Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH DASAR PENJAS

“OLAHRAGA REKREASI”

Dosen Penganmpu : Jasmani, S.Pd, M.Or

Disusun oleh:

ARIFUDIN SETIAWAN

D0222139

PKO C

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat serta
hidayah-Nya yang telah memberikan segala berkat dan nikmat serta kemudahan dan kelancaran
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik yang
berjudul “Olahraga Rekreasi” pada tepat waktu yang ditentukan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu, diharapkan saran dan
kritik yang membangun supaya penulis mampu memperbaiki lagi di masa pendatang. Dalam
penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
khususnya kepada Bapak Dosen yang telah memberikan petunjuk kepada penulis. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat berguna, menambah wawasan serta memberikan manfaat bagi
para pembaca.

Sragen, 28 Desember 2022

Arifudin Setiawan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan Umum .................................................................................... 2

1.4 Tujuan Khusus ……………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia................................ 3

2.2 Pengertian Olahraga Rekreasi, Manfaat Dan Jenisnya......................... 8

2.3 Pengembangan Olahraga Rekreasi.......................................................... 10

2.4 Tinjauan Olahraga Rekreasi Dan Futsal................................................. 13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................ 33

Saran ........................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berpedoman pada Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3


Tahun 2005 bahwa secara konsep dan pengertian olahraga rekreasi merupakan kegiatan
olahraga/aktivitas jasmani yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau masyarakat
dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, kegembiraan,
membangun hubungan sosial, melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah
dan nasional. Richard (2013) dalam
bukunya Recreational sport programming menyebutkan recreational sport meliputi
aktivitas jasmani, program rekreasi, olahraga intramural, rekreasi jasmani, dan olahraga.
Selanjutnya, disebutkan terdapat 4 subjek kunci dalam olahraga rekreasi, yaitu
kesehatan, waktu lowong, rekreasi, dan olahraga. Olahraga rekreasi disebutnya juga
sport for all yang dilakukan dengan berbagai tujuan terutama untuk kesenangan dan
hiburan pada waktu lowong. Di Indonesia sport for all ini telah dikampanyekan sejak
tahun 1980an dengan slogan “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan
masyarakat” dan ditindaklanjuti pada waktu itu dengan melaksanakan tes kebugaran
jasmani Indonesia piagam presiden. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dilihat bahwa
olahraga rekreasi dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja, dan dengan
kegiatan apa saja. Olahraga rekreasi tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, dan kondisi
seseorang. Olahraga rekreasi dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan
tanpa diikat waktu tertentu. Sedang kegiatannya bisa dilakukan dengan berbagai
macamaktivitas. Olahraga rekreasi dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa persyaratan
khusus karena tujuan utamanya adalah membangun dan mengembangkan kebugaran
jasmani. Berbeda dengan olahraga pendidikan dan olahraga prestasi. Olahraga
pendidikan terkait erat dengan satuan pendidikan, misalnya ada peserta didik dan
pendidik dengan tujuan utama sehat-bugar dan terampil, cerdas-berakhlak mulia.
Olahraga prestasi terkait erat dengan tujuan utamanya menjadi juara. Berdasarkan
tujuan utamanya, maka terdapat perbedaan konsep dan pengertian dari olahraga
pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia?

Apa Pengertian Olahraga Rekreasi, Manfaat dan Jenisnya?

Bagaimana Pengembangan Olahraga Rekreasi?

Jelaskan Tinjauan Olahraga Rekreasi Dan Futsal?

1.3 Tujuan Umum

Tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Dasar-dasar Penjas serta untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
Olahraga Rekreasi sehingga, mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa saja ruang
lingkup Olahraga Rekreasi agar nantinya mempermudah proses pembelajaran dan praktik
khususnya kepada mahasiswa kepelatihan olahraga.

1.4 Tujuan Khusus

Mengetahui Secara Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia

Mengetahui Pengertian Olahraga Rekreasi, Manfaat dan Jenisnya

Mengetahui Pengembangan Olahraga Rekreasi

Mengetahui Secara Umum Tinjauan Olahraga Rekreasi dan Futsal

BAB II
PEMBAHASAN

Sumber : Wikipedia.com

2.1 KOMITE OLAHRAGA REKREASI MASYARAKAT INDONESIA

Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) atau sebelumnya bernama Federasi
Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) adalah lembaga yang menaungi berbagai
induk olahraga (Inorga) rekreasi di Indonesia. Olahraga rekreasi adalah salah satu jenis olahraga
yang diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Dalam UU
tersebut, sistem keolahragaan nasional dibagi menjadi olahraga pendidikan, olahraga prestasi,
dan olahraga rekreasi. Atlet olahraga rekreasi sering disebut sebagai pegiat olahraga.

Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia

Tanggal pendirian : 2000

Tipe : Organisasi Olahraga

Kantor pusat : Jakarta, Indonesia

Bahasa resmi : Indonesia

Ketua Umum : Hayono Isman

Situs web : fornassumsel2022.id

Nama sebelumnya : FORMI


KORMI merupakan anggota TAFISA, organisasi internasional yang menyebarluaskan gerakan
Sport for All di dunia yang bertujuan agar olahraga dilakukan oleh semua orang dari segala usia
dan tingkatan ekonomi. TAFISA bersama KORMI (saat itu bernama FORMI) dan Kemenpora
menyelenggarakan TAFISA World Games edisi ke-6 pada tahun 2016 di Jakarta.

