Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KRONJO
Dosen pengampu : H. Sudendi, SE., MM.

Disusun Oleh :

1. Dinda Dwi Hayati 5551190036


2. Diannisa Lutfiasari 5551190038
3. Anggun Sari Dewi 5551190045

3B

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG - BANTEN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Kronjo tepat waktu. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kebantenan. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di
Kecamatan Kronjo
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak H.
Sudendi, SE., MM. selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Studi Kebantenan.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Serang, 15 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1...........................................................................................................
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2...........................................................................................................
Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3...........................................................................................................
Tujuan............................................................................................... 1
BAB II : ISI ....................................................................................................... 2
2.1 Sejarah Sinkat Banten.................................................................... 2
2.2 Kecamatan Kronjo......................................................................... 3
2.3 Sumber Daya Alam Di Kecamatan Kronjo................................... 3
2.3.1 Pertanian............................................................................... 3
2.3.2 Kelautan................................................................................ 5
2.3.3 Hutan Mangrove................................................................... 5
2.3.4 Program Pemerintah terhadap SDA di Kecamatan Kronjo. . 5
2.4 Tempat Wisata Di Kecamatan Kronjo........................................... 8
2.4.1 Religi Wisata Pulau Cangkir................................................ 8
2.4.2 Sabajo ( Sate Bandeng Kronjo )........................................... 9
2.5 Ketahanan Pangan Kecamatan Kronjo.......................................... 10
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 11
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
LAMPIRAN....................................................................................................... 13

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kekayaan alam mestilah dilestarikan, dijaga dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat sebagaimana diatur dalam UUD Pasal 33 (3) yakni :
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Sangat jelas dalam UUD NRI Tahun 1945, bahwa peran negara sebatas
meguasai kekayaan alam dan mempergunakannya untuk kemakmuran
rakyat.
Banten merupakan salah satu provinsi di pulau Jawa dengan ibukota
Serang dan memiliki luas wilayah sebesar 9.662,92 Km2 dan dengan lebih dari
9 juta penduduk. Banten memiliki 4 kabupaten dan 4 kota, 154 kecamatan,
262 kelurahan dan 1.273 desa. Dengan wilayah seluas ini tentu saja Banten
memiliki beragam kekayaan alam yang mampu mensejahterakan
masyarakatnya. Tak hanya kekayaan alam, Banten pun memiliki banyak
tempat wisata unik yang dapat menarik minat wisatawan local atau pun luar.
Kecamatan Kronjo merupakan satu dari sekian kecamatan di Banten yang
kaya akan sumber daya alam mulai dari pertanian hingga kelautan. Beberapa
program digalakkan pemerintah setempat untuk meningkatkan mutu dan
kesejahteraan kecamatan Kronjo.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa saja SDA yang dimiliki Kecamatan Kronjo?
2) Apa yang dilakukan pemerintah untuk mendukung SDA yang ada?
3) Bagaimana wisata dan kuliner di Kecamatan Kronjo?

1.3. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi
Kebantenan dan untuk menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis.

