KESENIAN INDONESIA
Disusun Oleh :
1. ULFAH RULLY A.N.
2. ENI SANGIDATUN N.
i
KATA PENGANTAR
Kebumen,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................... 1
1.3. Batasan Teori............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
2.1. Defenisi Pariwisata dan Kesenian............................................... 3
2.2. Hubungan Pariwisata dan Kesenian............................................ 4
2.3. Dampak Pariwisata terhadap Kesenian Indonesia....................... 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan.................................................................................. 8
3.2. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantranya adalah :
1. Memberikan informasi tentang pariwisata dan kesenian
2. Mengetahui hubungan pariwisata dan kesenian
3. Mengetahui dampak pariwisata terhadap kesenian
4. Memenuhi tugas perkuliahan Masyarakat dan Kesenian Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan
tertentu.
Sedangkan menurut J.J. Hogman kesenian merupakan unsur ide,
aktivitas dan artefak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesenian
merupakan bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan
untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia,
menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat
dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat
ikatan solidaritas suatu masyarakat.
4
kebudayaan yang berkembang itu akan kehilangan esensinya, identitas, jati
diri dan hakekatnya. Contonya saja pertunjukan seni tari tradisional, yang
dahulunya di gunakan sebagai sebuah upacara adat atau ritual keagamaan
yang bersifat suci atau sakral, sekarang setelah masuk dan berkembangnya
kesenian ke dalam dunia kepariwisataan menjadikan perubahan fungsi dan
makna dari seni tersebut.
5
4. Melalui pariwisata, kesenian berupa benda- benda hias maupun benda
pakai yang dibuat oleh masyarakat sekitar kawasan wisata dapat
menghasilkan rupiah. Dalam hal ini pariwisata juga berdampak pada
ekonomi yang tentunya juga melibatkan unsur kesenian sebagai
objeknya.
5. Dengan adanya pariwisata yang menjadikan kesenian sebagai objek
wisata, terjadi pertukaran informasi antara masyarakat lokal dan
wisatawan mengenai kebudayaan masing- masing.
Wisatawan yang datang ke lokasi wisata berinteraksi dengan
masyarakat lokal dan menanyakan mengenai kebudayaan yang ada di lokasi
wisata ini, kemudian masyarakat lokal memberitahukan kebudayaan yang ada
dalam wisata tersebut, begitu juga dengan masyarakat lokal pada saat dia
berinteraksi dengan wisatawan yang datang dia juga menanyakan objek-
objek wisata yang ada di daerah asal wisatawan berada.
Di samping dampak positif, juga terdapat beberapa dampak negatif
yang menyertai pariwisata terhadap kesenian Indonesia. Dampak negatif
tersebut diantaranya yaitu :
1. Pariwisata dapat berdampak pada tereksploitasinya kebudayaan secara
berlebihan demi kepentingan pariwisata, tentu hal ini akan berdampak
negatif terhadap perkembangan kebudayaan. Hal ini sering terjadi karena
komersialisasi kebudayaan dalam pariwisata yang memfungsikan pola-
pola kebudayaan seperti kesenian, tempat-tempat sejarah, adat istiadat,
dan monument-monumen di luar fungsi utamanya demi kepentingan
pariwisata.
2. Pariwisata yang menjadikan kesenian sebagai objek wisata dapat
menyebabkan perubahan fungsi terhadap makna kesenian tersebut atau
terjadinya penitisan makna, yang dulunya sakral atau suci, tapi sekarang
setelah di pertontonkan di setiap acara atau festival yang dianggap bisa
memperkenalkan kebudayaan kita kepada orang lain tapi di balik itu
malah menghilangkan fungsi dan makna dari kebudayaan itu sendiri,
yang biasanya hanya di lakukakan pada saat upacara atau ritual saja
namun sekarang sudah di pertontonkan pada semua khalayak umum.
6
3. Suatu kesenian yang diperkenalkan dan diajarkan kepada wisatawan
tertentu dapat menyebabkan suatu kesenian berkembang pesat dan
menjadi keahlian wisatawan selain keahlian masyarakat asli. Sehingga,
tidak menutup kemungkinan terjadinya klaim kebudayaan oleh orang lain
terhadap kebudayaan asli sendiri.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pariwisata dan kesenian merupakan dua hal yang saling berkaitan satu
sama lain mengingat pariwisata berperan sebagai sarana promosi suatu
kesenian kepada khalayak ramai. Pariwisata lah yang berperan dalam
perkembangan suatu kesenian.
Komersialisasi suatu kesenian melalui pariwisata dapat memberikan
dampak positif dan negatif terhadap suatu kesenian terterntu.
Dampak positif dari komersialisasi suatu kesenian adalah terjadinya
perkembangan terhadap suatu kesenian tertentu sehingga tak jarang suatu
kesenian dapat menambah ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata.
Dampak negatifnya terjadi eksploitasi berlebihan terhadap suatu kesenian
serta mengakibatkan perubahan fungsi, nilai, dan kesakralan dari sebuah
kesenian atau kebudayaan tertentu.
3.2.SARAN
Setelah kita mengetahui kalau pariwisata itu berkaitan dengan
kesenian, yang membuktikan bahwa tanpa adanya pariwisata maka kesenian
sebagai unsur kebudayaan tidak akan berjalan, begitu juga dengan pariwisata,
tanpa adanya kesenian sebagai objek atau atraksi wisata yang akan di
kunjungi oleh para wisatawan, maka daerah wisata tersebut akan sepi di
kunjungi oleh para wisatawan, karena menurut mereka tidak ada atraksi yang
bisa membuat mereka tertarik.
Maka kami menyarankan, kita sebagai generasi kedepanya agar
kebudayaan kita tetap lestari kita harus menjaganya, jangan sampai
kebudayaan kita yang dahulunya sacral atau suci hilang begitu saja karena di
masukan sebagai sebuah objek wisata, Selain itu kita juga harus mampu
untuk menempatkan unsure kebudayaan yang mana yang pantas untuk di
jadikan sebagai objek wisata.
8
DAFTAR PUSTAKA