Anda di halaman 1dari 11

“Perspektive Of Sport Entrepreneurship”

Tugas Mata Kuliah Sport Entrepreneurship PJKR 6C


Dosen Pengampu : Setiyawan S.Pd., M.Or.

Disusun Oleh :
Banda Putra Pamungkas 17230079
Muhammad Khoirul Anam 17230081
Alif Wahyu Edi Wijaya 17230097

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

          Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aaamiin.
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................................................................
Tujuan....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Kewirausahaan.......................................................................................................................
Persyaratan Usaha dan Industri Olahraga..............................................................................
Penampilan olahraga dalam kewirausahaan, terutama dalam bidang industri olahraga........
Pengembangan Industri Olahraga..........................................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................................
Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. Frank Knight (1921) : Wirausahawan
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak
awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha sama
dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada
kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha
kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya.
Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak
pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan
kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Penampilan olahraga dalam kewirausahaan bisa dilihat dari industri olahraga, Beberapa
tokoh telah memberikan defenisinya yang berkaitan tentang industri Olahraga tersebut. Dae-
Hwan dalam Lutan (2004) mengemukakan bahwa industri olahraga adalah industri yang
menciptakan nilai tambah dengan memproduksi dan menyediakan olahraga yang berkaitan
dengan peralatan dan layanan (jasa) yaitu peralatan/perlengkapan olahraga yang berkaitan
dengan aktivitas olahraga seperti kompetisi olahraga, pelatihan, dan pesta olahraga. ]]
Persepsi yang mengatakan bahwa industri olahraga tersebut terbatas hanya pada alat-alat
olahraga saja. Pada hal konteks industri olahraga dalam manajemen modern meliputi barang dan
jasa yang dalam hal ini berhubungan dengan olahraga. Industri olahraga merupakan kegiatan
bisnis yang memproduksi atau memperjual belikan jasa kepada khalayak umum. Sehingga ruang
lingkup industri olahraga meliputi produk dan jasa. Produk dapat berupa alat – alat olahraga,
perlengkapan olahraga dan lain – lain. Sementara di bidang jasa meliputi gedung olahraga dan
sejenisnya. Didalam Undang – Undang RI N0 3 Tahun 2005 tenteng Sistem Keolahragaan
Nasional Pasal 79 ayat 1 dab 2 dijelaskan bahwa industri olahraga meliputi : Sarana dan
Prasarana yang diproduksi, diperjual belikan atau disewakan. Jasa penjualan kegiatan cabang
olahraga sebagai produk utama yang dikemas secara professional seperti kejuaraan nasional dan
internasional, pekan olahraga daerah, wilayah, nasional, dan internasional, dan konsultasi
olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perspektif khalayak umum mengenai industri dibidang olahraga?
2. Bagaimana penerapan kewirausahaan dibidang olahraga?
C. Tujuan
1. Mengetahui perspektif mengenai industry dibidang olahraga
2. Mengetahui penerapan kewirausahaan dibidang olahraga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi.Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang
maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang,
bentuk ataupun waktu.
B. Persyaratan Usaha dan Industri Olahraga
Pengelolaan olahraga secara bisnis dapat menghasilkan keuntungan (dana). Akan tetapi
keuntungan yang dapat diraih sangat tergantung pada mutu fasilitas, produk, pertandingan atau
jasa yang dijual, memiliki daya tarik dan ditampilkan pada saat yang tepat, di tempat strategis.
Ada beberapa persyaratan agar kegiatan olahraga dapat menjadi bisnis :
1. Masyarakat sudah memiliki kesadaran olahraga dapat membugarkan tubuh dan jiwa,
meningkatkan kecerdasan (inteligensia dan emosional), meningkatkan produktivitas kerja,
mengurangi biaya perawatan kesehatan. Sosialisasi peran dan fungsi olahraga seperti ini
selayaknya menjadi program utama pelaku olahraga.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat sudah tinggi sehingga masyarakat tidak hanya bergelut
memenuhi kebutuhan primer (perut) tetapi masyarakat sudah memerlukan kebutuhan tertier
semisal rekreasi dan tontonan (pertandingan olahraga). Karena itu negara (pemerintah,
