Anda di halaman 1dari 29

SEJARAH PERMAINAN BOLA TANGAN

OLEH:

KADEK BAYU SUPRASTYA ; 2216041028 ; 2022

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah Permainan Bola Tangan”
tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan Filsafat
Olahraga. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca dan
penulis tentang apa itu olahraga, pentingnya olahraga, dan bagaimana awal mula dari permainan bola
tangan ini,. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Suratmin S.Pd., M.Or. selaku dosen
pengampu mata kuliah Sejarah dan Filsafat Olahraga yang telah memberikan bimbingan dan ilmu
kepada penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu
kelancaran penyusunan makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Penulis mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya ini.

Singaraja, 11 Oktober 2022

Penulis,

Kadek Bayu Suprastya

NIM : 2216041028

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI iii

ABSTRAK iv

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1


1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Tujuan 3
1.5 Metode Penelitian 3

BAB 2. PEMBAHASAN 4

2.1 Kajian Teori

A. Sejarah Perkembangan Olahraga Bola Tangan di Dunia 4


B. Sejarah Perkembangan Olahraga Bola Tangan di Asia 18
C. Sejarah Perkembangan Olahraga Bola Tangan Di Indonesia 20

BAB 3.PENUUTP 23

3.1 Kesimpulan 23

DAFTAR PUSTAKA

iii
ABSTRAK

Olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia dan bahkan sudah
menjadi kegiatan atau aktivitas sehari-hari, sebab dengan olahraga kita mendapatkan kesenangan dan
kepuasan batin dan jasmani, karena itu dengan olahraga secara rutin dan tepat dapat membuat
manusia menjadi sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani (Tamani, 2021). Menurut
International Council of Sport and Physical Education (ICSPE), olahraga merupakan setiap aktivitas
jasmani yang mengandung sifat atau ciri permainan dan melibatkan unsur perjuangan menentang diri
sendiri, orang lain atau konfrontasi dengan faktor alam. Secara umum olahraga menurut hakekatnya
merupakan salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas kesehatan yang melibatkan gerak tubuh berulang-ulang seseorang. Ada banyak
jenis olahraga yang dapat dilakukan, namun secara umum terdapat dua jenis olahraga yaitu aerobik
dan anaerobik, olahraga
aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat 
dipenuhi tubuh. Kata aerobik berarti “menghasilkan atau produksi oksigen”. Olahraga aerobik merupa
kan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan dua kaki, sebagai contoh olahraga aerobik
adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang dan bersepeda. Olahraga aerobik akan membuat
denyut jantung meningkat dalam periode waktu yang lebar. Pada saat denyut jantung meningkat,
berarti suplai atau aliran darah ke seluruh bagian tubuh bertambah banyak, tersedianya oksigen yang
cukup untuk kebutuhan jaringan dan sel tubuh. Sedangkan olahraga anaerobik adalah olahraga dimana
kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint
100 M, tenis lapangan dan bulu tangkis. Olahraga anaerobik sangat intensif, berat dan sangat
menguras stamina, hal ini menyebabkan proses olahraga ini hanya dilakukan untuk jangka waktu
yang singkat. Olahraga anaerobik akan mempercepat proses metabolisme dan bahkan akan terus
berlangsung setelah berhenti berolahraga. Jenis olahraga ini merupakan latihan yang dilakukan oleh
para atlet olahraga untuk meningkatkan masa otot, seperti mengangkat beban. Manfaat utamanya
adalah kemampuan untuk membangun otot yang lebih kuat, ketika melakukan latihan ini, energi yang
tersimpan dalam otot akan digunakan sebagai sumber energi. American Heart Association (2007)
menganjurkan angkat beban dilakukan setelah latihan aerobik, dan sifatnya hanya sebagai pelengkap
untuk penampilan yang baik bagi tubuh. Dalam olahraga permainan bola ada dua jenis
pengelompokan yaitu permainan bola bersar dan permainan bola kecil, yang termasuk pada kelompok
permainan olahraga bola besar adalah basket, volly, sepak bola, bola tangan dan masih banyak lagi,
sedangkan untuk permaianan bola kecil terdiri dari tenis meja, tenis lapangan, golf, kasti, dan masih
banyak lagi permainan olahraga yang menggunakan bola kecil.
Sehingga, dari banyaknya permainan-permainan dalam olahraga tersebut tentu saja
meninggalkan pertanyaan mengenai bagaimana asal usul olahraga tesebut, karena setiap jenis-jenis
olahraga permainan tersebut memiliki asal usul sejarahnya masing-masing. Maka dari itu Makalah ini
disusun untuk menggali tentang sejarah olahraga bola tangan di dunia, asia dan di Indonesia sekaligus
untuk memenuhi tugas matakuliah Sejarah dan Filsafat Olahraga, Sehingga diharapkan dapat
memperluas wawasan mengenai sejarah suatu jenis olahraga.

iv
v
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kata “Sport” atau olahraga berasal dari kata “Disport” yang sesungguhnya berasal dari kata
yang ada pada abad pertengahan yaitu “Disportare” kata ini berarti bergerak ke tempat lain atau
berarti pula menghindarkan diri. Jadi dengan demikian “sport” adalah suatu permulaan dari dan yang
menimbulkan keinginan orang untuk menghindarkan diri atau dengan kata lain melibatkan di dalam
kesenangan dalam rekreasi. Dalam kamus Purwadarminta menerangkan bahwa olahraga adalah
latihan gerak badan atau usaha mengolah raga untuk menguatkan badan dan raga untuk menjadi sehat
dan kuat (Muhtar, 2010). Menurut Komite Olahraga Nasional Indonesia, olahraga adalah setiap
kegiatan jasmani yang dilandasi semangat perjuangan melawan diri sendiri, orang lain atau unsur
alam yang jika dipertandingkan hatus dilaksanakan secara kesatria sehingga merupakan sarana
pendidikan pribadi yang ampuh menuju peningkatan kualitas hidup yang lebih luhur. Jika dilihat dari
definisi sebelumnya, pada dasarnya, olahraga memiliki fungsi dan manfaat yang sangat berguna untuk
tubuh seseorang, diantaranya: Untuk menjaga, meningkatkan, menyeimbangkan kesehatan jasmani
dan rohani seseorang dan merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran
seseorang, merupakan salah satu metode penting untuk mereduksi stress lalu olahraga juga merupakan
suatu perilaku aktif yang dapat meningkatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di
dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari
gangguan penyakit, dan selanjuntny olahraga dapat menurunkan resiko seorang dari serangan
penyakit jantung, menurunkan berat badan, mengendalikan kadar kolestrol, menurunkan tekanan
darah.
Secara umum terdapat dua jenis olahraga yaitu aerobik dan anaerobik, olahraga aerobik
adalah
olahraga yang dilakukan secara terusmenerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh.
Kata aerobik berarti “menghasilkan/produksi oksigen”. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif
yang menggerakkan dua tangan dan dua kaki, sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan
cepat, jogging, lari, senam, renang dan bersepeda. Olahraga aerobik akan membuat denyut jantung
meningkat dalam periode waktu yang lebar. Pada saat denyut jantung meningkat, berarti suplai atau
aliran darah ke seluruh bagian tubuh bertambah banyak, tersedianya oksigen yang cukup untuk
kebutuhan jaringan dan sel tubuh. Sedangkan olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan
oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint 100 M,
tenis lapangan dan bulu tangkis. Olahraga anaerobik sangat intensif, berat dan sangat menguras
stamina, hal ini menyebabkan proses olahraga ini hanya dilakukan untuk jangka waktu yang singkat.
Olahraga anaerobik akan mempercepat proses metabolisme dan bahkan akan terus berlangsung
setelah berhenti berolahraga. Jenis olahraga ini merupakan latihan yang dilakukan oleh para atlet
olahraga untuk meningkatkan masa otot, seperti mengangkat beban. Manfaat utamanya adalah
kemampuan untuk membangun otot yang lebih kuat, ketika melakukan latihan ini, energi yang
tersimpan dalam otot akan digunakan sebagai sumber energi. American Heart Association (2007)
menganjurkan angkat beban dilakukan setelah latihan aerobik, dan sifatnya hanya sebagai pelengkap
untuk penampilan yang baik bagi tubuh.
Menurut Undang-undang no. 3 tahun 2005, olahraga adalah kegiatan sistematis untuk
mendorong, membinam mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Menurut International
Council of Sport and Physical Education (ICSPE), olahraga merupakan setiap aktivitas jasmani yang
mengandung sifat/ciri permainan dan melibatkan unsur perjuangan menentang diri sendiri, orang lain
atau konfrontasi dengan faktor alam. Secara umum olahraga menurut hakekatnya merupakan salah
satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
kesehatan yang melibatkan gerak tubuh berulang-ulang seseorang. Sedangkan arti kesehatan itu

