Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KELOMPOK SOSIAL FAN OLAHRAGA SEPAK BOLA PSIS

Dosen Pengampu : Kami Hartono, SH., MH.

Kelompok 5 :

1. Ananda Azzahra Nisa (30302000038)

2. Adib Farhan Elhadaiar (30302000023)

3. Ayu Ramdani (30302000069)

4. Berliana Anugraeni (30302000077)

5. M. Abdul Rosid (30302000188)

6. Nurulite Ike Yuniawati ( 30302000249)

7. Pramudya Adi Wicaksan (30302000255)

8. Rafi Yusnia Salim (30302000013)

9. Zukhal Mutjaba (30302000331)


FAKULTAS ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah tugas kelompok kamiuntuk mata kuliah Antropologi Hukum
dengan tema makalah “Kelompok Sosial Fan Olahraga Sepak Bola PSIS”
Dalam penulisan makalah yang kami buat, kami mendapat bantuan dari
banyak pihak, khusunya Bapak Kami Hartono selaku dosen pembimbing
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dengan makalah “Kelompok Sosial Fan Olahraga


Sepak Bola PSIS” dapat memberi banyak pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka kami sebagai
penulis sangat mengharpkan kritik dan saran dari para pembaca demi
perbaaikan makalah ini agar menjadi lebih baik.

Semarang, 31 Maret 2021


Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTA ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

C. Metode Penelitian ......................................................................................... 2

D. Tujuan Dan Manfaat ..................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Profil PSIS ................................................................................................... 10

B. Sejarah PSIS ................................................................................................ 10

C. Asal Mula Julukan PSIS .............................................................................. 11

D. Prestasi Yang Diraih PSIS ............................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................

B. Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................


BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan
oleh 2 tim yang masing-masing tim memiliki 11 pemain. Sepak bola kini menjadi
salah satu olahraga yang paling banyak digemari di dunia, termasuk Indonesia.
Sepak bola di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Hindia Belanda pada 1914.
Pada masa itu banyak terjadi kompetisi antar masing-masing kota di pulau Jawa.

Sebelum berdirinya PSSI, di Indonesia sudah ada Nederlandsch Indische


Voetbal Bond (NIVB) sebuah organisasi sepak bola yang didirikan oleh
perkumpulan-perkumpulan sepak bola pada masa pemerintah Hindia Belanda. Pada
tahun 1927 NIVB berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie
(NIVU).

Berdasarkan sejarahnya, sepak bola masuk ke Indonesia setelah diciptakan


pertama kali di daratan China. Tepatnya sekitar abad ke-2 Masehi. Saat itu, bola
yang dipakai bermain terbuat dari kulit hewan.

Sepak Bola Indonesia secara resmi dimulai saat Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI) pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Saat berdirinya PSSI
banyak terjadi kegiatan politik yang menentang penjajahan Hindia Belanda.

PSSI didirikan oleh Soeratin Sosrosoegondo dan sekaligus menjadi Ketua PSSI
yang pertama. Soeratin Sosrosoegondo merupakan seorang insiyur sipil lulusan
Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927.

Permainan sepak bola adalah salah satu olah raga yang mendunia. Laki-laki,
perempuan, anak-anak bahkan kakek-kakek semuanya mencintai sepak bola.
Banyak dari mereka berasumsi bahwa awal mula sejarah sepak bola berasal dari
Inggris, tapi ternyata sejarah mencatat bahwa permainan sepak bola sudah ada sejak
3000 tahun yang silam di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda.
Akan tetapi berbicara sejarah awal mula munculnya sepak bola hingga sampai saat
ini masih mengundang perdebatan. Karena ada beberapa dokumen yang
menjelaskan permainan sepak bola sudah ada sejak masa romawi dan lain
sebagainya.

