Anda di halaman 1dari 16

Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan Sektor

Pariwisata di Indonesia

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia dan
Lingkungan

OLEH (KELOMPOK 6) :
1.SHINTIA ANGRAENI (2004010242)
2.DINI ARIANI WAHID (2004010235)
3.SRI WAHYUNI IKSAN (2004010233)

DOSEN PEMBIMBING
AL MUHAZZAB, S.E.,M.M

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah menganugerahkan
rahmat, hidayah serta kekuatan lahir dan batin, sehingga penulisdapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan judul “Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan
Sektor Pariwisata di Indonesia”setelah melalui proses yang panjang.

Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. kepada para keluarga,sahabat dan
pengikut-pengikutnya. Makalah ini disusun sebagai syarat yang harus diselesaikan, guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam bidang Ekonomi Syariah pada Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Palopo. Penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dari
banyak pihak walaupun penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dengan penuh ketulusan
hati dan keikhlasan, kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah mengasuh dan mendidik penulis dengan penuh kasih
sayang sejak kecil hingga sekarang, dan segala yang telahdiberikan kepada anak-anaknya,
serta semua saudara dan saudariku yang selama inimembantu dan mendoakanku. Mudah-
mudahan Allah swt. mengumpulkan kita semua dalam surga-Nya kelak.

2. Kepada semua teman seperjuangan, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Palopo
angkatan 2020, yang selama ini membantu dan selalu memberikan saran dalam penyusunan
makalah ini.

Palopo, 30 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A.Latar Belakang......................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan

BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A.Pengertian Sumber Daya Alam.............................................................................................................5
B.Pemanfaatan sumber daya alam..........................................................................................................7
C.Jenis Wisata di
Indonesia........................................................................................................10

BAB III......................................................................................................................................................15
A.KESIMPULAN......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di Indonesia. Berdasarkan


data Direktoral Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri yang dipublikasikan
Badan Pusat Statistik, bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau di Indonesia yang tersebar di 32
provinsi (sebelum pemekaran Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat). Namun, sebagian besar
masyarakat masih belum mengetahui berapa pulau yang dimiliki Indonesia. Provinsi yang
dimiliki pulau terbanyak adalah Kepulauan Riau dengan jumlah 2.408 pulau. Lalu diikuti Papua
Barat dengan 1.945 pulau di urutan kedua dan Maluku Utara dengan 1.474 pulau di posisi ketiga.
Sementara provinsi yang paling sedikit memiliki pulau adalah Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan 19 pulau dan Jambi 19 pulau. Adapun luas wilayah Indonesia mencapai 1,91juta km
persegi yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Sedangkan jumlah penduduk diperkirakan
mencapai 265 juta jiwa.
Bank Indonesia (BI) menyatakan pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk
mendongkrak devisa Indonesia. Salah satu alasannya karena sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri. Selain Sumber Daya Manusia (SDM),
sumber daya yang dimaksud adalah letak geografis antara lain luas wilayah serta keragaman
sumber daya alam, budaya, kuliner dan kekayaan yang ada di tanah air. Sumber daya inilah yang
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Terlebih saat ini,
di Indonesia memiliki banyak destinasi eksotis dan memukau. Tidak hanya wisata alam yang
beragam, wisata budaya serta sejarah di Indonesia juga tidak kalah menarik. Hal ini karena
Indonesia memiliki ratusan suku budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Untuk itu, BI bersama pemerintah menargetkan mampu mengumpulkan devisa sebesar
20 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 2,8triliun. Target tersebut lebih besar 3 miliar dollar
AS dibandingkan perolehan devisa dari pariwisata tahun lalu yakni 17 miliar dollar AS atau Rp
2,3triliun. Besarnya potensi yang dimiliki industri pariwisata membuat pemerintah yakin bahwa
jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Indonesia akan terus bertambah. Pemerintah
menargetkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2019 mencapai 20 juta orang. Target
tersebut lebih besar dibandingkan jumlah wisman yang datang pada tahun lalu, yaitu lebih dari
16 juta orang. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan perolehan sebelumnya pada tahun
2013 yang hanya 8,8juta orang. Di sisi lain pada 2018, sektor pariwisata Indonesia tercatat
dengan pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism
Council (WTTC).
B.Rumusan Masalah