1
sendiri adalah suatu keadaan normal, baik jasmani maupun rohani yang dialami mahluk hidup.
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan dasar
negara atau Pancasila (Ibrahim, 2021) . Jessica Dolland mengatakan bahwa “Sport is an exellent stress
reliver. Exercise can distract the mind from concern with the way the body to relieve muscle tension.”
Yang berarti olahraga merupakan pereda stress yang sangat baik, olahraga dapat mengalihkan pikiran
dari kekhawatiran dengan cara meredakan ketegangan otot tubuh. Olahraga adalah setiap aktivitas
yang mengandung sifat atau ciri permainan dan melibatkan unsur perjuangan mengendalikan diri
sendiri atau orang lain atau konfirmasi dengan faktor alam. Olahraga menyebabkan perbaikan dalam
tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seharian seseorang. Pendekatan holistik tubuh/
jiwa termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan, yakni: psikomotor, kognitif, dan
afektif. Dengan meminjam ungkapan Gensemmer, olahraga diistilahkan sebagai proses menciptakan
“tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa”. Artinya dalam tubuh yang baik diharapkan pula
terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno, “men sano in corpore sano”.
Sehingga setiap manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani
dan jasmani yang lebih baik dibandingkan manusia yang jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan
olahraga. Definisi olahraga yang dirumuskan dewan Eropa (1980) oleh Nugroho “olahraga sebagai
aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan selama waktu luang”. Pengertian ini merupakan interpretasi
yang masih bersifat umum yang kemudian digunakan sebagai dasar bagi gerakan “Sport Of All”. Dari
pengertian olahraga ini memberikan keluasan melakukan aktivitas olahraga sebagai suatu aktivitas
olahraga yang tidak mengandung pengertian kompetitif. Secara asasi pentingnya olahraga selaras
dengan ekonomi, budaya seni, dan bidang kehidupan manusia lainnya. Memang ada sebagian manusia
cenderung meremehkan arti dan pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia, namun pada saat-saat
tertentu olahraga diakui sebagai sesuatu yang mempunyai fungsi sekaligus makna dalam kehidupan
manusia. Pertumbuhan olahraga yang semakin pesat dewasa ini dengan keanekaragaman ciri yang
terdapat pada masing-masing cabang olahraga, menyebabkan sukar diperoleh suatu definisi yang
tuntas. Pertumbuhan macam-macam olahraga, tidak lepas dari pengaruh sosial budaya, kondisi
ekonomi, geografis dan juga politik (Antonius, 2018).
Sepanjang waktu prasejarah, pencarian manusia untuk mendapatkan kebugaran telah
didorong oleh keinginan untuk bertahan hidup melalui berburu dan mengumpulkan makanan. Namun
dewasa ini, meski tak lagi didorong oleh kebutuhan subsisten, kebugaran tetap penting untuk
kesehatan dan kesejahteraan. Terdapat beberapa peristiwa sejarah dan individu yang telah
berpengaruh di dalam membentuk sejarah kebugaran dimulai dengan manusia primitif sampai ke
dasar dari gerakan kebugaran modern. Pada saat zaman prasejarah sekitar tahun 1000 SM, manusia
sudah memulai pembangunan fisik karena tuntutan alami pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan,
menghindari ancaman dan untuk bertahan hidup. Mereka memulai dengan manipulasi alat dan
bendabenda alam (batu, ranting, pohon, dll). Untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan
penuh rintangan, manusia purba harus mengetahui cara berlari, berjalan, menjaga keseimbangan,
melompat, merangkak, memanjat, mengangkat, membawa, melempar, menangkap dan bertarung.
Mulai diantara 10.000 sampai 8.000 SM, revolusi pertanian dianggap sebagai awal peradaban, transisi
manusia dari nomaden pemburu dan pengumpul ke petani menyebabkan perubahan dramatis dalam
aktivitas fisiknya. Berbagai tuntutan untuk menghasilkan makanan dan memelihara ternak, membuat
perubahan gerakan – gerakan yang sering dilakukan pada saat berburu menjadi sangat berkurang.
Gerakan dilakukan dengan cara-cara yang lebih sederhana; misalnya, memanjat tangga lebih aman
dan lebih dapat diprediksi daripada memanjat pohon .

2
Peradaban romawi memiliki andil besar dalam perkembangan bahasa, agama, tata
kemasyarakatan, teknologi, hukum, politik, ketatanegaraan, tatacara berperang, kesenian,
kasusastraan, arsitektur, ilmu teknik zaman moderen (Hanif & Setiawan, 2021) . Pada saat jatuhnya
Kekaisaran Romawi pada 753-509 SM Masehi, peradaban mengalami naik dan turun melalui perang
dan penaklukan. Assyria, Babilonia, Mesir, Persia, dan kemudian, orang-orang Yunani dan Romawi
semua dikenakan pelatihan fisik pada anak laki-laki dan laki-laki muda. Tujuannya adalah untuk
mempersiapkan diri untuk pertempuran. Pelatihan militer kuno memiliki kemiripan dengan gerakan
yang dilakukan di alam oleh manusia purba, tapi dengan struktur dan tujuan akhir yang berbeda. Para
remaja putra berlatih keterampilan dasar seperti berjalan dan berjalan di medan yang tidak rata,
melompat, merangkak, memanjat, mengangkat dan membawa hal-hal yang berat, melempar dan
menangkap, pertempuran bersenjata, dan pelatihan senjata.
Dari beberapa hal mengenai perkembangan olahraga tersebut dapat dilihat bahwa dalam
perkembangan dunia, olahraga merupakan salah satu elemen yang menyertai dalam sejarah
perkembangan dunia selama ini, hingga saat ini olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan dalam
kehidupan manusia dan bahkan sudah menjadi kegiatan atau aktivitas sehari-hari, sebab dengan
olahraga kita mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin dan jasmani, karena itu dengan olahraga
secara rutin dan tepat dapat membuat manusia menjadi sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun
rohani (Tamani, 2021). Olahraga yang dilakukan dengan teratur dapat meningkatkan daya tahan,
meningkatkan fungsi otak ,olahraga secara teratur juga dapat membakar kolesterol LDL dan
trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini sangat membantu tubuh tetap fit
dan mengurangi resiko darah tinggi, stroke, kegemukan, kolesterol, dan penyakit jantung (Tambunan
& amiruddin, 2015). Banyak olahraga mengandalkan kemampuan yang mencakup seperti jalan lari
lompat dan lempar (Fabiano, 2021).

1.2 RUMUSAN MASALAH


A. Bagaimana sejarah perkembangan olahraga bola tangan di dunia?
B. Bagaimana sejarah perkembangan Olahraga Bola Tangan di Asia?
C. Bagaimana perkembangan Olahraga Bola Tangan di Asia Tenggara?
D. Bagaimana sejarah perkembangan Olahraga Bola Tangan di Indonesia?

1.3 TUJUAN
A. Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan dari awalmulanya olahraga Bola Tangan,
B. Mengetahui perkembangan olahraga bola tangan di asia,
C. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga bola tangan di Asia Tenggara,
D. Mengetahui perkembangan olahraga bola tangan di Indonesia?