Secara resmi awal mula permainan sepak bola lahir dari daratan China, hal
tersebut dinyatakan oleh FIFA sebagai badan sepak bola dunia, yaitu berawal dari
permainan masyarakat China pada abad ke-2 sampai abad ke-3 sebelum masehi,
dimana olah raga ini dikenal dengan nama “thu-shu”. Dalam dokumen lain sejarah
sepak bola datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8 masyarakat Jepang telah
mengenal permainan sepak bola. Dari berbagai pernyataan tentang asal usul sejarah
olah raga sepak bola tersebut yang jelas dari dulu hingga sekarang permainan sepak
bola dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan sebelas
orang.

Sepak Bola adalah salah satu cabang olah raga yang sangat populer, baik di
Indonesia maupun di seluruh dunia, hampir 20 juta orang di dunia turut bermain
aktif di dalam dunia sepak bola. Olah raga ini dimainkan ratusan juta manusia di
seluruh dunia, ditonton oleh banyak penonton dan kerap mengulurkan rasa
emosional dari penikmat penonton dan pemain. Dalam sejarah, Indonesia pernah
mencapai prestasi yang cukup membanggakan dalam kiprahnya dipersepakbolaan
dunia. Contoh: kesebelasan Nasional Indonesia menjadi Negara Asia pertama yang
menjadi wakil di piala dunia tahun 1938. Ikut serta dalam olimpiade Melbourne
1956 dan lain-lain.

Posisi sepakbola di Indonesia sekarang sudah mulai bergeser dari sepakbola


sebagai olahraga saja menjadi olahraga yang menjadi lahan bisnis seperti yang
terjadi di negara-negara Eropa sebelumnya. Posisi tersebut menempatkan
sepakbola menjadi sebuah industri baru. Positioning sepak bola di Indonesia
mengalami banyak perubahan, apalagi di saat kompetisi Galatama dan Perserikatan
diganti dan dilebur menjadi satu dalam Liga 1 Indonesia.
Perkembangannya saat ini langkah persepakbolaan Nasional Indonesia telah
cukup jauh tertinggal. Kondisi saat ini memang tak dapat dipungkiri dan bukan
menjadi beban persoalan dari satu pihak saja, karena untuk membentuk suatu tim
sepak bola yang hebat dibutuhkan peran serta dari banyak pihak termasuk dukungan
pemerintah juga dan masyarakat dalam membantuSaat ini olahraga menjadi aspek
penting dalam hidup yang beriringan dengan aspek lain seperti pendidikan, sosial,
budaya, politik, dan hukum.

Olahraga merupakan wahana yang efektif dan strategis dalam menciptakan


masyarakat yang sportif dan madani. Mengingat pentingnya olahraga dalam
kehidupan bermasyarakat, maka wajar apabila suatu negara sebagai penganut
welfare state (negara kesejahteraan) turut serta mengatur aspek tersebut.

Di Indonesia pengaturan mengenai olahraga dirumuskan dalam suatu peraturan


perundang-undangan berupa Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional (UU SKN). Undang-undang SKN ini lahir berkaitan
dengan Permasalahan keolahragaan nasional semakin kompleks dan berkaitan
dengan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat dan bangsa serta tuntutan
perubahan global sehingga sudah saatnya Indonesia memiliki suatu undang-undang
yang mengatur keolahragaan secara menyeluruh dengan memperhatikan semua
aspek terkait, adaptif terhadap perkembangan olahraga dan masyarakat, sekaligus
sebagai instrumen hukum yang mampu mendukung pembinaan dan pengembangan
keolahragaan nasional pada masa kini dan masa yang akan datang.

