Anda di halaman 1dari 14

OLAHRAGA PARIWISATA

“Olahraga-Olahraga Pariwisata”

Disusun Oleh :
Rara Putri Maliza
(18089259)

Dosen Pengampu :
Dr. Anton Komaini, S.Si, M.Pd
Deby Trio Mario, M.Pd

PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN


JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan
" Olahraga-Olahraga Pariwisata ". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas
mata kuliah Olahraga Pariwisata. Meskipun banyak hambatan yang penyusun
alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya saya berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca.

Payakumbuh, 5 Maret 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi olahraga pariwisata................................................................3
B. Sejarah olahraga pariwisata.................................................................3
C. Aspek olahraga pariwisata...................................................................6
D. Bentuk olahraga pariwisata..................................................................7
E. Upaya pengembangan olahraga pariwisata........................................7
F. Jenis olahraga pariwisata.....................................................................8
G. Pentingnya olahraga pariwisata...........................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................10
B. Saran .....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata dan olahraga merupakan dua disipin ilmu yang dapat
dipaduka sehingga memiliki kekuatan dan efek ganda bagi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat
ini mendapat perhatian besar baik dari pihak pemerintah, swasta, industri
pariiwisata, industri olahraga maupun masyarakat luas. hal ini menjadi sangat
penting karena pengembangan pariwisata olahraga memerlukan sumber daya
manusia yang unggul dan handal dalam mendisain bebagai macam kegiatan
olahraga sehingga menjadi atraksi wisata yang layak jual karena memiliki
nilai-nilai ekonomi dan mendatangkan keuntungan bagi suatu negara atau
daerah.
Kegiatan sektor pariwisata telah berkembang pesat selaras dengan
perkembangan-perkembangan yang telah ada bagi dari segi kehidupan sosial,
ekonomi, tingkat pendidikan, serta alat transportasi serta sarana prasarana
yang semakin maju. Ini tentunya menjadi peluang yang sangat besar bagi
sektor lain seperti kampus atau universitas yang bergerak di bidang
pendidikan untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang ada, dikarenakan
sifat dari pariwisata yang multidimensional.
Sedangkan olahraga sendiri merupakan kegiatan yang dalam
perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur,
menyenangkan, atau juga dilakukan untk tujuan prestasi. Pemerintah sendiri
telah menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya manusia Indonesia
yang sehat dengan menempatkan olahraga sebagai salah satu arah kebijakan
pembangunan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pariwisata olahraga?
2. Bagaimana sejarah olahraga pariwisata?
3. Bagaimana aspek olahraga pariwisata?
4. Bagaimana bentuk olahraga pariwisata?
1

5. Bagaimana upaya pengembangan olahraga pariwisata?


6. Apa saja jenis olahraga pariwisata?
7. Bagaimana pentingnya olahraga pariwisata?
8. Apa saja pariwisata di indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pariwisata olahraga.
2. Untuk mengetahui sejarah olahraga pariwisata.
3. Untuk mengetahui aspek olahraga pariwisata.
4. Untuk mengetahui bentuk olahraga pariwisata.
5. Untuk mengetahui upaya pengembangan olahraga pariwisata.
6. Untuk mengetahui jenis olahraga pariwisata.
7. Untuk mengetahui pentingnya olahraga pariwisata.
8. Untuk mengetahui apa saja pariwisata di indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Olahraga Pariwisata.


Pariwisata olahraga diartikan secara sederhana sebagi olahraga
sebagai media hiburan yang bertujuan memberikan kegembiraan. Gibson
dalam Dolinting, Yusof, & Soon (2015) menjelaskan arti pariwisata olahraga
sebagi bentuk aktivitas yang melibatkan perjalanan dengan tujuan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga agar dapat berkompetisi. Gammon &
Robinson (2003) membagi pengertian pariwisata olahraga dalam dua
kelompok yaitu dalam definisi luas diartikan sebagai kegiatan wisatawan
dalam event olahraga baik aktif maupun pasif, sedangkan dalam arti sempit
diartikan perjalanan yang dilakukan secara khusus baik dari dalam tempat
tinggal dan luar tempat tinggal dengan tujuan utama terlibat dalam kegiatan
rekreasi olahraga.