1.5 METODE PENULISAN


Metode yang di gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode studi literatur atau
telaah pustaka, yang dimana teknik dalam melakukan pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengembangkan dan megunakan model-model sistematis serta teori-teori yang berkaitan dengan
olahraga, sejarah olahraga dan referensi terhadap olahraga bola tangan, yang didapatkan dari berbagai
penelitian, seperti berbagai makalah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadikan
beberapa buku sebagai referansi bacaan dalam penyusunan makalah ini.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORI


A. Sejarah Perkembangan Olahraga Bola Tangan di Dunia
Bola Tangan adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Bola
tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain
dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Haris (1991),
mendeskripsikan bola tangan sebagai bentuk gabungan atau modifikasi antara sepak bola dan
bola basket. Menurut Lutan (1998), mendeskripsikan bola tangan sebagai permainan yang
memiliki irama cepat dan melibatkan dua tim dengan komposisi pemain terdiri dari 7 orang
dimana masing-masing memiliki tugas seperti mengoper, melempar, menangkap dan
mendribel menggunakan tangan sembarang berusaha menciptakan gol ke gawang lawan.
Menurut Mahendra (2000), mendeskripsikan bola tangan sebagai permainan yang
memerlukan gerak cepat seperti dalam permainan bola basket yakni kemampuan dalam
berlari cepat, serta lari sembari mengubah arah dengan melempar, melompat dan bergerak
eksplosif.
Permainan ini mirip dengan sepak bola ataupun futsal namun dalam permainannya
olahraga ini mengalirkan bola dengan tangan, bukan mengunakan kaki layaknya permainan
bola basket (Anggraini & Widodo, 2019). Lapangan bola tangan berukuran 50 m x 20 m
dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling
gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang.
Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit.
Handball juga dipertandingkan di Olimpiade. Kiper bola tangan adalah pemain paling
defensif di timnya. Tugas utamanya adalah mencegah tim lain mencetak gol. Sebuah tim
harus menunjuk satu pemain di lapangan sebagai penjaga gawang. Namun, seorang kiper
dapat beralih ke pemain lapangan kapan saja selama pertandingan. Untuk melakukan ini, dia
perlu diganti dan mengganti seragam kipernya menjadi seragam pemain lapangan hal ini
serupa dengan strategi dalam permainan futsal. Seorang pemain lapangan dapat mengambil
posisi penjaga gawang dengan cara yang sama. Aturan 5 ''Penjaga Gawang '' mengatur semua
aturan yang berkaitan dengan kiper dan seperangkat aturan khusus tentang area gawang. Di
dalam area ini penjaga gawang diperbolehkan menyentuh bola dengan setiap bagian tubuhnya
untuk menangkis bola.
Permainan bola tangan belum berkembang pesat seperti olahraga permainan sepakbola,
futsal, bola basket dan bola voli. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi serta minimnya
fasilitas dan perlengkapan yang dapat digunakan dalam permainan bola tangan, sehingga
permainan ini kurang dikenal oleh sebagian masyarakat.
Tumbuh di Irlandia pada tahun 50-an, ada fakta-fakta tertentu yang dianggap sebagai
bukti bahwa tanah Amerika adalah tanah bola tangan. Tumbuh dengan cerita tentang Fionn
Mc Cool, Cuchulainn dan pahlawan legendaris lainnya bermain lempar (ariel hoki) dan bola
tangan setelah mereka melakukan pertempuran dan berburu. Setelah berselang selama
bertahun-tahun berikutnya banyak yang negara-negara lain seperti Spanyol, Prancis dan Italia
juga mengklaim kredit sebagai rumah asli permainan bola tangan ini.
Tercatat permainan bola dengan tangan olahraga yang terdeteksi ada dari tahun 2000 SM
yaitu di daratan Mesir. Pendeta dari kuil Osiris di Thebes digambarkan di makam memainkan
bola dengan memukul bola tersebut dengan tangan. Bukti ikonografi serupa juga ditemukan
di Amerika di mana permainan bola merupakan bagian integral dari budaya Pra-Hispanik.
Lebih dari 700 situs lapangan bola telah diidentifikasi dari Arizona hingga Nikaragua.
Banyak yang memiliki patung, relief, dan bejana yang dicat. Menampilkan orang-orang yang

4
terlibat dalam bola yang dimainkan dengan tangan. Yang tertua berasal dari tahun 1500 SM,
dan yang menarik hanya di satu area ada permainan yang melibatkan dinding yang
menggambarkan tanah orang-orang Chichimeca di dataran tinggi Meksiko. Permainan satu
dinding masih dimainkan di Amerika Serikat sekitar Zacateca, di mana terdapat lebih dari
400 lapangan dengan sebagian besar dimensi 12m x 6m- hampir 40' x 20'. Sementara itu, di
Eropa, penulis Yunani Homer mengatakan bahwa, bola tangan diciptakan oleh seorang putri
Sparta yang bernama Anagalla, mengacu pada permainan bola tangan yang diciptakan oleh
Anagalla ini yang dimana permainan ini dimainkan oleh kaum kaum perempuan saja pada
kala itu. Di belahan Eropa lainnya dikatakan bahwa Alexander Agung pada 450 SM adalah
tokoh berjasa karena menyebarkan permainan ke koloni Yunani di Italia, dan dari sana
Alexander Agung pergi ke Spanyol, Prancis dan ke bagian lain dari Kekaisaran Romawi.
Sekitar tahun 1000 M, ketika Eropa muncul dari Abad Kegelapan, penyebutan handball
menjadi lebih banyak dalam manuskrip. Di Prancis Jeux de Paume yang artinya permainan
telapak tangan menjadi sangat populer di kalangan bangsawan di lapangan tertutup mereka
dan orang-orang biasa yang memainkan longe-paume di tanah bersama. Latihannya terdiri
dari menerima bola dan mendorongnya kembali dengan telapak tangan. Permainan ini
pertama kali dimainkan dengan tangan kosong, kemudian dengan sarung tangan, berjajar atau
tidak bergaris; setelah itu mereka mengikat tali atau rattin di sekitar tangan untuk membuat
bola melambung lebih kuat.
Dari banyaknya catatan sejarah tersebut, setelah bertahun-tahun nampaknya olahraga bola
tangan dieropa menghilang, lalu pada tahun 1890 permainan bola tangan ini kembali
dikenalkan, permainan bola tangan yang kita kenal sekarang ini, pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1890 oleh seorang guru senam dan tokoh gymnastic dari perkumpulan Turnen di
Radenburg Jerman yaitu Konrad Korc dan Max Haizer. Pada tahun 1917 Max Haizer
menciptakan permainan yang diberi nama torball, kemudian tahun 1919 Carl Scheleur
mengubah permainan torball menjadi “hand ball”. Permainan tim handball saat ini telah
dikodifikasikan pada akhir abad ke-19 di utara Eropa -primarily di Denmark, Jerman,
Norwegia dan Swedia. Set tertulis pertama dari aturan tim handball diterbitkan pada tahun
1906 oleh guru olahraga Denmark, letnan dan peraih medali Olimpiade Holger Nielsen dari
sekolah dasar utara Ordrup dari Copenhagen, Jerman. Aturan modern diterbitkan pada
tanggal 29 Oktober 1917 oleh Max Heiser, Karl Schelenz, dan Erich Konigh dari Jerman.
Setelah tahun 1919 aturan ini ditingkatkan oleh Karl Schelenz. Permainan internasional
pertama yang bermain di bawah aturan-aturan ini, antara Jerman dan Belgia untuk pria pada
tahun 1925 dan antara Jerman dan Austria untuk perempuan pada tahun 1930.
Pada abad ke 11 Masehi di Jerman, olahraga permainan bola tangan ini dipopulerkan oleh
seorang pria bernama Walther Von Der Vgelweide dengan sebutan Fangballspiel, sebelum
mengalami beberapa perubahan, permainan ini awalnya dilakukan oleh 11 pemain lalu diabad
ke-14 pemianan ini mulai berkembang kedaratan Eropa serta Amerika, serta pada abad ke-17
Masehi permainan ini telah dimainkan di Denmark dan Perancis serta suku Eskimo yang
merupakan penduduk asli Amerika Serikat.
Seiring berjalannya waktu, pada abad ke-19 dilakukan beberapa perubahan pada
permainan ini, seperti jumlah pemain dikurangi menjadi 7 orang serta namanya diubah
menjadi Handball atau dikenal dengan bola tangan. Perubahan-perubahan ini dipelopori oleh
tokoh Jerman yang bernama Hirscman dan Dr. Karl Schelenz yang sekaligus dikenal sebagai
penemu olahraga bola tangan lapangan modern, sehingga permainan modern handball ini
pertama kali diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 1917. Pada tahun 1926, Kongres Amatir
Federasi Atletik Internasional menominasikan sebuah komite untuk menyusun aturan
internasional untuk bola tanga (handball). The International Amateur Handball Federation

