Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN AGROWISATA

“PARIWISATA”

Disusun Oleh:

1. Tania Nur Anisa (17024010049)

2. Erika Dewi Anggraeni (17024010074)

3. Nimas Rizki Tri Anggraeni (17024010107)

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas segala karunia dan hidayah dari Tuhan yang

Maha Esa, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pariwisata”

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang telah

memberi bantuannya dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu,

kami meminta maaf kepada pembaca apabila ada kekurangan dan kami sangat

mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna sebagai pedoman

dan perbaikan ke masa yang akan datang. Kami mengharapkan makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan

membimbing kita.

Surabaya, 03 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

II. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pariwisata ...................................................................................... 3

2.2 Jenis – Jenis Pariwisata .................................................................................. 6

2.3 Manfaat Pariwisata dari Berbagai Aspek .................................................... 10

2.4 Dampak Negatif Pariwisata .......................................................................... 13

2.5 Peraturan dan Undang – Undang yang Mengatur Pariwisata................. 14

III. PENUTUP ........................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 20

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telah kita ketahui bersama bahwa di Negara kita Negara Indonesia memiliki

beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai

merauke, mulai dari tempat wisata dan objek wisata yang kaya akan keindahan

wisata alam, taman wisata, taman budaya,dan wisata kulinernya sehingga banyak

orang menyebutkan Indonesia adalah surga dunia yang memiliki banyak

keanekaragaman wisata yang begitu indah dan memiliki khas di mana tiap

daerahnya memiliki kebudayaan yang berbeda – beda yang melambangkan ciri

khas dari daerah tersebut dan banyak turis baik turis domestik maupun

mancanegara yang mengagumi keanekaragaman budaya dan wisata di Negara

Indonesia.

Perkembangan sektor pariwisata ini di satu sisi memberikan keuntungan

ekonomis yang cukup tinggi. Keuntungan ekonomis ini membawa pengaruh pada

pendapatan negara secara umum dan kesejahteraan masyarakat sekitar secara

khusus. Kehadiran wisatawan dapat diartikan sebagai kehadiran rezeki bagi

sejumlah orang mulai para pemandu wisata, tukang becak, sampai dengan para

pedagang. Dengan demikian, sektor pariwisata bukan sekedar memberikan

keuntungan bagi pelaku-pelaku bidang pariwisata melainkan juga memberikan

keuntungan sektor-sektor lain di luar pariwisata.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari pariwisata?

2. Apa saja jenis – jenis dari pariwisata?

3. Apa manfaat pariwisata dari berbagai aspek?

4. Apa dampak negatif pariwisata?

5. Apa saja peraturan dan undang – undang yang mengatur pariwisata?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pariwisata

2. Untuk mengetahui jenis – jenis pariwisata

3. Untuk mengetahui manfaat pariwisata dari berbagai aspek

4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif pariwisata

5. Untuk mengetahui macam-macam peraturan dan undang – undang yang

mengatur pariwisata di Indonesia

2
II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata

1. Secara Etomologi

Kata pariwisata berasal dari kata pari yang berarti “banyak” atau “berkeliling”,

sedangkan wisata berarti “pergi”.

2. Kamus Besar Indonesia

Dalam Kamus Besar Indonesia dikemukakan bahwa pariwisata adalah suatu

kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi.

3. Menurut Para Ahli

 Menurut UU No.10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan

pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha,

pemerintah, dan pemerintah daerah.

 Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan

oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan

alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk

memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta

tujuan-tujuan lainnya.

 Suwantoro (1997) pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari

seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena

suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan uang.

 James J. Spillane, pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan

tujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui

sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat,

menunaikan tugas, dan berziarah.

3
 Soekadijo (1996), pariwisata adalah gejala yang kompleks dalam

masyarakat, di dalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir,

pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan

banyak lainnya.

 Drs. E.A.Chalik, pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berkali-

kali atau berkeliling.

 Prof. Kurt Morgenroth, kepariwisataan dalam arti sempit, adalah lalu lintas

orang-orang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara

waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari

sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna

memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka

ragam dari pribadinya.

 Prof. Hans. Buchli, kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang

bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud

memperoleh pelayanan yang diperuntuhkan bagi kepariwisataan itu oleh

lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tertentu.

