DOSEN PENGAMPU:
Dra. SUMIHARNI.,ST,MT.
DISUSUN OLEH :
VINA JULIANTI
NPM : 20110015
I
KATA PENGANTAR
Sehubungan akhir tulisan ini saya mohon maaf apabila banyak kekurangan dan
kehilafan yang disadari maupun tidak disadari. Demi kesempurnaan makalah
ini , saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Semoga
karya makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi
pembacanya.
Vina Julianti
II
RINGKASAN
IV
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
RINGKASAN.......................................................................................................III
DAFTAR ISI.........................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Analisis Situasi..............................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan............................................................................................3
1.3 Manfaat Kegiatan..........................................................................................3
1.4 Target dan Luaran.........................................................................................4
V
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................21
5.1 Kesimpulan.................................................................................................21
5.2 Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
VI
VII
BAB I
PENDAHULUAN
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor
(UU24/2007).
Tahun2007tentangBadanNasionalPenanggulanganBencana
bencananonalam,danbencanasosial.
SejarahLembagaBadanNasionalPenanggulanganBencana(BNPB)ter
kemerdekaanhinggabencanaalamberupagempabumidahsyatdiSamuderaHin
diapadaabadXX.
diprediksi.WilayahkecamatanLemitokabupatenPohuwatotermasuksalahsat
1
Bencana alam atau apapun namanya dapat terjadi kapan saja tanpa
bantuan yang kadang tidak segera datang karena adanya kendala jarak
yang hanyut dan tidak sedikit menelan korban jiwa. Banyak masyarakat
bahaya bencana alam dan tidak sedikit pula yang lebih memilih bertahan
di rumahmasing-masing.
2
masyarakat. Sejalan dengan itu, program pengembangan masyarakat
terhadapdatangnyabencanayangselalumengintaikitasemua.
antara lain:
yang ramahlingkungan.
3
1.4 Target dan Luaran
hutannya daridegradation.
1. TerbentuknyaForumPenanggulanganBencana(PRB)disetiapdesa di
kecamatanLemito
rawanbencana.
bencanadalambentukpetaIndeksRisikoBencanadisetiadesa.
2.1 Sosialisasi
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu
5
2.2 Tanggap Bencana
Bencanamerupakanperistiwaataurangkaianperistiwayangmengancam dan
Beberapafaktoryangdianggapsebagaipenyebabterjadinyabencanaada
prosesalam(prosesgeologi,geomorfologisdanklimatologi),degradasilingku
ngan,
kurangnyakesadarandaninformasiyangadadalammasyarakat,peristiwa
untukberpijaksehariharimerupakanwilayahyangrawanterjadibencanasehin
gga bencana bisa terjadi kapan saja dan di wilayah mana saja. Manusia
bencana.
lokal, untuk mengurangi resiko dan dampak bencana. Salah satu hal
tanganmanusia,perludikelolaataudimanajemendenganbaikagarmasyarakat
bencana. Desa atau kelurahan itu juga harus mampu memulihkan diri
dengan cepat dari berbagai dampak bencana. Lalu sebuah desa bakal
bencana adalah akibat dari ulah manusia sendiri. Oleh karena itu,
pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik berbentu verbal (kata- kata)
8
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan
yang ikutmuncul.
lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan,
sistem yang sama, jika tidak sama, maka komunikasi tidak akan pernah
terjadi (Hanafi,1984:87).
Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang
merasa tidak mampu, hal ini lebih karena masalah pembiasaan saja.
9
Kajian tentang kesantunan berbahasa telah menunjukkan
yang harus dipatuhi oleh masing-masing peserta tutur. Agar prinsip ini
bisa tercapai, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu ancangan
bahasa.
seperti usia, situasi, waktu, tempat, tujuan tuturan, serta jarak sosial
10
mengenali perbedaan-perbedaan status yang relevan.
jauh
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Sasaran
3.2 JadwalKegiatan
1. Penyusunan Proposal
2. Survei lokasi pelaksanaan
kegiatan pengabdian
a. Koordinasi Tim Pelaksana
b. Koordinasi dengan
Pemerintah
12
Kecamatan dan Desa
c. Koordinasi dengan Kelompok
sasaran/ obyek pengabdian
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pengabdian
4. Pembuatan Laporan kegiatan
Laporan
komunikasi yang efektif dan Bahasa yang santun. Tahap yang terakhir
adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini dilakukan evaluasi atas hasil yang
telah dicapai oleh peserta sosialisasi. Masukan dan perbaikan lebih lanjut
penanggulanganbencana.
13
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Risiko Bencana setiap desa sebagai bagian dari sistem peringatan dini
perbukitan atau daratan. Dilihat dari luas wilayahnya, desa yang memiliki
luas terbesar adalah Desa Wonggarasi Tengah dan wilayah yang luasnya
adalah 102. Ini berarti bahwa untuk setiap 100 penduduk perempuan
Pohuwato, 2017).
sebagaiberikut:
1) Desa WonggarasiBarat
Desa Wonggarasi Barat Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato
terdiri dari 696 jiwa penduduk laki-laki dan 716 jiwa penduduk
Potensi yang ada baik secara sumber daya alam maupun sumber daya
secara umum.
hingga saat ini telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Desa,
antara lain:
1. Tahun1944sampaidenganTahun1957dijabatR.PILOBU.
3. Tahun1971sampaidenganTahun1978dijabatA.B.PAKAYA
4. Tahun1978sampaidenganTahun1989dijabatYCTOOY
16
perdagagan serta pertanian. Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh
selama ini mereka selalu hidup rukun berdampingan satu sama lainnya
dan menjadi alat pemersatu selama ini adalah budaya gotong royong
hinggasaatini(sumber:http://wonggarasibarat.desa.id/profil/sejarah/).
bencanabelummenjadiprioritasprogrampenguranganrisikobencana
daerah.