Atas dasar inilah perlu dibentuk Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan


Nasional sebagai landasan yuridis bagi setiap kegiatan keolahragaan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai organisasi mandiri,
pengurus komite olahraga nasional, komite olahraga provinsi, dan komite olahraga
kabupaten/kota tidak boleh terikat dengan kegiatan jabatan struktural dan jabatan
publik (Pasal 40 UU SKN). Menurut menpora olahraga tidak boleh diurus setengah
hati, harus sepenuh hati karena tanggung jawabnya yang sangat besar. Pejabat
struktural atau pejabat publik yang merangkap jabatan sebagai pengurus olahraga
dapat melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB) khususnya asas
profesionalitas, keterpaduan, dan proporsionalitas. Potensi penyalahgunaan
wewenang yang berujung pada KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) sangat besar.
Steinberg dan Austin menyatakan terdapat celah tunggang-menunggangi
kepentingan dalam rangkap jabatan, khususnya antara kepentingan politik, pribadi
dan kepentingan umum yang menjadi masalah besar bagi suatu negara.

Para pejabat yang merangkap jabatan dapat dikenakan sanksi administratif


berupa peringatan, teguran tertulis, pencabutan izin, dll. sesuai Pasal 122 ayat (2)
PP No.16 Tahun 2007. Akan tetapi kenyataannya pasca UU SKN lahir banyak
pejabat struktural maupun pejabat publik yang merangkap jabatan sebagai pengurus
KONI. Pada akhir tahun 2007 Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur yang sekaligus
merangkap sebagai Ketua KONI Surabaya bahkan melakukan uji materiil Pasal 40
UU SKN terhadap Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28I ayat (2)
UUD 1945 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Permohonan tersebut akhirnya ditolak
oleh MK melalui putusan Nomor 27/PUU-V/2007 karena Pasal 40 UU SKN
dianggap tidak bertentangan dengan konstitusi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah pembentukan PSIS Semarang?

2. Apakah ada aturan hukum dalam sejarah pembentukan PSIS Semarang?

3. Bagaimanakah perilaku sosial setelah dibentuknya PSIS tersebut?

4. Apakah ada metode hukum di dalam PSIS tersebut?

5. Apakah pelatihan olahraga PSIS terdapat suatu perilaku sosial maupun perilaku
hukum?

C. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dan historis karena bermaksud
menggambarkan secara detail tentang kelompok sosial olahraga dan sepak bola
PSIS Semarang.

2. Metode Pendekatan

Dalam meneliti dan menganalisa makalah ini menggunakan metode pendekatan


deskriptif yang memaparkan situasi nyata apa adanya yang ditinjau berdasarkan
sebab dan akibat dari perilaku sosialnya serta menggunakan metode pendekatan
historis yang menggambarkan secara langsung perilaku sosial anggota maupun
supporter dari PSIS yang dilihat dari sejarahnya.

3. Lokasi Penelitian

Untuk lokasi penelitian ini dilakukan secara virtual dan mengamati lewat
youtube maupun internet dengan mencamtunkan link tersebut sebagai bukti validasi
adanya makalah ini dibuat.

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a.) Tujuan Objektif :

➢ Untuk mengetahui sejarah dari olahraga dan sepak bola PSIS Semarang.

➢ Memperoleh pengetahuan tentang aturan hukum saat pembentukan PSIS


Semarang hingga bermain di berbagai ajang pertandingan bola se-Indonesia.

b.) Tujuan Subjektif :

➢ Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca.

➢ Memperdalam pengetahuan tentang aturan hukum yang berkaitan dengan


olahraga dan sepak bola PSIS Semarang.

➢ Memperoleh data-data informasi tentang kelompok sosial olahraga dan sepak


bola PSIS Semarang.
2. Manfaat

➢ Agar penulis dan pembaca bisa memahami akan kelompok sosial dari olahraga
dan sepak bola PSIS Semarang beserta aturan hukumnya.

