Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINI RISET (MR)

GEOGRAFI KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI

“ ( PERMASALAHAN PEMUKIMAN KUMUH DI DAERAH

PASAR V PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU ) “

Dosen Pengampu: Dra. Novida Yenny

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. AYU NOVIANA SIMATUPANG ( 3183331010 )

2. DEBBY WULANDARI GINTING ( 3183131050 )

3. INDRI OKTAVIANA ( 3181131008 )

4. PAIDOL SIRINGO-RINGO ( 3183131044 )

5. HAFIZAH CAHYANI ( 3181131021 )

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena begitu besar penyertanNya yang telah menghantarkan penulis dalam
penulisan Laporan Penelitian ini yang berjudul “Permasalahan Pemukiman
Kumuh di Daerah Pasar V Padang Bulan Kecamatan Medan Baru” guna untuk
menambah ilmu pengetahuan pada Universitas Negeri Medan Jurusan Pendidikan
Geografi.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menghadapi banyak rintangan dan
tantangan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua dapat
terselesaikan. Bantuan terutama Dosen mata Kuliah Geografi Kependudukan dan
Demografi, Ibu Dra. Novida Yenny, serta teman-teman lain yang telah meluangkan
waktunya untuk membrikan saran, dan dorongan sejak awal penyusunan penelitian
sampai saat ini. Oleh karenanya pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan
hati, penulis menyampaikan terima kasih.
Akhirnya, harapan penulis, semoga segala bentuk bantuan yang diberikan
oleh berbagai pihak bernilai amal ibadah dan mendapat imbalan yang berlipat ganda
dari Than Yang Maha Esa.

Medan, 26 Oktober 2019


Kelompok 2.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................
C. Batasan Masalah.............................................................................................
D. Rumusan Masalah ........................................................................................2
E. Tujuan Penelitian .........................................................................................2
F. Manfaat Penelitian .........................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Lingkungan Hidup .....................................................................3
B. Faktor Penyebab ...........................................................................................4
C. Solusi ............................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi ........................................................................................6
B. Metode penelitian .........................................................................................6
C. Rancangan Penelitian ...................................................................................6
D. Populasi dan Sampel ....................................................................................6
E. Instumen Penelitian ......................................................................................7
F. Pengumpulan Data .......................................................................................7
G. Pengamatan dan Wawancara........................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan Penelitian ...............................................................................11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................12
B. Saran ...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terletak sangat strategis, yaitu di daerah tropis, diapit oleh dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Letak
yang strategis ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan
sumber daya alam khususnya pesisir. Wisata bahari, budi daya tambak,
pertambangan dan pemukiman adalah beberapa contoh potensi ekonomi
yang bernilai tinggi. Tak heran apabila daerah tengah kota menjadi daya
tarik bagi seluruh pihak untuk mengelolah dan memanfaatkannya dari segi
ekonomi maupun politikya.
Penanggulangan atas permasalahan tersebut secara bijak dan tepat dapat
mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi. Laporan ini
menyajikan permasalahan masyarakat Pasar V Padang Bulan Medan Baru
yang diakibat oleh faktor alam maupun manusia itu sendiri beserta
penanggulangannya yang tepat atas permasalahan yang dihadapi.
Masyarakat Pasar V Padang Bulan Medan merupakan masyarakat yang
berada tepatnya pada pinggir jalan dengan mata pencahariannya sehari-
harinya yaitu berjualan di pajak pagi pinggir jalan Pasar V tersebut.
Masyarakat pasar V yang letaknya pada Kecamatan Medan Baru
merupakan tempat pusat keramaian para kaum berbelanja kebutuhan hidup
karena pajak ini berada di tengah-tengah Kota Padang Bulan.
Sampah merupakan hal yang sangat berpengaruh dan berdampak
negatif bagi kesehatan dan kelangsungan masyarakat pinggir jalan
(Masyarakat Pasar V Padang Bulan Medan Baru). Tumpukan sampah yang
terjadi pada daerah medan ini sunggunh sangat memperihatinkan, karna
tidak adanya kesadaran masyarakat setempat untuk mencegah dan
menanggulangi masalah tersebut. Pemerintah kota juga tidak melihat hal ini
sebagai suatu kewajiban yang harus mencegah dan melestarikan lingkungan
tempat masyarakat sekitas pasar V Padang Bulan berdomisili.

