Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENJASKES

“Tentang Sejarah Dan Perkembangan Cabang Olahraga”

Nama : Rizqika Mutmainnah

Kelas : XII MIPA 3

SMAS HUTAMA

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Makalah PENJASKES tentang sejarah dan perkembangan

cabang olahraga”, Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya,

dan kita selaku umatnya. Tidak lupa penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan tugas ini dan kepada bapak Dasep selaku guru mata

pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada

kesalahan perkataan dan perbuatan dalam penyusunan tugas ini.Tak

lupa penulis berharap kritik dan saran untuk tugas ini agar menjadi

lebih baik lagi. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat dan

pengetahuan bagi pembaca dan siapapun yang mempelajarinya.

Bekasi, 17 Februari 2021

Penyusun

Rizqika Mutmainnah
DAFTAR ISI

MAKALAH PENJASKES.................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................3
BAB I...............................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................4
BAB II..............................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Sejarah Olahraga......................................................................5
B. Perkembangan Olahraga..........................................................6
C. Cabang Olahraga....................................................................12
1. Olahraga Basket...................................................................12
2. Olahraga Sepak Bola............................................................14
3. Olahraga Renang..................................................................16
4. Olahraga Tolak Peluru..........................................................17
5. Olahraga Lari........................................................................19
BAB III...........................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................20
Kesimpulan..................................................................................20
Saran...........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan aktivitas yang sangat berguna bagi

kesehatan tubuh manusia. Baik secara jasmani maupun rohani.

Banyak para pelajar kurang mengetahui tentang manfaat olahraga

bagi tubuh. Selain itu pada umumnya seseorang hanya melakukan

olahraga asal-asalan tanpa mengetahui pengetahuan olahraga itu

sendiri. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk memberikan

informasi khususnya pagi pelajar atau mahasiswa tentang

pengetahuan olahraga.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sejarah cabang olahraga?

2. Apa saja perkembangan dari cabang olahraga?

3. Apa saja cabang olahraga?

C. Tujuan

1. Mengetahui tentang sejarah cabang olahraga.

2. Mengetahui perkembangan dari cabang olahraga.

3. Mengetahui tentang cabang-cabang olahraga.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Olahraga

Sejarah Sport dan Olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti

mengenai perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itu sendiri.

Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang

dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannya sendiri, yang

sejalan dengan dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa

olahraga itu mungkin sama tuanya dengan keberadaan manusia itu

sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang berguna untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan

lingkungan.

Sport (Olahraga) berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau

“deportare” dalam bahasa Itali”deporte” yang artinya penyenangan,

pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Dapatlah dikatakan

bahwa sport ialah kesibukan manusia untuk menghibur diri sambil

memelihara jasmaniah. Sedangkan antara sport dan bermain

terdapat hubungan yang erat dan mempunyai sangkut paut yang

bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari bermain

yang lebih sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk

bermain adalah sport.


Olahraga,(sport) merupakan gabungan dari segala latihan jasmani

yang diadakan orang dengan sukarela untuk memperkuat dan

melatih tenaga tubuh, demikian juga selaras dengan itu memajukan

pemusatan perhatian, kemauan.

B. Perkembangan Olahraga

Pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta telah

terbentuk Persatuan Pendidikan Olahraga yang bersifat

kebangsaan .  Pembentukan persatuan nasional tersebut merupakan

tindakan dari kalangan bangsa Indonesia, karena ingin mengatur

oganisasinya sendiri. Persatuan Pendidikan Olahraga ( PPO )sejak

tahun 1931 menyelenggarakan kompetisi tahunan antar

kota/anggota, dan tidak ikut serta dalam pertandingan-pertandingan

antar kota yang diadakan oleh Belanda.