1
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Banten


Banten adalah bagian dari wilayah Indonesia yang berada di Ujung
Pulau Jawa, sudah dikenal secara meluas sampai manca Negara sejak abad
ke-14 (1330 M). pada abad 16-17, dibawah kekuasaan Sultan Maulana
Hasanudin dan Sultan Ageng Tirtayasa,Banten menjadi tempat-tempat
persinggahan para pedagang dari berbagai belahan dunia, sekaligus
menajdi pusat pertukana dan persentuhan kebudayaan.
Banten resmi menjadi sebuah provinsi ke-30 di Negara Kesatuan
Republic Indonesia (NKRI) sejak tahun 2000, dibentuk melalui UU no 23
tahun 2000, sebelumnya Banten merupakan keresidenan sebagai bagian
dari wilayah Provinsi Jawa Barat. Sebagaimana UU nomor 23 tahun 2000
tersebut, tujuan pembentukan Provinsi Banten adalah untuk meningkatkan
penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan guna menjamin perkembangan dan kemajuan dimasa
yang akan datang. Untuk mendorong peningkatan pelayanan dibidang
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan
kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah untuk menyelenggarakan
otonomi daerah.
Banten masa kini dan mendatang merupakan salah satu Kawasan
andalan nasional di Indonesia dengan sector andalan industry dan
pariwisata. Kedua sector andalan tersebuh tersebar di wilayah Kabupaten
Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang,
dan Kota Cilegon.di Banten terdapat pabrik baja, yaitu Krakatau Steel
yang didirikan pada tahun 1966 di Kota Cilegon dimana sebagai cikal
bakal tumbuhnya industri-industri baru, dan berkembangnya Pelabuhan di
Banten.
Pertumbuhan industry tersebut, mendorong kemajuan wilayah dan
perekonomian daerah sehingga secara nasional Banten tergolong sebagai
wilayah cepat tumbuh. Untuk memacu perkembangan wilayah dan

2
mengakselerasi tumbuhnya industry di Banten, telah diprogramkan
beberapa pembangunan proyek strategis yang berskala nasional dan
internasional, yaitu pembangunan pelabuhan Internasional Bojonegara,
pembangunan Jembatan Selat Seunda (Jawa-Sumatera), pengembangan
jaringan Jalan Cincin Pantai Utara-Selatan Banten, peningkatan jalan tol
dan jalan kereta api, perluasan bandara Soekarno-Hatta, pembangunan
supply air baku waduk karian, peningkatan kapasitas power plant, jaringan
kilang gas dan storage BBM, pengembangan Kawasan ekonomi khusus
dan cluster industry petro kimia.
Dengan dikembangkannya infrastruktur pendukung wilayah yang
memadai tersebut, menjadikan banten ke depan sebagai wilayah tujuan
utama investasi di Indonesia yang memiliki tingkat daya saing yang tinggi.

2.2 Kecamatan Kronjo


Kecamatan Kronjo merupakan salah satu kecamatan yang berada di
Kabupaten Tangerang Probinsi Banten dengan luas wilayah sebesar
4.529,7 Km2. Batas -batas nya ialah sebagai berikut : sebelah utara
bertemu dengan laut, selatan dengan Kecamatan Kresek, sebelah timur
dengan Kecamatan Mauk dan sebelah barat berhadapan dengan
Kecamatan Mekar Baru.
Kecamatan Kronjo memiliki 10 desa di dalamnya, yaitu desa Blukbuk,
desa Bakung, desa Pasir, desa Cirumpak, desa Pagedangan Udik, desa
Pasilian, desa Pagenjahan, desa Muncung, desa Kronjo dan desa
Pagedangan Ilir.

2.3 Sumber Daya Alam di Kecamatan Kronjo


2.3.1 Pertanian
Menurut sumber dari BPP Kecamatan Kronjo, setiap desa
di kecamatan Kronjo memiliki luas sawah lebih dari 130 Ha.
Dengan luas terkecil yaitu Desa Pagenjahan sebesar 139 Ha dan
yang terluas ialah Desa Muncung sebesar 390 Ha. Jenis tanaman
yang ditanam di kecamatan Kronjo beragam, yaitu kacang

3
panjang, bayam, kacang tanah, terung, mentimun, kangkung,
bawang daun, cabe, kol, oyong dsb.