1.jelaskan pengertian sumber daya alam


2. bagaimana manfaat sumber daya alam
3.jelaskan jenis-jenis wisata di indonesia

C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa itu sumber daya alam
2.Untuk mengetahui manfaat sumber daya alam
3.Untuk mengetahui jenis-jenis wisata di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya
tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air,
dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi
industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya
terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi
sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara
seperti Indonesia, Brasil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki
kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di
kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia
dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di
bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini sering kali tidak sejalan dengan
perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA
yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA
terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap
dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA
yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat daripada proses pembentukannya
dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai
bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas, minyak bumi dan gas alam pada
umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama
dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan
tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan
tambang tersebut.
Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang
meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya
cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung
lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung
lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dijaga
agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan
efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta
dapat didaur ulang.
4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

1.Sumber Daya Alam di Indonesia


Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua
di dunia setelah Brasil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya
alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi
tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Protokol Nagoya sendiri
merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara
pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan
mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:

 Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki


curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan
tumbuh dengan cepat.
 Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
 Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan
hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati
urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di
Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang
sangat besar.

2.Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat,
dimana kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang
pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-
negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya sering kali merupakan negara dengan
tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Penyakit
Belanda. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil
bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang
bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam
juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. Korupsi, perang
saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari
perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan
pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang
industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya
alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam
sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana

B.Pemanfaatan sumber daya alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu SDA "hayati"
dan "nonhayati".

1.Sumber daya alam hayati

Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup, atau
berhubungan dengan makhluk hidup.

Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi
tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu
faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya:

 Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
 Bahan bangunan: kayu jati, kayu mahoni
 Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
 Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
 Pupuk kompos.
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada
tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang
telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di
Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditas ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan
hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan
minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau
dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang
harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya,
sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari
habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun
sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

2.Sumber daya alam nonhayati


Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh
wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin
(wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau,
dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk
keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan
dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus
berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak
berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan
bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh
angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya
diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya
yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang
dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah satu sumber daya
alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan
secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas
beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya
nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti
bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu
eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki
pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan tambang dan
pemanfaatannya:
Minyak bumi

 Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;


 Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
 Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
 Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
 LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
 Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
 Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
 Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
 Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)[23]
Batu bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
Bijih besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas, perak, dan perunggu
untuk perhiasan
Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas alam
Untuk bahan bakar kompor gas
Mangan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai.
C.Jenis Wisata di Indonesia
Masih ditemukan banyak sumber daya alam, budaya, kuliner dan pesona alam di berbagai
daerah di Indonesia yang masih belum terkelola dengan baik bahkan masih belum diketahui oleh
banyak orang dengan solusi pemerintah dibantu warga sekitar daerah yang bersangkutan bersatu
untuk mengembangkan potensi tersebut sehingga pendapatan dari sektor pariwisata demi
mengangkat jumlah devisa negara berjalan dengan baik.
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta layanan yang disediakan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.
Peranan pariwisata sendiri yaitu sektor yang bisa menunjang kemajuan suatu daerah, terutama
dengan adanya peraturan mengenai otonomi daerah. Kebijakan ini diberlakukan atas dasar
masyarakat daerah yang memiliki modal yang dapat diandalkan untuk kemajuan daerahnya,
salah satunya dengan kegiatan pariwisata. Ada beberapa macam wisata yang dapat dijadikan
sumber devisa Negara, antara lain:
1. Wisata Budaya
Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa. Keberagaman suku bangsa tersebut
mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, jenis makanan, dan
adat istiadat di Indonesia. Ada beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional
misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan kisah perjalanan Rama dan Shinta, Tari
Kecak yang berasal dari Pulau Bali, Reyog Ponorogo, dan berbagai macam kesenian tari yang
telah mendunia.
2. Wisata Sejarah
Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode kemerdekaan dapat
ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Terdapat Banyak museum seperti Museum
Perjuangan, Senobudoyo, Museum Kraton, candicandi, Terutama Candi yang masuk ke dalam
keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur, yang terdapat di Magelang, Jawa Tengah.
3. Wisata Alam
Wisata alam yang terdapat di tanah air ini terbagi menjadi wisata flora dan fauna. Indonesia
memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 diantaranya termasuk gunung api aktif. Salah
satu lokasi pegunungan yang terkenal hingga ke mancanegara dengan panorama yang sangat
indah yang sangat terkenal untuk menjumpai matahari terbit maupun menunggangan kuda adalah
Gunung Bromo yang berada di Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya itu, Indonesia memiliki
kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia. Raja
Ampat, Papua Barat merupakan tanaman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka
ragam biota laut dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya
pandang yang mencapai 30 meter pada siang hari. Keanekaragaman fauna juga dapat dijumpai
misalnya, di Ujung kulon, Pulau Komodo, dan kebun binatang lainnya yang tersebar di sejumlah
daerah di Indonesia.
4. Wisata Belanja
Wisata belanja di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu wisata belanja tradisional
yang metode transaksinya melalui proses tawar-menawar antara pembeli dengan penjual seperti
di Pasar Sukowati yang berada di Bali, Pasar Beringharjo yang berada di Malioboro, Yogyakarta
dan pasar wisata tradisional lainnya. Sedangkan pasar wisata tradisional yang fenomenal sampai
saat ini yaitu bernama Krisna yang berada di Pulau Bali. Tidak hanya itu saja, di kawasa jalan
Malioboro, Yogyakarta, terdapat banyak penjual karya seni ataupun oleh-oleh disekitaran pinggir
jalan. Hal tersebut sangat membantu perekonomian warga setempat dan juga menambah
pemasukan pemerintah daerah atau pemerintah setempat.
5. Wisata Keagamaan
Wisata keagamaan juga menjadi salah satu objek wisata yang sampai saat ini masih eksis
di tanah air, salah satunya adalah banyak ditemukan masjid yang merupakan akulturasi
kebudayaan antara hindu-buddha-Jawa-Cina dengan agama Islam seperti tang terlihat pada
masjid Agung Demak, Masjid Menara Kudus, dan yang tersebar di berbagai daerah diIndonseia
yaitu Masjid Cheng Ho. Selain Islam, sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah dipengaruhi
kehidupan spiritual oleh agama Hindu dan Buddha dengan ditunjukkan adanya peninggalan
sejarah seperti candi dan prasasti. Jejak peninggalan agama Buddha terbesar dalam sejarah