B. Sejarah Olahraga Pariwisata


Olahraga dan pariwisata adalah gabungan aktifitas yang sangat
menguntungkan jika digabungkan, banyak hal positif yang bisa di daptakan
dari kegiatan olahraga pariwisata. Sejarah kegiatan olahraga pariwisata ini
muncul pertama kali di swis dengan aktifitas ski menggunakan kekayaan
alam berupa pegunungan es pada abad ke-19 (Pigeassou dalam Jurgen
Schwark 2007) pada tahun 90 an di Jerman mulai dikembangkan hubungan
olahraga dan pariwisata khususnya golf. Perkembangan olahraga pariwasata
ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh media dalam peliputan olahraga,
sehingga olahraga semakin menarik bagi industri pariwisata.
Pada awal tahun 1966, International Council of Sport dan Pendidikan
Jasmani mengadakan konferensi internasional pertama dengan judul "Sport et
Tourisme", yang berlangsung di Bled, Yugoslavia. Dalam beberapa tahun
terakhir, perkumpulan akademisi yang lebih luas mengadakan konferensi dan
konvensi telah terjadi pada bidang olahraga dan pariwisata, atau pariwisata
olahraga.
3
Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), bersama-sama dengan IOC,
menjadi tuan rumah kongres internasional dengan judul "Olahraga dan
Pariwisata: Dunia 1 Konferensi di Madrid pada tahun 2001, kemudian yang
ke-2 The AIEST diselenggarakan kongres pada subjek olahraga dan
pariwisata di Athena pada tahun 2003, dan menjelang Olimpiade 2004 komite
olahraga pariwisata internasional mengadakan "Pra Konferensi Olimpiade
pada pariwisata olahraga "di Rhodes pada tahun 2004 (Jurgen Schwark 2007).
Perkembangan yang telah terjadi,jika dulu pariwisata hanya dilakukan oleh
usia 50 tahun keatas, akhir-akhir ini umur 30 an telah banyak melakukan
kegiatan wisata karena didorong untuk melakukan olahraga pariwisata. Pola
pikir yang berkembang saat ini adalah kegiatan wisata lebih besar manfaatnya
jika dilakukan dengan olahraga. Perkembangan olahraga di sela aktifitas
wisata tidak hanya dilakukan oleh eksekutif atau pengusaha. Olahraga
pariwsata mampu menembus semua lapisan masyarakat dunia. Berbicara
tentang sejarah pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Bali. Bali
merupakan pioner dunia pariwisata di Indonesia.
Pada 1924 wisatawan secara khusus datang ke Bali setelah dibuka
suatu pelayaran mingguan antara Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya
singgah di Buleleng (Pelabuhan Singaraja) baru kemudian ke Makassar.
Pemrakarsanya adalah KPM (maskapai pelayaran kerajaan) bersedia
menerima penumpang di atas kapal-kapal .Sebelumnya kapal-kapal itu
mengangkut kopra, kopi, sapid an terutama babi. Jalur pelayaran ini akhrinya
bernama Bali Express. Data-data yang pertama dikeluarkan Official Tourist
Bureau pada 1924 yang mencatat 213 pelancong yang datang ke Bali. Jumlah
wisartawan terus meningkat secara teratur. Pada 1926 menurut Majalah
Tourism in Netherlands East Indies edisi 8 Februari 1927 sebanyak 480
wisatawan mengunjungi Bali. Selama Januari 1927terdapat 32 wisatawan
yang sudah mengunjungi Bali untuk ke 18 kalinya pada periode yang sama.
Perkembangan pesat olahraga pariwisata Bali terjadi pada tahun 70-
an, ketika peselancar menemukan banyak ombak di pulau ini yang sangat
bagus