Setiap dua tahun, KORMI mengadakan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS). Edisi
terakhir adalah FORNAS VI Sumatera Selatan 2021 yang ditunda ke tahun 2022 akibat pandemi.
FORNAS tersebut diikuti lebih dari 11.000 peserta dari 34 provinsi.

-Tujuan

Menurut UU Nomor 5 Tahun 2005, olahraga rekreasi berbeda dari olahraga prestasi karena
bertujuan untuk:

-Memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan

-Membangun hubungan sosial

-Melestarikan kekayaan budaya daerah dan nasional

-Anggota

KORMI memiliki cabang di seluruh provinsi di Indonesia. KORMI menaungi berbagai induk
olahraga atau Inorga di Indonesia yang dibagi menjadi tiga kategori. Aturan olahraga rekreasi
tidak seketat olahraga prestasi, sehingga beberapa olahraga misalnya street soccer dan airsoft
dinaungi lebih dari satu Inorga yang mengadakan cabor sendiri pada FORNAS. Beberapa
anggota KORMI juga merupakan anggota KONI, misalnya IODI (dancesport) dan FPTI (panjat
tebing). FPTI memanfaatkan FORNAS untuk mencari bibit atlet baru dengan melombakan
kategori umur antara 10-13 tahun.

Olahraga Petualangan dan Tantangan (OPT)

1.Indonesia eSports Association (IESPA), melombakan PUBG Mobile, Pro Evolution Soccer, Clash
Royale, dan Mobile Legends[11]

2.Persatuan Street Soccer Indonesia (PERSSOCI)


3.Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI)

4.Persatuan Olahraga Gulat Tangan Indonesia (POGTI)

5.Asosiasi BMX Indonesia (ABI)

6.Indonesia Offroad Federation (IOF)

7.Persatuan Olahraga Airsoft Seluruh Indonesia (PORGASI)

8.Federasi Airsoft Indonesia (FAI)

9.Airsoft Brotherhood Unity (ABU)

10.Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (PERBAFI)

11.Federasi Cheerleading Seluruh Indonesia (FCSI)

12.Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI)

13.Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI)

14.Serikat Olahraga Table Top Indonesia (SORTI), melombakan Magic: The Gathering, mahyong,
Cardfight Vanguard, Big Two, dan domino[5]

15.Bboy Indo (BBOY)

16.Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)

17.Indonesia Freestyle Football Federation (IF3)

18.Komunitas Indonesia Skateboard (KIS)

Olahraga Kesehatan dan Kebugaran (OKK)

1.Asosiasi Instruktur Aerobik dan Fitnes Indonesia (ASIAFI)

2.Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI)

3.Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (BAVETI)

4.Yayasan Jantung Indonesia (YJI)

5.Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI)

6.Perkumpulan Praktisi Yoga Nasional Indonesia (PPYNI)


7.Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (PORPI)

8.Ikatan Olahraga Senam Kreasi Indonesia (IOSKI)

9.Asosiasi Dong Yue Taiji Quan Indonesia (ADYTI)

10.Asosiasi Taijiquan Nasional Indonesia (ATNI)

11.Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI)

12.Senam Tera Indonesia (STI)

13.The Universal Line Dance (d'ULD)

14.Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI)

15.Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), menaungi senam poco-poco

16.Komunitas Kebugaran Lansia Pra-Lansia Indonesia (KLPI)

17.Yayasan Asma Indonesia (YAI)

18.Komunitas BEPers Indonesia (KBI)

Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya (OTKB)

1.Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA), menaungi egrang, katapel, tarik


tambang, gobak sodor, dan lain-lain

2.Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI)

3.Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI)

4.Perkumpulan Tonis Seluruh Indonesia (PERTONSI)

5.Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI)

6.Indonesian Traditional Karate Federation (INATKF)

7.Yayasan Pendidikan Olahraga Karate (YPOK)

8.Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI)

9.Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN)

10.Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (ASTA)


11.Aliansi Kungfu Tradisional Indonesia (AKTI)

12.Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI)

13.Federasi Youth Band Indonesia (FYBI)

14.Indonesia Drum Corps Association (IDCA)

15.Perkumpulan Pelayang Indonesia (PELANGI)

16.Persatuan Bola Sundul Indonesia (PERBOSI)

17.Perkumpulan Seni Olahraga Benjang Indonesia (PSOBI)

18.Beladiri Kempo Indonesia (BKI)

Event

Setiap dua tahun, KORMI mengadakan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS). KORMI
tingkat provinsi mengadakan Festival Olahraga Rekreasi Provinsi (FORPROV).

Edisi Tuan Rumah Tanggal

I Provinsi Jakarta 6-9 Oktober 2011

II Provinsi Jawa Tengah 23-24 November 2013

III Provinsi Bali 9–12 Oktober 2015

IV Provinsi Kalimantan Selatan 20-24 Oktober 2017

V Provinsi Kalimantan Timur 15-18 November 2019

VI Provinsi Sumatera Selatan 1-7 Juli 2022

VII Provinsi Jawa Barat 2023

Sumber : libero.id

2.2 PENGERTIAN OLAHRAGA REKREASI, MANFAAT, DAN JENISNYA


Olahraga rekreasi semakin populer di masyarakat Indonesia.