adalah Candi Borobudur yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun
1991 yang terletak di Magelang.
Kementerian Pariwisata memiliki rencana strategis untuk pembangunan pariwisata di
Indonesia. Rencana strategis Kementerian Pariwisata tahun 2015-2019 ini disusun mengacu pada
usulan rencana jangka menengah yang disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
serta rencana jangka menengah Nasional, yang sebagaimana tertuang dalam NAWA CITA.
Sebagai industri jasa, sektor pariwisata telah memberikan kontribusi dan peran strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, pengembangan wilayah maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui kontribusi dalam menyumbangkan devisa, kontribusi terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, disamping peran sosial, budaya, dan
lingkungan dalam pelestarian subner daya alam dan budaya. Pariwisata Indonesia diharapkan
dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi sektor strategis dan pilar pembangunan
perekonomian nasional serta akan dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara
sebesar 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 275 juta perjalanan pada tahun 2019
mendatang. Pada APBN 2020 jumlah alokasi dana tambahan untuk percepatan pembangunannya
sebesar Rp 6,9triliun. Dana sebesar itu diharapkan mampu mempercepat pengerjaan proyek
utilitas dasar dan infrastruktur di lima destinasi super prioritas.
Kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan Oktober 2019
berjumlah 1.354.396 kunjungan atau mengalami peningkatan sebesar 4,86% dibandingkan
periode yang sama bulan Oktober 2018 yang berjumlah 1.291.605 kunjungan. Berdasarkan
kebangsaan, jumlah kunjungan wisman bulan Oktober 2019 tercatat jumlah kunjungan wisman
tertinggi, yaitu: Malaysia sejumlah 241.056 kunjungan, Tiongkok sejumlah 160.446 kunjungan,
Singapura sejumlah 145.246 kunjungan, Australia sejumlah 131.861 kunjungan, dan Timor Leste
sejumlah 91.761 kunjungan. Menurut data yang diambil dari situs pegipegi.com, masih banyak
objek wisata yang tersembunyi atau yang bisa disebut juga hidden paradise dan belum banyak
diketahui oleh masyarakat domestik dan mancanegara, Potensi alam yang harus dikembangkan
lagi sebagai objek wisata tanah air, antara lain:
1. Danau Kaco
Danau ini bercahaya terang di malam bulan purnama. Air Danau Kaco berwarna biru
bening yang bisa memantulkan cahaya bagaikan kaca, sehingga masyarakat sekitar banyak yang
menyebutnya Danau Kaca. Tapi, pemandangannya kontras dengan pemandangan sekelilingnya,
yang serba hijau dan Danao Kaco juga nampak bercahaya di saat gelap, terutama jika saat bulan
purnama muncul. Belum ada yang bisa meneliti mengapa danau itu bercahaya ketika gelap.
2. Mentawai
Keindahan alam Mentawai yang terletak di jarak 150 km di lepas pantai Pulau Sumatera
memang mengundang decak kagum. Kepulauan yang masuk ke dalam rangkaian pulau non-
vulkanik ini memiliki 157 titik ombak dan 400 titik surfing. Pantai-pantai cantiknya terdiri dari
Tuapejat, Mapadeggat, Makakang, Katiet, hingga Bosua. Pulau-pulau memukaunya terdiri dari
Siberut, Sipore, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Kebanyakan pantai dan pulau disana masih asri.
3. Krumutan
Kerumutan terletak di Propinsi Riau. Dilihat dari aspek administratif, kawasan hutan ini
terbentang hingga melalui dua kabupaten, yaitu Pelalawan dan Indragiri Hulu. Kawasan ini
dibagi tiga di mana pembagian kawasannya dilihat dari kondisi lahannya. Kawasan pertama
adalah Kawasan Inti, yang luasnya mencapai 93 ribu hektar lebih. Kawasan kedua, Kawasan
Lindung Gambut, dengan luas 52 ribu hektar lebih. Terakhir, Kawasan Intervensi, yang
dimaksudkan sebagai tempat penyelamatan ekosistem rawa gambut, dengan luas lebih dari 1.1
juta hektar.
Daya tarik Kerumutan bukan hanya pemandangan hutan gambutnya. Disana dapat
menemukan aneka fauna yang langka, seperti harimau Sumatera. Ada juga harimau dahan,
monyet ekor panjang, kuntul putih, owa, burung enggang, bahkan buaya sinyulong. Hutan ini
bahkan menjadi tempat singgah burung-burung saat bermigrasi dan membuatnya ditetapkan
sebagai kawasan IBA (important bird area) dan EBA (endangered bird area). Temukan pula
tumbuhantumbuhan endemis di wilayah hutan rawa gambut dan rawa kering Kerumutan, anntara
lain punak, perupuk, rengas, pandan, kantung semar, meranti, nipah, dan lain sebagainya.
Kementerian Pariwisata menargetkan pembangunan seluruh utilitas dasar dan
infrastruktur pendukung di lima destinasi wisata super prioritas bisa tuntas sepenuhnya sesegera
mungkin lantaran pemerintah telah mengucurkan anggaran tambahan tersebut.
Lima destinasi wisata yang dimaksud yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di
Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur
(NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara. Sebagai sektor unggulan, pariwisata Indonesia