4
digunakan untuk berselancar. Peselancar ini secara tidak langsung
mempromosikan pariwisata di tahun 1970. Selain pantai alam trofis pulau
Bali
meliputi gunung, bukit, sawah, dasar laut dan sungai semuanya menawarkan
keunikan dan ciri khas tersendiri. Oleh sebab itu, begitu banyak media
internasional yang menyebutkan pulau Bali, sebagai tujuan wisata beriklim
trofis, yang paling diminati oleh wisatawan untuk berolahraga. Selain
berselancar di pantai, aktivitas Bali water sport seperti Parasailing, Jet Ski dan
Banana Boat menjadi data tarik tersendiri bagi wisatawan. Tempat aktivitas
water sport di Bali terbesar terdapat di pantai Tanjung Benoa. Setiap harinya
pantai Tanjung Benoa, ramai dikunjungi oleh para wisatawan untuk bermain
Bali water sport.
Selain water sport di Tanjung Benoa, olah raga air yang juga sering
dicari oleh wisatawan manca negara dan domestik adalah Bali rafting. Untuk
rafting di Bali sungai yang digunakan adalah sungai Ayung dan sungai Telaga
Waja. Dewasa ini pengusaha atau istilah di lapangan adalah operator yang
mengelola wisata olahraga rafting sudah mencapai puluhan yang ada di aliran
sungai Ayung.
Selain itu Olahraga berbasis alam yang sudah berkembang di Bali
adalah diving. Jenis wisata ini mampu memikat wisatawan untuk datang ke
Bali. Perkembangan jenis wisata ini sangat pesat. Lokasi diving hampir
tersebar di semua wilayah Bali. Mulai tahun 2000 an perkembangan wisata
olahraga tirta sangat berkembang pesat ditandainya satu komplek di tanjung
benoa sebagai pusat wisata tirta di Bali. Tanjung Benoa menawarkan sensasi
tersendiri tentang wisata olahraga tirta.
Infrastruktur pariwisata yang baik akan membantu dalam peningkatan
tingkat kunjungan karena membantu wisatawan dalam menentukan sikap
pada saat memilih tujuan wisata serta menentukan bentuk kegiatan yang akan
dilakukan (Choi, dkk; 2012). Sehingga menentukan bentuk layanan serta para
tenaga professional merupakan hal yang harus di siapkan.

5
C. Aspek olahraga pariwisata
1. Pariwisata Olahraga dan Nilai Ekonomi.
Pariwisata olahraga bertujuan agar mendatangkan kunjungan. Dalam
kasus ini wisatawan yang berkunjung berkontribusi terhadap nilai-nilai
ekonomi. Kim, Jun, Walker & Drane (2015) menjelaskan melalui pariwisata
olahraga (piala dunia, olimpiade dan lain sebagainya) secara umum
memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat urban dan ekonomi.
Misalnya menambah pendapatan, menekan inflasi dan membuka kesempatan
kerja.
Wardana & Sanawiri (2018) menegaskan peran pariwisata olahraga
secara langsung terlibat dalam pengembangan kota, profil negara sehingga
memberikan dampak nyata terhadap ekonomi. Memperkuat pendapat
sebelumnya Choridatul, Wahyu & Sudarti (2018) menambahkan bahwa
pariwisata menjadi sektor yang sedang digarap serius oleh daerah dan negara
di dunia dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial. Peric
(2018) menambahkan bahwa pariwisata olahraga memberikan dampak
terhadap eknomi, kesempatan bisnis dan investor. Dibalik kerasnya dunia
olahraga tersimpan potensi-potensi ekonomi yang jika dinikmati dari sudut
pandang berbeda, kompetisi dapat dinikmati sebagai rekreasi.

2. Pariwisata Olahraga Berbasis Sumber Daya Alam.


Sumber daya alam menyediakan berbagai kebutuhan bagi manusia.
Choridatul et al (2018) mengungkapkan bahwa letak posisi Indonesia yang
berada pada garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki
keanekaragaman flora dan fauna yang layak dikunjungi. Potensi SDA dapat
dikembangkan salah satunya pariwisata olahraga.
Seperti balap sepeda, marathon, thriathlon, ironman, dayung dan voli
pasir. Pariwisata olahraga mengkombinasikan potensi-potensi olahraga
melalui ketersediaan sumber daya alam sehingga menghasilkan nilai lebih
yang membuat orang untuk datang berpartisipasi baik hanya sebagai suporter
atau terlibat langsung sebagai peserta.
6
D. Bentuk pariwisata
Di dalam pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata dapat
diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu:

