Disusun Oleh:
Hairani Rezeki
2306104040091
"Peningkatan Budaya Sadar Bencana bagi Masyarakat Aceh Pasca Gempa Bumi
dan Tsunami Tahun 2004". Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah "Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan" yang di ampu oleh Dr.
Gempa bumi dan tsunami tahun 2004 telah meninggalkan dampak yang
mendalam bagi masyarakat Aceh. Oleh karena itu, peningkatan budaya sadar
Terima kasih kepada Dr. Rida Safuan Selian, S.Pd, M.Pd atas bimbingan dan
Hormat saya,
Hairani Rezeki
2306104040091
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
BAB II Pembahasan..................................................................................................4
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................12
3.2. Saran.................................................................................................................13
Daftar Pustaka..........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004,
ini telah menjadi modal penting bagi masyarakat Aceh untuk membangun tata
kehidupan yang lebih baik. Pusat Studi Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC)
Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 2006 dengan tujuan meningkatkan
dengan lebih baik. Hal ini tercermin dalam upaya peningkatan kesadaran
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
kurikulum pendidikan, dan pelatihan evakuasi tsunami atau "tsunami drill" rutin
dilakukan sejak tahun 1995. Upaya penanganan pasca gempa bumi dan tsunami di
1
2
Dengan demikian, pasca gempa bumi dan tsunami tahun 2004, masyarakat
Aceh telah mengalami peningkatan budaya sadar bencana melalui berbagai upaya
masyarakat Aceh terhadap bencana alam setelah terjadinya gempa bumi dan
tsunami pada tahun 2004. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan yang sangat
besar dan menimbulkan banyak korban jiwa. Oleh karena itu, penting untuk
depan.
meningkatkan budaya sadar bencana di wilayah tersebut. Dalam makalah ini, akan
dibahas berbagai program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat Aceh untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya bencana dan cara
tersebut.
yang lebih baik tentang pentingnya budaya sadar bencana bagi masyarakat Aceh
3. Apa saja kerugian yang di timulkan oleh gempa bumi dan tsunami tahun 2004
di Aceh?
5. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan budaya sadar
bencana?
sebagai berikut:
PEMBAHASAN
bantuan dari pihak lain. Beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab
cepat, transisi kultural atau perubahan dalam masyarakat, proses alam (proses
kesadaran dan informasi yang ada dalam masyarakat, peristiwa perang atau
kerusuhan masyarakat.
pertemuan tiga lempeng tektonik yang saling bertabrakan, terletak pada the ring of
fire, terletak di antara dua benua dan dua samudra, terletak pada lintang rendah di
daerah iklim tropika basah, dihuni oleh berbagai ras dan suku bangsa dengan
bencana”. Pada tahun 2005, UNESCO telah menempatkan Indonesia pada urutan
Berbagai bencana datang silih berganti, dan menimbulkan korban dan kerugian
4
5
yang tidak sedikit jumlahnya. Setiap tahun tercatat ribuan orang meninggal dunia,
luka-luka, dan mengungsi dari tempat tinggalnya, serta banyak lagi kerugian-
kerugian lain yang diakibatkan oleh bencana. Berbagai fasilitas umum dan hasil
hasil pembangunan yang dilaksanakan selama bertahun tahun roboh dan rusak
alam tragis yang menghantam Indonesia selama beberapa tahun terakhir seperti
gempa bumi, letusan gunung merapi, kekeringan, banjir, tanah longsor, stunami
tidak hanya membawa kesedihan karena kehilangan nyawa dan harta benda, tetapi
meninggalkan trauma yang luar biasa pada orang-orang yang terkena bencana.
bekali dengan informasi atau ilmu tentang kebencanaan atau di sebut dengan
budaya sadar bencana . Budaya sadar bencana adalah suatu upaya untuk
bencana alam maupun bencana buatan manusia. Budaya sadar bencana meliputi
atau mengatasi dampak apabila terjadi bencana. Salah satu hal penting yang perlu
yang berisiko menimbulkan bencana dan meminimalkan risiko bencana yang ada
memiliki tanggung jawab untuk mengurangi risiko bencana dan perlu strategi agar
kawasan yang menjadi destinasi wisata tetap aman. Namun, muaranya adalah
Selain itu, gerakan untuk merubah budaya dan paradigma sadar bencana juga
Dini (Longsor dan Banjir), Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB), dan
Tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu merupakan salah satu tsunami
pada abad modern yang gempa bumi nya berskala sangat besar. Beberapa literatur
melaporkan besaran gempa bumi yang memicu tsunami ini berada antara 9.1
sampai 9.3 Mw. Meskipun, demikian United States Geological Survey (USGS)
tersebut sebesar 9.1 Mw. Penyebab tsunami dapat saja karena gempa bumi,
7
letusan gunung api,longsor, atau jatuhnya meteor. Tsunami karena sebab gempa
bumi merupakan tsunami yang paling sering terjadi. Provinsi Aceh yang terletak
wilayah ini sebagai kawasan tektonik aktif. Gempa bumi dengan Magnitudo 9.1
Mw terjadi pada Pukul 07.59 WIB pagi tanggal 26 Desember 2004 juga
pada tahun 2004. Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang menerima
dampak tersebut. Dampak tsunami 2004 terparah dilaporkan terjadi di Kota Banda
Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Jaya. Tsunami 2004 ini juga menerjang
beberapa wilayah lain yang berada di sebelah timur Aceh sep Pantai Barat-Selatan
Aceh.