BAB II.
PEMBAHASAN

A.Profil PSIS Semarang

PSIS merupakan singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang yang


biasa di Julukan Laskar Mahesa Jenar. Berdiri pada tanggal 18 Mei 1932, Saat ini
PSIS dan pemkot Semarang bekerja sama mengelolah stadion citarum namun,
stadion tersebut hanya berkapasitas 5.000 penonton. Selain itu di Semarang sendiri
sebetulnya sudah ada stadion jatidiri yang sudah bertaraf internasional dan
kapasitasnya 25.000 penonton yang dimiliki oleh pemerintah Jawa tengah.
Ferdianad Hindiarto merupakan General Manager dari PSIS namun mengundurkan
diri dari PT Mahesa Jenar pada tanggal 22 September 2019 dan di gantikan oleh
Yoyok Sukawi.

B. Sejarah PSIS
Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang atau PSIS merupakan klub sepak bola
asal Semarang, Jawa Tengah, Indonesia yang bermarkas di Stadion Jatidiri
Semarang. Julukan klub ini adalah “Laskar Mahesa Jenar”. PSIS adalah klub
pertama di Liga Indonesia yang pernah menjadi juara Divisi Utama (1999) dan
kemudian terdegradasi ke Divisi I pada musim berikutnya (2000). PSIS kemudian
berhasil menjuarai kompetisi Divisi I nasional (2001), dan berhak berlaga kembali
di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. PSIS juga tercatat sebagai klub ketiga
yang pernah menjuarai Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia, setelah
Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
PSIS berdiri pada 1932 ketika Semarang masih berada di bawah kekuasaan
pemerintah kolonial Belanda. Yang pertama tercatat adalah team sepak bola adalah
UNION. Tim yang berdiri pada 2 Juli 1911 itu hanyalah sebutan bagi tim dengan
nama Tionghoa Hoa Yoe Hwee Koan. Tim ini mendapatkan hak rechspersoon pada
1917 dari pemerintah kolonial. Selanjutnya ada pula tim bernama Comite
Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH) dengan gedung olahraga di wilayah
Seteran. Pada 1926, tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV).
Klub ini bahkan telah melakukan pertandingan ekshibisi dengan klub luar negeri
asal Taiwan, Loh Hua Team Voetbalbond.

Di kalangan pendukung pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah Tots Ons


Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928, bermarkas di Tanggul Kalibuntang
(sekarang Jalan Dr Cipto). Dalam perjalanannya Tots Ons Doel berganti nama
menjadi PS Sport Stal Spieren (SSS). PS SSS inilah yang kemudian menjadi cikal
bakal PSIS Semarang. Pada tahun 1930 tim ini berganti nama menjadi Voetbalbond
Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di Lapangan Karimata Timur. Setelah
PSSI lahir pada 19 April 1930, Voetbalbond Indonesia Semarang berganti nama
penjadi Persatuan Sepak bola Indonesia Semarang (PSIS) tepatnya 18 Mei 1932
yang beranggotakan klub sepak bola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga,
RIM, RDS dan SSS. Adapun nama klub SSS kemudian berganti menjadi berbahasa
Indonesia, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.

C.Asal mula Julukan “LASKAR MAHESA JENAR’’


Mahesa Jenar merupakan tokoh utama dalam cerita Nagasasra dan Sabukinten
karya S.H. Mintardja. Cerita yang populer tahun 1960 ini mengisahkan tentang
sosok mantan prajurit Kasultanan Demak dalam upaya mencari pusaka kerajaan,
yakni keris Nagasasra dan Sabukinten. Mahesa Jenar dikenal pula sebagai Senapati
Rangga Tohjaya. Gelar itu didapatnya saat masih menjabat sebagai salah satu
prajurit pilihan di Kerajaan Demak. Mahesa Jenar berasal dari Kadipaten Pandan
Arang (Semarang). Mahesa Jenar dikenal dengan sikapnya yang jantan dan ksatria.
Mahesa Jenar adalah julukan yang diberikan kepada Tim PSIS Semarang.

