Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN OLAHRAGA DI INDONESIA PADA ZAMAN PENJAJAHAN,


KEMERDEKAAN, DAN ORDE BARU

DOSEN PEMBIMBING : ERICK SALMAN, M.Pd

DISUSUN OLEH:

ISKHAK FEBRIANSYAH (301220076)

RANY OCTAVIA (301220006)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas segala berkat dari Tuhan yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-NYA yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-NYA pada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang di bina oleh Bapak ERICK
SALMAN,M.Pd Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat olahraga yang berjudul
PERKEMBANGAN OLAHRAGA DI INDONESIA PADA ZAMAN PENJAJAHAN,
KEMERDEKAAN, DAN ORDE BARU kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu. kami sebagai penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akansaya bawakan di masa yang akan datang.Karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata atau penulisan yang kurang
berkenan.

Penulis,

Selasa, 10 Oktober 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

A. Perkembangan olahraga di indonesia pada masa penjajahan ............................................ 5

B. Perkembangan olahraga di indonesia pada masa kemerdekaan ........................................ 6

C. Perkembangan olahraga di indonesia pada masa orde baru .............................................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9

Kesimpulan ................................................................................................................................. 9

Saran ........................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan olahraga di Indonesia pada masa penjajahan, kemerdekaan, dan Orde Baru
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kehadiran kekuatan asing, berdirinya organisasi
olahraga, dan keikutsertaan dalam ajang internasional. Pendudukan Belanda dan Jepang
memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan olahraga, dan pemerintahan Orde
Baru di bawah Presiden Soeharto lebih jauh menekankan pentingnya olahraga untuk persatuan
bangsa dan pengakuan internasional.

B. Rumusan makalah

● Bagaimana pengaruh penjajahan Belanda terhadap perkembangan olahraga di Indonesia?

● Bagaimana perkembangan olahraga pada masa kemerdekaan?

● Bagaimana perkembangan orde baru olahraga di Indonesia?

C. Tujuan penulisan

Untuk mengetahui perkembangan olahraga di Indonesia pada masa penjajahan, kemerdekaan, dan
orde baru

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN OLAHRAGA DI INDONESIA PADA ZAMAN PENJAJAHAN

Pada masa penjajahan Belanda, olahraga di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya Eropa.
Olahraga seperti sepak bola, tenis, dan golf diperkenalkan oleh Belanda dan terutama dimainkan oleh
masyarakat kolonial Belanda.Orang Indonesia pada masa itu memiliki akses terbatas ke fasilitas
olahraga, dan banyak yang hanya bisa menjadi penonton, bukan peserta aktif. Beberapa atlet
Indonesia terbatas dalam berkompetisi di tingkat internasional karena batasan yang diberlakukan oleh
pihak penjajah.

Ketika bangsa Belanda untuk pertama kalinya menanamkan kekuasaannya di Indonesia, sejak saat
itulah perkembangan bangsa Indonesia hampir dalams semua aspek kehidupan di pengaruhi oleh
bangsa Belanda. Demikian juga perkembangan dalam aspek keolahragaan, cabang-cabang olahraga
yang berkembang adalah cabang olahraga yang dilakukan Belanda, termasuk ketika pada waktu
bangsa Jepang menduduki Indonesia. Sementara jenis olahraga pribumi baru berkembang pesat ketika
zaman kemerdekaan yang dalam tataran kebijakan dimasukan ke dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara pada jaman orde baru.

Perkembangan lebih lanjut, karena negeri Belanda sendiri berada di Eropa dan berada di bawah
pengaruh Perancis, maka secara tidak langsung juga mempengaruhi perkembangan olahraga di
Indonesia, sehingga akhirnya kita mengenal ada sistem olahraga Jerman, sistem olahraga Swedia,
sistem olahraga Austria. Dengan berkuasanya Belanda di Indonesia, terutama setelah Belanda
mempunyai tentara yang banyak dalam rangka mempertahankan eksistensinya di Indonesia, maka
kemudian terlihat masuknya olahraga di lingkungan kemiliteran. Meskipun olahraga sendiri sejak
jaman Mesir Kuno dan Yunani Kuno sudah mulai menonjol, namun perkembangan di Eropa baru
tampak sekitar abad pertengahan, yang kemudian juga menyebar dan berkembang di negeri Belanda,
kemudian dibawa pula masuk ke Indonesia. Keolahragaan di Indonesia yang dibawa oleh Belanda
sudah barang tentu sesuai dengan keadaan keolahragaan di negeri Belanda itu sendiri. Namun berkat
kesadaran bangsa Indonesia akan kebudayaannya, meskipun beberapa tekanan dan paksaan dari pihak
penjajah, kebudayaan asli bangsa Indonesia masih tetap dapat dipertahankan.

