Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GEOGRAFI PARIWISATA

“SUMBERDAYA GEOGRAFIS DALAM PARIWISATA”

DOSEN PEGAMPU:

Dr. SUGIHARTO, M. Si.

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4:
AYU NOVIYANA SIMATUPANG (3183331010)
FRANDICA PANJAITAN (31821310080
INTAN Y BINTANG (3183131024)
WINDA SETIAMAN ZAI (3182131013)
YESSI KAROLINA MARBUN (3182131020)

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok empat mengenai
“SUMBERDAYA GEOGRAFIS DALAM PARIWISATA“ini dengan baik dan
sesuai dengan petunjuk.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,oleh karena itu
penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun pada
intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang
lebih baik lagi.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah menyempatkan
diri dalam membaca dan memberi penilaian kepada makalah ini, akhir kata
penulis ucapkan terimakasih.

Medan, September 2019

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2
D. Manfaat ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber Daya Pariwisata ..............................................................................3
B. Sumberdaya Pariwisata Minat Khusus.........................................................4
C. Dampak Positif Sumber Daya Pariwisata ....................................................5
D. Dampak Negatif Sumber Daya Pariwisata ...................................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................13
B. Saran ...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sumberdaya adalah segala sesuatu yang bernilai apabila diproduksi, diolah
dan digunakan. Salah satu pemanfaatan sumberdaya dalam geografi adalah
sebagai objek wisata. Objek wisata dari sudut pandang geografi dipelajari dalam
konsep geografi pariwisata.
Objek kajian geografi yang umumnya menjadi daya tarik bagi wisatawan
adalah dari segi iklim, flora dan fauna, keindahan alam, adat istiadat, budaya
penduduk, transportasi baik itu darat, laut atau udara, dan sebagainya.
Pariwisata meupakan sektor usaha yang penting bagi beberapa negara di
dunia. Hal itu dikarenakan karakteristik sumber daya alam yang unik dan diolah
dengan sumber daya manusia yang memadai. Kondisi alam yang diberikan secara
cuma-cuma oleh Allah SWT membantu manusia untuk mengembangkannya
menjadi lebih baik, jadi manusia tidak perlu lagi memunculkan potensi alam tetapi
tinggal mengembangkan dan melestarikannya.
Salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang beragam adalah
Indonesia. Tidak hanya keragaman flora dan fauna saja, Indonesia juga memiliki
keragaman budaya serta peninggalan buda dan sejarah yang menjadi kekayaan
yang sangat berharga. Semua potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia itu
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan dalam
rangka mengunjungi daerah wisata tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja sumber daya pariwisata yang ada di Indonesia ?
2. Apa saja faktor pendukung dan pendorong bekembangnya sumber daya pariwisata
di Indonesia?
3.Apa saja dampak positif yang diperoleh dari sumber daya alam pariwisata yang ada
di Indonesia?
4.Apa saja dampak negative yang ditimbulkan dari sumber daya alam pariwisata di
Indonesia.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Agar para pembaca mengetahui Sumber Daya Pariwisata
2. Agar para pembaca mengetahui Sumber Daya Pariwisata Minat Khusus
3. Agar para pembaca mengetahui Dampak negatif dan Positif Sumber Daya
Pariwisata

1.1 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
penulis maupun pembaca tentang Sumber Daya Pariwisata, Sumber Daya
Pariwisata Khusus dan Dampak negatif dan Positif Sumber Daya Pariwisata.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber Daya Pariwisata


Sumber daya merupakan atribut alam yang bersifat netral sampai ada
campur tangan manusia dari luar untuk mengubahnya agar dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan manusia itu.
Dalam konteks pariwisata, sumber daya diartikan sebagai segala sesuatu
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan guna mendukung pariwisata, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Sumber daya yang terkait dengan pengembangan pariwisata umumnya
berupa :
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia diakui sebagai salah satu komponen vital dalam
pembangunan pariwisata. Hampir setiap dan elemen memerlukan sumber daya
manusia untuk menggerakannya. Faktor sumber daya manusia-lah yang sangat
menentukan eksistansi pariwisata. Sebagai salah satu industri jasa, sikap dan
kemampuan staff akan berdampak krusial terhadap bagaimana pelayanan
pariwisata diberikan kepada wisatawan yang secara langsung akan berdampak
pada kenyamanan, kepuasan dan kesan atas kegiatan wisata yang dilakukannya.
Berikut adalah peluang kerja yang dapat ditekuni pada sektor pariwisata :
1. Airlines
2. Bus Companies
3. Cruise companies.
4. Railroad
5. Rental car companies
6. Hotel, Motel, Resort.
7. Travel agencies.
8. Tour companies
9. Food service
10. Tourism education
11. Tourism research
12. Tourism journalism
13. Recreation and leisure
14. Attraction
15. Tourist offices and information centre
16. Convention and visitor bureaus
17. Meeting planners
18. Gaming
19. Other opportunities