Dalam ilmu olahraga dikenal olahraga prestasi dan olahraga rekreasi. Meski sama-sama
olahraga, keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Di era modern seperti sekarang ini, olahraga rekreasi mulai mengikuti popularitas olahraga
prestasi. Sama-sama penting, keduanya juga digemari semakin banyak orang. Hanya saja,
olahraga rekreasi sedikit lebih santai dan informal. Selain itu, olahraga prestasi di
pertandingkan di Olimpiade. Sedangkan olahraga rekreasi tidak.

Rekreasi adalah kata serapan dari bahasa latin, "re crea". Kata ini memiliki arti "membuat ulang". Secara
garis besar, rekreasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyegarkan jasmani
dan rohani seseorang. Karena aktivitasnya yang menguras energi, maka disematkan kata olahraga di
depannya.

Jenis-jenis Olahraga Rekreasi.

1. Mendaki (Hiking)

Hiking merupakan salah satu olahraga rekreasi yang perlu anda coba. Olahraga ini dapat menyegarkan
kembali pikiran setelah melihat pemandangan alam dari ketinggian. Olahraga ini banyak digemari anak-
anak muda karena sifatnya yang menantang dan penuh perjuangan.

2. Menyelam (Diving)

Menyelam atau diving menjadi olahraga rekreasi yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Olahraga
ini memungkinkan orang untuk melihat berbagai macam biota laut dan keindahan bawah air.
Dibutuhkan alat khusus untuk bisa melihat kedalaman air. Selain tabung oksigen, kacamata khusus juga
wajib digunakan.

3. Memancing (Fishing)

Memancing menjadi salah satu olahraga rekreasi yang digemari banyak orang. Olahraga memancing
dapat mengurangi ketegangan, stres, maupun penat akibat rutinitas harian. Selain itu, memancing juga
dapat melatih kesabaran dan ketenangan.

4. Renang (Swiming)
Meski masuk kategori olahraga prestasi, renang bisa masuk kategori olahraga rekreasi. Pasalnya, renang
dapat menyehatkan badan dan menyegarkan pikiran. Berenang dapat dilakukan di kolam renang atau
lautan terbuka.

5. Olahraga Dirgantara (Aerosport)

Olahraga dirgantara merupakan olahraga yang memanfaatkan energi angin untuk melakukannya di
udara. Contoh olahraga dirgantara adalah paragliding, terjun payung, dan gantole.

Sumber : dispora.acehprov.go.id

2.3 PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREASI

MENUJU ACEH SEHAT MELALUI PENGEMBANGAN OLAH RAGA REKREASI BERBASIS POTENSI DAERAH DI
ACEH

Pembinaan dan pengembangan keolahragaan di Aceh bertujuan meningkatkan kesehatan, kebugaran


dan prestasi yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan global.
Pembinaan keolahragaan ini harus dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, dan berkelanjutan
sebagai statu kesatuan yang meliputi, pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,
pengembangan dan pengawasan.
Kegiatan olahraga bertujuan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial untuk membentuk
masyarakat Aceh yang cerdas, bugar, berprestasi dan bermartabat.

Belajar dari kondisi keolahragaan masyarakat pada masa pandemi corona 19 terjadi upaya implementasi
mandiri olah raga rekreasi utnuk menciptakan kebugaran,serta kesehatan rohani pada masyarakat.
Penggolongan olah raga rekreasi terdiri dari olah raga tradisional, olah raga massal dan olah raga
khsusus. Aceh sendiri mengutip dari Tribun News.com memiliki lebih dari 200 permainan atau olahraga
tradisional yang belum dikembangkan secara sistematis dan banyak potensi Sport Tourism secara
geografi diantaranya Pegunungan Wilayah Aceh Besar, paralayang di Kawasan Aceh besar dan
Benermeriah, Bawah Laut di sabang dan Singkil, Sungai dan Danau di Aceh Aceh tengah, Galus dan Aceh
Tenggara dan kawasan baru yang terus ditemukan dan dikembangkan oleh beberapa komunitas
pencinta olahraga rekreasi di Aceh.

Secara nasional kemenpora bekerjasama dengan FORMI ( Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat
inbdonesia) telah melakukan berbagai upaya untuk mengkompetisikan pengembangan olahraga rekreasi
melalui pelaksanaan Pekan Olahaga Rekreasi yang ke 5 kalinya dengan mempertandingkat 37 cabang
olah raga rekreasi pada masyarakat bahkan sampai ke level internasional pada Tafisan Games 2020 di
Lisbon, bahkan pada Munaslub dan Rakernas FORMI 2020 terjadi perubahan nomenklatur menjadi
KORNI (Komite Olah Raga Rekreasi Nasional Indonesia) yang diketuai oleh Hayono Isman, diharapkan
kedepan akan terjadi kesetaraan dalam pengembangan olahraga rekreasi dengan KONI dalam
pengembangan olahraga prestasi.

Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan untuk


memasalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan hubungan sosial. Pembinaan dan pengembangan olahraga
rekreasi dilaksanakan oleh pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan atau masyarakat dengan
membangun dan memanfaatkan potensi sumber daya alam, sarana dan prasarana olahraga rekreasi.
Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat tradisional dilakukan dengan menggali,
mengembangkan, melestarikan, dan memanfaatkan olahraga tradisional yang ada dalam masyarakat.
Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan berbasis masyarakat dengan
memperhatikan prinsip mudah, murah, menarik, manfaat dan massal. Pembinaan dan pengembangan
olahraga rekreasi dilaksanakan sebagai upaya menumbuh kembangkan sanggar-sanggar, dan
mengaktifkan perkumpulan olahraga masyarakat, serta menyelenggarakan festival olahraga rekreasi
yang berjenjang dan berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional dan internasional.