 Prof. Salah Wahab, pariwisata merupakan suatu aktivitas manusia yang

dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di

antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri(di luar negeri), meliputi

pendiaman orang-orang di daerah lain (daerah tertentu), suatu negara atau

benua untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka

ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh

pekerjaan.

 Prof. K. Krapt (1942), kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-

gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing

serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak

4
tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari proses yang bersifat

sementara itu.

 E. Guyer Freuler, pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari

jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan

pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan kecintaan yang

disebabkan oleh pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat.

 Herman V. Schularard (1910), kepariwisataan merupakan sejumlah

kegiatan, terutama yang ada kaiannya dengan masuknya, ada pendiaman

dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk kota, daerah atau negara.

 Yoeti (1996), yoeti memberikan batasan-batasan tentang penyebaran kata-

kata sebagai berikut:

(a) Wisata

Perjalanan; dalam bahasa inggris dapat disamakan dengan perkataan

“travel”

(b) Wisatawan

Orang yang melakukan perjalanan; dalam bahasa inggris dapat disebut

dengan “traveller”

(c) Para Wisatawan

Orang yang melakukan perjalanan; dalam bahasa inggris dapat disebut

dengan “travellers” (jamak)

(d) Pariwisata

Perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dan dalam

bahasa inggris disebut “tourist”

(e) Para Pariwisatawan

Orang yang melakukan perjalanan tour dan dalam bahasa inggris

disebut ”tourists”(jamak)

5
(f) Kepariwisataan

Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa

inggris disebut ”tourism”

2.2 Jenis – Jenis Pariwisata

1. Wisata budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan

atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,

kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat

daerah yang bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan

kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya,

seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik dan seni suara), atau

kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.

Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia.Jenis wisata ini

adalah jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar negeri yang datang

ke negeri ini dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian dan

segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni

budaya kita.

2. Wisata kesehatan

Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk

menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi

kepentingan beristirahat alam arti jasmani an rohani, dengan mengunjungi

tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang

dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang mneyehatkan

atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

6
3. Wisata olahraga

Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan

berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam

pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade,

Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup dan jenis

olahraga lainnya. Macam cabang olahraga yang termasuk dalam jenis wisata

olahraga yang bukan tergolong dalam pesta olahraga atau games, misalnya

berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang olahraga dalam air atau

diatas pegunungan.

4. Wisata komersial

Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan

pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang

dan sebagainya.Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak

dapat digolongkan kedalam jenis pariwisata karena bersifat komersial, hanya

dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai tujuan tertentu untuk

bisnis.Tetapi kenyataannnya, dewasa ini pameran-pameran atau pekan raya

yang diadakan banyak sekali dikunjungi oleh orang yang hanya sekedar melihat-

lihat.Maka tak jarang pameran atau pekan raya dimeriahkan dengan berbagai

atraksi dan pertunjukan kesenian.

5. Wisata industri

Erat kaitannya dengan wisata komersial.Perjalanan yang dilakukan oleh

rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks

atau daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-

bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau

penelitian. Hal ini banyak dilakukan di negara-negara yang telah maju

perindustriannya dimana masyarakat berkesempatan mengadakan kunjungan

7
ke daerah atau kompleks-kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang

dihasilkan secara massal di negara tersebut.

6. Wisata politik

Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau

mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti

peringatan ulang tahun suatu negara/perayaan hari kemerdekaan dimana

fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara

megah dan meriah bagi para pengunjung.Selain itu peristiwa-peristiwa penting

seperti konferensi, musyawarah, kongres atau konvensi politik yang selalu

disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini.

7. Wisata konvensi

Termasuk dalam jenis wisata politik.Berbagai negara dewasa ini

membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan beserta

ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta konferensi, musyawarah,

konvensi atau pertemuan lainnya, baik yang bersifat nasional maupun

internasional.Contoh, Jakarta dengan JCC-nya (Jakarta Convention Center).

8. Wisata sosial

Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan

masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu membayar segala

sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan.

9. Wisata pertanian

Jenis wisata ini adalah pengorganisasia perjalanan yang dilakukan ke

proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya

dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.

8
10. Wisata maritim (marina) atau bahari

Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau,

sungai, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam,

berselancar dan lain-lain.Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta.