Desa / Luas Lahan


No
Kelurahan Sawah Darat Jumlah
1 Kronjo 187 447.2 634.2
2 Pagedangan Ilir 316.1 307.9 624
Pagedangan
3 390 147.4 537.4
Udik
4 Muncung 390 312.6 702.6
5 Pasilian 370 29.2 399.2
6 Pagenjahan 139 30 169
7 Bakung 210 78 288
8 Blukbuk 261 34.5 295.5
9 Pasir 199 39 238
10 Cirumpak 201 9.2 210.2
Kecamatan Kronjo 2666.1 1438 5098.1
*Sumber : BPP Kecamatan Kronjo

Di salah satu desa yaitu Desa Blukbuk diadakan


penyuluhan dan pembinaan petani kelompok kecil sebanyak 11
orang yang diadakan oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro
Indonesia (Kopsyah BMI). Jenis tanamannya ialah kol, cabai,
oyong dan kacang Panjang. Tak hanya itu pemerintah setempat
mendukung pertanian di setiap desa di Kecamatan Kronjo
dengan membuat sarana dan prasarana jalan antar desa dan
pembuatan tandon air yang sangat bermanfaat untuk bercocok
tanam serta penyediaan teknologi dalam pertanian.

No Uraian Jumlah
Traktor Pengolah Tanah Roda 2
1 78
(<15PK)
2 Alat Pengendali Hama 23
3 Banting Bertirai 616
4 Alat Pemupukan Urea Tablet 24
5 Pompa Air 77
6 Sabit Bergerigi 553
7 Mesin Perontok Padi 14

4
Kecamatan Kronjo 1385
*Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kronjo

2.3.2 Kelautan
Kecamatan Kronjo merupakan areal fishing ground di
kabupaten Tangerang. Area ini berada di sekitar PPI Kronjo
yang diarahkan untuk menjadi PPI tipe A. Komoditas perikanan
yang akan dikembangkan di kecamatan kronjo ini sesuai dengan
potensi perikanannya, yakni ikan bandeng, udang, dan rumput
laut. Dengan jumlah produksi perikanan budidaya tambak ikan
bandeng pada tahun 2014 yakni sebesar 1.613,7 ton/tahun.
Jumlah produksi ikan yang didaratkan di PPI Kronjo pada tahun
2010 mencapai 2878 ton, jumlah ini telah melebihi standar
jumlah produksi untuk PPI tipe C9. Melimpahnya sumber daya
perikanan dan dengan karakteristik wilayah laut yang luas,
banyak penduduk kecamatan kronjo berprofesi sebagai nelayan.

2.3.3 Hutan Mangrove


Di pulau Cangkir terdapat hutan Mangrove. Hutan
mangrove dapat mengurangi dampak dari abrasi, badai, angin
siklon hingga tsunami. Hutan mangrove juga dapat membawa
keanekaragaman hayati dan menjadi sumber penghidupan bagi
berbagai macam jenis binatang laut, seperti, ikan dan kepiting
dan lainnya.

2.3.4 Program Pemerintah terhadap SDA di Kecamatan Kronjo


- Pertanian
a. Program tanam jagung hibrida di 10 kecamatan yang salah
satunya ialah Kecamatan Kronjo. Program ini diperuntukan
bagi masyarakat kecil dan petani. Selama masa tanam,
petani didampingi para penyuluh dari Balai Penyuluh
Pertanian (BPP) di enam wilayah kerja pada Dinas Pertanian
Kabupaten Tangerang.