5
(IAHF) dibentuk pada tahun 1928 dan pada tahun 1936,olahraga bola tangan pertama kali
masuk kedalam olimpiade yang saat itu dihelat di Berlin.
Sebelum itu, latar belakang dari berdirinya federasi dan penetapan aturan dalam bola
tangan yaitu terjadi pada tanggal 13 September 1925 yang kala itu diadakan pertandingan
bola tangan internasional pertama antara jerman dan austria, sehingga karena pertandingan ini
oleh banyak pihak merasa perlunya penyeragaman aturan dan perlunya asosiasi internasional
yang diinginkan untuk menaungi olahraga tesebut. Pada awalnya permainan yang dimainkan
menggunakan tangan, seperti bola basket, voli, dan bola tangan, diatur oleh komisi-komisi
yag dibentuk oleh federasi atletik dunia atau Internatioanl Amateur Athletics Federation yang
disingkat dengan IAAF pada tahun 1926. Sehingga pada tahun yang sama peraturan bola
tangan internasional pertaman dibuat di Den Haag Belanda. Dua tahun kemudian yaitu pada
tahun 1928 digelar olimpiade musim panas, IAAF mengundang perwakilan nasional unutk
membentuk federasi indenpenden, perwakilan dari 11 negara mendirikan federasi bola tangan
amatir Internasional pada 4 Agustus 1928 di Amsterdam Belanda.
Lalu selang bebeberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1946 dibentuklah International
Handball Federation (IHF). Setelah permainan bola tangan pria dimainkan di Olimpiade
Berlin tahun 1936. Selama beberapa dekade berikutnya, permainan bola tangan dalam
ruangan berkembang dan berevolusi di negara-negara Skandinavia. Olahraga ini kembali
muncul ke panggung dunia sebagai tim bolatangan untuk Olimpiade 1972 di Munich. Tim
bola tangan perempuan ditambahkan pada Olimpiade 1976 di Montreal. Karena
popularitasnya di kawasan itu, negara-negara Eropa Timur menyempurnakan acara menjadi
kekuatan dominan dalam olahraga ketika diperkenalkan kembali.
The International Handball Federation menyelenggarakan kejuaraan dunia laki-laki pada
tahun 1938 dan setiap empat (kadang-kadang tiga) tahun dari Perang Dunia II untuk tahun
1995. Sejak kejuaraan 1995 dunia di Islandia, kompetisi dilakukan setiap dua tahun.
Kejuaraan dunia perempuan telah dimainkan sejak tahun 1957. IHF juga menyelenggarakan
kejuaraan dunia perempuan dan junior laki-laki. Pada bulan Juli 2009, IHF mencatat 166
anggota federasi, sekitar 795.000 tim dan 19 juta pemain (Vannisa, 2020).
Menurut catatan sejarah, IHF World Men’s Outdoor Handball Championship adalah
kejuaraan bola tangan dunia bola tangan lapangan dan diselenggarakan oleh federasi bola
tangan internasional (IHF) pada periode 1948-1966, dengan edisi pertama yang
diselenggarakan oleh International Amateur Handball Federation (IAHF) yang merupakan
pendahulu dari IHF yang bertanggung jawab aras penyelenggaraan turnamen internasional
bola tangan, terutama dimulainya World Men’s Outdoor Handball Championship. Secara
keseluruhan ada tujuh edisi yang pernah digelar, namun pada saat itu Jerman Barat dan
Jerman Timur tidak berpartisipasi dalam kejuaaan 1948 karena pada saat itu merupakan masa
berakhirnya perang dunia ke-II.

6
Tabel 2.1 A. World Men’s Outdoor Handball Championship periode 1948-1966.

Permainan medali emas Permainan medali perunggu


Tahu Negara tuan
n rumah Tempat
Emas Skor Perak Perunggu Skor
keempat

1938  23–0 10–2


Jerman Jerman Swiss Hungaria Swedia

1948 
11–4 21–4
Perancis Swedia Denmark Swiss Perancis

1952  Jerman 19–8 12–10


Swiss Swedia Swiss Austria
Barat

1955 
Jerman 25–13 13–10
Jerman Barat Swiss Cekoslowakia Swedia
Barat

1959 
14–11 18–9
Austria Jerman 1 Rumania Swedia Austria

1963
Jerman 14–7 10–6
Swiss Jerman Barat Swiss Polandia
Timur

Round- Round-
1966 
Jerman robin robin
Austria Jerman Timur Austria Polandia
Barat (15-15) (19-15)

Sumber: (Strub, 2011)

Dalam tujuh kali penyelenggaraan yang dilakukan IAHF yang diikuti oleh 22 negara pada
saat itu. Dimana, Jerman pada kala itu masih terbagi menjadi Jerman Barat, Jerman Timur
dan Jerman. Dengan Jerman Barat sebagai tim nasional terkuat untuk olahraga bola tangan,
dengan berhasil mendapatkan empat mendali dalam tujuh edisi yang diselenggarakan IAHF,
yaitu dengan 3 perolehan mendali Emas dan 1 perolehan mendali perak. Diikuti dengan
negara belahnnya yaitu Jerman ysng menempati peringkat kedua dalam perolehan mendali,
dengan memperoleh 2 mendali emas dalam 6 edisi tersebut, tidak berbeda dengan Jerman
Barat dan Jerman, Jerman Timur mempunyai catatan yang tidak kalah baik, dimana dalam 6
edisi yang diselenggarakan oleh IAHF, Jerman Timur berhasil memperoleh satu mendali
emas.

7
Untuk Negara Austria, Cekoslowavia, Hungaria, menjadi negara dengan tim bola tangan
yang paling jarang masuk grand final dalam 6 edisi tersebut, karena masing masing negara
hanya berhasil mendapat satu mendali perak dalam 6 edisi yang diselenggarakan. Sedangkan
untuk negara israel, luksemburg, norwey, Norway, Polandia, Portugal, Rumania, saar,
Spanyol, Swedia, Swiss, Amerika Serikat menjadi negara yang tidak pernah masuk final
sekalipun dalam 6 edisi tersebut.

Tabel 2.1 A. Perolehan Mendali DalamWorld Men’s Outdoor Handball Championship edisi 1948-
1966.

Pangkat Bangsa Emas Perak Perunggu Total

1  Jerman Barat 3 1 0 4

2  Jerman 2 0 0 2

3  Swedia 1 1 1 3

4  Jerman Timur 1 1 0 2

5   Swiss 0 2 3 5

 Denmark 0 1 0 1
6
 Rumania 0 1 0 1

 Austria 0 0 1 1

8  Cekoslowakia 0 0 1 1

 Hungaria 0 0 1 1

21
Total (10 entri) 7 7 7

8
Legenda

 1 – Juara

 2 – Runner-up

 3 – tempat ketiga

 4 – tempat keempat

 5-10th – Peringkat kelima hingga kesepuluh


 IR – Putaran perantara
 PR – Babak penyisihan
  •• — Memenuhi syarat tetapi mengundurkan diri

  • - Tidak memenuhi syarat

  × — Tidak masuk

    — Tuan rumah

  bendera — Bagian dari negara yang sesuai.

Untuk setiap turnamen, jumlah tim di setiap turnamen final (dalam tanda kurung) ditampilkan.

Tim 1938 1948 1952 1955 1959 1963 1966 Total


(10) (12) (10) (17) (7) (8) (6)

tanggal tanggal
 Austria IR 4th 4th ke-3 6
7 5

 Belgium × PR • PR • × × 2

tanggal
 Cekoslowakia × × ke-3 × × × 2
6

tanggal tanggal tanggal


 Denmark ke-2 PR × × 5
8 5 6

 Finlandia × PR × PR × × × 2

 Perancis × 4th PR • × × 3
tanggal

9
8

/   (Jerman
1 × 1 1 1 ke-2 1 6
Barat

 Jerman Timur × × × × 1 ke-2 2

tanggal
 Hungaria ke-3 PR × PR × × 4
7

tanggal
 Israel × × × × × × 1
7

tanggal
 Luksemburg PR • PR × × × 3
10

tanggal tanggal tanggal tanggal


 Belanda IR PR × 5
9 6 6 6

 Norway × × • PR × × × 1

tanggal
 Polandia IR × × • 4th 4th 4
7

 Portugal × IR • PR × × × 2

tanggal
 Rumania × × × ke-2 × × 2
5

tanggal
 saar PR 2
6

 Spanyol × × PR PR •• × × 2

 Swedia 4th 1 ke-2 4th ke-3 × × 5

tanggal tanggal
  Swiss ke-2 ke-3 ke-3 ke-2 ke-3 7
5 5

tanggal
 Amerika Serikat × × × × × × 1
8

 Yugoslavia × × • tanggal • × × 1

10
5

Sumber: situs resmi IHF.