b. Sumber Daya Alam


Elemen dari sumber daya, misalnya air, pepohonan, udara, hamparan
pegunungan, pantai, bentang alam dan sebagainya, tidak akan menjadi sumber
daya yang berguna bagi pariwisata kecuali semua elemen tersebut dapat
memuaskan dan memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut Damanik dan Weber (2006:2), sumber daya alam yang dapat
dikembangkan menjadi atraksi wisata alam adalah :
1. Keajaiban dan keindahan alam (topografi)
2. Keragaman flora
3. Keragaman fauna
4. Kehidupan satwa liar
5. Vegetasi alam
6. Ekosistem yang belum terjamah manusia
7. Rekreasi perairan (sungai, air terjun, pantai,danau)
8. Lintas alam (trekking, rafting, dll.)
9. Objek megalitik
10. Suhu dan kelembapan udara yang nyaman
11. Curah hujan yang normal
c. Sumber Daya Budaya
Budaya sangat penting perannya dalam pariwisata. Salah satu hal yang
menyebabkan orang ingin melakukan perjalanan wisata adalah adanya keinginan
untuk melihat cara hidup dan budaya orang lain di belahan dunia lain serta
keinginan untuk mempelajari budaya orang lain tersebut.
Sumber daya budaya yang bisa dikembangkan menjdi daya tarik wisata
diantaranya :
1. Bangunan bersejarah, situs, monumen, museum, galeri seni, situs budaya
kuno dan sebagainya
2. Seni dan patung kotemporer, arsitektur, tekstil, pusat kerajinan tangan dan
seni, pusat desain, studio artis, industri film, dan penerbit dan sebagainya
3. Seni pertunjukan, drama, sendratari, lagu daerah, teater jalanan, eksibisi
foto, festival, dan even khusus lainnya.
4. Peninggalan keagaman, seperti candi, pura, masjid, situs dan sejenisnya.
5. Kegiatan dan cara hidup masyarakat lokal, sistem pendidikan, sanggar,
teknologi tradisional, cara kerja dan sistem kehidupan setempat
6. Perjalanan (trekking) ke tempat bersejarah menggunakan alat transportasi
unik (berkuda, dokar, cikar dan sebagainya)
7. Mencoba kuliner makanan setempat. Melihat persiapan, cara membuat,
menyajikan, menyantapnya.

2.2 Sumber Daya Pariwisata Minat Khusus


Salah satu penyebab terjadinya segmentasi atau spesialisasi pasar
pariwisata adalah kecenderungan wisatawan maupun dengan minat khusus baik
dalam jumlah wisatawan maupun area minatnya. Hal ini sangat berbeda dari jenis
pariwisata tradisional karena calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata
tertentu sehingga mereka dapat mengikuti minat khusus dan spesifik yang
diminati. Parisata dengan minat khusus ini diperkirakan akan menjadi trend
perkembangan ke depan sebab calon wisatawan telah menginginkan jenis wisata
yang fokus yang mampu memenuhi kebutuhan spesifik wisatawan.
2.3 Dampak Positif Sumber Daya Alam Pariwisata Di Indonesia
1. Terhadap ekonomi

a. Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata seperti


: tour guide, waiter, bell boy, dan lain-lain.
b. Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan
para wisatawan yang juga secara langsung dan tidak langsung bisa
dipergunakan oleh penduduk lokal pula. Seperti : tempat rekreasi, mall,
dan lain-lain.
c. Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui pertukaran mata
uang asing (foreign exchange).
d. Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha, contoh : pedagang
kerajinan, penyewaan papan selancar, pemasok bahan makanan dan bunga
ke hotel,dan lain-lain.
e. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan pemerintah.
f. Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant.
Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama keluarganya
memerlukan kamar yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak
ekonomi tidak langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar
karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan bertambah.

