat
mendukung keberlanjutan pengelolaan kawasan objek wisata.
3. Pendekatan pemberdayaan masyarakat, adalah memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk mengembangkan kemampuannya agar tercapai kemampuan baik
yang bersifat pribadi maupun kelompok.
4. Pendekatan kewilayahan, faktor keterkaitan antar wilayah merupakan kegiatan
penting yang dapat memberikan potensinya sebagai bagian yang harus dimiliki dan
diseimbangkan secara berencana.
5. Pendekatan optimalisasi potensi, dalam optimalisasi potensi yang ada di suatu desa
seperti perkembangan potensi kebudayaan masih jarang disentuh atau digunakan
sebagai bagian dari indikator keberhasilan pengembangan.
9
Berdasarkan potensi dan peluang yang ada, maka pengembangan pariwisata
perlu dilakukan secara berkelanjutan guna kepentingan masa yang akan datang untuk
melindungi sumber daya dari efek-efek pengembangan yang mungkin menyebabkan
gangguan kultural dan sosial karena tujuan dari pengembangan adalah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pemberdayaan sumber daya yang telah
ada.
Danasaputra (2009) mengatakan secara langsung perkembangan olahraga
pariwisata dapat memberikan keuntungan yang besar pada pemerintah dalam hal:
1. meningkatkan ekonomi disekitar pariwisata olahraga berlangsung;
2. meningkatkan area wisata yang potensial;
3. berbagi informasi dengan orang-orang untuk menstimulsi partisipasi aktif
mereka;
4. meningkatkan kerjasama antar pemerintah pusat dengan daerah dalam
mengontrol atraksi wisata dan objek wisata;
5. mengembangkan dan menemukan objek wisata baru untuk meningkatkan
objek wisata yang sudah ada;
6. meningkatkan kesempatan kerja;
7. meningkatkan produk-produk dan pemasaran lokal dalam segala aspek
pariwisata;
8. memperkenalkan berbagai jenis budaya daerah, dan pencinta olahraga yang
dipertandingkan atau dijadikan atraksi olahraga.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan
sehingga memiliki kekuatan dan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi pada
umumnya. Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat ini mendapat perhatian besar baik
dari pihak pemerintah, swasta, industri olahraga, industri pariwisata, akademisi
maupun masyarakat luas. Sport Tourism atau Pariwisata untuk olahraga merupakan
paradigma baru dalam pengembangan pariwisata dan olahraga.
Pengembangan sport tourism memiliki tujuan untuk mengangkat derajat dunia
industry terutama di sector perekonomian, adanya olahraga pariwisata ini dapat
mengundang wisatawan berkunjung dan meramaikan untuk tujuan olahraga
pariwisata terutama mancanegara.
Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)
yang saat ini berkembang pesat dan banyak diminati kalangan wisatawan muda.
Wisatawan muda yang datang antara lain menginginkan petualangan dan tantangan
alam dalam sport tourism. Potensi suatu negara untuk sport tourism sangat besar baik
olahraga dirgantara (udara), marine (laut) dan darat seperti mendaki gunung dan
menyelurusi sungai atau arung jeram.

11
DAFTAR PUSTAKA

Https://Repo.Undiksha.Ac.Id/3140/3/1516011069-Bab%201%20pendahuluan.Pdf

Http://Syarifundiksha.Blogspot.Com/2016/11/Sejarah-Sport-Tourism-Indonesia.Html

Http://Eprints.Polsri.Ac.Id/5851/3/Bab%20ii.Pdf

Maftukhin, Huda. 2017. Sport Tourism Sebagai Strategi Dan Tantangan Perkembangan
Social Olahraga Dalam Kehidupan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang

I Ketut Sudiana. 2018. Dampak Olahraga Wisata Bagi Masyarakat. Universitas Pendidikan
Ganesha

12

Anda mungkin juga menyukai