D.Prestasi Yang Diraih PSIS


Sejak pertama kali berdiri, PSIS sudah dikenal sebagai tim medioker di kompetisi
Perserikatan Indonesia. Prestasi tim pun tidak terlalu bagus tapi juga tidak bisa
dikatakan jelek. Terbukti PSIS baru bisa mencicipi gelar juara pada 1987 setelah
mengalahkan Persebaya Surabaya di final kompetisi perserikatan PSSI dengan skor
1-0 melalui gol tunggal Syaiful Amri.

Di kompetisi berikutnya, PSIS nyaris terjerumus dalam lubang degradasi. Hal itu
tak lepas dari sikap tak sportif Persebaya yang terkenal dengan sebutan “Sepak Bola
Gajah”. Dalam sebuah pertandingan, tim berjuluk Bajul Ijo itu mengalah 12-0 dari
Persipura Jayapura. Beruntung, PSIS masih mampu bertahan dan terus bertahan
dengan peringkat tim medioker.

Prestasi tertinggi PSIS adalah ketika menjuarai Kompetisi Divisi Utama


Perserikatan PSSI tahun 1987 dan Juara Liga Indonesia 1999. Pada musim 2006
PSIS menjadi runner-up Liga Indonesia. Di final, tim yang saat itu dilatih Bonggo
Pribadi kalah dari Persik Kediri dengan skor 0-1 di Stadion Manahan, Solo. Selain
itu, PSIS juga tampil sebagai runner-up Piala Emas Bang Yos (PEBY) yang terakhir,
diadakan di Jakarta akhir tahun 2006.Pencetak Gol terbanyak sepanjang sejarah
PSIS: Andika Auli (97), Indriyanto Nugroho, Emmanuel De Porras(23), Roberto
Kwateh, Abdouleye Djibril, Khusnul Yakin(10), Gustavo Hernan Ortiz (9) serta
Harri Salisburi (8). Berikut merupakan daftar prestasi PSIS Semarang.

1. Perserikatan

Juara I Liga Indonesia tahun 1986/1987


2. Liga Indonesia

a. Juara I Liga Indonesia V 1998/1999


b. Juara I Divisi I 2000
c. Juara III Liga Indonesia XII 2005
d. Juara II Liga Indonesia XIII 2006

3. Turnamen

a. Juara II Suratin Cup 2003


b. Juara I Suratin Cup 2004
c. Juara III PEBY 2005
d. Juara II PEBY 2006

4. Prestasi Internasional

Runner-up Piala Sultan Hassanah Bolkiah 1987 di Brunei Darussalam (kalah 1 – 4


melawan Malaysia di final)
Fase penyisihan AFC Champhions League 1999/2000 (kalah agregat 4 – 9,
melawan Suwon Samsung Bluewings/Korsel)
BAB III.

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yg telah kelompok kami lakukan dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :

1. PSIS merupakan klub sepakbola asal Semarang, Jawa Tengah yang


memiliki julukan “Laskar Mahesa Jenar”

2. julukan “lascar mahesa jenar” diambil dari nama tokoh utama dalam
cerita naga sasra dan sabuk kinten karya sh Mintardja

3. PSIS memiliki banyak prestasi salah satunya prestasi internasional yaitu


runner up piala sultan hasanan bulkiah 1987 dibrunei darusalam kalah 1-4
lawan Malaysia di final dan fase penyisihan AFC champions league
1999/2000 kalah agregat 4-9 melawan Suwon samsung bluewimgs/korsel

B. Saran

1. Pembinaan akademi PSIS Semarang perlu lebih ditingkatkan lagi

sehingga proses regenerasi, serta ketersediaan pemain yang berkualitas

sebagai pemain inti tim PSIS Semarang lebih terjamin, disamping itu

dalam penetapan skuad pemain agar diserahkan sepenuhnya kepada

Tim pelatih. Diperlukan juga adanya peningkatan dan pembenahan

lapangan dan infrastruktur pendukung.

2. Pelatih harus memperhatikan dan meningkatkan porsi Latihan agar dapat


mengejar target dan meningkat kan prestasi klub PSIS

Anda mungkin juga menyukai