swasta, masyarakat sipil) selayaknya mengusahakan dengan cerdas peningkatan
kesejahteraan masyarakat ini.
3. Para pengusaha sudah menyadari potensi dan peluang bisnis dari kegiatan olahraga.
Karena itu pemerintah berkewajiban mempromosikan dan menyakinkan para pengusaha
bahwa kegiatan olahraga menyimpan potensi dan peluang bisnis yang besar terutama
derivasi bisnis kegiatan olahraga itu sendiri seperti transportasi, pariwisata, jasa pelayanan
tempat olahraga, perdagangan peralatan olahraga.
4. Pemilik modal dan pengurus organisasi keolahragaan serta pelaku olahraga lainnya tidak
cukup hanya individu yang mencintai olahraga yang mau berkorban tenaga dan materi,
tetapi selayaknya mereka memiliki jiwa wirausaha.
C. Penampilan olahraga dalam kewirausahaan, terutama dalam bidang industri olahraga.
Parks dkk dalam Harsuki (2005) mengemukakan bahwa segment produksi olahraga
dibagii atas tiga bagian. Pertama adalah segment penampilan olahraga (sport
performance) meliputi bermacam-macam produk seperti olahraga sekolah yang disponsori,
perkumpulan kebugaran, camp olahraga, olahraga profesional, dan taman olahraga kota. Kedua
adalah segmen produksi olahraga (sport production) ini dapat diberikan contoh misalnya bola
basket, bola tenis, sepatu olahraga, kolam renang, serta perlengkapan olahraga yang lainnya.
Ketiga adalah segmen promosi olahraga (sport promotion) antara lain barang dagangan seperti
kaos atau baju yang berlogo, media cetak elektronika, sport marketing agency, dansport event
organizer. Terlihat sangat besar peluang bisnis yang dapat ditumbuhkembangkan berkaitan
dengan produksi olahraga.
Industri olahraga tidak dapat terlepas dari bisnis olahraga. Berbicara tentang bisnis secara
sederhana dapat dikatakan bagaimana keuntungan didapat dari sebuah produk yang dijual. Untuk
membuat dan menjual sebuah produk yang baik  maka peran manajemen sangat penting. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa industri olahraga erat hubungannya dengan bisnis olahraga dan
manajemen olahraga.
Dalam mendirikan industri olahraga perlu memperhatikan bauran pemasaran barang
yaitu: product, price, place, dan promotion, adapun pada baranng pemasaran jasa
adalah: product, price, place, promotion, physical evidance, process, dan people participant.
Untuk memasarkan produk barang atau jasa yang berkualitas perlu memperhatikan faktor-faktor
yang meliputi: tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Adapun strategi
pemasaran pada bisnis industri olahraga dapat dilakukan dengan : (1) Keunggulan biaya
keseluruhan, (2) Pembedaan, dan (3) Fokus.
D. Pengembangan Industri Olahraga
Negara kita tengah giat membangun untuk mencapai suatu keadaan di mana ada keadilan
dan kesejahteraan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan pertahanan yang dapat dinikmati oleh
segala lapisan masyarakat baik lahir maupun batin. Dari keadaan tersebut diharapkan perbedaan
antara golongan kaya dan miskin semakin kecil. Namun untuk menuju kesuatu cita-cita yang
ideal diperlukan suatu perjuangan yang terus menerus. Ada kalanya sering dihadapkan pada
masalah- masalah yang relatif berat dan besar, karena menyangkut hidup orang banyak. 2
Masalah-masalah tersebut antara lain pengangguran, kemiskinan, pendidikan atau keterampilan
yang rendah, dan produktivitas yang kecil. Oleh karena itu bangsa Indonesia harus memacu
pembangunan nasional untuk meraih sasaran yang ditetapkan.
Pengangguran dan ketidak tersediaan lapangan kerja tidak hanya menjadi masalah di
negara berkembang saja tetapi menjadi masalah di seluruh negara. Untuk manciptakan lapangan
kerja dapat melalui pertumbuhan ekonomi dan melalui pertumbuhan industri olahraga.
Pertumbuhan industri olahraga tersebut dapat melalui perkembangan inovasi atau penemuan-
penemuan baru, peningkatan daya saing di pasar dunia dan kerja sama antara industri olahraga
yang berskala kecil dan menengah dengan industri olahraga besar. Kerja sama tersebut
diharapkan menjadi suatu kebijakan dalam menciptakan lapangan kerja dan daya saing ekonomi.
Pengembangan industri olahraga perlu mendapat perhatian yang serius agar mampu
menciptakan suatu masyarakat yang maju dan lebih bersifat transformatif yaitu masyarakat maju
baik secara struktual maupun kultrual. Dimensi struktural tercermin pada upaya mengubah
masyarakat yang dulu bersifat agraris menjadi masyarakat industri yang ditopang pada dua
kekuatan pokok yaitu industri yang kuat didukung oleh pertanian yang tangguh mencakup
penguasaan teknologi serta mempunyai daya saing yang kuat dalam memasuki pasaran global.