2. Sektor Infrastruktur
Gempa bumi pada 26 Desember 2004 yang diikuti dengan tsunami telah
publik maupun swasta. Produktivitas akibat bencana tsunami dan gempa bumi ini
40% staf dan 60% peralatan kantor ataupun pabrik hilang dan hancur (Boulton,
2005).
Selain itu, total nilai kerugian ditaksir mencapai US$4,5 miliar pada saat
itu, dengan korban meninggal mencapai 230.000 jiwa lebih dan 500.000 orang
2005 hingga 2009 berhasil memulihkan kondisi Aceh, namun dampak bencana ini
pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan
komunitas, dan organisasi, dan ditingkat mikro sendiri terjadi perubahan interaksi,
dan perilaku individual. Masyarakat bukan sebuah kekuatan fisik (entity), tetapi
Perubahan sosial merupakan suatu kepastian yang akan dialami oleh setiap
masyarakat, hal ini merujuk pada dinamisitas struktur masyarakat yang akan
mengikuti arus nilai maupun temuan-temuan baru. Menurut John Lewin Gillin
dan John Phillip Gillin, perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup
Bencana alam seperti yang gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota
banda Aceh pada 2004 lalu, menjadi sebuah indikator yang disebut sebagai sebab
terjadinya bencana gempa dan tsunami, saat kejadian, dan pasca kejadian tersebut
bagaimana cara menghadapi bencana saat sebelum dan sesudah terjadi bencana
10
mulai dari Sabang sampai Merauke, peserta terdiri dari individu, keluarga,
peserta/partisipan mencapai kurang lebih 11 juta orang. Dan untuk tahun 2018,
Hari Kesiapsiagaan Bencana ini diusulkan kepada Presiden R.I. untuk ditetapkan
sebagai Gerakan Nasional yang akan diperingati setiap tanggal 26 April, melalui
sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak panitia. Berbagai kegiatan lain
dalam Bulan PRB tersebut juga selalu melibatkan masyarakat secara luas,
warga masyarakat.
memegang peran penting dalam peningkatan budaya sadar bencana. Salah satu hal
pengurangan risiko bencana sejak dini. Adapun peran masyarakat pada saat
karena itu, perlu adanya gerakan untuk merubah budaya dan paradigma sadar
berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam menghadapi dampak gempa bumi dan tsunami tahun 2004 di Aceh,
peningkatan budaya sadar bencana menjadi suatu aspek yang krusial. Budaya
bencana tersebut.
mengingat dampak besar yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan tsunami
memiliki daya tahan yang lebih baik, mampu merespon dengan cepat, dan
12
13
3.2. Saran
bumi dan tsunami tahun 2004, beberapa saran dapat diimplementasikan. Pertama,
kurikulum sekolah. Kedua, perlu diperkuat peran pemerintah dan LSM dengan
LSM lokal di lapangan. Ketiga, masyarakat perlu didorong untuk berperan aktif
saran ini, diharapkan dapat dibangun fondasi yang kuat untuk menciptakan
Boulton, Alan. (2005). Dampak Tsunami dan Gempa Bumi Pada 26 Desember
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_123632.pdf
BPBD Bogor Kabupaten. (2020). Gerakan Budaya Sadar Bencana, Mulailah dari
Diri dan Keluarga. Diakses pada 17 November 2023, pukul 11:00 WIB,
dari https://bpbd.bogorkab.go.id/gerakan-budaya-sadar-bencana-mulailah-
dari-diri-dan-keluarga/
Harini, Sri. (2010). Membangun Masyarakat Sadar Bencana. Jurnal Ilmiah, 11(2),
157-158.
Syamsidik, Agus Nugroho, Rina Suryani Oktari, & Mirza Fahmi. (2019). Aceh
Pasca Lima Belas Tahun Tsunami. Banda Aceh: Tsunami and Disaster
14