5
b. Penyuluhan dan pembinaan petani kelompok kecil sebanyak
11 orang yang diadakan oleh Koperasi Syariah Benteng
Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) untuk Desa Blukbuk. Jenis
tanamannya ialah kol, cabai, oyong dan kacang Panjang.
c. Lokasi Embung Kronjo berada di wilayah Kabupaten
Tangerang Wilayah Utara, tepatnya berada di Kecamatan
Kronjo, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Mauk, Kecamatan
Sukadiri, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Teluk Naga dan
Kecamatan Kosambi. Jenis tanah di wilayah ini
merupakan tanah endapan permukaan (Qa) yang berumur
Holosen dan berfungsi sebagai lapisan pembawa air
yang produktif. Sumber air berasal dari sungai Cipasilian
dengan saluran drainase menuju ke laut dan belum
dimanfaatkan.
Awal mula pendirian Tandon Air di Desa Kronjo Kec.
Kronjo Kab. Tangerang yang diresmikan oleh Gubernur
Banten, senilai Rp. 11, 47 Milyar, yang berfungsi untuk
cadangan air di musim kemarau untuk warga setempat.
Maksud dan tujuan Pemerintah Propinsi Banten dengan
adanya Tandon air ini diharapkan kebutuhan air di
Wilayah Kec.Kronjo untuk pertanian tercukupi, dengan
demikian Tandon Air di Desa Kronjo merupakan yang
pertama dibangun, dengan seluas 4,5 ha. untuk mengairi
pesawahan seluas 60 ha. Dalam proses awal pembangunan
Tandon Air tersebut, dengan lahan milik warga luas
seluruhnya 57.104.M2.
Pemerintah Dinas Sumber Daya Air dan pemukiman
Propinsi banten seperti terkait pengelolaan Tandon Kronjo
dirasakan sudah maksimal. Pemerintah disini sudah
menjalankan perannya yakni dengan bangunan Tandon
Kronjo dan juga penyediaan mesin untuk memompa air
adan menyalurkan ke sawah-sawah para petani yang

6
membutuhkan. Namun kendala yang dihadapi terkait
dengan distribusi air tersebut ke masyarakat yakni,
mesin yang disediakan pemerintah tentunya
membutuhkan bahan bakar yang tidak bisa semuanya
diusahakan oleh pemerintah dalam pengelolaan Tandon
Kronjo. Dengan adanya tandon Kronjo tersebut setidaknya
menunjukkan upaya dari pemerintah dalam mengatasi
masalah kekeringan yang dikhawatirkan akan terjadi.
- Kelautan
Kronjo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Tangerang yang ditetapkan menjadi kawasan minapolitan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13
Tahun 2011. Kawasan Minapolitan merupakan konsep
pembangunan berbasis manajemen ekonomi kawasan dengan
motor penggerak sektor kelautan dan perikanan, dengan
didasarkan pada prinsip integrasi, efisiensi, kualitas dan
akselerasi (Aswanah et al 2013). DKP Provinsi Banten dalam
Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan Dan
Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 menetapkan
bahwa pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan
Kronjo salah satunya adalah dengan cara optimalisasi kawasan
ekonomi strategis melalui program minapolitan berbasis
perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan ikan.
Basis perikanan tangkap di Kronjo berpusat di Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Kronjo.
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kronjo terletak di tepi
Sungai Pasilian yang bermuara langsung dengan Laut Jawa.
PPI Kronjo memiliki peranan yang cukup penting, terlihat dari
banyaknya jumlah armada unit penangkapan yang bertambat
labuh. Selain itu PPI Kronjo juga memiliki letak yang strategis
karena dekat dengan daerah penangkapan yaitu di sekitar
perairan Pulau Cangkir dan Laut Jawa. Selain itu pemasaran

7
hasil tangkapan yang luas hingga ke Kecamatan Curug, Cisoka,
Balaraja, Kresek, Mauk, dan Pasar Kemis menjadikan PPI
Kronjo memiliki daya tarik bagi nelayan dari luar daerah
Kabupaten Tangerang untuk dapat mendaratkan hasil
tangkapannya di PPI Kronjo.
Jenis alat tangkap yang digunakan di PPI kronjo adalah
apolo, cantrang, rampus, rawe, bondet, garok, dan alat
pengumpul ikan lainnya. Tiga jenis alat tangkap dominan yang
mendaratkan hasil tangkapan di PPI Kronjo adalah apolo,
rampus dan cantrang.
Tingkat operasional suatu pelabuhan perikanan dipengaruhi
oleh fasilitas yang tersedia di pelabuhan perikanan tersebut.
Fasilitas pelabuhan perikanan terdiri dari fasilitas pokok,
fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang. Fasilitas - fasilitas
tersebut dibangun agar kegiatan operasional dan fungsi
pelabuhan berjalan dengan baik dan optimal. Fasilitas
pelabuhan yang dimiliki oleh PPI Kronjo beserta kapasitas
(volume) dan kondisinya
Pemerintah juga membentuk program pembinaan bagi
masyarakat di pulau Cangkir untuk mengembangbiakkan
beberapa jenis ikan salah satunya ikan bandeng.