2. Terhadap sosial budaya

a. Perkembangnya kebudayaan nasional Indonesia


b. Sebagai media pengembangan wawasan
c. Adanya akulturasi budaya

3. Terhadap politik

a. Terjalinnya hubungan baik dengan negara-negara lain.


b. Saling berkunjung dan saling mengenal antar penduduk sehingga dapat
memper erat kesatuan dan persatuan
c. Lebih banyak mengenal keindahan dan kekayaan tanah air , melalui
kunjungan wisata sehingga memunculkan keinginan untuk memelihara,
menjaga dan rasa cinta terhadap tanah air
d. Terjaganya hubungan baik internasional dalam hal pengembangan pariwisata
mancanegara, sehingga terjadi saling kunjung antar bangsa sebagai wisatawan,
sebagaimana halnya dalam pariwisata pada poin pertama
e. Terjadi kontak kontak langsung yang akan menumbuhkan rasa saling
pengertian terhadap perbedaan
f. Akan menimbulkan inspirasi untuk selalu mengadakan pendekatan dan rasa
saling menghormati
g. Pemerintah mendapat defisa tambahan non migas
h. Adanya pemberlakuan kebijakanbebas visa terhadap Negara tertentu, untuk
menarik wisatawan untuk berkunjung

4. Terhadap lingkungan

a. Terlestarinya lingkungan agar para wisatawan semakin berminat


mengunjungi tempat tersebut
b. Terjaganya sumber daya alam yang dijadikan sebagai objek wisata.
c. Berkembangnya lingkungan di daerah tempat pariwisata

2.4 Dampak Negative Sumber Daya Alam Pariwisata Di Indonesia

1) Terhadap ekonomi

a. Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap pariwisata.


b. Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.
c. Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat teknologi
modern yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu pada
wisatawan dan juga biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.
d. Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya tingkat
pengembalian modal awal.
e. Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan pendapatan
antara beberapa kelompok masyarakat.
f. Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi.

2) Terhadap sosial budaya

a. Ilangnya identitas dan nilai-nilai budaya


b. Komersialisasi budaya
c. Pergesekan budaya
d. Konflik penggunaan Sumber daya alam
e. Meningkatnya angka kriminalitas

3) Terhadap politik

Kebijakan dari pemerintah sangat mempengaruhi kondisi pariwisata , seperti


kenaikan pajak usaha pariwisata . dan lain lain
a. Banyak terjadi kasus kkn pada pemerintahan di tempat daerah wisata itu .
b. Adanya ketimpangan pembangunan fasilitas umum antara desa dan
kota(daerah wisata)
c. Adanya perebutan kekuasaan
Contoh: bali merupakan destinasi yang aman dan terkenal di dunia ,
karena budaya , alam ,dan keramah tamahan penduduknya sehingga bali
sering menjadi tuan rumah dari kegiatan politik nasional dan internasional
seperti: konfrensi apec , ktt asean, munas partai golkar dan lain-lain .