1
Dengan lebih pesat dan meningkatnya kualitas penduduk maka
penumukan sampah ini sampai sekarang tidak teratasi. Masyarakat Pasar V
merasa resah dan gelisah dengan kondisi lingkungan mereka yang sungguh
memperihatinkan, karena banyak masyarakat yang terkena penyakit.
Namun masyarakat Pasar V juga tidak sadar dan menyadari bahwa semua
itu terjadi karena ulah dan perbuatan dari mereka sendiri.

B. Identifikasi Masalah
Keadaan rumah pada pemukiman kumuh di daerah yang kami teliti
dengan keadaan terpaksa dibawah standar rata-rata 6 m2/orang. Sedangkan
fasilitas perkotaan secara langsung tidak terlayani karena tidak tersedia.
Namun karena lokasinya dekat dengan pemukiman yang ada, maka fasilitas
lingkungan tersebut tak sulit mendapatkannya.
Menurut Prof. Drs. R. Bintarto, Kota adalah suatu sistem jaringan
kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, serta sosial
ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistic. Secara
geografis, kota adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-
unsur alami dan non-alami dengan gejala pemusatan penduduk tinggi, corak
kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan
materialistis.

C. Batasan Masalah
1. Meneliti permasalahan yang terjadi di daerah yang diteliti
2. Menemukan solusi dalam menangani masalah

D. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan sehingga terjadinya penumpukan sampah pada masyarakat
Pasar V Padang Bulan Kecamatan Medan Baru?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ?

2
E. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa penyebab dari penumpukan sampah yang terjadi
di daerah yang diteliti.
2. Mengetahui dampak seperti apa yang dialami oleh masyarakat sekitar.
3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi.

F. Manfaat
1. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di daerah kota Medan
yang diteliti.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Pengertian lingkungan dalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan
abiotik.
Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang bersifat sistemik,
kompleks, serta memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu, materi atau isu yang
diangkat dalam penelitian pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah
juga sangat beragam. Sesuai dengan kesepakatan nasional tentang Pembangunan
Berkelanjutan yang ditetapkan dalam Indonesian Summit on Sustainable
Development (ISSD) di Yogyakarta pada tanggal 21 Januari 2004, telah ditetapkan
3 (tiga) pilar pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Lingkungan perkotaan adalah lingkungan buatan yang dibuat oleh manusia
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, juga merupakan
kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah
yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung
kehidupan warganya secara mandiri.

Kehidupan manusia tidak bisa di pisahkan dari lingkungannya. Baik


lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. kita makan minum menjaga kesehatan semuannya memerlukan
lingkungan.
Adapun berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah
kesesuaian ruang dengan semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Demikian pengertian lingkungan hidup sebagaimana dalam Undang-

4
undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah
yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah
dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
1. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola
dengan baik adalah sebagai berikut:
a) Gangguan Kesehatan:
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi dan dapat menimbulkan penyakit yang
terkait dengan tikus.
b) Menurunnya kualitas lingkungan
c) Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.

2. Terhambatnya pembangunan negara


Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan,
mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi
daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata
tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah
kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

5
B. FAKTOR PENYEBAB PENUMPUKAN SAMPAH

Faktor yang melakukan pencemaran seperti keadaan tersebut, diamati melalui


berbagai faktor, yakni:

- Tidak adanya lokasi atau tempat ataupun lahan yang kosong untuk
menjadikan suatu tempat khusus pembuangan sampah, dan akhirnya
wargapun membuang sampah ditempat tempat sekitar mereka
- Kurangnya kesadaran penduduk akan bahayanya sampah yang menumpuk
- Semakin meningkatnya pruduk produk yang berkemaskan plastik
- Pembuangan sampah yang tidak teratur
- Kurangnya peraturan yang mengikat dan menguatkan masyarakat setempat
- Kurangnya perhatian pemerintah akan sampah, dll.

C. SOLUSI
- Penimbunan (penguburan sampah)
- Pembakaran sampah yang tidak terus menerus, agar tidak mencemarkan
udara
- Mendaur ulang sampah
- Kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah tersebut.
- Mengurangi sampah
- Menggunakan kembali barang yang masih layak dan dapat dipakai.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian


Waktu : Jumat, 18 Oktober 2019
Pukul 11.10 WIB s/d selesai.
Lokasi : Pasar V Padang Bulan Kecamatan Medan Baru.

B. Metode Penelitian
 Wawancara : Kegiatan diskusi antara peneliti dengan para narasumber.
Kami melakukan wawancara dengan petugas sampah untuk
mendapatkan informasi mengenai TPA Pasar V Padang Bulan Medan
Baru dan beberapa hal tentang sampah.
 Observasi : Observasi, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan langsung pada objek penelitian.
Kami melakukan observasi di TPA untuk meninjau langsung objek
dari laporan penelitian kami.