Berkat perkembangannya yang baik, pada tahun 1938 pihak

Belanda melalui Persatuan  Pendidikan Olahraga, Nederlandsch

Indische Voetbal Unie (NIVU) mengadakan pendekatan dan

kerjasama dengan PPO. Jejak sepakbola ini dituruti oleh cabang

olahraga Tennis dengan berdirinya Persatuan Lawn tennis Indonesia

(PELTI) pada tahun 1935 di Semarang. Berkedudukan di Jakarta

(waktu itu bernama Batavia), pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport

Indonesia dengna singkatan ISI, satu-satunya badan olahraga yang

bersifat nasional dan berbentuk federasi.


Maksud dan tujuannya adalah untuk membimbing, menghimpun

dan mengkoordinir semua cabang olahraga, antara lain PSSI, PELTI

dan Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI), yang

didirikan pada tahun 1940. ISI sebagai koordinator cabang-cabang

olahraga pada tahun 1938 pernah mengadakan Pekan Olahraga

Indonesia , yang dikenal dengan nama ISI – Sportweek, pekan

olahraga ISI.

Serangan Jepang secara mendadak pada tanggal 8 Desember

1941 terhadap Pearl Harbour (Pelabuhan Mutiara) menimbulkan

perang Pasifik. Dengan masuknya Jepang ke Indonesia pada bulan

Maret 1942, ISI oleh sebab berbagai kesulitan dan rintangan, tidak

bisa menggerakkan aktivitasnya sebagaimana mestinya. Pada

zaman Jepang gerakan keolahragaan ditangani oleh suatu badan

yang bernama GELORA, singkatan dari Gerakan Latihan Olahraga ,

yang terbentuk pada masa itu. Tidak banyak peristiwa olahraga

penting tercatat pada zaman Jepang selama tahun 1942 – 1945,

oleh karena peperangan terus berlangsung dengan sengit dan

kedudukan tentara Nipon terus pula terdesak. Dengan sendirinya

perhatian Pemerintah militer Jepang tidak dapat diharapkan untuk

memajukan kegiatan olahraga di Indonesia.

Dengan runtuhnya kekuasaan Jepang pada bulan Agustus 1945,

kemerdekaan Indonesia membuka jalan selebar-lebarnya bagi

bangsa kita untuk menangani semua kegiatan olahraga di tanah air


sendiri. Kegiatan-kegiatan ini pada awal kemerdekaan belum dapat

digerakkan sepenuhnya, disebabkan perjuangan bangsa kita dalam

mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan yang baru direbut

itu, mendapat cobaan dan ujian. Sebagai akibatnya timbullah

pertempuran di berbagai tempat, yang menjadi penghalang besar

dalam mengadakan aktivitas keolahragaan secara tertib dan teratur.

Namun demikian, berkat usaha keras para tokoh olahraga kita, pada

bulan Januari 1946, bertempat di Habiprojo di kota Solo diadakan

kongres olahraga yang pertama di alam kemerdekaan. Berhubung

dengan suasana pada masa itu, hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh

olahraga dari pulau Jawa saja.

Dalam kongres ini mulanya dimajukan dua nama lainnya,

yang akan diberikan kepada badan olahraga yang bakal dibentuk itu,

yaitu ISI dan GELORA. Keduanya tidak terpilih dan sebagai

kesimpulan rapat, diremikanlah berdirinya PORI dengan pengakuan

Pemerintah, sebagai satu-satunya badan resmi persatuan olahraga,

yang mengurus semua kegiatan olahraga di Indonesia. Fungsinya

sama dengan ISI.

Sesuai dengan fungsinya, PORI adalah juga sebagai koordinator

semua cabang olahraga dan khusus mengurus kegiatan-kegiatan

olahraga dalam negeri. Dalam hubungan tugas keluar, berkaitan

dengan Olimpiade dan International Olympic Committee (IOC),

Presiden R.I. telah melantik Komite Olympiade Republik Indonesia


(KORI) yang diketuai oleh Sultan Hamengku Buwono IX dan

berkedudukan di Yogyakarta.