Sedangkan dimensi kultural tercermin pada nilai-nilai baru yang berkembang dan sangat
bermanfaat dalam menopang terbentuknya suatu masyarakat industri olahraga yaitu menyangkut
sikap, tingkah laku rasional masyarakat, sadar kesehatan, dan kompetitif.
Industrialisasi olahraga dalam pembangunan ekonomi dapat dilihat dalam kerangka
pemikiran dan pola pendekatan yang dikembangkan Masyur Wiratmo 3 (1992) yang mengatakan
bahwa negara yang sedang berkembang yakin, bahwa industrialisasi diperlukan agar negaranya
bisa tumbuh dan berkembang secara cepat. Sebab dalam proses industrialisasi itu biasanya akan
dibarengi dengan percepatan kemajuan teknologi, proses pelatihan sumber daya manusia dan
kemudian peningkatan produktifitas, (dan dengan demikian juga upah riil dan pendapatan
meningkat) dibandingkan kalau hanya mengandalkan sektor pertanian.
Dengan pembangunan sektor industri olahraga diharapkan akan adanya kaitan ke depan
(forward) dan ke belakang (backward) karena sektor industri olahraga lebih stabil dan mudah
dikontrol (tidak tergantung musim), dan diharapkan lebih tinggi multipliernya. Di Indonesia
industri olahraga memang masih cukup memprihatinkan, tetapi adanya globalisasi membuka
kesempatan pasar yang paling luas apalagi dengan pasar bebas.
Adanya pasar bebas juga menimbulkan kekawatiran karena ada masalah yang muncul
yaitu apakah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri olahraga di Indonesia
mampu bersaing secara penuh dengan produk- produk yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan
dari berbagai negara dengan segala kekuatannya. Usaha industri olahraga yang masih kecil dan
menengah mempunyai fleksibelitas dan kecepatan dalam menyesuaikan perkembangan ide dan
tuntutan pasar dalam menekan ongkos produksi dan memaksimalkan efisiensi.
Sejalan dengan peningkatan derap industri, nilai produksi terus menunjukkan
peningkatan. Peningkatan nilai produksi ini dimungkinkan oleh adanya peningkatan daya saing
produk-produk industri olahraga. Peningkatan daya saing tersebut tentunya disertai adanya
peningkatan daya beli masyarakat dan pencapaian prestasi melalui produk-produk industri
olahraga terutama dalam menembus pasaran internasional. 
Untuk menembus pasaran tersebut perlu terobosan baru. Dan untuk merangsang para
wisatawan dalam pengembangan diri, dan menghadapi era perdagangan bebas, maka Pemerintah
Daerah sangat diharapkan sebagai motivator untuk memberikan berbagai kemudahan.
Pemerintah dapat memberi kemudahan administrasi maupun kebijakan-kebijakan yang langsung
dapat menunjang perkembangan industri olahraga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjadi harapan karena di Indonesia sekarang ini banyak sekali muncul bisnis olahraga
yang sebenarnya mempunyai potensi untuk dapat berkembang. Menjadi kekhawatiran karena
industri olahraga mempunyai masalah pokok yaitu (1) permodalan, (2) manajemen dan
organisai, (3) 11 perolehan peluang pasar, (4) teknologi, (5) pemasaran, (6) jaringan usaha dan
kerja sama dan (7) lemahnya mentalitas dan jiwa kewirausahaan.
Industri olahraga pada pasar bebas akan memperoleh peluang pasar apabila industri
olahraga dapat menentukan besarnya pasar secara keseluruhan dan kondisi persaingan. Produk
industri olahraga akan memperoleh peluang yang besar apabila mampu bersaing dengan produk
yang dihasilkan oleh berbagai negara dengan berbagai keunggulannya. Produk yang tidak
mempunyai keunggulan bersaing akan tergusur dan terpuruk.
Agar produk industri olahraga mampu bersaing dengan produk dari berbagai negara
maka dilakukan pemberdayaan industri olahraga tersebut. Pembinaan industri olahraga dapat
mengantarkan dan memahami lingkungan pasar pada saat sekarang. Kecuali itu industri olahraga
mampu untuk melakukan analisis dan mengambil suatu keputusan dalam menentukan tindakan
yang paling baik dan tepat bagi pengembangan usaha dirinya sendiri.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka
kritik dan saran yang membangun yang sangat diharapkan untuk memperbaiki makalah
selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Chong Kim, dkk. 2006. Sport Industry. Bahan-bahan yang disajikan dalam konferensi
Internasional Sport Industry.

Bonnie L. Parkhouse. 1991. The Management of Sport. St. Louis: Mosby – Year Book, Inc.

Tim Litbang & Instruktur KONI Mata Kuliah Sport Industry

Hidayat, 1987, “Peranan dan Profil Serta Prospek Perdagangan Eceran (Formal dan Informal)
Dalam Pembangunan”, Prisma No 7 tahun XVI

http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-
kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d

Anda mungkin juga menyukai