Strategi Pengembangan Keolahragaan Aceh bidang Olahraga Rekreasi adalah dokumen perencanaan
pembangunan keolahragaan Aceh bidang olahraga rekreasi ditetapkan dengan maksud memberikan
arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pemerintah Aceh, Kabupaten/Kota serta
masyarakat, antara lain bertujuan mengembangkan kebiasaan hidup aktif dan sehat, memassalkan
olahraga dan membudayakan olahraga dimana secara sistematik pengembanganya dilakukan sebagai
upaya :

1.Mengembangkan kebijakan dan managemen olahraga rekreasi dalam upaya mewujudkan penataan
sistem pembinaan.

2.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga rekreasi

3.Meningkatkan pemassalan olahraga atau membudayakan olahraga dalam masyarakat Aceh melalui
program ”Sport For All”

4.Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pembinaan olahraga rekreasi.

5.Meningkatkan pola kemitraan dan industri olahraga rekreasi.

6.Mengembangkan sistem penghargaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Merujuk pada Qanun No 9. Tahun 2016 tentang Pembangunan keolahragaan Aceh bidang olahraga
rekreasi merupakan tanggung jawab instansi pemerintah yang bergerak di bidang keolahragaan dan
pariwisata. Melihat sasaran yang ingin dicapai pada RPJPA sampai tahun 2027 maka pengembangan ini
perlu keterlibatan sinergisitas antara Dispora, Disbudpar, PUPR, Dinas Pendidikan dan Perindustrian dan
perdagangan dan FORMI Aceh. Sebagai ujung tombak dalam pengimplementasian pengembangan Olah
raga rekreasi dilakukan oleh Dinspora dan Pariwisata masing masing kabupaten/kota di Aceh.

Mempedomani tujuan RPJPA Sampai tahun 2027 untuk mencapai outcame pengembangan olah raga
rekreasi, maka perlu merujuk pada prioritas sasaran kebijakan yang dibuat pemerintah yaitu :

Sasaran I Sebagai Indikar Dasar

Adanya kebijakan dan managemen olahraga rekreasi dalam upaya mewujudkan penataan sistem
pembinaan, meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam olahraga rekreasi.

1.Terbentuknya regulasi dan penjaminan mutu orek secara berjenjang dan berkesinambungan
berdasarkan asas professional, visioner, harmonis mulai dari pusat sampai daerah.

-Memiliki data base SDM olahraga rekreasi yang sudah terspesifikasi.

-Didapat berbagai kecakapan dari aplikasi model olahraga rekreasi yang potensial dikembangkan pada
setiap daerah.

-Optimalisasi dan pengembangan penggunaan lokasi olahraga rekreasi, sesuai dengan lingkungan.

-Sosialisasi olahraga rekreasi melalui berbagai media.

2.Sasaran II (2020 – 2022)


3.Meningkatkan pemassalan olahraga atau membudayakan olahraga dalam masyarakat indonesia
melalui program ”sport for all”, dan meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pembinaan
olahraga rekreasi.

4.Tersedianya sumberdaya olahraga rekreasi yang terstandard.

5.Pembudayaan olahraga rekreasi melalui wisata olahraga (sport touris’m)

6.Pembakuan learning design pendidikan rekreasi melalui aktivitas latihan kepemimpinan, wisata alam
terbuka, seni dan budaya, pengembangan game kreatif yang dapat diterima oleh semua kalangan dari
berbagai lapisan masyarakat.

7.Sasaran III (2023 – 2027)

8.Meningkatkan pola kemitraan dan industri olahraga rekreasi, mengembangkan sistem penghargaan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani,
membudayakan olahraga.

9.Adanya produk baru (sport touris’m) sebagai bagian dari industri olahraga dalam usaha menyumbang
devisa Aceh dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Secara ringkas Road Map Pengembangan Olah raga rekreasi yang mendukung pengembangan potensi
daerah dapat dijelaskan pada gambar berikut :
Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/6257/3/TA213321.pdf

2.3 TINJAUAN OLAHRAGA REKREASI DAN FUTSAL

Pengertian Olahraga Rekreasi

Menurut UU RI No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan

Nasional, yang menjadi ruang lingkup olahraga meliputi tiga kegiatan yaitu olahraga pendidikan;
olahraga rekreasi; dan olahraga prestasi. Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian dalam
proses pendidikan yang dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui
kegiatan intra dan/atau ekstrakurikuler. Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan
kesehatan dan kebugaran, sedangkan olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat
bangsa. Dalam kaitan dengan materi yang dimunculkan yaitu fokusnya pada olahraga rekreasi, maka
penulis akan menjabarkannya langsung pada olahraga rekreasi itu sendiri.

Rekreasi menurut David Gray dalam Butler (1976:10)

mendefinisikan bahwa, “Recreation is an emotional condition within an


individual human being that flows from a feeling of well-being and selfsatisfaction”. Menurut pendapat
sebagian orang rekreasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari hiburan, atau sekedar untuk
melepaskan kelelahan setelah dihadapkan pada berbagai kesibukan dan pekerjaan. Sedangkan olahraga
rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk mengisi waktu luang dengan tujuan akhirnya, menurut
UndangUndang RI No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah, “memperoleh
kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan; membangun hubungan sosial; dan/atau melestarikan
dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional.”