Bagi Indonesia telah tiba saatnya untuk menempuh langkah-

langkah seperlunya, agar negara kita dapat ikut serta di Olimpiade –

London pada tahun 1948. Olimpiade yang ke 14 ini adalah yang

pertama setelah perang dunia kedua usai dan sejak tahun 1940

terpaksa ditiadakan selama delapan tahun. Usaha Indonesia untuk

mendapat tiket ke London banyak menemui kesulitan. Setelah agresi

pertama dilancarkan Belanda pada tanggal 21 Juli 1947, Sutan

Syahrir dan Haji Agus Salim terbang ke Lake Succes dan di forum

Internasional (baca Sidang Umum PBB) kedua negarawan dan

diplomat ulung ini dengan gigih memperjuangkan pengakuan dunia

atas kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia.

PORI sebagai badang olahraga resmi di Indonesia belum

menjadi anggota, International Olympic Committee (IOC), sehingga

para atlet yang bakal dikirim tidak dapat diterima berpartisipasi dalam

peristiwa olahraga sedunia. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan

kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi

penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia

tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, bahwa atlet-atlet Indonesia bisa

ikut ke London dengan memakai paspor Belanda, tidak dapat

diterima, karena kita hanya mau hadir di London dengan

mengibarkan Dwi Warna Sangsaka Merah Putih.


Alasan yang disebut belakangan inilah juga menyebabkan

rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke

London menjadi batal. Masalah ini telah dibahas oleh konferensi

darurat pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.

Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan

beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai

peninjau tidak membawa hasil seperti diharapkan semla konferensi

sepakat untuk mengadakan pekan olahraga, yang direncanakan

berlangsung pada bulan Agustus/September 1948 di Solo. PORI

ingin menghidupkan kembali Pekan Olahraga yang pernah diadakan

ISI pada tahun 1938, terkenal dengan nama ISI sportweek, Pekan

Olahraga ISI. Kongres olahraga pertama diadakan di Solo pada

tahun 1946 yang berhasil membentuk PORI.

Ditilik dari penyediaan sarana olahraga, Solo dapat memenuhi

persyaratan pokok, dengan adanya stadion Sriwedari serta kolam

renang, dengan catatan Sriwedari pada masa itu, termasuk yang

terbaik di Indonesia. Tambahan pula pengurus besar PORI

berkedudukan di Solo dan hal-hal demikianlah menjadi bahan-bahan

pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan kota Solo sebagai

kota penyelenggara Pekan Olahraga nasional Pertama (PON I) pada

tanggal 8 s/d 12 September 1948.

Dengan mengemukakan hal-hal yang telah diuraikan di atas,

kota Solo jelas telah menulis suatu riwayat di bidang olahraga dan
hal ini akan terpatri sepanjang masa dalam sejarah bangsa

Indonesia. Menggembirakan, karena juga di bidang lain, kota Solo

telah menulis riwayatnya. Komponis terkenal Gesang, telah

menggubah sebuah lagu, yang sangat laris pada zamannya,

Bengawan Solo, riwayatmu ini. Kota Solo dengan berbagai

riwayatnya telah menjadi kota kenangan, harus selalu dikenang, baik

di bidang olahraga, maupun di bidang kesenian dan kebudayaan.

Maksud dan tujuan penyelenggaraan PON I adalah untuk

menunjukkan kepada dunia luar, bahwa bangsa Indonesia, di

tengah-tengah dentuman meriam, dalam keadaan daerahnya

dipersempit sebagai akibat Perjanjian Renville, tegasnya dalam

keadaan darurat, masih dapat membuktikan, sanggup menggalang

persatuan dan kesatuan bangsa, yang berbeda-beda suku dan

agamanya, akan tetapi tetap bersatu kokoh dalam Bhinneka Tunggal

Ika.
C. Cabang Olahraga

1. Olahraga Basket

Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru olahraga

asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para

siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen)

di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di

ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan

musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang

pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan

permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15

Desember 1891.[7]

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena

dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di

gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa

peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang

gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai

memainkan permainan ciptaannya itu.