C. Rancangan Penelitian
1) Mengunjungi tempat yang sesuai dengan judul laporan ini.
2) Mewawancarai petugas sampah dan pedagang sekitar tempat sampah.
3) Mendokumentasikan hasil wawancara dalam bentuk foto dan catatan
wawancara.

D. Populasi dan Sampel


Dalam penelitian ini kami mengambil data dari populasi para petugas
angkut sampah disekitar TPA Pasar V Padang Bulan Medan Baru dan kami
kemudian mewawancarai penjual dari mereka sebagai sampel untuk
memperoleh informasi.

7
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang kami gunakan adalah alat tulis dan handphone. Dengan
alat ini, kami memperoleh data yang valid dari narasumber. Selanjutnya
kami membuat laporan ini dengan cara diketik.

F. Pengumpulan Data
Adapun metode yang kami di lakukan pada saat pengambilan data
yaitu dengan cara sebagi berikut :
a) Teknik observasi ( pengamatan) : teknik ini di lakukan untuk
mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau
kondisi lokasi yang di amati.
b) Teknik interview ( wawancara) : teknik ini di lakukan untuk
mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara.
wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan
menggunakan pertanyaan –pertanyaan terbuka yang di lakukan
sacara porpusive dengan narasumber atau responden yang dalam
hal ini adalah masyarakat di Pasar V Padang Bulan tempat
penumpukan sampah.

G. Pengamatan dan Wawancara


1. Nama : Bapak Nahum Hotman
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : Petugas Tukang Sampah

Pertanyaan:
1. Mengapa sampai terjadi penumpukan sampah yang begitu padat di
tempat ini Pak? Khususnya di daerah Pasar V ini Pak?

8
Jawab: terkadang kesadaran dari masyarakat ini sendiri, karena
tidak adanya lahan kosong untuk dijadikannya sebagai Tempat
Pembuangan Akhir (TPA), apalagi inikan berada ditengah kota
Medan, jadi lahan kosong untuk TPS sangat sulit ditemukan,
akhirnya masyarakat membuang sampah mereka di pinggir jalan
seperti ini, begitu juga dengan kesadaran dari para penjual disekitar
pasar ini. Makanya sampahnya cepat menumpuk.

2. Apakah Pemerintah tidak ada respon atau campur tangan dalam


permasalahan ini Pak?
Jawab: ADA!! Seperti mobil angkut sampah, sapu lidi, goni, bak
sampah, keranjang, cangkul, gerobak sampah itu dari Dinas
Kebersihan, hanya saja harus sering diangkut agar tidak terjadi
penumpukan sampah yang lebih banyak lagi.

3. Darimana saja asal sampah-sampah ini Pak?


Jawab: yaa bisa dibilang banyak asalnya. Ada sampah yang
berasal dari tiap-tiap rumah tangga yang diangkut sekali dalam tiga
harinya, ada juga sampah dari got-got sekitar TPS ini yang naik jika
hujan turun, ada juga sampah dari para penjual di pinggir jalan ini,
yang setiap pagi harinya berjualan. Ya pokoknya banyak lah.

9
4. Bagaimana jika terjadi hujan deras Pak? Apakah rumah-rumah
yang berada pada pesisir pantai ini tergenangi oleh tumpukan
sampah?
Jawab: kalau rumah rumah tidak tergenangi, hanya saja akan
terjadi banjir, apalagi paritnya tertutupi oleh sampah, jadi tidak
adanya jalur untuk mengalirnya air sehingga terjadinya banjir
sampah. Jika hujan sudah redah, air berkurang tetapi jalanan akan
rusak dan becek dan berlumpur sampah.

5. Berapa kali pengangkutan sampah-sampah ini Pak? Jika sampah


diangkut, dan pembuangan akhirnya dimana Pak?
Jawab: kalau pengangkutan dilakukan perhari ada tiga kali
pengangkutan dalam lokasi yang sama. Kalau sampah disini sudah
diangkut, sampah akan diangkut ke pembuangan akhirnya di
Marelan.
6. Kira-kira jumlah orang pekerja disini berapa Pak? Dan kira-kira
gaji dari pekerjaan ini berapa Pak?
Jawab: kalau yang bekerja saat ini ada 6 orang, terkadang
bertambah 3 orang. Kadang juga tidak menetap. Kalau soal gaji itu
perharinya Rp 80.000,- itupun masih gaji kotor, karna minyak
motor, kerusakan motor, dan makan itu ditanggung senidiri, tidak
dibiayai. Jadi perbulannya itu terkadang Rp 2.600.000,-. Yaa
dicukup-cukupinlah untuk keluarga.

