Anda di halaman 1dari 24

Laporan Mini Riset

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH

“BENTUK KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM


PEMANFAATAN LAHAN BEKAS TAMBANG TANAH DI DESA MEDAN
SINEMBAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA”

Dosen Pembimbing: Dr. Darwin P. Lubis, M.Si

Kelas : D Reguler 2018

Oleh Kelompok 2:

Siti Halima

Mindo Restu Sihite

Sindi Chaniago

HZ Naigolan

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian geografi Perencanaan dan

pembangunan wilayah yang berjudul “Bentuk Kegiatan


Ekonomi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Tanah Di Desa
Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa” ini dengan baik dan tepat waktu.

Laporan Penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
dalam penyusunan laporan mini riset ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
laporan mini riset ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan-kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun
dalam susunan kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan atau saran dari semua pembaca untuk menyempurnakan
dalam pembuatan laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga laporan kami ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2021

( Penulis )

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3.Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................... 3
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 3
2.2 Penelitian Relevan ................................................................................ 9
2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................. 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 11
3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 11
3.3 Teknik Anlisis Data .............................................................................. 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Fisik Desa Medan Sinembah .................................................... 13
4.2 Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang tanah ............................................ 14
ii

4.3 Kegiatan Ekonomi Masyarakat yang Dilakukan untuk Memanfaatkan Lahan

Bekas Tambang Tanah ............................................................................... 16

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................................... 20

5.2 Saran ........................................................................................... 20

Daftar Pustaka ............................................................................................ 21


iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mini Research ini dimaksudkan untuk mendukung tercapainya salah


mendukungnya ketercapaian tujuan Pendidikan Geografi FIS UNIMED. Tujuan
pendidikan tersebut adalah mendidik mahasiswa menjadi Sarjana Pendidikan
Geografi yang memiliki keterampilan dan mengatasi perubahan zaman,
keterampilan menguasai materi pelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran
pada anak didik di Sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa diberi
tugas untuk melakukan penelitian dalam mengenal, mengindentifikasi, mengukur
parameter fisik, sosial, budaya dan ekonomi dilapangan dan menganalisanya
untuk studi suatu wilayah.
Manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Manusia berusaha memanfaatkan lingkungan hidup yang ada di
sekitar mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan lingkungan
hidup menyediakan sumber daya alam yang diperlukan oleh manusia untuk dapat
melangsungkan kehidupannya. Pengaruh lingkungan alam sangatlah besar
terhadap sendi-sendi kehidupan manusia. Manusia selalu belajar dari alam dalam
bertindak, dan hasil pembelajaran itu menghasilkan kebiasaan.

Desa Medan Sinembah merupakan salah satu desa yang berada di


kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Desa ini banyak terdapat
lahan bekas galian penambangan tanah yang digunakan sebagai material
pembuatan batu bata yang menyisakan blumbang (lubang-lubang besar) yang
berbeda-beda, serupa dengan kolam-kolam di tengah-tengah atau di tepian area
persawahan. Selain merusak keindahan pemandangan desa, blumbang-blumbang
ini juga ada yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat
setempat. Hal ini justru akan menjadikan sumber penyakit serta masalah
lingkungan. Bagi Poerwanto (2008:169), menurunnya mutu lingkungan hidup
pada gilirannya selanjutnya akan menyebabkan manusia yang ada di dalamnya
tidak akan memperoleh mutu kehidupan yang baik atau optimal.

1
Berdasarkan pemikiran di atas, maka masalah yang menarik untuk diteliti
yaitu bagaimana bentuk kegiatan ekonomi masyarakat setempat dalam kaitannya
memanfaatkan potensi lahan di sekitar tempat tinggal mereka pasca kerusakan
lingkungan. Bertolak dari masalah itu diusulkan judul mini riset tentang “Bentuk
Kegiatan Ekonomi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang
Tanah Di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa” .

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi masyarakat tentang lahan bekas tambang tanah di


Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa?
2. Bagaimana bentuk aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat untuk
memanfaatkan lahan bekas tambang tanah di Desa Medan Sinembah
Kecamatan Tanjung Morawa?