Berbeda dengan keranjang bola basket modern, keranjang yang

digunakan saat itu tidak berlubang, sehingga bola yang masuk harus

dikeluarkan secara manual. Tentu saja cara ini tidak efisien,

sehingga bagian bawah keranjang dilubangi agar bola bisa keluar. [8]

Permainan resmi pertama dimainkan di gimnasium YMCA

di Albany, New York, di tanggal 20 Januari, 1892, dengan sembilan

pemain. Permainan selesai dengan skor 1–0; dan dimainkan di atas

lapangan yang ukurannya setengah dari lapangan NBA. [8][9]

Frank Mahan, salah satu pemain permainan pertama tersebut,

menghampiri Naismith, di awal 1892, dengan maksud menanyakan

Naismith nama dari permainan baru ciptaannya. Naismith menjawab

bahwa dia belum memikirkannya karena ia berfokus memulai

permainan. Mahan menyarankan nama "Naismith ball", di mana

Naismith tertawa, dengan berkata nama seperti itu akan membunuh

permainan sebuah permainan. Mahan lalu berkata, "Kenapa tidak

basketball (Bola Basket)?" Naismith menjawab, "kita punya sebuah

keranjang (basket) dan sebuah bola, itu akan menjadi nama yang

bagus."

Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada

dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan.

Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar

yang ditulis sendiri oleh James Naismith.


2. Olahraga Sepak Bola

Sejarah sepakbola dimulai sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum

Masehi di Cina tepatnya di masa dinasti Han. Pada waktu itu, konon

masyarakat menggiring bola kulit untuk kemudian menendangnya ke

jaring kecil. Permainan sejenis juga pernah dimainkan di Jepang

dengan sebutan Kemari. Sedangkan di negara Italia, permainan

menendang dan menggiring bola juga mulai digemari terutama pada

abad ke-16.

Sepakbola modern pada awalnya mulai berkembang di negara

Inggris dan banyak digemari oleh penduduknya. Dalam beberapa

kompetisi yang diadakan, permainan ini banyak menimbulkan

kekerasan dan cidera selama pertandingan. Hal itu disebabkan oleh

belum terbentuknya aturan-aturan yang baku dalam sepakbola.

Akhirnya pada tahun 1365, Raja Edward III melarang olahraga ini

dimainkan. Bahkan, Raja James I dari Skotlandia juga mendukung

larangan tersebut.

Pada tahun 1815, terjadi sebuah perkembangan pesat yang

menyebabkan olahraga sepakbola mulai terkenal di lingkungan

universitas dan sekolah. Sepakbola modern terlahir kembali di

Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika saat itu sebelas sekolah
dan klub berkumpul untuk merumuskan aturan baku dalam

permainan sepakbola. Dalam pertemuan tersebut, terjadi pemisahan

yang jelas antara olahraga rugby dan sepakbola (soccer).

Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang

dalam sepakbola. Selama tahun 1800an, olahraga tersebut dibawa

dan disebar oleh para pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke

seluruh penjuru dunia.

Pada tahun 1904, sebuah asosiasi tertinggi sepakbola dunia

(FIFA) terbentuk dan pada awal tahun 1900an, berbagai kompetisi

sepakbola telah digelar diberbagai negara. 


3. Olahraga Renang

Renang ternyata sudah dikenal sejak jaman prasejarah dan juga

zaman batu.Kenapa hal ini bisa ditentukan, beberapa lukisan dan

gambar kuno yang ditemukan di wilayah barat daya mesir

merupakan gambar orang kuno yang melakukan olahraga

renang.Nicolas Wymann merupakan seorang profesor yang

menuliskan dan membuat buku catatan mengenai renang modern

dan sudah terbaharui pada tahun 1538.