menargetkan bisa meraup devisa hingga 17,6 miliar dollar AS dan menjaring 20 juta wisman
hingga akhir tahun 2019. Sebagai upaya dalam merealisasikan target tersebut, yang dilakukan
pemerintah menetapkan 6 langkah strategis yang disepakati dalam rapat koordinasi pemerintah
pusat dan daerah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BI di Gedung BI, Jakarta. Adapun
6 langkah strategis tersebut terkait 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas) dan 2P (Promosi dan
Pelaku usaha).coklat. Danau ini juga dipadati oleh ribuan ikan semah Kerinci yang berenang
bebas. Danau tersebut tidak terlalu luas, yaitu hanya 30×30 meter saja.
Potensi sumber daya alam ini tentu saja didukung oleh elemen manusia yang berada
didalamnya, dengan begitu peningkatan kualitas pariwisata juga bisa ditinjau dari segi
bagaimana masyarakat dapat menunjukkan kepribadian Indonesia yang baik seperti
ditingkatkannya kualitas sekolah akademi kepariwisataan, manajemen perhotelan, adanya
pelatihan pengelolaan sektor kepariwisataan dengan baik. Selain itu adanya penambahan pintu
masuk kedatang warga asing ke dalam negeri melalui titik kedatangan yang merata. Ditinjau dari
data yang tertera pada tabel dibawah yang menunjukkan titik kedatangan para wisman masih
belum merata.
Kebanyakan orang Indonesia memasuki Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah
Rai di Bali, pulau yang paling populer sebagai tempat berlibur untuk turis asing di Indonesia.
Pulau ini adalah tempat tinggal dari sebagian besar masyarakat minoritas Hindu Indonesia dan
menwarkan berbagai jenis pariwisata Hindu Bali yang berkaitan dengan seni dan budaya dan
juga kehidupan malam yang semarak serta wilayah pedesaan yang cantik.
Titik kedatangan kedua adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terletak dekat
dengan Ibukota Jakarta. Banyak wisman memulai liburan mereka dengan tinggal beberapa hari
di Jakarta sebelum berkunjung ke wilayah-wilayah lain dari Indonesia. Jakarta juga merupakan
pusat ekonomi dari Indonesia dan, walaupun dilarang oleh hukum, banyak pengunjung asing
yang menggunakan visa turis (berlaku untuk 30 hari) untuk berpartisipasi dalam pertemuan
ataupun even bisnis di Jakarta.
Titik masuk ketiga yang paling banyak digunakan adalah Batam, kota terbesar di
Provinsi Kepulauan Riau, di seberang Selat Singapura. Batam telah berkembang cepat menjadi
sebuah kota dengan industri yang berkembang sangat cepat dan juga pusat transport. Kota ini
adalah bagian dari zona perdagangan bebas dari Segitiga Indonesia-Malaysia-Singapura. Sejak
2006, Batam (bersama-sama dengan Bintan dan Karimun) menjadi bagian dari Zona Ekonomi
Khusus yang bekerja sama dengan Singapura, mengimplikasikan bahwa tarif perdagangan dan
pajak pertambahan nilai untuk barang-barang yang dikirimkan antara Batam dan Singapura
dihapuskan.
Upaya pemerataan titik kedatangan ini sebagai salah satu peluang untuk di tiap daerah
titik kedatangan tersebut memperkenalkan destinasi wisata alam kepada wisatawan. Pemanfaatan
sumber daya alam tidak hanya untuk dihabiskan sebagai kebutuhan investor dan individu saja,
melainkan juga menjadi potensi pariwisata yang bisa dikenal oleh dunia sebagai penambah
devisa negara dan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di daerah sekitar tersebut.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Potensi budaya dan kearifan lokal dalam bidang pariwisata masih tinggi bahkan menjadi
kecenderungan potensi wisata di masa depan. Oleh karena itu perlu digagas pola pengembangan
wisata yang berbasis budaya dan kearifan lokal sebagai daya tarik wisata yang lebih estetis
(epidemi) dan etis (adiluhung). Oleh karena itu dibutuhkannya sumber daya manusia yang
mumpuni dan dapat melestarikan serta mengelola objek pariwisata dengan baik. Demikian juga
pengembangan pariwisata di suatu daerah harus memberi jaminan rasa aman bagi pendatang
karena penduduk beserta cipta, rasa dan karsanya merupakan obyek wisata yang menarik dan
eksotis. Selain upaya pengelolaan sumber daya alam, pada dasarnya titik kedatangan juga
mempengaruhi tingkat wisatawan asing dan dalam negeri. Maka dari itu pemerataan titik
kedatangan pengunjung juga diperluas sehingga kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dapat
terjamah oleh semua orang.
DAFTAR PUSTAKA

Devy, H. A., (2017) "Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah
Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. (Studi Kasus Obyek Wisata Air Terjun Jumog di
Kawasan Wisata Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar)".
Badan Pusat Statistik, (2017) Kajian Data Pasar Wisatawan Nusantara.
Kementerian Pariwisata, (2015) Rencana Strategis 2015-2019 Kementerian Pariwisata.
Kementerian Pariwisata, (2017) Statistik Profil Wisatawan Nusantara.
Muhammad bibin,Ani ardian.,(2020) Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Songka Di
Kota Palopo

Anda mungkin juga menyukai