1.3 Tujuan
Dari Rumusan Masalah yang Telah dirumuskan di atas, Maka Tujuan
dilakukannya Mini Riset ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang lahan bekas
tambang tanah di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk aktivitas ekonomi yang dilakukan
masyarakat untuk memanfaatkan lahan bekas tambang tanah di Desa
Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa.
BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun


suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun

2
mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut. Pada dasarnya,
kegiatan ekonomi manusia dibedakan menjadi dua, yaitu kegiatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan sendiri (subsistence) dan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan pasar (commercial). Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering menyebut istial komersial untuk kegiatan yang dikaitan dengan
keuntungan. kegiatan ekonomi sekarang sudah mengalami perubahan
orientasi, yaitu dari kegiatan ekonomi berbasis sumber daya alam berubah
menjadi sumberdaya berbasis kreatifitas yang dikenal juga dengan istilah
ekonomi kreatif.

Adapun factor-faktor alam yang mempengaruhi jenis mata pencaharian


penduduk di suatu wilayah adalah sebagai berikut:

1. Letak geografis
2. Kesuburan Tanah
3. Kondisi Morfologi

Kegiatan ekonomi yang dibangun manusia menunjukkan bahwa manusia


adalah mahluk sosial, yaitu kehidupan yang berlangsung tidak bisa
melepaskan diri dari orang lain, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
hidupnya. Satu kelompok masyarakat membutuhkan kelompok lain karena
kehidupan yang berlangsung membutuhkan kerja sama untuk bersama-sama
memenuhi kebutuhan. Masyarakat yang tinggal di pesisir membutuhkan
sayuran dari pegunungan, sebaliknya masyarakat pegunungan membutuhkan
garam dari pesisir. Itulah kerja sama yang harmonis antar kelompok
masyarakat.
Maka hubungan kegiatan ekonomi penduduk jika dilihat dari kondisi
geografis daerah tempat tinggalnya adalah sebagai berikut:

1. Pegunungan

Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi


dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian 500 m
di atas permukaan laut dan beriklim sejuk. Disamping dimanfaatkan
sebagai areal hutan, wilayah pegunungan banyak dibudidayakan

3
perkebunan, seperti kina, karet dan teh. Penduduk yang bermukim di
daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja di penambang pasir,
pertanian, ladang dan buruh perkebunan.

2. Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya
di daerah yang tinggi yaitu memiliki ketinggian antara 700-800 meter di
atas permukaan laut dan beriklim sejuk. Di dataran tinggi kegiatan
ekonomi penduduk cenderung dibidang pertanian lahan kering. Ladang
pertanian yang dibudidayakan adalah hortikultura antara lain,
sayursayuran, buah-buahan dan taman hias. Jadi, aktivitas penduduk di
dataran tinggi:

a. Petani

Ada dua jenis petani, yakni petani pemilik lahan dan petani penggarap.
Petani pemilik lahan mengolah lahan pertaniannya sendiri. Petani
penggarap mengerjakan sawah/ladang yang bukan miliknya sendiri.
Mereka mengolah sawah atau lading tuan tanah atau petani lain.

b. Buruh Perkebunan

Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi, dan cengkeh

c. Pedagang hasil bumi menjual barang-barang hasil bumi ke pasar di kota.


Biasanya mereka datang ke desa-desa untuk membeli hasil pertanian.
Mereka membeli padi, jagung, sayur-mayur, buah-buahan dan sebagainya
d. Jasa Pariwisata

e. Peternak

f. Pengrajin

3. Dataran Rendah

4
Dataran rendah merupakan dataran tempat untuk kosentrasi penduduk,
karena itu daerah dataran redah sangat cocok untuk pemukiman penduduk
dengan pola kosentris. Kegiatan penduduk terdiri atas berbagai jenis, mulai
dari pertanian, perikanan, tambak. Dibidang pertanian, perkebunan dan
perikanan bisa dikembangkan karena tersedianya air yang cukup, di samping
iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah.
Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah dapat berkembang
secara optimal, hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh sarana dan prasarana
berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan
perdagangan serta pendidikan. Jadi, aktivitas penduduk di dataran rendah: a.
Jasa

b. Pedagang

c. Buruh Pabrik

d. Wiraswasta

e. Karyawan Kantor

f. Perikanan

g. Pertanian dan perkebunan tanaman dataran rendah

h. Peternakan

i. Buruh lepas

4. Pantai

Penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata


pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya
curam dan terjal tetentu saja akan mencari jalan lain. Jadi, aktivitas penduduk
di pantai:

a. Nelayan adalah orang yang menangkap ikan di laut. Biasanya


nelayan mulai berangkat menangkap ikan pada malam hari. Pagi hari

5
mereka pulang dengan membawa ikan. Ikan-ikan tersebut akan dijual di
tempat pelelangan ikan.

b. Pengusaha tambak ialah pemiliki modal dalam usaha tambak.