5
B. PERKEMBANGAN OLAHRAGA DI INDONESIA PADA ZAMAN KEMERDEKAAN

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, olahraga menjadi salah satu alat
untuk memperkuat identitas nasional dan persatuan bangsa. Pemerintah Indonesia mulai
mengembangkan infrastruktur olahraga dan membentuk badan-badan olahraga nasional, seperti
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 dan Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) pada tahun 1946.

Atlet Indonesia mulai berkompetisi di tingkat internasional, dan prestasi olahraga Indonesia
terus meningkat. Proklamasi Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan
pintu gerbang terbukanya bangsa Indonesia dari penjajah. Peristiwa monumental tersebut merupakan
babak baru dalam sejarah perkembangan negara Indonesia tercinta ini, termasuk babak baru dalam
perkembangan olahraga Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan
Pengajaran, mempropagandakan penyelenggaraan latihan-latihan dan rehabilitasi fisik dan mental
yang telah rusak selama penjajahan kolonial Belanda dan Jepang. Penyelenggaraan olahraga di
sekolah-sekolah mulai digalakan. Di setiap provinsi diusahakan pembentukan inspeksi-inspeksi
pendidikan jasmani, antara lain : Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jogjakarta, Solo, dan Jawa Timur.

Beberapa peristiwa yang menandai perkembangan olahraga pada zaman kemerdekaan antara lain
sebagai berikut :

a Tanggal 19 Agustus 1945, tanggal terbentuknya kabinet yang pertama, dalam Kementerian
Pendidikan dan Pengajaran di adakan suatu lembaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
urusan di bidang keolahragaan di sekolah, yaitu inspeksi pendidikan jasmani adalah organisasi di
bawah jawatan Pengajaran. Olahraga di masyarakat diurus oleh lembaga dibawah jawatan Pendidikan
Masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Pengajaran dalam pelaksanaan tugas di bidang pembinaan
dan pengembangan fisik antara lain melakukan : (a) penyelenggaraan latihan-latihan di kalangan
pemuda Indonesia untuk mencapai dan memperoleh kondisi badan yang prima juga persiapan
memasuki angkatan perang yang pada waktu itu sangat diperlukan; (b) mengusahakan rehabilitasi
fisik dan mental bangsa Indonesia agar dapat berperan serta dalam forum Internasional.

b. Pada bulan September 1945 tentara Belanda mendampingi tentara sekutu (Inggris) masuk ke
Indonesia terutama Jakarta. Pada waktu itu organisasi olahraga yang bernama GELORA (Gerakan
Latihan Olahraga) yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata sebagai ketua umum dan Soemali
Prawirosoedirjo sebagai ketua harian meleburkan diri bersama-sama Djawa Iku Kai (pusat olahraga
versi Jepang) menjadi persatuan olahraga republik Indonesia (PORI). Mengingat suasana di jakarta
kurang menguntungkan karena gangguan tentara Belanda, PORI hijrah ke Solo dan berkantor di
rumah Soemono sekertaris PORI di jalan Purwosari. Pada bulan Januari 1947 diadakan Kongres

6
darurat PORI dan terpilih sebagai ketua, Mr. Widodo Sastrodininggrat dan sebagai wakil ketua
Soemali Prawirosoedirjo, sebagai sekertaris Soemono.

c. Pada tahun 1947 PORI mengadakan hubungan dengan Menteri Pembangunan dan Pemuda
Wikana. Berkat bantuan sekertarsi menteri Drs. Karnadi, PORI dapat mengembangkan organisasinya
antara lain : (a) pembangunan kembali cabang-cabang olahraga yang tersebar dan bercerai berai. (b)
Membentuk organisasi induk cabang olahraga yang belum tersusun, (c) Menerbitkan majalah
“Pendidikan Djasmani” dengan simbol obor menyala dan lima gelang, (d) Mempersiapkan Pekan
Olahraga Nasional ke satu. Pada malam peresmian PORI bulan Januari 1947, Presiden Soekarno
sekaligus melantik KORI (Komite Olimpiade Republik Indonesia), sebagai ketua ditunjuk Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, wakil ketua adalah drg. Koesmargono dan Soemali Prawirodirjo. KORI
mempunyai tugas menangani masalah keolahragaan yang ada kaitannya dengan olimpiade, saat itu
KORI dibentuk karena Indonesia ingin ikut Olympic Games 1948 (namun karena persiapan para atlet
itu tidak memadai, pengiriman ke London tidak jadi). PORI kemudian membentuk badan-badan
(sekarang disebut induk cabang olahraga). Yang ada pada waktu itu adalah cabang olahraga sepak
bola, basket, atletik, bola keranjang, panahan, tenis, bulutangkis, pencak silat, dan gerak jalan.
Keuangan PORI dan KORI diperoleh dari subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Kementerian
Pembangunan dan Pemuda. Selama aksi militer Belanda 21 Juni 1947 – 17 Januari 1948 kegiatan
olahraga praktis terhenti. Pada tanggal 2 – 3 Mei 1948, PORI mengadakan konferensi di Solo berkat
bantuan Walikota Solo (Syamsurizal), PON I dapat diselenggarakan pada 9 – 14 September 1948
dengan lancar, meskipun suasana politk meruncing kembali.

d. Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo adalah pekan olahraga yang sangat berkesan
dan merupakan tonggak sejarah keolahragaan yang penting bagi bangsa Indonesia yang baru merdeka.
PON I adalah PON revolusi, PON perjuangan, PON penyebar semangat dan sekaligus PON
persatuan.

Setelah keamanan negara pulih kembali pada akhir tahun 1949 dan ketenangan bangsa Indonesia
tercapai, maka gerakan olahraga yang telah terhenti itu digerakan kembali dan dikembangkan.

7
C. PERKEMBANGAN OLAHRAGA DI INDONESIA PADA ZAMAN ORDE BARU

Pada era Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, pemerintah mendorong olahraga
sebagai alat politik untuk meningkatkan prestise nasional dan stabilitas politik. Pada tahun 1962,
Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games pertama, yang memberikan dorongan besar untuk
pengembangan infrastruktur olahraga dan prestasi atlet Indonesia. Di bawah kepemimpinan Soeharto,
olahraga sering digunakan untuk membangun citra positif negara dan memperkuat nasionalisme. Pada
tahun 1988, Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games, dan negara ini meraih prestasi yang
lebih baik daripada sebelumnya. Dan pada masa orde baru, cabang olahraga yang berhasil
mengharumkan nama bangsa indonesia dalam kaca internasional yaitu bulutangkis. Zaman Orde Baru
merupakan babak baru dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia.

Departemen olahraga dibubarkan pada Tahun 1966 dan setelah itu olahraga diusahakan dikembalikan
kepada proporsi dan fungsi yang sebenarnya yaitu merupakan kewajiban kegiatan manusia yang
mutlak diperlukan dalam kehidupannya sesuai dengan kodrat Illahi serta merupakan salah satu sarana
untuk mencapai cita-cita hidup yang sesuai dengan falsafah yang dianutnya.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Masa Penjajahan: Pada masa penjajahan Belanda, olahraga di Indonesia terbatas pada
pengaruh Eropa dan terutama dimainkan oleh masyarakat kolonial Belanda. Akses masyarakat
Indonesia ke olahraga terbatas, dan prestasi di tingkat internasional juga terhambat. Masa
Kemerdekaan: Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, olahraga menjadi alat untuk
memperkuat identitas nasional dan persatuan bangsa. Infrastruktur olahraga mulai dikembangkan, dan
atlet Indonesia mulai berkompetisi secara lebih aktif di tingkat internasional. Era Orde Baru: Di
bawah kepemimpinan Soeharto, olahraga digunakan sebagai alat politik untuk membangun citra
positif negara dan memperkuat nasionalisme. Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, yang
menghasilkan peningkatan besar dalam infrastruktur olahraga dan prestasi atlet.

SARAN

Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga
pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa saja perkembangan
olahraga di indonesia pads masa penjajahan, kemerdekaan dan orde baru. Oleh karena itu penulis
membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Kadir Ateng, 1986. Asas dan landasan Penjas. Dikti : Jakarta

Cox, R.H, 2002. Sport Psychology : Concept and Phsycology. Iowa : Ei,. C. Brown Pulishers

Dikti, 1983. Foritus. “ISORI”

Dierjen PLS, 1983. Konsepsi Pembinaan Penjas dan Olahraga di dalam dan di luar sekolah secara
terpadu. Jakarta

Nichols, B. 1994. Moving and Learning : The elementary school Physical Education Experience. St.
Louis : Mosby

Nugroho Noto Susanto dan Yusman Basri, 1981. Sejarah Nasional Indonesia. Departemen P & K :
Jakarta.

Susanto Giriwijoyo. 1995. Olahraga Kesehatan. Depdikbud : IKIP Bandung

Sumardiyanto. 2000. Sejarah Olahraga, Depdiknas. Dirjen Dikdasmen

Zeigler Earle F. 1998. History of Physical Education and Sport. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs,
New Jersey, USA.

Zeigler Earle F. 1998. Philosophical Foundtaion for Physical. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs,
New Jersey, USA.

10

Anda mungkin juga menyukai