Setelah kejuaraan indoor pertama berlangsung di Jerman pada tahun 1938, yang
melibatkan empat tim dari Eropa yang terdiri dari 7 pemain yang bertanding dalam babak
round robin untuk mencari pemenang. Tidak sampai enam belas tahun kemudian di mana
Kejuaraan Dunia kedua diadakan di negara Swedia. Sepanjang sejarah mereka, Kejuaraan
Dunia didominasi oleh tim-tim Eropa, tanpa medali yang dimenangkan oleh negara-negara
non-Eropa hingga 2015, oleh Qatar. Selama bertahun-tahun, organisasi Kejuaraan Dunia
telah berubah. Awalnya, ada permainan grup di babak penyisihan dan babak utama, tetapi
baru-baru ini sistem sistem gugur telah diterapkan setelah babak penyisihan.
Banyak negara yang sudah pernah menjadi tuan rumah dalam perhelatan kejuaraan bola
tangan ini, bahkan dalam pelaksanaan kejuaraan ditahun yang akan mendatang sudah
memiliki tuan rumah yang sudah terpilih.

Daftar tuan rumah berdasarkan jumlah kejuaraan yang diselenggarakan

JUMLAH
TUAN RUMAH TAHUN PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAN

 Jerman (termasuk 1938 , 1958 , 1961 , 1974 , 1982 , 2007 , 2019 ,
8
Jerman Timur dan Barat ) ( 2027 )

5  Swedia 1954 , 1967 , 1993 , 2011 , ( 2023 )

3  Denmark 1978 , 2019 , ( 2025 )

3  Perancis 1970 , 2001 , 2017

2  Kroasia 2009 , ( 2025 )

2  Cekoslowakia 1964 , 1990

2  Mesir 1999 , 2021

1  Islandia 1995

1  Jepang 1997

1  Norway ( 2025 )

1  Polandia ( 2023 )

1  Portugal 2003

11
1  Qatar 2015

1  Spanyol 2013

1   Swiss 1986

1  Tunisia 2005

Perkembangan olahraga bola tangan di belahan dunia eropa memang tidak kalah bersaing
dengan olahraga populer seperti sepak bola, basket ataupun futsal, hal itu ditunjukkan dengan
eksistensi dari penyelenggaran kejuaraan dunia bola tangan wanita oleh IHF atau federasi
bola tangan dunia. Sejak 1957 tim-tim Eropa selalu menang kecuali 1995 di mana Korea
Selatan, menang sebagai tim pertama di luar Eropa dan 2013 di mana Brazil menang sebagai
tim Amerika pertama. Pemenang terbesar adalah Rusia dan Norwegia dengan masing-masing
empat gelar.

TAHUN PENYELENGGARAAN-TUAN RUMAH JUARA DUNIA

2015 - Denmark    NORWAY

 2013 - Serbia  BRAZIL

 2011 - Brazil  NORAY

 2009 - China  RUSSIA

 2007 - France  RUSSIA

 2005 - Russia  RUSSIA

 2003 - Croatia  FRANCE

 2001 - Italy  RUSSIA

 1999 - Norway / Denmark  NORWAY

 1997 - Germany  DENMARK

12
 1995 - Austria / Hungary  KOREA SELATAN

 1993 - Norway  GERMAN

 1990 - Korea  UNI SOVIET

 1986 - Netherlands  UNI SOVIET

 1982 - Hungary  UNI SOVIET

 1978 - Czechoslovakia  JERMAN TIMUR

 1975 - Soviet Union  JERMAN TIMUR

 1973 - Yugoslavia  YUGOSLAVIA

 1971 - Netherlands  JERMAN TIMUR

 1965 - Federal Republic of Germany   HUNGARIA 

 1962 - Romania   ROMANIA 

 1957 - Yugoslavia   CEKOSLAWAVIA 

13
Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya dalam sejarah pemegang juara dunia merupakan berasal dari Asia yang pada saat itu Korea Selatan
berhasil mengalahkan Hungaria dengan skor 25-20, yang pada saat itu kejuaraan bola tangan dunia ini diselenggarakan oleh negara Austria.

Terakhir Pertandingan tempat ketiga

Tahun Tuan rumah tim

juara Skor Juara ke dua Posisi ketiga Skor Tempat keempat

 1957 7-1 9–6 9


Yugoslavia Cekoslowakia Hungaria Yugoslavia Jerman Barat

 1962
8–5 6–5 9
Rumania Rumania Denmark Cekoslowakia Yugoslavia

 1965
5–3 11–10 8
Jerman Barat Hungaria Yugoslavia Jerman Barat Cekoslowakia

Turnamen dibatalkan karena intervensi Soviet di


1968
Uni Soviet Cekoslowakia

 1971 12–11
11–8 9
Belanda Jerman Timur Yugoslavia Hungaria ( 2ET ) Rumania

 1973 16–11 20–12 12


Yugoslavia Yugoslavia Rumania Uni Soviet Hungaria

14
 1975
Round-robin Round-robin 12
Uni Soviet Jerman Timur Uni Soviet Hungaria Rumania

 1978
Round-robin Round-robin 12
Cekoslowakia Jerman Timur Uni Soviet Hungaria Cekoslowakia

 1982
Round-robin Round-robin 12
Hungaria Uni Soviet Hungaria Yugoslavia Jerman Timur

 1986
30–22 23–19 16
Belanda Uni Soviet Cekoslowakia Norway Jerman Timur

1990
24-22 25–19 16
Korea Selatan Uni Soviet Yugoslavia Jerman Timur Jerman Barat

 1993 22–21
20–19 16
Norway Jerman ( ET ) Denmark Norway Rumania

 1995  
25–20 25–24 20
Austria / Hongaria Korea Selatan Hungaria Denmark Norway

 1997
33–20 27–25 24
Jerman Denmark Norway Jerman Rusia

 1999   25–24 31–28 24


Norwegia / Denmark Norway ( 2ET ) Perancis Austria ( ET ) Rumania

15
 2001 42–40
30–25 24
Italia Rusia Norway FR Yugoslavia ( ET ) Denmark

 2003 32–29
31–29 24
Kroasia Perancis ( ET ) Hungaria Korea Selatan Ukraina

 2005
28–23 27–24 24
Rusia Rusia Rumania Hungaria Denmark

 2007 36–35
29–24 24
Perancis Rusia Norway Jerman ( ET ) Rumania

 2009
25–22 31–26 24
Cina Rusia Perancis Norway Spanyol

2011
32–24 24-18 24
Brazil Norway Perancis Spanyol Denmark

 2013
22–20 30–26 24
Serbia Brazil Serbia Denmark Polandia

 2015
31–23 31–22 24
Denmark Norway Belanda Rumania Polandia

 2017 23–21 24-21 24


Jerman Perancis Norway Belanda Swedia

16
 2019
30–29 33–28 24
Jepang Belanda Spanyol Rusia Norway

 2021
29–22 35–28 32
Spanyol Norway Perancis Denmark Spanyol

 2023    
32
Denmark / Norwegia / Swedia

 2025  
32
Jerman / Belanda

 2027
32
Hungaria

Untuk putaran kompetisi dunia pada tahun-tahun mendatang yaitu tahun 2023, 2025 dan 2027 akan diselenggarakan di eropa namun untuk negara
pastinya belum diputuskan, untuk kandidat tuan rumah dikompetisi bola tangan dunia mendatanag yaitu ada Denmark, Norwegia, Swedia, Jerman,
Belanda, dan Hungaria. Sampai saat ini tercatat sudah 32 tim yang terdaftar dalam kompetisi dunia ini, dengan gelar juara dunia terbanyak dipegang
oleh Russia dan Norwaygia.