Indonesia yang merupakan daerah kepulauan kaya akan wisata jenis ini.

11. Wisata cagar alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam,

kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga

satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.

12. Wisata buru

Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah

atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memliki izin).

Pemerintah yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi keseimbangan hidup

satwa yang diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan

perkembangbiakannya, antara yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.

13. Wisata pilgrim/wisata religi

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan

kepercayaan umat atau kelompok masyarakat.Bisa dilakukan perorangan atau

rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau yang

diagungkan.

14. Wisata bulan madu

Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah suatu penyelenggaraan

perjalanan bagi pasangan suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan

madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan

perjalanan dan kunjungan mereka.

9
15. Wisata petualangan

Dikenal dengan istilah adventure tourism.Jenis wisata ini dilakukan oleh

mereka yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang menantang, seperti

memasuki hutan belantara, mendaki tebing terjal, bungy jumping, arung jeram,

wisata kutub, wisata ruang angkasa dan lain sebagainya.

Selain jenis-jenis wisata tersebut, masih banyak lagi jenis wisata yang lain,

tergantung kepada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di

suatu daerah atau negara yang ingin mengembangkan industri

pariwisatanya.Hal ini tergantung pada selera atau daya kreativitas para

profesional yang berkepentingan dalam industri pariwisata ini.Semakin kreatif

dan banyak gagasan yang dimiliki, semakin bertambah pula bentuk dan jenis

wisata yang dapat diciptakan.

2.3 Manfaat Pariwisata dari Berbagai Aspek

Pariwisata memberikan manfaat bagi setiap manusia, karena pariwisata

dapat melepas penat dari aktifitas sehari-hari. Oleh sebab itu para manusia

membutuhkan dunia pariwisata karena pariwisata dapat menyegarkan pikiran.

Pariwisata memberikan manfaat di beberapa aspek, antara lain:

1. Aspek ekonomi

Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan

devisa yang besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara.

Devisa yang diterima secara berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998, 1999,

dan 2000 adalah sebesar 6,307.69;5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan 5,748.80

juta dollar AS (Santosa, 2001). Pada tahun 2002 dan 2003, meskipun mengalami

tragedi Kuta (Bom Bali), nilai devisa juga masih tetap tinggi, yaitu US$ 4.496

Milyard tahun 2002 dan US$ 4.307 Milyard tahun 2003.Kontribusi pariwisata

menunjukkan trend yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun

1985 penukaran valuta asing senilai 95,105 juta dollar AS. Angka ini mengalami

10
kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada tahun 1990, dan pada tahun 1997

(sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454 juta dollar AS. Selanjutnya, karena

nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran valuta asing hanya mencapai nilai

865,078 juta dollar AS pada tahun 2000.

Erawan (1999) menemukan bahwa pada tahun1998, dampak pengeluaran

wisatawan terhadap pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan

dampak dari investasi di sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara

keseluruhan, industri pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap

pendapatan masyarakat Bali. Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998

sebesar 38,0% dari seluruh kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan

untuk pariwisata. Erawan lebih lanjut mengatakan bahwa dampak pengeluaran

wisatawan terhadap perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor,

bukan saja hotel dan restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian

(17,93%), sektor industri dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan

komunikasi (12,62%), sektor jasa- jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan

dengan data mengenai distribusi pengeluaran wisatawan. Data menunjukkan

bahwa selama di Bali, pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam

‘perekonomian rakyat’ cukup tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga

memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat sekitar, seperti

contohnya adalah tiket masuk suatu kawasan obyek wisata.

2. Aspek sosial budaya

Manfaat lain yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat terlihat

pula dari segi budaya. Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka

akan membawa pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi

pengunjung wisata (turis) denganmasyarakat lokal tempat daerah wisata

tersebut berada. Dari interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan

menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang

11
kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut. Bali merupakan salah

satu contoh nyata daerah wisata yang berkembang amat pesat diIndonesia.

Banyaknya turis-turis yang berkunjung ke Bali, baik turis domestik maupun

internasional telah membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan

daerah itu sendiri. Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali merupakan sarana

yang tepat bagi pengenalan dan promosi kebudayaan Indonesia kepada dunia

internasional.