Biasanya ia memiliki lahan tambak. Biasanya tambak digunakan untuk
memelihara udang dan ikan bandeng.

c. Petani tambak ialah orang yang bekerja pada pengusaha tambak.


petani tambak mendapatkan upah dari pengusaha tambak.

d. Petani garam ialah para pekerja/buruh yang mengerjakan usaha


pembuatan garam 5. Laut juga menghasilkan kerang, bunga karang, dan
batu-batu laut. Hasil laut itu dijadikan bahan-bahan untuk membuat barang
kerajinan. Penduduk pantai banyak yang bekerja sebagai pembuat barang
kerajinan.

2.1.2 Lahan Bekas Tambang

Bahan galian diklasifikasikan menjadi 3 macam golongan, antara lain bahan


galian golongan A, B dan C (sesuai dengan UU no. 11 Tahun 1967. Bahan
Galian Golongan C merupakan usaha penambangan yang berupa tambang
tanah, pasir, kerikil, marmer, kaolin, granit dan masih ada beberapa jenis
lainnya. Usaha di bidang pertambangan adakalanya menimbulkan masalah.
Masalah pertambangan tidak saja merupakan masalah tambangnya, akan
tetapi juga menyangkut mengenai masalah lingkungan hidup.
Dari beberapa jenis bahan galian golongan C yang paling banyak
penambangannya dilakukan adalah pasir, kerikil, batu kali dan tanah urug.
Usaha penambangan terutama tanah urug tersebut harus mendapat perhatian
serius, karena sering kali usaha penambangan tersebut dilakukan dengan
kurang memperhatikan akibatnya terhadap lingkungan hidup. Pada umumnya
pengusaha penambangan bahan galian golongan C melakukan kegiatan
penambangan memakai alat berat. Dalam pemakaian alat-alat berat inilah
yang mengakibatkan terdapatnya lubang-lubang besar bekas galian yang

6
kedalamannya mencapai 3 sampai 4 meter, dan apabila bekas galian ini tidak
direklamasi oleh pengusaha mengakibatkan lingkungan sekitarnya menjadi
rusak.

Pada umumnya proses pembukaan lahan tambang dimulai dengan


pembuatan jalan masuk, pembersihan lahan (land clearing) yaitu
menyingkirkan dan menghilangkan penutup lahan berupa vegetasi, tumbuhan
perdu dan pohon-pohon, kemudian dilanjutkan dengan penggalian dan
pengupasan tanah bagian atas (top soil) atau dikenal sebagai tanah pucuk.
Setelah itu dilanjutkan kemudian dengan pengupasan batuan penutup
(overburden), tergantung pada kedalaman bahan tambang berada. Proses
tersebut secara nyata akan merubah bentuk topografi dari suatu lahan, baik
dari lahan yg berbukit menjadi datar maupun membentuk lubang besar dan
dalam pada permukaan lahan khususnya terjadi pada jenis surface mining.
Dari setiap tahapan kegiatan berpotensi menimbulkan kerusakan lahan.
Berikut ini adalah akibat dilakukannya penambangan tanah yang
dikategorikan sebagai penambangan galian C:

1. Perubahan vegetasi penutup

2. Perubahan topografi

3. Perubahan pola hidrologi.

4. Perubahan tubuh tanah

5. Penurunan kualitas udara


2.1.3 Pemanfaatan lahan bekas tambang

Berbagai dampak yang timbul dari kegiatan pertambangan pada dasarnya


dapat diminimalisir memalui proses akhir dari aktivitas pertambangan yaitu
reklamasi dan penutupan tambang (mining closure) dengan baik dan sesuai
prosedur. Setiap perusahaan tambang wajib melakukan hal tersebut
sebagaimana telah diatur oleh pemerintah (Peraturan Menteri Energi dan
Sumberdaya Mineral Nomor 18 tahun 2008). Reklamasi adalah kegiatan yang

7
bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai
akibat kegiatan usaha.

Pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya


serta terjaminnya kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Reklamasi
tidak berarti akan mengembalikan seratus persen sama dengan kondisi rona
awal. Sebuah lahan atau gunung yang dikupas untuk diambil isinya hingga
kedalaman ratusan meter, walaupun sistem gali timbun (back filling)
diterapkan tetap akan meninggalkan lubang besar seperti danau (Herlina,
2004).

Pada prinsipnya kawasan atau sumberdaya alam yang dipengaruhi oleh


kegiatan pertambangan harus dikembalikan ke kondisi yang aman dan
produktif melalui rehabilitasi. Kondisi akhir rehabilitasi dapat diarahkan
untuk mencapai kondisi seperti sebelum ditambang atau kondisi lain yang
telah disepakati. Namun kebanyakan pemrakarsa kegiatan pertambangan
kurang memperhatikan prosedur reklamasi dan rehabilitasi. Kegiatan
rehabilitasi dilakukan merupakan kegiatan yang terus menerus dan berlanjut
sepanjang umur pertambangan sampai pasca tambang. Tujuan jangka pendek
rehabilitasi adalah membentuk bentang alam (landscape) yang stabil terhadap
erosi. Selain itu rehabilitasi juga bertujuan untuk mengembalikan lokasi
tambang ke kondisi yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan
produktif. Bentuk lahan produktif yang akan dicapai menyesuaikan dengan
tataguna lahan pasca tambang. Penentuan tataguna lahan pasca tambang
sangat tergantung pada berbagai faktor antara lain potensi ekologis lokasi
tambang dan keinginan masyarakat serta pemerintah. Bekas lokasi tambang
yang telah direhabilitasi harus dipertahankan agar tetap terintegrasi dengan
ekosistem bentang alam sekitarnya.

2.2 Penelitian Relevan

1) Penelitian yang dilakukan oleh Henny Pagoray, Ghitarina, Asfie Maidie,


Deni Udayana dan Ita Zuraida, 2014 dalam bentuk jurnal Mahasiswa

8
Universitas Mulawarman dengan judul ” Pemanfaatan Lahan Bekas
Penambangan Batubara Untuk Usaha Budidaya Ikan Yang Berkelanjutan “
Hasil Penelitian ini menggunakan metode Metode pengumpulan data
untuk analisis keberlanjutan dilakukan melalui survey lapangan,
wawancara dengan pakar (peneliti dan pemilik kolam), dan pengambilan
sampel kualitas air untuk analisis laboratorium. Analisis keberlanjutan
usaha budidaya ikan di lahan bekas penambangan batubara menggunakan
pendekatan Multidimensional scaling (MDS) yang merupakan
pengembangan dari metode Rap-fish (rapid appraissal analysis). Analisis
dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: (1) penentuan atribut tiga
dimensi yaitu dimensi ekologi, ekonomi dan sosial; (2) penilaian atribut
setiap dimensi; dan (3) penyusunan indeks dan status keberlajutan.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Arvina Meyzilia dan Darsiharjo, 2017
dalam bentuk jurnal Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dengan
judul “Pemanfaatan Kolong Bekas Galian Tambang Timah Untuk
Budidaya Eceng Gondok Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”. Hasil
Penelitian Ini Menggunakan Metode yang digunakan berupa survei, studi
literasi, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kolong bekas
tambang timah dapat dijadikan sebagai media budidaya eceng gondok.
Budidaya eceng gondok dapat memberi beberapa manfaat, yaitu: (1) dapat
menyerap kandungan logam Pb dan Cd; (2) sebagai bahan biogas untuk
menghasilkan 3.425 MW tenaga listrik; (3) dapat “mereklamasi” kolong
secara alami; dan (4) sebagai bahan kerajinan tradisional yang memiliki
nilai ekonomi.
3) Penelitian yang dilakukan oleh Suprianto Wibowo, 2013 dalam bentuk
Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dengan judul “Bentuk
Kegiatan Ekonomi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Blumbang, Kabupaten
Kebumen”. Hasil metode kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah study
kasus. Penelitian ini bermaksud memahami kegiatan ekonomi masyarakat
dalam pemanfaatan blumbang di Dukuh Penambungan. (1) persepsi
masyarakat mengenai keberadaan blumbang yang ada di Dukuh
Penambangan ditunjukkan dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap

9
kerusakan lingkungan yang diakibatkan blumbang. Blumbang-blumbang
terbentuk sudah sejak lama, bersamaan dengan berdirinya industri genteng
di Dukuh Penambangan. Masyarakat menganggap bahwa blumbang yang
ada di sekitar tempat tinggal mereka masih dapat dimanfaatkan. Anggapan
tersebut direalisasikan dengan adanya masyarakat yang sudah
memanfaatkan blumbang. (2) Bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh masyarakat dalam memanfaatkan blumbang dengan cara mengalih
fungsikan blumbang menjadi usaha kolam pemancingan, usaha lahan
persawahan, dan lahan Perkebunan.

2.3 Kerangka Berfikir


Desa Medan
Sinembah Lahan Bekas
Kecamatan Tanjung Tambang Tanah
Morawa

Bentuk Kegiatan Pemanfaatan


Ekonomi Lahan Bekas
Masyarakat Tambang Tanah

Peningkatan
Kesejahteraan
Ekonomi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Wilayah penelitian yang ditetapkan dalam mini riset ini adalah Desa
Medan Sinembah yang berada di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang.

10
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini kami laksanakan pada hari tanggal 03-05 Mei 2021. Yaitu
waktu yang digunakan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
menganalisa, dan menyajikannya ke dalam laporan penelitian ini.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian, yaitu:
Studi Pustaka (Library Research)
Studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet yang berkenaan dengan
masalah dan tujuan penelitian. Buku tersebut dianggap sebagai sumber data
yang akan diolah dan dianalisis seperti banyak dilakukan dilakukan oleh ahli
sejarah, sastra dan bahasa. Penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah
dan membandingkan sumber kepustakaan untuk memperoleh data yang
bersifat teoritis. Disamping itu dengan menggunakan studi pustaka penulis
dapat memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang
diharapkan, sehingga pekerjaan peneliti tidak merupakan duplikasi.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data secara kulitattif
dan melakukan reduksi data. Hal ini dilakukan dari hasildata yang di dapat
mengenai Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Mrawa, Kabupaten
Deli Serdang.

1. Pengumpulan Data (data collected)

Dalam proses ini, penulis memperoleh data dari berbagai sumber tertulis
seperti dari media cetak, buku, skripsi dan penelitian terdahulu yang sudah ada
di lokasi yang sama.

2. Reduksi Data (data reduction)

11
Merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan
cara sedemikian rupa hingga kesimpulankesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasi. Reduksi dilakukan setelah mendapatkan data yang di dapat dari
berbagai sumber yang dilakukan pada tahap pertama diatas.

3. Penyajian data (display data)

Merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan


adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data
dilakukan setelah melakukan reduksi data yang akan digunakan sebagai bahan
laporan. Penyajian data dilaksanakan setelah reduksi selesai dilakukan. Hasil
reduksi data sebelumnya yang telah dikelompokkan kedalam kategori atau
poin, kemudian disajikan dan diolah serta dianalisis berdasarkan teori yang
dipilih.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Fisik Wilayah


1. Letak dan Batas Wilayah
Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang Propinsi Sumatera Utara, memiliki 9 (Sembilan) dusun. Adapun
Posisi Desa Medan Senembah berbatasan dengan :

- Sebelah Utara : Desa Limau Manis


- Sebelah Selatan : Desa Tadukan Raga Kec.STM Hilir
- Sebelah Barat : Desa Ujung Serdang
- Sebelah Timur : Desa Bandar Labuhan

12
Peta Lokasi Penelitian (Sumber:Google Maps)

2. Kondisi demografis

13
No. Keterangan Jumlah

1. Jumlah KK 1.682 KK

2. Jumlah Penduduk 7.504 KK

3. Jumlah KK Miskin 500 KK

4. Jumlah Jiwa Miskin 1.662 KK

4.2 Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang

Masyarakat Medan Sinembah lahan bekas tambang tanah memiliki

persepsi yang berbeda-beda mengenai keberadaan lahan bekas tambang tanah

dilihat dari segi kemanfaatannya. Ada sebagian masyarakat yang berpendapat

bahwa lahan bekas tambang tanah dapat dimanfaatkan kembali.