17
B. Sejarah Perkembangan Olahraga Bola Tangan di Asia
Sampai saat pecahnya perang dunia ke II, saat itu hanya dikenal satu bentuk permainan
bola tangan, yang dimainkan oleh 11 pemain pada setiap regunya serta dimainkan di lapangan
terbuka (outdoor) atau dilapangan sepak bola. Namun setelah perang dunia II berakhir, terjadi
perubahan yang radikal mengenai permainan bola tangan. Di Eropa Utara, permainan bola
tangan muncul kembali dalam bentuk yang baru dan langsung menjadi popular yaitu indoor
handball (permainan bola tangan yang dimainkan dalam ruangan). Jumlah pemain dari setiap
regu masing-masing 7 pemain ditambah sejumlah cadangan. Sampai tahun 1952, field
handball (bola tangan 11 pemain) lebih banyak di gemari, sedangkan indoor handball (bola
tangan 7 pemain) hanya dimainkan di Negara-negara Scandinavia. Akan tetapi, dari sejak itu,
Indoor Handball mengalami kemajuan yang pesat dalam perkembangannya dan akhirnya
menjadi suatu bentuk permainan yang lebih banyak dimainkan di seluruh dunia. Sedangkan
bola tangan 11 pemain, walau sampe saat ini masih tetap dimainkan, tetapi hanya di Eropa
tengah (namun bola tangan 7 pemain juga dimainkan). Di lain tempat terkecuali di Amerika
Utara, permainan bola tangan 11 pemain tidak mengalami perkembangan. Permainan bola
tangan 7 pemain berkembang dengan pesat dan bertambah popular, karena pola pemainnya
sangat menarik. Permainan berlangsung dengan tempo yang sangat cepat, dinamis disertai
taktik dan teknik yang spektakuler (sangat menarik) dari para pemain dan juga bolanya dan
kemudian diakhiri dengan gerakan menembak yang di lakukan dengan cepat, keras dan
tepat.selain itu patut diperhatikan pula keberanian dan ketangkasan penjaga gawang dalam
usahanya menjaga gawangnya. Hasil penelitian dari pelatih-pelatih nasional di Negara-negara
maju menunjukkan serta membuktikan bahwa permainan bola tangan merupakan permainan
beregu yang kedua tercepat di dunia setelah hoki es. Kejuaraan dunia pertama dari permainan
bola tangan 7 pemain (I.H.F indoor handball) diselenggarakan pada tahun 1954. Regu Swedia
berhasil keluar sebagai pemenang. Tiga tahun kemudian kejuaraan dunia untuk putri yang
pertama kali diselenggarakan dan regu Chekoslowakia (kini Rep. Ceko) berhasil menjadi
juarah. Pada olimpiade Munchen (Jerman) 1972 permainan bola tangan dimasukkan kembali
dalam acara pertandingan setelah vakum sejak olimpiade Berlin (Jerman) 1936 dan olimpiade
Helsinki (Finlandia) 1952. Dimana pada olimpiade Munchen tersebut regu Yugoslavia
berhasil memenangkan medali emas. Kemudian status permaninan bola tangan disamnakan
seperti cabang olahraga popular lainnya di dunia. Hal ini terjadi pada waktu
diselenggrakannya olimpiade Montreal (Kanada) 1976. Didalam olimpiade tersebut
diselenggarakan secara bersama kejuaraaan untuk putra dan putri. Dalam kesempatan itu regu
Uni Sovyet berhasil meraih medali emas baik regu putra maupun regu putri. Dan sejak saat
itu permainan bola tangan sudah rutin menghiasi acara disetiap pelaksanaan olimpiade
sampai sekaran dan sudah mulai dikenal ditengah masyarakat (Bramasto, 2015).
Pembentukan federasi resmi untuk kawasan Asia memang terbilang sangat terlambat
karena olahraga bola tangan sendiri dikenal jauh sejak puluhan tahun sebelum dikukuhkannya
federasi bola tangan asia atau disebut sebagai Asian Handball Federation (AHF).
Pawai Asian Handball Federation (AHF) telah dimulai ketika Martir Sheikh Fahad Al-
Ahmed Al-Jaber Al-Sabah, Ketua Delegasi Kuwait untuk Asian Games ke-7 yang diadakan
pada tahun 1974 di Teheran, Iran, menyampaikan mosi kepada Komite Eksekutif Asian
Games Federation (AGF) meminta pengakuan terhadap permainan bola tangan dan juga
pembentukan Asian Handball Federation. Gerakan historis ini didasarkan pada fakta bahwa
permainan bola tangan dimainkan secara luas di Asia dan sudah saatnya dukungan resmi dan
teknis untuk permainan ini ditingkatkan untuk mencapai perkembangan dan perluasan lebih
lanjut di kawasan Asia.

18
Oleh karena itu, Federasi Asian Games dalam pertemuannya pada tanggal 26 Agustus
1974, mengakui bola tangan sebagai permainan resmi ke sembilan belas saat itu. Mengingat
proses ini Martir Sheikh Fahad Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah berinisiatif untuk mengundang
kepala delegasi yang hadir di Teheran ke pertemuan untuk diskusi formal tentang
pembentukan Federasi Bola Tangan Asia. Setelah perdebatan dan diskusi rinci tentang fungsi
dan kegiatan federasi, pembentukan AHF secara bersamaan disetujui dan garis dewan yang
mengerjakannya ditentukan.
Pertemuan tersebut juga memilih Martir Sheikh Fahad Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah
(Kuwait) sebagai Presiden sementara dan Syed Abul Hassan (Pakistan) sebagai Sekretaris
Jenderal sementara Federasi. Kedua pejabat tersebut juga diberi tanggung jawab untuk
menyusun anggaran dari AHF. Setelah Syeikh Fahid Al-Ahmad Al Sabah yang ditunjuk
sebagai presiden, beliau menyadari pentingnya permainan bola tangan bagi para remaja di
Asia. Syeikh Fahid memperoleh persetujuan resmi untuk melangsungkan kompetisi bola
tangan pada acara Asian Games yang diselenggarakan di Teheran. Federasi bola tangan Asia
dibentuk pada saat itu juga dan Syeikh Fahid terpilih dengan suara bulat sebagai Presiden dari
federasi tersebut. Tokoh dari Kuwait itu menjadi seseorang yang mempunyai peranan yang
besar dalam menggalang solidaritas dan persahabatan diantara negara-negara Asia melalui
olahraga. Pemerintah Kuwait dengan murah hati memberikan dukungan keuangan dan moral
untuk membantu kelangsungan hidup A.H.F. Markas besar A.H.F ditetapkan/berada di
Kuwait. Presiden dan A.H.F selalu siap melayani negara-negara yang ingin bersekutu dan
juga siap membantu segala sesuatu yang mungkin untuk mempromosikaan permainan bola
tangan di negara-negara Asia. Anggota dari federasi mulai bertambah dan negara-negara baru
mulai memainkan permaina bola tangan ini. A.H.F juga selalu mengadakan hubungan yang
baik dengan I.H.F (International Handball Federation).
Dalam perkambangan bola tangan di asia berbeda dengan perkembangan bola tangan di
eropa maupun amerika, karena di asia olahraga bola tangan baru diakui secara resmi sebagai
olahraga yang dipertandingkan dalam ASEAN Games pada tahun 1986, yang pada saat itu
diselenggarakan di Korea Selatan, negara negara yang menjadi tim bola tangan terkuat pada
saat itu adalah korea selatan, jepang dan cina. Dalam perolehan mendali pada ASEAN Games
1986 tersebut negara Cina memuncaki peringkat sebagai negara yang memiliki perolehan
mendali terbanyak yaitu dengan 94 medali emas, 82 mendali perak, dan 46 mendali
perunggu. Disusul oleh Korea Selatan dengan perolehan mendali total yaitu sebanyak 224
dengan 93 mendal emas, 55 mendali perak dan 76 mendali perunggu. Untuk Indonesia sendiri
menempati posisi ke-9 setelah pakistan, dengan perolehan mendali total yaitu sebanyak 20
mendali, dengan 1 perolehan mendali emas, 5 mendali perak dan 14 perolehan mendali
perunggu. Sampai saat ini olahraga bola tangan sudah dipertandingkan pada ASEAN Games
dan SEA games, olahraga ini menjadi cabang olahraga resmi di Olimpiade sejak 1972, Asian
Games sejak 1983 dan SEA Games sejak 2003 (Zamzami, 2016). SEA Games
merupakanpesta Olahraga Asia Tenggara atau yang disebut dengan The Southeast Asian
Games meruapakn acara multi-olahraga yang melibatkan peserta dari 11 negara Asia
Tenggara saat ini. SEA Games digelar setiap dua tahun sekali, Pertandingan SEA Games
berada di bawah regulasi Southeast Asian Games Federation dengan pengawasan Komite
Olimpiade Nasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia.
Mengutip dari situs International Federation for Equestrian Sports, untuk berpartisipasi,
semua atlet harus dimasukkan oleh Komite Olimpiade Nasional mereka. Ada 11 negara
anggota OCA yang diundang untuk berpartisipasi. SEA Games digelar pertama kali pada
tahun 1995 di Thailand. Saat itu, logo SEA Games yang baru diperkenalkan menggambarkan
enam cincin. Jumlah tersebut mewakili enam anggota pendiri dan digunakan hingga SEA