TINJAUAN OLAHRAGA REKREASI DAN FUTSAL

Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-
waktu luang. Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah olahraga yang dilakukan
untuk tujuan rekreasi. Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang
dilakukan pada waktu senggang berdsarkan keingginan atau kehendak yang timbul karena memberi
kepuasan atau kesenangan. Menurut Herbert Hagg (1994) “Rekreational sport /leisure time sports are
formd of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after work, on
weekends, in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate) unemployment”. Menurut
Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau
wisata. Menurut Aip Syaifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta,
Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang
atau waktu-waktu luang.

Pengertian rekreasi olahraga suatu kegiatan ynag menyenangkan yang mengandung unsur gerak positif.
Rekreasi Olahraga adalah aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsur-unsur olahraga
(gerak) sehingga dapat menyenangkan

TINJAUAN OLAHRAGA REKREASI DAN FUTSAL

Futsal

Pengertian Futsal
Istilah "futsal" adalah istilah internasional yang berasal dari kata Spanyol atau Portugis biasa disebut
dengan football dan sala. Yang berasal dari kata sepakbola indoor, merupakan salah satu cabang
olahraga yang berasal dari negeri Brazil. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim,
yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan,
dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi
garis, bukan net atau papan.

Sejarah Olahraga Futsal


Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal
mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan
dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di
luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan
bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan
di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa
hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania. Pertandingan internasional
pertama diadakan pada tahun 1965, yParaguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam
perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran
juaranya Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980
dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.

Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya
bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di
posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol,
tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri
Sonoma di Rohnert Park, California.

Perkembangan Olahraga Futsal di Indonesia


Futsal masuk ke Indonesia sebenarnya pada sekitar tahun 1998-1999. Lalu pada tahun 2000-an, futsal
mulai dikenal masyarakat. Pada saat itulah futsal mulai berkembang dengan maraknya sekolah-sekolah
futsal di Indonesia. Lalu pada tahun 2002 AFC meminta Indonesia untuk menggelar kejuaraan Piala Asia.
Futsal di Indonesia saat ini sudah sangat berkembang. Akan tetapi, sampai saat ini olahraga futsal hanya
bersifat rekreatif saja, belum menjadi sebuah olahraga profesional. Jadi saya rasa untuk awal-awal
perkembangannya sudah bagus. Sekarang tinggal bagaimana Badan Futsal Nasional (BFN) dan Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat bekerja bahu-membahu untuk membawa olahraga ini
dinikmati semua masyarakat dan menjadi sebuah olahraga yang professional Kemajuan olahraga Futsal
kian pesat di tingkat nasional dan sudah adanya kompetisi yang mewadahi yaitu DSS Indonesian Futsal
League, Futsal sudah 24 memiliki liga sendiri dan pada saat ini futsal nasional sedang mempersiapkan
pemain untuk dikirim ke SEA GAMES 2007.

Pengertian Pusat Olahraga Rekreasi Futsal


Pusat Olahraga Rekreasi Futsal merupakan suatu tempat khusus yang mewadahi kegiatan olahraga
futsal, yang memiliki fasilitas yang mendukung dari kegiatan dalam olahraga futsal.

Permainan Futsal
Teknik Dalam Bermain Futsal
Teknik yang ada dalam permainan olahraga futsal :
a. Passing (Mengoper bola) : menyentuh bola dengan menggunakan kaki
yang diberikan kepada rekan satu tim.
 Short Passing : Jenis passing dekat, biasanya mengunakan passing bawah.
 Long Passing : Jenis Passing jauh, biasanya menggunakan passing atas.

b. Heading (menyundul Bola) : menyentuh bola dengan menggunakan kepala, untuk memeberikan bola
kepada teman atau menyentuh bola untuk menyerang gawan lawan.
Gambar 2.1. Teknik Menyundul Bola

Sumber : Data Penulis

c. Tackle (menjegal lawan) : menahan bola atau menghadang bola lawan dengan menjatuhkan diri untuk
merebut bola dari kaki lawan.

d. Shooting : menendang bola dengan keras kearah gawanguntuk mencetak skor.

Gambar 2.2. Shooting


e. Dribling : membawa bola atau menggiring bola

Gambar 2.3. Dribling


Sumber : “http://id.wikipedia.org/wiki/Futsal”

f. Stoping : memberhentikan bola dari teman dengan menggunakan kaki,dada atau kepala.