10
2. Nama: Bapak Ramadhan Basuki Nasution
Umur: 45 tahun
Pekerjaan: Pedangang sekaligus Petugas Sampah

Pertanyaan:
1. Apa dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat
setelah terjadinya masalah sampah ini Pak?
Jawab: saya sebagai masyarakat penduduk yang tinggal di
lingkungan banyak sampah seperti ini sebenarnya resah, tidak
nyaman karna kumuh, kotor, bau, banyak lalat apalagi kalau siang
hari, terkadang anak anak juga selalu sakit perut, bahkan pernah
DBD. Cuma mau gimana lagi, kami hanya dapat tinggal ditempat
seperni ini saya sudah Alhamdullilah, daripada tidak ada tempat
tinggal.
2. Apa yang dilakukan warga agar penumpukan Sampah ini tidak
berpengaruh bagi kelangsungan hidup warga setempat?
Jawab: kami sudah mengajukan surat permohonan kepada
Pemeriintah Kebersihan agar disediakannya bak sampah dan
kegiatan gotong royong dalam membersihkan sampah, agar jalan
air juga ada, agar tidak selalu banjir. Sampai saat ini memang sudah
disediakan oleh pemerintah, namun kesadaran dari masyarakat lain
yang kurangnya minat dalam kebersihan.
3. Ketika bak sampah ini sudah disediakan oleh Pemerintah, apakah
masih ada masyarakat yang masih belum peduli terhadap
pembungan sampah?
Jawab: Masih!! Masih ada masyarakat yang membuang sampah
sembarangan di jembatan-jembatan, sungai, dan pinggiran rumah.

11
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian kami dapat diketahui bahwa ternyata selama
ini sampah di tempat pembuangan akhir itu tidak hanya ditumpuk begitu saja tapi
ada sebagian masyarakat dan petugas sampah yang telah berusaha mengolah
sampah menjadi lebih berguna dengan menggunakan teknologi yang disebut
sistem landfill, dan dari penelitian ini kami mengetahui bahwa sampah memiliki
dampak positif juga negative.
Dari hasil wawancara kami diketahui bahwa warga yang tinggal disekitar
TPA sudah terbiasa dengan kondisi gunangan sampah sehingga mereka tidak
menyadari bahaya sampah tersebut bagi kesehatan mereka. Dampak positifnya
yaitu warga disekitar TPA termasuk para pemulung menjadikan sampah sebagai
mata pencaharian mereka untuk dijual kepada para pengepul. Dari hasil penelitian
kami yang berkaitan dengan rumusan masalah yaitu sampah merugikan apabila
tidak diolah sebagaimana mestinya dan banyak orang yang menyepelekannya.
Sedangkan sampah menguntungkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi
apabila diolah dengan baik dan benar

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah, pengolahan sampah dengan
pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal
balik antara masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organik dan
anorganik harus mampu diolah, dikelola, dan dimanfaatkan dengan baik.
Tetapi, jika sampah hanya dibiarkan menumpuk hingga menggunung maka
akan merugikan warga atau orang-orang itu sendiri, terutama mereka yang tinggal
didekat tumpukan sampah tersebut. Tanpa mereka sadari perlahan-lahan hal itu
mengganggu kesehatan mereka.

B. Saran
1) Sebaiknya baik semua pihak masyarakat saling mendukung dengan cara
menjalankan perannya masing-masing sehingga Undang-Undang Tentang
Bagaimana Kedisiplinan dalam Membuang Sampah berjalan dengan baik
sebagaimana mestinya.
2) Pemerintah harus tegas dalam memberikan sanksi terhadap masyarakat
yang tidak mematuhi peraturan mengenai membuang sampah sembarangan.
3) Sebaiknya pemerintah menambah jumlah personil kebersihan (cleaning
service), dan juga menyediakan fasilitas seperti tempat sampah yang
memadai di berbagai tempat untuk memudahkan masyarakat membuang
sampah pada tempatnya sehingga pada akhirnya akan menunjang ketertiban
masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Darmono,2001,LINGKUNGAN HIDUP dan PENCEMARAN

Wardhana,Wisnu Arya, 2004,DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

http://eprints.polsri.ebook.ac.id/1636/3/BAB%202%20.pdf.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30773/4/

14

Anda mungkin juga menyukai