3. Aspek lingkungan hidup

Pariwisata juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena

sebuah objek wisataapabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan

haruslah terjaga kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat

dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya. Pembangunan

pariwisata tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan

dan penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan

maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan

baik.Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan

hutannnya dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada

dasarnya masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan,

karena kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa

dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya

serta untuk keperluan persawahan.

4. Aspek nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan

Manfaat pariwisata yang kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita

menjadi lebih banyak mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa

mengetahui kebiasaan orangyang dari masing-masing Negara tersebut

sehingga kita bisa mempelajari bagaimana kebiasaan yang baik di masing-

masing nagara. Selain itu kita juga mendapat manfaat ilmu pengetahuan dari

12
pariwisata karena dengan mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu dimana

letak dan keunggulan sebuah objek wisata sehingga kita bisa mempelajari

mengapa sebuah objek wisata tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di

daerah objek wisata daerah kita yang belum berkembang dengan baik.

5. Aspek peluang dan kesempatan kerja

Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja. Sarana-sarana pariwisata

seperti hotel dan perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”. Menurut

perbandingan jauh lebih banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-

usaha lainnya. Untuk setiap tempat tidur dibutuhkan kira-kira 2 orang tenaga. Di

Amerika Serikat untuk tempat tidur diperlukan 279 tenaga kerja. Sudah tentu

angka itu berbeda-beda menurut negaranya . Di Indonesia untuk setiap kamar

dibutuhkan kira-kira 2 orang tenaga kerja.

Itu semua mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan

pariwisata. Di samping itu, pariwisata juga menciptakan peluang kerja yang tidak

berhubungan langsung dengan pariwisata. Yang terpenting di bidang kontruksi

bangunan dan jalan. Banyak bangunan yang didirikan untuk hotel,restoran,toko

artshop,dll. Wisatawan-wistawan juga memerlukan makan dan minum,ini semua

secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian. Jadi,

pariwisata mempunyai banyak manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja.

2.4 Dampak Negatif Pariwisata

1. Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan

perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau

luka (vulnerability), khususnya kalau negara tersebut sangat tergantung

pada satu pasar asing.

2. Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-

proyek pariwisata berskala besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti

barang-barang impor, biaya promosi keluar negeri, tambahan pengeluaran

13
untuk warga negara sebagai akibat dari penerimaan dan percontohan dari

pariwisata dan lainnya.

3. Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar

mempunyai kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar

dari kelompok besar perbankan atau lembaga keuangan lain. Sedangkan

perusahaan kecil harus tergantung dari pinjaman atau subsidi dari

pemerintah dan tabungan pribadi. Hal ini menjadi hambatan dimana terjadi

konflik aspasial antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.

4. Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang

rendah, menjadi pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.

5. Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri

ini dapat menaikkan harga tanah dimana kenaikan harga tanah dapat

menimbulkan kesulitan bagi penghuni daerah tersebut yang tidak bekerja

disektor pariwisata yang ingin membangun rumah atau mendirikan bisnis

disini.

6. Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan

air, keramaian lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang

tradisional.

2.5 Peraturan dan Undang – Undang yang Mengatur Pariwisata

1. UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

2. Perpres Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengesahan ASEAN Tourism

Agreement (Persetujuan Pariwisata ASEAN)

 ASEAN Tourism Agreement

3. Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan

Kebudayaan dan Pariwisata.

4. Peraturan Menbudpar Nomor KM-67/UM.001/MKP/2004 tentang Pedoman

Umum Pengembangan Pariwisata Di Pulau-pulau Kecil.

14
Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KEP -

012/MKP/IV/2001, 2-4-2001, tentang Pedoman Umum Usaha Pariwisata,

mengatur perizinan usaha pariwisata bagi Daerah Kabupaten/Kota dengan

pengelompokan:

1) Usaha Jasa yang terdiri dari atas :

a. Jasa Biro Perjalanan Wisata;

b. Jasa Agen Perjalanan wisata;

c. Jasa Pramuwisata;

d. Jasa Konvensi, Perjalanan Isentif dan Pameran;

e. Jasa Impresariat;

f. Jasa Konsultan Pariwisata;

g. Jasa Informasi Pariwisata.

2) Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Wisata yang dikelompokkan dalam:

a. Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Alam;

b. Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Budaya;

c. Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Minat Khusus.