Gambar 2.4.Stoping

Sumber : “http://id.wikipedia.org/wiki/Futsal”

2.3.2. Pola Permainan Futsal


1. Pola 1-2-1-2

Untuk pola ini 1 orang penjaga gawang, 2 orang back kiri dan kanan, 1 gelandang dan 2 striker kiri dan
kanan.
2. Pola 1-2-3
Pola ini bisa diterapkan dengan catatan posisi 2 bek bisa menjaga dan mampu membantu penyerangan,
tentunya kapasitas 2 bek ini tidak hanya kuat mempertahankan area gawang, namun juga mempunyai
skill dalam pengaturan serangan, sehingga tiga penyerang bisa leluasa mengobrak-abrik pertahanan
lawan

3. Pola 1-1-2-2

Pola ini menjadikan ada posisi back yang menggantung dibelakang dua pemain tengah, hal ini bertujuan
supaya si back tunggal tersebut bisa menghalau dengan lugas serangan-serangan yang kemungkinan
lolos dari pertahanan sektor gelandang
Istilah Dalam Futsal
 Man to man(man marking) : penjagaan terhadap pemain lawan, satu orang lawan dengan satu orang
 Zone press : penjagaan terhadap zona pertahanan
 Counter attack : serangan balik secara cepat
 Pressing : menjaga lawan dengan ketat

Elemen Dalam Futsal


a) Bola : bentuk bola futsal yang berukuran 4 dan lebih berat dari bola sepakbola lapangan.
Sifat dan Ukuran Bola :
-Berbentuk bulatan sempurna
-Terbuat dari kulit atau bahan lainnya

-Keliling bola tidak kurang dari 62 cm dan tidak lebih dari 64 cm


- Memiliki tekanan sama dengan 0,4-0,6 ATM (400-600/cm2)pada permukaan laut
b) Tiang gawang : Tiang untuk gawang yang berukuran 2 x 1 m.
c) Garis Lapangan: Garis putih yang berada pada lapangan untuk membatasi ruang bermain. Dan
membatasi area dalam lapangan.
d) Sepatu Futsal : Sepetu futsal memiliki ciri khusus sepatu cukup keras dan alas kakinya menggunakan
bahan karet dan tidak memiliki pul seperti sepatu sepakbola lapangan.

e) Alur bola : bola memiliki alur atau pola dari kaki-ke kaki atau alur bola dengan kemampuan individu.
Dan juga alur bola yang melambung.

f) Jaring : Jaring dipakai disekeliling lapangan yang berfungsi agar bola tidak jauh keluar
g) Gerak tubuh : Dalam dalam permainan futsal juga memiliki gerak tubuh yang khas seperti gerak
sedang menendang menangkap, menggiring, mengkecoh, atau mengganjal.
h) Nomor punggung : nomor punggung juga merupakan salah satu dari elemen yang ada dalam futsal.
Persyaratan, Kebutuhan/Tuntutan, Standar-Standar Olahraga Futsal

Lapangan

a. Ukuran

Lapangan harus persegi panjang. Panjang garis batas kanan dan kiri lapangan (touch line) harus lebih
panjang dari garis gawang.
 Jenis olahraga : Olahraga Permainan
 Jumlah Pemain : 5 orang, pemain cadangan 7 orang
 Permainan : dua babak 20 menit, time-out 1 per regu perbabak
pergantian babak maksimal 10 menit.

 Peralatan : keliling bola 62-64 cm, berat 390-430 gram  Lapangan : panjang 25-42m x 15-25 m

Di indonesia, lantai lapangan futsal terdiri dari 2 jenis seperti :


—Vinyl atau Rubber
Vinyl merupakan jenis material lantai yang berbahan dasar menyerupai kater dan biasanya digunakan
pada lapangan indoor diantaranya futsal, basket, voli dan badminton.

Kelebihannya mempunyai permukaan yang tergolong lembut karena terbuat dari material jenis karet
dan punya daya tingkat kerataan yang cukup baik sehingga menjamin kelancaran laju bola.

—Rumput sintetis (Synthetic Grass)


Rumput sintetis merupakan material berbahan dasar plastik yang didesain khusus menyerupai rumput
asli. Material ini merupakan material umum yang digunakan untuk lapangan futsal di Indonesia.

Standar lantai lapangan futsal sendiri berdasarkan persyaratan pertandingan menggunakan ply wood,
Vinyl , PVC bukan menggunakan rumput sintetik.

b. Tanda/Batas Lapangan

Lapangan ditandai dengan garis-garis yang melekat pada lapangan dan garis-garis tersebut berfungsi
sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut sebagai garis pembatas lapangan. Dua
garis yang lebih pendek disebut garis gawang. Semua garis memiliki lebar 8 cm. Lapangan dibagi menjadi
dua yang dibelah oleh garis tengah lapangan. Tanda/titik tengah ditandai dengan sebuah titik ditengah
tengah garis tengah lapangan. Titik tengah dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 3 meter.
Lapangan dan perangkatnya adalah seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.

c. Wilayah penalti

Wilayah (daerah) pinalti ditentukan pada setiap sisi akhir dari lapangan sebagai berikut:
Seperempat lingkaran dengan radius 6 meter digambarkan berada ditengahtengah pada garis gawang.
Seperempat lingkaran digambarkan dari garis gawang sampai bertemu dengan garis bayangan yang
digambarkan berada ditengah pada sudut kanan padagaris gawang dari sisi luar posisi tiang gawang.
Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan oleh garis sepanjang 3.16 meter
yang membentang sejajar dengan garis gawang. Garis kurva yang terbentuk merupakan garis terluar dari
daerah pinalti yang dikenal sebagai Garis Wilayah Pinalti.
d. Zona pengganti pemain
Zona pengganti pemain ditempatkan persis didepan bangku tim dimana cadangan dari tim official
berada. Zona ini adalah tempat dimana pemain masuk dan keluar lapangan apabila terdapat pergantian
pemain.
-Zona penggantian pemain ditempatkan secara langsung didepan dari bangku pemain cadangan dan
memiliki panjang 5 meter. Zona ini ditandai pada setiap sisinya denagn sebuah garis yang memotong
garis pembatas lapangan, lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm berada didalam lapangan
dan 40 cm diluar dari lapangan.
- Jarak antara masing-masing zona pergantian dengan titik perpotongan garis tengah lapangan dengan
garis pembatas lapangan adalah 5 meter. Ruamng yang bebas ini, secara langsung berada didepan meja
penjaga waktu,. Harus tetap terjaga kebebasan pandangannya.