1. Menurut asal wisatawan.


Dilihat dari asal wisatawan, apakah asal wisata itu dari dalam atau
luar negeri. Jika dalam negara berarti bahwa sang wisatawan ini hanya
pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya
(pariwisata domestik) sedangkan jika ia datang dari luar negeri dinamakan
pariwisata internasional.
2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran.
Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata
uang asing. Pemasukan valuta asing itu berarti memberi efek positif
terhadap neraca pembayaran luar negara suatu yang dikunjungi
wisatawan.
3. Menurut jangka waktu.
Kedatangan seorang wisatawan disuatu tempat atau negara
diperhitungkan pula menurut waktu lamnya ia tinggal di tempat wisata
tersebut. Hal ini menimbulkan istilah pariwisata jangka pendek dan jangka
panjang.
4. Menurut jumlah wisatawan.
5. Menurut alat angkut yang dipergunakan.
E. Upaya pengembangan pariwisata
Menurut Suwantoro (2004) upaya pengembangan pariwisata yang
dilihat dari kebijakan dalam pengembangan wisata alam, dari segi
ekonomi pariwisata alam akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Memang pariwisata alam membutuhkan investasi yang relatif lebih besar
untuk pembangunan sarana dan prasarananya. Untuk itu diperlukan
evaluasi yang teliti terhadap kegiatan olahraga pariwisata.
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa olahraga pariwisata
alam yang berbentukekotourisme belum berhasil berperan sebagai alat
konservasi alam maupun untuk mengembangkan perekonomian. Salah
satu

penyebabnya adalah sulitnya mendapatkan dana pengembangan


kegiatannya. Pengelolaan kawasan wisata alam banyak menggunakan
dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung sebagai mekanisme
pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian kegiatan olahraga
pariwisata alam belum tercapai secara optimal.

F. Tiga Jenis Utama Pariwisata Olahraga.


1. Active Sport Tourism adalah perjalanan untuk berpartisipasi dalam
olahraga, contohnya tour de singkarak.
2. Event Sport Tourism adalah bepergian untuk menonton acara
olahraga, acara dari berbagai skala acara besar, acara khas dan
acara skala kecil, dimana upaya yang disengaja untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi. Contohnya : surfing di mentawai.
3. Nostalgia Sport Tourism adalah bepergian untuk menghidupkan
kembali pengalaman masa lalu, olahraga-olahraga mashur,
museum. Contohnya : tinju di texas.

G. Pentingnya Pariwisata Olahraga.


1. Industri jasa modern yang tumbuh paling cepat dan paling
menarik.
2. Adanya faktor pendorong.
3. Meningkatnya minat global pada acara olahraga dan kota tuan
rumah.
4. Meningkatnya paparan media tentang acara olahraga.
5. Meningkatnya waktu dan pendapatan diskresioner.
6. Harga tiket pesawat yang lebih rendah dan daya saing maskapai
dan maskapai penerbangan berbiaya rendah.

H. Pariwisata Olahraga di Indonesia.


1. Potensi indonesia untuk sport tourism sangat besar meliputi :
olahraga dirgantara (udara), marine (laut) dan darat.

8
2. Adapun faktor pendukung, yaitu : Orang, budaya, keindahan alam,
kuliner, event.
3. Atraksi wisata indonesia, yaitu : Gantole, Penelusuran gua,
paramotor, safari, berlayar, body rafting, offroad, spear fishing,
berkuda, pendakian, orienteering, river boarding, panjat tebing,
stand up paddling.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga pariwisata adalah menjadikan olahraga sebagai tujuan utama
untuk berwisata. Perkembangan sektor olahraga pariwisata sangat
berkembang pesat, salah satu hal yang perlu dikembangkan adalah jenis
wisata alam. Olahraga pariwisata mampu menunjukkan potensinya sebagai
sesuatu yang menarik, sehingga dapat menciptakan sebuah atraksi wisata
yang dapat menjadikan multicultural tourism. Hal ini menjadi sangat penting
karena olahraga pariwisata memerlukan sumber daya manusia yang unggul
dan handal dalam mendesain berbagai macam kegiatan olahraga sehingga
menjadi atraksi wisata yang layak dijual karena memiliki nilai-nilai ekonomi
(economic value) dan mendatangkan keuntungan suatu negara atau daerah.

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan dengan sebuah pedoman yang
bisa dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber penulis akan
memperbaiki makalah tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Gammon, S., & Robinson, T. (2003). Sport and tourism: A conceptual
framework. Journal of Sport and Tourism, 8(1), 21–26.
Gibson, H. J. (1998). Sport Tourism: A Critical Analysis of Research. Sport
Management Review, 1(1), 45–76.
Tomik, R., Gorska, K., Staszkiewicz, A., & Polechonski, J. (2014). Motives for
participation in active sport tourism – participants of holiday
windsurfing camps. Baltic Journal of Health and Physical Activity,
6(3), 222–228.

Anda mungkin juga menyukai