Sejarah renang juga ditemukan di catatan hikayat seperti

hikayat Beowulf, Gilgamesh, Odyssey dan Iliad.Jangan dikira jaman

dahulu tidak ada renang, bahkan ketika negara berkembang Eropa

seperti Yunani dan bangsa maju Romawi, menggunakan renang

sebagai salah satu latihan keprajuritan bangsa.Begitupun dengan

Jepang yang mewajibkan berbagai militernya harus bisa melakukan

renang dengan baik.setelah itu pada tahun 1800an Australia dan

Jerman pun mengikuti jejak negara lain untuk menjadikan renang

sebagai latihan keprajuritan yang dianggap ideal untuk meningkatkan

keberanian dan juga stamina.


4. Olahraga Tolak Peluru

Tolak peluru atau dalam bahasa Inggris the shot put merupakan

salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang

olahraga atletik. Sesuai nama cabang olahraga ini, maka tolak peluru

dilakukan secara ditolak atau didorong tidak dilempar. Hal ini juga

sesuai dengan peraturan, jika peluru itu memang harus ditolak atau

didorong dari bahu menggunakan satu tangan.

Dalam sejarahnya, tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu.

Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau Inggris

untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan masih

berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman

pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling mematikan.

Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni

perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin.

Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam

kejuaraan amator. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru

dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di

Olimpiade Athena, Yunani.

Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di

tahun1950, ketika Parry O'Brien memulai tolakannya menghadap


bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O'Brien

atau lebih di kenal dengan teknik meluncur.

Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang

menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan

bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O'Brien dan

kedua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan.


5. Olahraga Lari

Banyak yang mengatakan bahwa lari adalah olahraga termurah,

tapi sebenarnya tingkat kemurahan berlari itu bergantung pada di

tempat mana dan sepatu apa yang digunakan saat berlari. Jika

hanya dilakukan di sekitaran rumah tentu tidak banyak biaya yang

dikeluarkan, berbeda jika berlari di treadmill dengan menggunakan

sepatu lari keluaran terbaru. Namun memang benar adanya jika

olahraga lari bisa dilakukan oleh siapa saja.

Olahraga yang menyenangkan dan mudah dilakukan ini ternyata

merupakan salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Berikut

merupakan penjelasan mengenai sejarah olahraga lari.

 Perkembangan Olahraga Lari

Sejarah olahraga lari dimulai ketika seorang tentara Yunani

berlari sepanjang 40km dari Yunani ke Athena untuk

memberitahukan kemenangan Yunani atas Persia. Setelah berhasil

tiba di Athena, prajurit itu meninggal dunia. Untuk mengenang jasa

yang dilakukan oleh prajurit tersebut, maka diadakanlah perlombaan

lari pada olimpiade pertama, sekitar 776 SM.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Olahraga adalah suatu kegiatan fisik yang melibatkan gerak

tubuh berulang-ulang yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

dan kebugaran jasmani. Olahraga dari tahun ketahun semakin

berkembang hingga sampai memiliki beberapa cabang olahraga

yang sangat digemari dan dimainkan oleh berbagai macam kalangan

antara lain, yaitu basket, sepak bola, renang, tolak peluru, dan lari

maraton.

Saran

Fasilitas olahraga di negara Indonesia di perlengkap agar

cabang-cabang olahraga di Indonesia semakin bagus dan

berkembang. Serta, di perbanyak mengikuti lomba-lomba di luar

negeri agar dapat meraih banyak penghargaaan. Dan agar dapat

menjadi negara yang memiliki banyak siswa/I berprestasi.


DAFTAR PUSTAKA

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/

http://dispora.jabarprov.go.id/

http://indonesiakubicara.blogspot.com/2013/01/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bola_basket

http://tukubola.blogspot.com/2014/04/

https://www.alifastore.com/blog/12_

http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/

https://sejarahlengkap.com/olahraga/sejarah-olahraga-lari

Anda mungkin juga menyukai