3) Usaha Sarana Pariwisata yang terdiri dari :

a. Penyediaan Akomodasi;

 Beberapa Peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah.

b. Penyediaan Makan dan Minum;

 Beberapa Peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah.

c. Penyediaan Angkutan Wisata;

d. Penyediaan Sarana Wisata Tirta;

e. Kawasan Pariwisata.

15
4) Izin Gangguan dan Izin Tempat Usaha

 Perda Kota Bandung Nomor 27 Tahun 2002 tentang Ijin Gangguan

dan Ijin Tempat Usaha.

 Informasi dari Kantor Unit Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

Balikpapan.

16
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengertian pariwisata adalah secara etomologi kata pariwisata berasal dari

kata pari yang berarti “banyak” atau “berkeliling”, sedangkan wisata berarti

“pergi”. Dan menurut kamus besar bahasa Indonesia dikemukakan bahwa

pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan

rekreasi.

2. Jenis – jenis pariwisata ada 15 macam diantaranya sebagai berikut:

a. Wisata budaya

b. Wisata kesehatan

c. Wisata olahraga

d. Wisata komersial

e. Wisata industri

f. Wisata politik

g. Wisata konvensi

h. Wisata sosial

i. Wisata pertanian

j. Wisata maritim (marina) atau bahari

k. Wisata cagar alam

l. Wisata buru

m. Wisata pilgrim/wisata religi

n. Wisata bulan madu

o. Wisata petualangan

3. Manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya yaitu

aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek lingkungan hidup, aspek nilai

pergaulan dan ilmu pengetahuan, aspek peluang dan kesempatan kerja.

17
4. Dampak negatif dari pariwisata salah satunya yaitu dampak pariwisata

terhadap lingkungan, dapat berupa polusi air atau udara, kekurangan air,

keramaian lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang

tradisional.

5. Peraturan perundang – undangan yang mengatur kepariwisataan

diantaranya yaitu

 UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

 Perpres Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengesahan ASEAN

Tourism Agreement (Persetujuan Pariwisata ASEAN)  ASEAN

Tourism Agreement

 Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan

Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata.

 Peraturan Menbudpar Nomor KM-67/UM.001/MKP/2004 tentang

Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil.

 Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KEP -

012/MKP/IV/2001, 2-4-2001, tentang Pedoman Umum Usaha

Pariwisata, mengatur perizinan usaha pariwisata bagi Daerah

Kabupaten/Kota.

3.2 Saran

Pariwisata di Indonesia masih sangat kurang direalisasikan dengan baik

khususnya kota-kota kecil dan menjaga kebersihan lingkungan wisata sering kali

tidak di perhatikan dengan baik. Pentingnya tenaga kerja yang professional dalam

menunjang pariwisata, selain itu infrastruktur juga menjadi hal yang tidak kalah

pentingnya dalam pengembangan pariwisata, karena dengan adanya fasilitas-

fasilitas yang tersedia akan membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi

tempat wisata tersebut. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah,

18
pihak swasta dan masyarakat agar terwujudnya iklim pariwisata yang baik di

Indonesia. Sebagai wisatawan yang baik, seharusnya kita dapat menjaga

lingkungan khususnya untuk wisatawan domestic (masyarakat Indonesia).

19
DAFTAR PUSTAKA

Sarasanti, Anggun. (2012). Pengertian Pariwisata, [Online].

Tersedia:http://anggunsarasanti.blogspot.com/2012/10/pengertian-pariwisata-

softskill-anggun.html. [01 Oktober 2019]

Wikipedia. (2013). Pariwisata, [Online].

Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata. [01 Oktober 2019]

Munavizt, Setzer. (2012). Manfaat Pariwista dari Berbagai Segi, [Online].

Tersedia:http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-

pariwisata-dari-berbagai-segi.html. [01 Oktober 2019]

Najmi, Nur. (2011). Dampak Positif dan Negatif Pariwisata, [Online].

Tersedia:http://shesagitarius.blogspot.com/2011/11/dampak-positif-dan-

negatif-pariwisata.html. [02 Oktober 2019]

Rahayu, Sripanca. (2012). Aspek-aspek Ekonomi Pariwisata, [Online].

Tersedia:http://sripancarahayu.blogspot.com/2012/12/aspek-aspek-ekonomi-

pariwisata.html. [02 Oktober 2019]

20

Anda mungkin juga menyukai