2.4 Wisata dan Kuliner di Kecamatan Kronjo


2.4.1 Religi Pulau Cangkir
Pulau Cangkir terlatak di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten
Tangerang, berjarak sekitar 25 Km dari kota tangerang atau sekitar 1,5 jam
perjalanan. Kawasan pulau Cangkir semula seluas 4,5 Ha. Dahulunya
pulau tersebut merupakan daratan terpisah dari Pulau Jawa sebelum
masyarakat membuat jalan penghubung untuk memudahkan para peziarah.
Lintasan tanah yang menjadi jalur penghubung utama tersebut dibuat
tahun 1995 dan merupakan hasil swadaya penduduk setempat dengan
pengurus situs ziarah.

8
Pulau cangkir menjadi objek wisata ziarah karena di dalamnya terdapat
maqom Pangeran Jaga Lautan yang bernama asli Syekh Waliyuddin
seorang ulama besar yang berasal dari Banten. Maqom inilah yang
menjadikan pulau cangkir sebagai tempat wisata religius yang tidak hanya
dikenal oleh masyarakat Banten, bahkan seluruh nusantara.
Di Pulau Cangkir pengunjung tidak hanya dapat berwisata ziarah.
Kawasan yang juga kerap disebut dengan nama Pulau Cangkir Kronjo
tersebut memiliki panorama hutan mangrove yang tersebar di sepanjang
jalur menuju pulau. Pengunjung juga dapat mengamati kehidupan sehari-
hari nelayan mulai dari merawat kapal hingga mengolah hasil tangkapan.
Ada pula galangan untuk membuat atau memperbaiki kapal para nelayan.

2.4.2 Sabajo ( Sate Bandeng Kronjo )


Sate Bandeng atau sate lilit yang terbuat dari bahan dasar ikan bandeng
merupakan oleh-oleh khas Kabupaten Tangerang, tepatnya di Kecamatan
Kronjo. Sate Bandeng ini berbeda dengan sate pada umumnya tentu saja
pada bahan dasar yang digunakan yaitu ikan bandeng. Daging ikan
bandeng diolah dengan cara dipukul-pukul hingga hancur dan halus, lalu
dipisahkan dari kulit, tulang, serta duri halusnya. Sehingga ketika
dinikmati, tidak akan menemukan duri yang menganggu pada daging
ikan. Sate bandeng yang biasanya dijual dengan harga berkisar Rp 20.000
s/d Rp 30.000 tergantung masing-masing penjual. Dengan harga tersebut
akan dapat menikmati satu tusuk Sate Bandeng yang penuh dengan zat
bermanfaat seperti omega 3 dan lain sebagainya.

2.5 Ketahanan Pangan Kecamatan Kronjo


Untuk menjaga stabilitas pangan, pemerintah Kabupaten Tangerang
membentuk berbagai program. Program-program yang sebagian kecilnya
sudah disebutkan pada poin 2.3, memberikan manfaat bagi masyarakat
sekitar. Pada bulan Februari 2020 kemarin, program pembinaan Desa
Blukbuk oleh Kopsyah BMI menunjukkan hasil. Warga panen sayuran
oyong dan kol lebih kurang 4 kwintal setiap harinya. Didukung dengan

9
sarana dan prasarana jalan serta tandon yang dibangun pemerintah,
perekonomian Desa Blukbuk mulai meningkat. Komoditas yang ditanam
tidak hanya oyong dan kol, ada juga cabai. Dengan adanya program ini,
para petani mendapatkan untung yang cukup besar. Tak hanya dibidang
pertanian, dari hasil pembinaan bagi masyarakat Pulau Cangkir, pada
bulan November masyarakat memanen ikan bandeng.