19
Games tahun 1997 di Jakarta. Jumlah cincin dalam logo SEA Games kemudian bertambah
menjadi 10 sebagai simbol masuknya Singapura, Brunei, Indonesia, dan Filipina. Jumlah
cincin itu ditambahkan lagi menjadi 11 untuk mencerminkan anggota terbaru yang bergabung
dengan federasi, Timor Leste. Pada SEA Games 2003 olahraga bola tangan dimasukkan
kedalam daftar olahraga yang dipertandingkan, sebelumnya olahraga bola tangan belum
dimasukkan kedalam olahraga yang dipertandingkan di SEA Games, karena olahraga bola
tangan belum begitu populer diasia, sebelum pekan olahraga seasia tenggara disebut dengan
SEA Games ada nama lain untuk pekan olahraga seasia tenggara tersebut. Sebagai ajang
olahraga bergengsi di Asia Tenggara, SEA Games memiliki sejarah yang panjang. Asal-usul
SEA Games tidak terlepas dari dicetuskannya Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara
atau Southeast Asian Peninsular Games yang disingkat SEAP Games. SEAP Games
diusulkan oleh Laung Sukhumnaipradit, Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand, yang
menjabat pada saat itu. Tujuan utamanya adalah untuk mengeratkan kerja sama dan hubungan
antarnegara di kawasan semenanjung Asia tenggara. SEAP Games pertama diadakan di
Bangkok pada 12-17 Desember 1959. Kala itu, SEAP Games hanya diikuti oleh negara
pelopornya, yakni Thailand, Myanmar, Malaysia, Vietnam Selatan, Laos, dan Singapura.
Indonesia dan Filipina kemudian menyusul masuk secara resmi pada 1977.
Pada tahun yang sama, Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games
Federation dan ajang ini menjadi Southeast Asian Games yang disingkat SEA Games. Hingga
saat ini, SEA Games diikuti oleh 11 negara ASEAN termasuk Brunei dan Timor Leste.

C. Sejarah Olahraga Bola Tangan Di Indonesia


Permainan bola tangan sudah dilakukan sejak penjajahan Belanda. tetapi hanya sedikit
masyarakat yang tahu tentang permainan ini, permainan bola tangan ini dikataka sebgaai
olahraga yang tergolong baru untuk masyarakat Indonesia. Sejarah bola tangan di Indonesia
mengatakan pada saat Asian game di Teheran 1974, Federasi Bola Tangan Asia telah
dibentuk, dan didirikan secara resmi di Kuwait tahun 1978. Tetapi berbda halnya dengan
Indonesia yang pada saat itu belum memiliki organisasi induk yang akan menaungi olahraga
bola tangan. Sampai akhirnya, Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) yang mengurusi bola
tangan di tanah air baru berdiri pada 16 Agustus 2007 dan dirikan oleh Arie Ariotedjo. ABTI
memiliki 16 pengurus provinsi dan 9 di antaranya aktif. Tersebar di pulau besar di Indonesia
di antaranya, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa
Timur. Tidak hanya mengajar prestasi tapi ABTI juga mengurusi masalah pembinaan untuk
atlet serta mempopulerkan kembali bola tangan. Salah satunya dengan memperkenalkan
olahraga bola tangan pada usia muda. Anak-anak sekolah dasar menggunakan koordinasi kaki
dan tangan. 
Meskipun federasi bola tangan nasional terbentuk secara resmi pada tahun 2007, pada
kejuaraan PON ke-7 yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951, handball pernah di
ikut sertakan dan hanya diikuti oleh 4 grup dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur. Pekan Olahraga Mahasiswa atau POM ke-5 yang diselenggarakan di Medan tahun
1960, permainan bola tangan dicoret dari daftar cabang olahraga karena dirasa sangat mudah
menimbulkan perkelahian. Indonesia menjadi tuan rumah untuk test event bola tangan
bertajuk Kejuaraan Bola Tangan Asia Remaja Putri VII (Women’s Youth Handball Asian
Championship) 2017 di GOR Popki, Cibubur tahun 2017. Diikuti oleh negara tetangga Korea
Selatan, Jepang, China, Hongkong, Uzbekistan dan Kazakhstan. Pertandingan ini
dimenangkan oleh Korea Selatan yang berhasil mengalahkan saingan utamanya Jepang
dengan skor 34-20 dan Korea Selatan membawa pulang medali emas, Jepang membawa

20
pulang medali perak dan team China mendapatkan medali perunggu. Sedangkan Indonesia
kalah di pertandingan pertama melawan Uzbekistan.
Dikarenakan Indonesia masih dalam kategori baru untuk olahraga tangan, sehingga tim
nasional bola tangan indonesia belum mampu bersaing secara kompetitif di internasional.
Menurut sejarah bola tangan di Indonesia saat pertandingan Asian Games tahun 2018 yang
dilaksanakan di Gor Popki, Cibubur 13 Agustus 2018, Timnas Bola Tangan Indonesia putra
mengalami kekalahan dengan Hongkong 17-40. Pada PON Papua yang seharusnya diadakan
pada tahun 2020 dan diundur menjadi tahun 2021 karena pandemi, olahraga bola tangan
kembali menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, dan untuk babak
Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (pra-PON) Papua 2020, digelar di kompleks GOR
Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 20-24 Oktober 2019. Sebanyak 14 tim putra
dan 13 tim putri berpartisipasi memperebutkan masing-masing 5 tiket ke PON XX.

Peserta

Tim putra Tim putri

 Daerah Khusus Ibukota Jakarta  Daerah Khusus Ibukota Jakarta


 Jawa Barat  Jawa Barat
 Jawa Timur  Jawa Tengah
 Kalimantan Timur  Jawa Timur
 Sumatra Barat  Kalimantan Timur
 Papua (tuan rumah)  Papua (tuan rumah)

Dalam pon papua yang dilaksanakan tahun 2021, tim bola tangan putra dari DKI Jakarta
berhasil memperoleh emas setelah mengalahkan Jawa Barat pada partai final. Sedangkan
untuk tim bola tangan putri, tim dari provinsi Kalimantan Timur berhasil mendapatkan emas
setelah menang atas tim Jawa Barat.

Nomor Emas Perak Perunggu

  DKI Jakarta  Jawa Barat  Kalimantan Timur


Satria Jaya Fathurahman Azka Fauzan Ramdhani Bagus Tirtaprakoso
Syarul Ramadhan Cahaya Kardiana Baso Alif Nursalim
Taufan Abdillah Jabbar Dupa Gilang Pratama Bima Aditya Pratama
Abid Abiyu Cadafi Wiguna Darmansyah
Alldi Barockah Feri Fadilah Derril
Daman Awaludin S. Fitra Agung Aditya Harun Nurrasyid
Putra
Dipa Nugra Pratama Pratama Muhammad Aryasatya Hidayat
Fachmi Rizki T. Moch Phasa Nurfauzan Noor
Hendro Prasetyo Mohammad Anjas Julio Muhammad Putma Guzaini
Marcell Diantaka Muhamad Ghailan Rizka Nur Rahman Efendi
Muazin Nafil Alfaizar Adam Oni Arianus Sir
Muhammad Fadly Rafli Fauzan Arafah Reza Dwi Faturahman
Muhammad Rizki Risky Fidelano Samsul Bahri