4) Terhadap lingkungan

a. Air
Air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah cair (detergen pencucian
linen hotel) dan limbah padat(sisa makanan tamu). Limbah-limbah itu mencemari
laut, danau dan sungai. Air juga mendapatkan polusidari buangan bahan bakar
minyak alat transportasi air seperti dari kapal pesiar.Akibat dari pembuangan
limbah, maka lingkungan terkontaminasi, kesehatan masyarakat terganggu,
perubahan dan kerusakan vegetasi air, nilai estetika perairan berkurang (seperti
warna laut berubah dari warnabiru menjadi warna hitam) dan badan air beracun
sehingga makanan laut (seafood) menjadi berbahaya.Wisatawan menjadi tidak
dapat mandi dan berenang karena air di laut, danau dan sungai
tercemar.Masyarakat dan wisatawan saling menjaga kebersihan perairan.Guna
mengurangi polusi air, alat transportasi air yang digunakan, yakni angkutan yang
ramah lingkungan, seperti : perahu dayung, kayak, dan kano.
b. Atmosfir
Perjalanan menggunakan alat transportasi udadra sangat nyaman dan cepat.
Namun, angkutan udara berpotensi merusak atmosfir bumi. Hasil buangan
emisinya dilepas di udara yang menyebabkan atmosfir tercemar dan gemuruh
mesin pesawat menyebabkan polusi suara. Selain itu, udara tercemar kibat emisi
kendaraan darat (mobil, bus) dan bunyi deru mesin kendaraan menyebabkan
kebisingan. Akibat polusi udara dan polisi suara, maka nilai wisata berkurang,
pengalaman menjadi tidak menyenangkan dan memberikandampak negatif bagi
vegetasi dan hewan.Inovasi kendaraan ramah lingkungan dan angkutan udara
berpenumpang massal (seperti pesawat Airbus380 dengan kapasitas 500
penumpang) dilakukan guna menekan polusi udara dan suara. Anjuran
untukmengurangi kendaraan bermotor juga dilakukan dan kampanye berwisata
sepeda ditingkatkan.
c. Pantai dan pulau
Pantai dan pulau menjadi pilihan destinasi wisata bagi wisatawan. Namun,
pantai dan pulau sering menjaditempat yang mendapatkan dampak negatif dari
pariwisata. Pembangunan fasilitas wisata di pantai dan pulau, pendirian prasarana
(jalan, listrik, air), pembangunan infrastruktur (bandara, pelabuhan)
mempengaruhi kapasitas pantai dan pulau.Lingkungan tepian pantai rusak (contoh
pembabatan hutan bakau untuk pendirian akomodasi tepi pantai),kerusakan
karang laut, hilangnya peruntukan lahan pantai tradisional dan erosi pantai
menjadi beberapaakibat pembangunan pariwisata.Preservasi dan konservasi pantai
dan laut menjadi pilihan untuk memperpanjang usia pantai dan laut. Pencanangan
taman laut dan kawasan konservasi menjadi pilihan. Wisatawan juga ditawarkan
kegiatan ekowisata yang bersifat ramah lingkungan. Beberapa pengelola pulau
(contoh pengelola Taman NasionalKepulauan Seribu) menawarkan paket
perjalanan yang ramah lingkungan yang menawarkan aktivitas menanam lamun
dan menanam bakau di laut.
d. Pegunungan dan area liar
Wisatawan asal daerah bermusim panas memilih berwisata ke pegunungan
untuk berganti suasana. Aktivitas di pegunungan berpotensi merusak gunung dan
area liarnya. Pembukaan jalur pendakian, pendirian hotel di kaki bukit,
pembangunan gondola (cable car), dan pembangunan fasilitas lainnya
merupakanbeberapa contoh pembangunan yang berpotensi merusak gunung dan
area liar. Akibatnya terjadi tanahlongsor, erosi tanah, menipisnya vegetasi
pegunungan (yang bisa menjadi paru-paru masyarakat) ,potensi polusi visual dan
banjir yang berlebihan karena gunung tidak mampu menyerap air hujan. Reboisasi
(penanaman kembali pepohonan di pegunungan) dan peremajaan pegunungan
dilakukan sebagai upaya pencegahan kerusakan pegunungan dan area liar.
e. Vegetasi
Pembalakan liar, pembabatan pepohonan, bahaya kebakaran hutan (akibat api
unggun di perkemahan),koleksi bunga, tumbuhan dan jamur untuk kebutuhan
wisatawan merupakan beberapa kegiatan yang merusak vegetasi. Akibatnya,
terjadi degradasi hutan (berpotensi erosi lahan), perubahan struktur
tanaman(misalnya pohon yang seharusnya berbuah setiap tiga bulan berubah
menjadi setiap enam bulan, bahkanmenjadi tidak berbuah), hilangnya spesies
tanaman langka dan kerusakan habitat tumbuhan. Ekosistemvegetasi menjadi
terganggu dan tidak seimbang.
f. Kehidupan satwa liar
Kehidupan satwa liar menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. Wisatawan