Banjir.DarihasildiskusisementarauntukpenilaianbahayadiDesaHarapan
tercantum pada tabel di bawah ini yaitu; Banjir. jenis ancaman inilah
17
yang perlu mendapatkan perhatian utama untuk dibuatkan rencana
2) Desa Lemito
3) Desa LemitoUtara
Lemito Utaramerupakan
sebuah desa yang terletak dalam
(daerah) kecamatan Lemito, Kabupaten
Pohuwato, Provinsi
Gorontalo, Indonesia.
18
b) Program Pengabdian Masyarakat
Dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang ada di Desa
Wonggarasi Barat, Lemito, dan Lemito Utara, maka tim pengabdian
Bersama mahasiswa melakukan: (1) survey di 3 desa yang menjadi lokasi
KKS Pengabdian, dan (2) melakukan komunikasi dengan Aparat Desa
dan Masyarakat termasuk pemerintah kecamatan Lemito.
Setelah dilakukan survei dan koordinasi serta komunikasi
dengan pemerintah setempat, maka ditawarkan beberapa program
yang akan dilaksanakan selama 1 satu minggu, yaitu:
1) Program inti: Sosialisasi dan Pelatihan Penanggulangan Resiko
Bencana, termasuk pembentukan forum dan relawan penanggulangan
resikobencana.
1) Pembentukan ForumPRB
Penempelan stiker
3 jalur evakuasi di Senin 13:30- Desa masing-
rumah-rumah 24/9/2018 16:30 masing
warga
Jln Trans Sulawesi,
Pemasangan
4 Selasa 13:30 – desa wonggarasi
Baliho peta jalur
26/9/2018 14:20 barat kec.
Evakuasi Lemito
21
4) Sosialisasi Program Revolusi Mental (IndonesiaMelayani)
a. Lingkup Tahapan:
Lemito, dan Lemito Utara merupakan langkah awal yang dilakukan, dan
Wonggarasi Barat, Lemito, dan Lemito Utara. Tahapan ini bertujuan agar
b. Hasil Tahapan:
23
tokohmasyarakat/adat/agama/pemuda, kelompok masyarakat, yang
Langkah2:Meningkatkanperanaktifdanmembangunhubunganantara tokoh
foumPRB
Lemito Utara.
24
Hasil pengupulan baseline data yang ada, dapat dijadikan
dituangkandalamdokumen–dokumenpembentukanforumPRB.
d. HasilTahapan
25
Wonggarasi Barat, Lemito, dan LemitoUtara.
danKedudukanOrganisasi,Visi,Misi,TujuanOrganisasi,Sifat,Peran
Organisasi, SyaratKeanggotaan,
4. Penutup, meliputi;Penutup
26
Kegiatan penyusunan struktur kepengurusan (organisasi) diawali
e. Struktur KomponenForum
ForumPRBdiDesaWonggarasiBarat,Lemito,danLemitoUtara.
kebutuhan ForumPRB.
forumPRB.
f. Struktur Kepengurusan
27
beberapa alternatif kepengurusan :
Ketua KarangTaruna)
10 KetuaBidang/Sector
⚫ ElemenMasyarakat
⚫ KarangTaruna
⚫ RemaMuda
⚫ Dll.
pembuatan Peta dan jalur evakuasi untuk Desa Wonggarasi Barat, Lemito,
dan LemitoUtara.
kondisi seperti itu maka potensi banjir sangat besar namun sebagian besar
Lemito Utara yang saat ini sebagai jalan alternatif belum memadai saat
wonggarasi barat dalam mengambil jalan mana yang Akan dipilih ketika
bencana terjadi.
jalan.
Hasil yang di capai dari kegiatan ini adalah jalur evakuasi sangat
mana yang lebih aman ketika bencana terjadi. Faktor Pendukung kegiatan
UNGSedangkanfaktorpenghambatkegiataniniadalah kurangnya
29
pembangunan yang berkelanjutan yang didasari keunggulan moral,
masyarakat.
programinibertemakanIndonesiaMelayanisehinggakemanfaatannya dapat
mengelolah data penduduk, yang ada di desa wonggarasi Barat dan desa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
31
titik rawan bencana diDesaWonggarasi Barat, Lemito, dan LemitoUtara.
gotongroyonguntukmembangunbudayabangsayangbermartabat,modern,m
aju,makmur
di capai dari kegiatan ini adalah pembentukan forum dan jalur evakuasi
menentukan arah mana yang lebih aman ketika bencana terjadi. Faktor
5.2 Saran
sempurna, kedepannya kita akan lebih fokus dan details lagi dalam
33