e. Gawang

Gawang harus ditempatkan pada tengah-tengah dari garis gawang. Gawang terdiri dari dua buah tiang
sejajar vertical dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan
batang horizontal.
Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan
lapangan adalah 2 meter. Tiang vertikal maupun tiang horinzontal memiliki lebar dan kedalaman 8 cm.
Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung kearah sisi luar
lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah (permukaan lapangan)

Jumlah Pemain

a. Pemain
Setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, setiap tim terdiri dari tidak lebih dari lima pemain, salah
satu diantaranya adalah penjaga gawang.

b. Prosedur Pergantian Pemain


Pergantian pemain dapat digunakan di dalam setiap pertandingan yang dimainkan di bawah peraturan
dari Kompetisi Resmi pada tingkat FIFA, konfederasi atau asosiasi. Jumlah maksimum pemain pengganti
(cadangan) adalah tujuh pemain. Jumlah pergatian pemain selama pertandingan adalah tidak terbatas.
Seorang pemain yang telah digantikan dapat kembali ke lapangan sebagai pemain pengganti untuk
pemain lainnya. Pergantian pemain dilakukan ketika bola masih berada di dalam atau keluar Penjaga
gawang dapat berganti tempat dengan setiap pemain lainnya.

Durasi Permainan Futsal


a. Babak Dalam Pertandingan

Pertandingan berakhir dalam dua babak yang sama dengan durasi masing-masing babak selama 20
menit. Penjagaan waktu dilakukan oleh Penjaga waktu yang tugasnya seperti ditetapkan dalam
peraturan. Durasi dai salah satu babak permainan dapat diperpanjang untuk dapat dilakukan adu
tendangan pinalti.

b. Jarak Waktu Antar Babak (Istirahat)


Waktu antara Babak tidak boleh lebih dari 15 menit.

Kapasitas
Melihat dari banyaknya peminat futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Sleman, maka
kapasitas yang di butuhkan dalam gelanggang ini adalah lapangan indoor untuk menampung kompetisi
bertaraf nasional dan lapangan outdoor sebagai area bererkreasi dan bermain.Kapasitas dan jumlah
lapangan untuk pembangunan olahraga futsal di bagi menjadi 2 tipe :

1. Tipe A (Internasional)

Kapasitas tempat duduk 3.000-5.000 dan jumlah lapangan pertandingan miimal satu dan jumlah
lapangan latihan minimal tiga.

2. Tipe B (Nasional)
Kapasitas tempat duduk 1.000-3.000 dan jumlah lapangan pertandingan minimal satu dan jumlah
lapangan latihan minimal satu.

Fasilitas
Gelanggang ini dirancang secara khusus yang memiliki fasilitas yang lengkap untuk bermain dan
bertanding dengan taraf bertaraf Internasional.
a. Utama
Gelanggang Futsal

Fungsi gelanggang, yaitu: Tempat pengadaan pertandingan atau kompetisi yang diasa di adakan di
Sleman dan sekitarnya.
Gelanggang terdiri dari :

-Lapangan indoor (Pertandingan) Lapangan pada gelanggang menggunakan standar internasional


pertandingan Futsal

-Tribun Penonton
Tribun penonton memiliki kapasitas 1000 orang.

-Standar Umum Garis Pandang Penonton

Berdasarkan pendapat Vitruvius, deretan bangku seharusnya memunyai kemiringan rata-rata yang tetap
1 : 2, ketentuan ini juga berdasarkan alas an peredaman suara. Pada saat ini, staduis menggunakan
pengeras suara (amplifier) maka kriterianya hanya diletakan pasa sudut dan jarak pandang penonton.
Pengaturan bangku-bangku tersebut dibuat menarik selang-seling dan penonton di bagian belakang
dapat melihat kedepan langsung dari atas bagian kepala pada penonton bagian depan.
Tambahan ketinggian secukupnya yang diberikan kepada penonton untuk melihat langsung melalui
bagian kepala orang-orang yang berada di depannya adalah titik praktis. Perhitungan sudut pandang
penonton yang benar seharusnya berdasarkan perhitungan garis pandang melalui di antara kepala dua
orang yangberada satu bangi di depannya dan malaui seluruh bagian kepala orang yang berasa pada dua
bangku didepannya. Sudut pandang horizontal untuk mata diam adalah 30o dan maksimal 60o,
sedangkan sudut vertical penonton untuk mata diam adalah kurang lebih 30o diatas dan di bawah garis
horizontal.
Standar garis pandang adalah sebagai berikut :
- Tinggi titik mata penonton adalah 112 cm (selisih kurang lebih 10 cm)
- Lebar tangga panggung tempat duduk/jarak deretan (T) adalah 80-150cm
- Ruang bebas minimum perbaris, diasumsikan bahwa penonton dapat melihat diantara semua kepala
penonton di deretan depannya © adalah 6.5 cm