terpesona dengan pola hiduphewan. namun, kegiatan wisata mengganggu
kehidupan satwa-satwa tersebut. Komposisi fauna berubahakibat:pemburuan
hewan sebagai cinderamata, pelecehan satwa liar untuk fotografi, eksploitasi
hewan untuk pertunjukan, gangguan reproduksi hewan (berkembang biak),
perubahan insting hewan (contohhewan komodo yang dahulunya hewan ganas
menjadi hewan jinak yang dilindungi), migrasi hewan (ketempat yang lebih baik).
Jumlah hewan liar berkurang, akibatnya ketika wisatawan mengunjungi daerah
wisata, ia tidak lagi mudah menemukan satwa-satwa tersebut.
g. Situs sejarah, budaya, dan keagamaan
Penggunaan yang berlebihan untuk kunjungan wisata menyebabkan situs
sejarah, budaya dan keagamaanmudah rusak. Kepadatan di daerah wisata, alterasi
fungsi awal situs, komersialisasi daerah wisasta menjadi beberapa contoh dampak
negatif kegiatan wisata terhadap lingkungan fisik. Situs keagamaan didatangi oleh
banyak wisatawan sehingga mengganggu fungsi utama sebagai tempat ibadah
yang suci. Situs budaya digunakan secara komersial sehingga dieksploitasi secara
berlebihan (contoh Candi menampung jumlah wisatawan yang melebihi
kapasitas). Kapasitas daya tampung situs sejarah, budaya dan keagamaan dpat
diperkirakan dan dikendalikan melalui manajemen pengunjung sebagai upaya
mengurangi kerusakan pada situs sejarah, budaya dan keagamaan. Upaya
konservasi dan preservasi serta renovasi dapat dilakukan untuk memperpanjang
usia situs-situs tersebut.
h. Wilayah perkotaan dan pedesaan
Pendirian hotel, restoran, fasilitas wisata, toko cinderamata dan bangunan lain
dibutuhkan di daerah tujuanwisata. Seiring dengan pembangunan itu, jumlah
kunjungan wisatawan, jumlah kendaraan dan kepadatan lalu lintas jadi meningkat.
Hal ini bukan hanya menyebabkan tekanan terhadap lahan, melainkan juga
perubahan fungsi lahan tempat tinggal menjadi lahan komersil, kemacetan lalu
lintas, polusi udara dan polusi estetika (terutama ketika bangunan didirikan tanpa
aturan penataan yang benar). Dampak buruk itu dapatdiatasi dengan melakukan
manajemen pengunjung dan penataan wilayah kota atau desa serta membedayakan
masyarakat untuk mengambil andil yang besar dalam pembangunan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekagaraman
hayati yang sangat tinggi yang berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik
di daratan, udara maupun di perairan. Semua potensi tersebut mempunyai
peranan yang sangat pentingbagi pengembangan kepariwisataan, khususnya
wisata alam.
Sasaran tersebut di atas dapat tercapai melalui pengelolaan dan
pengusahaan yang benar dan terkoordinasi, baik lintas sektoral maupun swasta
yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan,
misalnya kepariwisataan, pemerintah daerah, lingkungan hidup, dan lembaga
swadaya masyarakat. Dalam pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan
terdapat dampak positif dan dampak negatif, baik dalam masalah ekonomi,
sosial, dan lingkungan alami.Oleh karena itu dalam pembangunan sektor
kepariwisataan harus memperhatian kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan
hidup mengingat salah satu unsur wisata adalah sumber daya alam yang
merupakan bagian dari lingkungan hidup. Pengembangan sektor pariwisata
yang tidak memperhatikan aspek lingkungan hidup dapat berdampak negatif
pada perkembangan pariwisata itu sendiri pada masa yang akan datang.

3.2 Saran
Dengan semua isi dari pada makalah ini maka penulis tak lupa
menyarankan bahwa isi dari pada makalah ini sangat jauh dari
penyempurnaan. oleh karena itu penulis minta agar para saudara pembaca
tidak tersingung pada makalah ini. Dan penulis pun selalu menanti saran dari
para saudara agar memperbaiki tulisan makalah yang sempurna di masa yang
akan datang
DAFTAR PUSTAKA

Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diatra.2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.


Yogyakarta. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Yoeti, O. A. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Angkasa.
Widyastuti, A.R. 2010. Pengembangan Pariwisata yang Berorientasi pada
Pelestarian Fungsi Lingkungan. Jurnal EKOSAINS Vol. II Nomor 3, Oktober
2010 : 69-81. Medan.

Anda mungkin juga menyukai