Keberadaan lahan bekas tambang tanah bagi masyarakat Medan Sinembah

dirasakan dapat memberikan kegiatan sampingan bagi masyarakat disamping

mereka bekerja sebagai buruh pabrik. Bagi sebagian masyarakat Medan Sinembah

lahan bekas tambang tanah, keberadaan ternyata tidak sepenuhnya dipandang

sebagai lahan yang tidak berguna dan hanya dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan. Akan tetapi, justru blumbang dapat dijadikan sebagai lahan pertanian

yang dapat menambah penghasilan mereka.

Selain Keberadaan lahan bekas tambang tanah dapat dimanfaatkan,

keberadaan lahan bekas tambang tanah juga memberikan dampak yang kurang

baik bagi penduduk medan sinembah. Salah satu dampak nyata yang disebabkan

oleh adanya lahan bekas tambang tanah yaitu kerusakan lingkungan. lahan bekas

tambang tanah yang belum mendapatkan penanganan dari masyarakat inilah yang

14
menjadikan lahan bekas tambang tanah justru dianggap merusak keindahan

lingkungan. Kondisi lahan bekas tambang tanah yang ada di Desa Medan

Sinembah memang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ada beberapa lahan bekas

tambang tanah yang masih dibiarkan begitu saja oleh masyarakat.

Pemanfaatan lahan bekas tambang yang dilakukan warga desa Medan

Sinebah yaitu dengan mengubah lahan bekas tambang menjadi lapangan bola voli

untuk sarana kegiatan olah raga warga desa, yang bertujuan untuk memanfaatkan

lahan tersebut lebih berguna untuk masyarakat luas.

4.3 Kegiatan Ekonomi Masyarakat yang Dilakukan untuk Memanfaatkan

Lahan Bekas Tambang Tanah di Desa Medan Sinembah Kecamatan

Tanjung Morawa

Adanya lahan bekas tambang tanah di Desa Medan Sinembah

memunculkan pola-pola perilaku yang dibentuk dan dilakukan oleh masyarakat

untuk memanfaatkan lahan bekas tambang tanah. Hal inilah yang dimaksud

dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Masyarakat yang memanfaatkan lahan

bekas tambang tanah melakukan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan lahan

15
bekas tambang tanah menjadi lahan yang lebih produktif lagi. Ada beberapa

bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat setempat.

1. Sebagai Kolam Pemancingan Ikan

Masyarakat Desa Medan Sinembah yang memanfaatkan bekas tambang

tanah dengan membuat kolam pemancingan.Bahwa bekas tambang tanah yang

sekarang dijadikan kolam pemancingan merupakan tanah warisan dari orang tua.

Karena sudah lama diambil tanahnya untuk pertambangan tanah, maka

terbentuklah Lubang-lubang hasil galian tanah yang kemudian sekarang dijadikan

kolam.

Kolam pemancingan ini dibuka untuk umum setiap hari, sabtu dan

minggu. Pemilik kolam tidak membuka pemancingan setiap hari dengan tujuan

agar ikan-ikan yang ada dikolam tidak mengalami stres apabila dipancing setiap

hari.

2. Usaha Lahan Persawahan dan Perkebunan

16
Bentuk kegiatan ekonomi lainnya yang dilakukan oleh masyarakat medan

sinembah dalam memanfaatkan yaitu dengan menjadikan lahan persawahan dan

lahan perkebunan. Berdasarkan temuan di lapangan, blumbang yang dimanfaatkan

menjadi lahan persawahan dan perkebunan juga merupakan tanah warisan.

Memanfaatkan lahan bekas tambang menjadi area persawahan dan

perkebunan berasal dari pelaku atau individu sendiri. Sedangkan alasan pemilik

lahan melakukan kegiatan tersebut yaitu karena ingin memanfaatkan kembali

lahan bekas tambang yang dimiliki sehingga hasil dari kegiatan tersebut dapat

memberikan hasil bagi dirinya sendiri.