-Lapangan Indoor dan Outdoor (Permainan)


Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 24-43m dan lebar 15-25 m denga garis batas selebar
8 cm, yakni garis sentuh disisi, garis gawang di ujung-ujung dan garis melintang lapangan. Terdapat
daerah pinalti, titik pinalti, titik pinalti kedua, zona pergantian dan gawang.
- Ruang Ganti (Changging Room)
Merupakan daerah ruang ganti bagi tim, yang dimana harus memiliki tingkat privasi dan flesibilitas tinggi
bagi para pemain dan pelatih. Ruang ganti pemain disertai loker dan lemari untuk menaruh pakaian.
Area ini dihubungkan dengan kamar mandi pemain.
Syarat :
 Layout perabot leboh fleksibel untuk laki-laki dan perempuan
 Cukup besar untuk menampung jumlah maksimum pemain
 Ukuran kurang lebih 1m2/orang
- Ruang Komentator
Ruang ini khusus untuk komentator yang mengomentari saat pertandingan berlangsung, yang
disediakan beberapa tempat duduk untuk lawan bicaranya, dan pada ruang ini dilengkapi dengan ruang
duduk yang digunankan untuk mengobrol pertandingan ketika pertandingan sedang istirahat, pada
ruang ini digunakan sebagai salah satu titik untuk gambar kearah lapangan.

- Ruang Wartawan
Wartawan memanfaatkan ruang sirkulasi yang berada disekitar lapangan untuk mengambil gambar.
Gelanggang memiliki 2 sirkulasi yaitu sirkulasi kearah tribun dan sirkulasi pemain kearah lapangan.
Gelanggang ini dilengkapi dengan layar lebar (big screen) yang digunakan untuk melihat jalannya
pertandingan dan rekaman ulang saat pertandingan, dapat juga dijadikan untuk melihat profil pemain
dan statistic pertandingan. Pada gelanggang ini dilengkapi dengan lampu sorot (spotlight) dan musik.
b. Fasilitas pendukung
Fasilitas ini merupakan beberapa fasilitas yang akan menunjang fungsi utama bangunan Pusat Olahraga
Rekreasi Fusal di Sleman. Beberapa fasilitas yang diperlukan antara lain :

- Lobby

Pengunjung dilengkapi dengan fasilitas servis dari receptionis yang memberikan pelayanan dan
informasi kepada pengunjung. Pada bagian lobby ini dilengkapi tempat untuk menunggu berupa kursi
meja tamu. Luas standar lobby 1,4 m2 (duduk) dan 0,65 m2 dengan perbandingan orang berdiri dan
duduk 5%-10%

- Operasional atau kantor pengelola


Berfungsi sebagai wadah pengawasan dan pengembangan fasilitas utama maupun pendukung yang
meliputi beberapa bagian seperti manajer, personalia, pegawai dan lain-lain.

- Fitnes Center/Gym
Fitnes Center/gym digunakan untuk berlatih fisik dengan bantuan alat berat, yakni olahraga senam dan
olahraga badan. Yang diasumsikan kurang lebih 40m2 /10 orang atau 3,5m2per orang. Alat-alat fitnes
yang akan digunakan contohnya : sepeda statis, treatmil, alat multifungsi (smith), berbagai dumble,
barbel alat tarik atau catrol, dan lain-lain.

- Klinik Kesehatan

Klinik kesehatan digunakan untuk para pengguna fasilitas olahraga yang mengalami cidera ringan
maupuh berat

- Jogging Track dan taman.


Digunakan sebagai sarana pelengkap olahraga rekreasi.

- Foodcourt/cafe
Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas sekunder pelayanan pangan dengan menu dan
kapasitas terbatas, melayani kebutuhan makan dan minum setelah bermain, bertanding maupun
menonton pertandungan futsal dan digunakan juga sebagai ruang tunggu santai.

- Lavatori
- Pos keamanan

- Lahan parkir
Lahan parkir yang luas sesuai dengan kebutuhan

- ATM

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat penyelesaian bahwa olahraga dan rekreasi mampu
mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan
atau lingkungan alamnya serta memiliki prospek yang cerah untuk mengembangkannya,
Salah satu caranya adalah melalui pengelolaan yang matang, mulai dari konsep sampai
kepada pengelolaan dan pelaksanaan dilapangan.

3.2 Saran

Harus lebih memanfaatkan waktu luang untuk olahraga rekreasi karena manfaatnya
sangat banyak dan harus mendukung semua kegiatan olahraga modern agar semua
mendapatkan manfaat nya dan terus maju
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komite_Olahraga_Rekreasi_Masyarakat_Indonesia#:~:text=Olahraga
%20rekreasi%20adalah%20salah%20satu,sering%20disebut%20sebagai%20pegiat%20olahraga

https://www.libero.id/detail/19343/jelaskan-pengertian-olahraga-rekreasi-manfaat-dan-jenisnya.html

https://dispora.acehprov.go.id/pengembangan-olahraga-rekreasi/#:~:text=Pembinaan%20dan
%20pengembangan%20olahraga%20rekreasi%20dilaksanakan%20sebagai%20upaya%20menumbuh
%20kembangkan,tingkat%20daerah%2C%20nasional%20dan%20internasional.

http://e-journal.uajy.ac.id/6257/3/TA213321.pdf

Anda mungkin juga menyukai