21
Yulianto Effendi Sir
Radityo Pambudi Verlanta Zulkarnaen
Yokison Kogoya

 Kalimantan Timur  Jawa Barat


Aina Dheanda Putri Adristi Bintang Az Zahra  DKI Jakarta
Annisa Putri Afifatur Rofidiyah Adriyanti Kartika Sari
Della Astriana Anisa Yulianti Alifiah Nabillah Bilkis
Desi Claudia Finka Wiranata Anisa Amini
Dhea Alfiona Hana Abigail Putri Dea Feronika Putri
Ervina Hesti Saputri Finda Christiana S.
Faza Amaliah Kania Lestari Galis Nurfitriyana Yuswara
Fitri Anggiyani Lia Apriliani Gita Nurul Fadilah
Putri Gadis Risma Septiananda Marselina Ika Peiliana Stefani
Intan Dwi Wulandari Nadila Agustina Marsha Annisa
Rumondor Damitha Sherly Nurul Fatma Ninda Yulia
Siti Ermiaty Putri Dwi Merdekawati Nurul Tifani
Sri Nurlinda Rani Emiliana Sabatini Riska Pebrianti
Vera Nanda Safitri Ria Astuti Shemina Imamah
Yola Artamevia Dina Tauhida

22
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Olahraga merupakan suatu latihan gerak badan atau usaha mengolah raga untuk menguatkan
badan dan raga untuk menjadi sehat dan kuat, perkembangan olahraga sudah terdeteksi sejak zaman
pra sejarah yaitu dalam pencarian manusia pada saat itu untuk mendapatkan kebugaran telah didorong
oleh keinginan untuk bertahan hidup melalui berburu dan mengumpulkan makanan. Sampai pada
akhirnya perkembangan olahraga semakin beragam dengan terciptanya permainan permainan yang
menggunakan alat seperti bola dan lain lainnya. Pada abad ke 11 Masehi di Jerman, olahraga
permainan bola tangan ini dipopulerkan oleh seorang pria bernama Walther Von Der Vgelweide
dengan sebutan Fangballspiel, sebelum mengalami beberapa perubahan, permainan ini awalnya
dilakukan oleh 11 pemain lalu diabad ke-14 pemianan ini mulai berkembang kedaratan Eropa serta
Amerika, serta pada abad ke-17 Masehi permainan ini telah dimainkan di Denmark dan Perancis serta
suku Eskimo yang merupakan penduduk asli Amerika Serikat, lalu pada tahun 1890 permainan bola
tangan ini kembali dikenalkan, permainan bola tangan yang kita kenal sekarang ini, pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang guru senam dan tokoh gymnastic dari perkumpulan
Turnen di Radenburg Jerman yaitu Konrad Korc dan Max Haizer. Pada tahun 1917 Max Haizer
menciptakan permainan yang diberi nama torball, kemudian tahun 1919 Carl Scheleur mengubah
permainan torball menjadi “hand ball”. Permainan tim handball saat ini telah dikodifikasikan pada
akhir abad ke-19 di utara Eropa -primarily di Denmark, Jerman, Norwegia dan Swedia. Set tertulis
pertama dari aturan tim handball diterbitkan pada tahun 1906 oleh guru olahraga Denmark, letnan dan
peraih medali Olimpiade Holger Nielsen dari sekolah dasar utara Ordrup dari Copenhagen, Jerman.
Aturan modern diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 1917 oleh Max Heiser, Karl Schelenz, dan Erich
Konigh dari Jerman. Setelah tahun 1919 aturan ini ditingkatkan oleh Karl Schelenz. Permainan
internasional pertama yang bermain di bawah aturan-aturan ini, antara Jerman dan Belgia untuk pria
pada tahun 1925 dan antara Jerman dan Austria untuk perempuan pada tahun 1930. Pada tanggal 13
September 1925 pertandingan bola tangan internasional pertama antara Jerman dan Austria terjadi.
Karena peristiwa ini, aturan seragam dan asosiasi internasional yang diinginkan. Pada tahun 1928 Iaaf
membentuk komisi yang bertanggungjawab untuk mengatur olahraga bola tangan, Pada tahun yang
sama peraturan bola tangan internasional pertama dibuat di Den Haag belanda, dan dua tahun
kemudian selama Olimpiade Musim Panas 1928, IAAF mengundang perwakilan nasional untuk
membentuk federasi independen. Perwakilan dari 11 negara mendirikan Federasi Bola Tangan
Amatir Internasional pada 4 Agustus 1928 di Amsterdam. Komite Olimpiade Internasional mengakui
bola tangan sebagai olahraga Olimpiade pada tahun 1933. Tiga tahun kemudian selama Olimpiade
Musim Panas 1936 bola tangan lapangan memiliki penampilan pertama dan terakhir di Olimpiade
Musim Panas. Saat ini IAHF memiliki 23 anggota. Pada tahun 1938 Kejuaraan Bola Tangan Pria
Dunia Outdoor dan Indoor pertama diselenggarakan oleh IAHF. Pada tahun 1946 penerus Federasi
Bola Tangan Internasional didirikan oleh Denmark dan Swedia, yang awalnya bernama IAHF
berubah menjadi IHF. Di Asia perkembangan olahraga bola tangan tidak semaju belahan bumi Eropa
namun tim dari asia pernah menjuarai kompetisi dunia untuk olahraga bola tangan ini tepatnya pada
tahun 1995 tim nasional Korea Selatan dapat menjuarai kejuaraan dunia yang diselenggara oleh IHF
untuk kesekian kalinya, kemajuan Korea Selatan tersebut diikuti oleh negara negara asia lainnya
seperti China, Jepang dan negara-negara di Asia Timur, berbeda dengan negara-negara dikawasan
tenggara yang masih perlu melakukan perkembangan yang lebih jauh agar dapat menyaingi negara
negara tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, T. S., & Widodo, A. (2019). ANALISIS KETERAMPILAN TEKNIK SHOOTING
CABANG OLAHRAGA BOLATANGAN PADA PERTANDINGAN FINAL
ANTARA TIM NORWEGIA VS DENMARK DI IHF WORLD HANDBALL
CHAMPIONSHIP 2019. Analisis Keterampilan Teknik Shooting Cabang Olahraga
Bolatangan Pada Pertandingan Final, 128.

Antonius, F. (2018). Analisis Management Pembinaan Olahraga Prestasi di KONI Pematang Siantar.
digilib.unimed.ac.id, 3.

Bramasto. (2015). Bola tangan- perkembangan permainan bola tangan. gustiarab.files, 2-3.

Dr. Suratmin, S. M. (2019). Kepelatihan Atletik Jalan Dan Lari. PT Raja Grafindo Persada.

Fabiano, K. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Prestasi Olahraga Paralympic yang Dilakukan
Secara Mandiri pada Persiapan Peparnas Papua Tahun 2021 (Evaluasi Cabang
Olahraga Atletik NPCI Jawa Barat). institutional respository, 1-5.

Hanif, A. H., & Setiawan, i. (2021). Asas, Sejarah, dan Falsafah Olahraga . Rajawali Pers, 3.

Hanif, A. S., & Setiawan, I. (2021). Asas, Sejarah, Dan Filsafat Olahraga. Depok: PT RajaGrafindo
Persada.

Ibrahim, A. (2021). Pengertian Olahraga Menurut Para Ahli. pengertiandefinisi.com, 1.

Januar, A. S., Yuniarko, a. A., Balfasa, S. A., Pasha, A. R., & Paggraita, G. N. (2022). Sosialisasi
Olahraga Handball di SMP Muhammadiyah Pekajangan. Jurnal Abdimas Kartika
Wijayakusuma, 81.

Johansyah. (2016). Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. PT RajaGrafindo Persada.

Lubis. (2013). Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. PT Rajagrafindo Persada.

Muhtar, T. (2010). sosiologi olahraga. Bandung: Salam Insan Mulia.

Strub, P. (2011). Men’s World Championships Championnats du Monde HommesMänner-


Weltmeisterschaften Statistics / Statistiques / Statistik. International Handball
Federation, Peter Merian-Strasse 23, 4-17.

Tamani, H. P. (2021). Indonesian Journal for Physical Education and Sport, 108.

Tambunan, H. P., & amiruddin. (2015). PERANAN OLAHRAGA DALAM MENINGKATKAN


KESEHATAN. pengabdian kepada masyarakat, 2-3.

Vannisa. (2020). Bola Tangan. Perpuatakaan.Id, 1.

Zamzami, A. (2016, februari 20). mengenal handball, ibunya futsal. Retrieved from bola.net:
http://www.bola.net

Anda mungkin juga menyukai