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kecamatan Kronjo merupakan kecamatan di Banten dengan luas wilayah 4.529,7
km2 dan 10 desa. Dengan menyadari komoditas dan keunggulan yang dimiliki,
pemerintah Kecamatan Kronjo mampu meningkatkan perekonomian daerahnya
dengan membentuk program-program pemanfaatan SDA dalam bidang pertanian,
kelautan/ perikanan dan hutan mangrove. Pembangunan sarana dan prasarana
jalan dan pembuatan tandon air oleh Pemerintah setempat dinilai berperan dalam
peningkatan perekonomian dan stabilisasi pangan di daerah tersebut. Program –
program ini mampu membuat ketahanan pangan di Kecamatan Kronjo terjaga.

3.2 Saran
Evaluasi berlanjut untuk menilai apakah program yang dibuat berjalan dengan
baik dan menguntungkan bagi Kecamatan Kronjo, serta melihat apakah program
yang diusung dapat membahayakan alam.

11
DAFTAR PUSTAKA

About Tng. 2015. Sate Bandeng. http://abouttng.com/sate-bandeng/ (diakses pada


11 Desember 2020).
Agussalim. 2017. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dan Laut Secara Ekstraktif
dan Non-Ekstraktif. http://www.bp3ambon-kkp.org/2017/01/30/pemanfaatan-
sumberdaya-pesisir-dan-laut-secara-ekstraktif-dan-non-ekstraktif/ (diakses pada
14 Desember 2020).
Aneka Fakta. 2020. Pulihkan Kelestarian Lingkungan, Danramil Kronjo Bersama
Muspika Tamam Mangrove di Pulau Cangkir.
https://www.anekafakta.com/2020/11/pulihkan-kelestarian-lingkungan.html
(diakses pada 15 Desember).
Bantenprov.__. Tentang Provinsi Banten. https://www.bantenprov.go.id/profil-
provinsi/profil-banten (diakses pada 15 Desember 2020).
Dinas Pariwisata Provinsi Banten. 2017. Wisata Religi ke Pulau Cangkir.
https://dispar.bantenprov.go.id/Destinasi/topic/90 (diakses pada 12 Desember
2020)
Esa Unggul.__. BAB 1. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-
Undergraduate-14704-BAB1.Image.Marked.pdf (diakses pada 15 Desember
2020)
Rahmawati, Ratna Dewi. (2014). “Efektivitas Pengelolaan Tandon Kronjo Dalam
Upaya Ketersediaan Air Di Desa Kronjo Banten”. Jurnal Perspektif Hukum, Vol.
14 (2), 145-154.
Rahmawati A., Pujiastuti D., Irnawati R. (2018). Condition and Level Utilization
Facilities of Kronjo Fish Landing Place Tangerang Regency Banten Province.
Jurnal Perikanan dan Kelautan Untirta., 8(1). Retrieved from
http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v8i1.3683.
Wartakota.com. 2020. Di Tengah Sumber Daya yang Terbatas Bupati Tangerang
Berpesan ke Warga Inovasi Harus Terus Dilakukan.
https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/08/di-tengah-sumber-daya-yang-
terbatas-bupati-tangerang-berpesan-ke-warga-inovasi-harus-terus-dilakukan
(diakses pada 15 Desember)

12
LAMPIRAN FOTO

Foto-foto yang menunjukkan bahwa Kecamatan Kronjo memiliki komoditas


dibidang pertanian dan perikanan.

13
Wisata Religi Pulau Cangkir

Sabajo (Sate Bandeng Kronjo)

Foto : http://bumbusempurna.blogspot.co.idco.id

14

Anda mungkin juga menyukai