Tujuan dari pemilik lahan memanfaatkan lahan bekas tambang adalah

untuk mencari penghasilan tambahan. Meskipun awalnya melakukan kegiatan

tersebut hanya didasari untuk memanfaatkan lahan yang kosong, akan tetapi

disamping itu pemilik lahan juga mengharapkan suatu hasil atau keuntungan dari

melakukan kegiatan memanfaatkan lahan bekas tambang.

17
Hal ini apabila dihubungkan dengan konsep ekonomi rasional ternyata

terdapat kesamaan. Dimensi ekonomi rasional dari tindakan pemilik lahan tampak

pada aktivitas-aktivitas tertentu yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan

bagi dirinya sendiri. Rasional di sini artinya dilatarbelakangi keinginan untuk

mendapatkan keuntungan. Tindakan yang tampak rasional dalam hal ini, yaitu

kegiatan berkebun untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh

pemilik lahan berasal dari hasil panen perkebunan yang dijual kepada warga

sekitar maupun dijual ke pasar.

Masyarakat medan sinembah merawat dan mengelola lahan perkebunan.

Hal ini disebabkan rata-rata warga desa medan sinembah tidak begitu menekuni

kegiatan bercocok tanam dan berkebun. Warga masyarakat lebih memilih untuk

menjadi buruh pabrik dari pada harus berkebun dan bercocok tanam di sawah.

Selain ubi kayu yang, pemilik lahan juga memiliki kebun jagung. Perkebunan

jagung merupakan usaha perkebunan yang pertama kali dikembangkan yang

dimilikinya.

18
Lahan perkebunan jagung ini terletak di dekat lahan persawahan dan

perkebunan ubi kayu. Sebelum dijadikan lahan perkebunan, dahulunya lahan ini

juga berupa lahan bekas galian, kemudian oleh pemilik lahan dialihfungsikan

menjadi kebun jagung.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Suatu kondisi lingkungan yang rusak, mendorong beberapa masyarakat untuk
melakukan tindakan adaptasi. Tindakan adaptasi tersebut tidak hanya didasari
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, akan tetapi berupaya untuk
menyelesaikan suatu problems (masalah-masalah) yang dijumpai untuk mencapai
suatu tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, masyarakat Medan Sinembah
dihadapkan pada suatu masalah kerusakan lingkungan yaitu adanya Lahan Bekas
Tambang Tanah yang merupakan dampak dari kegiatan pertambangan tanah.

Dengan adanya kerusakan lingkungan, maka masyarakat Medan Sinembah


berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan berbagai macam kegiatan
ekonomi. Kegiatan ekonomi ini ditujukan untuk mencapai suatu tujuan yaitu
memanfaatkan kembali lahan bekas tambang tanah menjadi kolam pemancingan,
lahan pertanian dan perkebunan yang kesemuanya memiliki manfaat lebih baik.

19
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami tuangkan dalam laporan penelitian kami
semoga penggunan lahan yang baik akan membawa kebaikan bagi siapapun yang
mengolah lahan bekas tambang baik dari segi masyarakat maupun dari
pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA

Supriyanto Wibowo.2013. Bentuk Kegiatan Ekonomi Masyarakat Dalam


Pemanfaatan Blumbang Di Dukuh Penambangan Desa Kedawung Kabupaten
Kebumen. Jurusan Sosiologi Dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang (Skripsi).

Mahara Sintong.2011. Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Untuk Tempat


Rekreasi Dengan Reklamasi Di Sungai Bingai Kecamatan Binjai Selatan
Kodya Binjai. Jurnal Geografi Vol. 3 No. 2 (Online)

https://www.stiepasim.ac.id/pengertian-ilmu-ekonomi-menurut-para-ahli/
https://www.ilmusaudara.com/2016/04/aktifitas-ekonomi-di-dataran-
rendahdan.html https://www.ugm.ac.id/id/berita/17822-sawah-di-bantul-rusak-
akibat-tambangbatu-bata
https://dlh.karanganyarkab.go.id/2018/05/08/bahan-galian-golongan-c/

20

Anda mungkin juga menyukai