Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mitigasi Bencana
Pesisir dan Laut
Disusun oleh:
Putri Lestari
NIM:2010716220003
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang berkat anugrah
dari-Nya, Penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Partisipasi Masyarakat
Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut dalam Menghadapi Banjir Rob” ini. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi
rahmat bagi seluruh alam.
Penyusun sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu
sebagai pemenuh tugas mata kuliah Mitigasi Bencana Pesisir dan Laut. Disamping itu, saya
sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang sudah membantu,
terutama kepada dosen pengampu yang telah memberikan arahan, serta kepada teman-teman
yang telah memberikan dukungan hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, Penyusun memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka
kritik dan saran saya butuhkan guna memperbaiki karya-karya saya di waktu-waktu
mendatang.
Putri Lestari
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia secara geografis terdiri atas gugusan ribuan pulau yang membuatnya
memiliki potensi bencana yang tinggi serta memiliki variasi bencana, seperti erupsi
gunung berapi dan gempa tektonik yang terjadi akibat pertemuan lempengan tektonik
yang melintang di beberapa pulau di Indonesia. Selain itu letak Indonesia yang berada
di bujur khatulistiwa memiliki ancaman sendiri akan bencana seperti banjir, tanah
longsor hingga kebakaran hutan.
Kecamatan Kintap merupakan satu dari sebelas kecamatan yang berada dalam
lingkup wilayah Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan
Kintap terdiri atas empat belas desa. Beberapa desa di wilayah Kecamatan Kintap
merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi bencana tinggi.
1
sedikitnya 10 rumah warga. Tahun berikutnya, yakni tepatnya akhir tahun 2021,
Kecamatan Kintap kembali ditimpa banjir rob, dalam Jejak Banua.com (6 Desember
2021) ketinggian banjir mencapai 50 centimeter hingga 1 meter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang penyusun telah paparkan sebelumnya,
maka adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah, Bagaimana Partisipasi
Masyarakat Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut dalam Menghadapi Banjir Rob?.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Mitigasi Bencana Pesisir dan Laut sekaligus menambah pengetahuan serta
informasi terkait bencana banjir rob yang terjadi di Indonesia, khusunya pada wilayah
Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Couburn, et al., 1994 dalam Ruswandi., dkk (2008) mitigasi bencana
merupakan upaya sistematik untuk mengurangi risiko bencana baik secara struktural
maupun non struktural. Mitigasi struktural meliputi upaya fisik dalam upaya
mengurangi risiko bencana, seperti peringatan dini, pembangunan pemecah ombak,
peredam abrasi, penahan sedimentasi, pembanguanna pemukiman panggung, hingga
relokasi permukiman. Upaya mitigasi bencana sangat ditentukan oleh SDM aparat dan
masyarakat setempat, teknologi, prasarana, sarana hingga biaya.
Upaya mitigasi yang dilakukan oleh segenap aparat yang berada di wilayah
Kecamatan Kintap saat ini mulai mengikutsertakan masyarakat, salah satunya
dilaksanakan di Desa Muara Kintap Kecamatan Kintap pada Desember tahun 2020 lalu
(tribatanews.polrestala.com). segenap komponen masyarakat diajak bersama dengan
aparat TNI dan Polri untuk melakukan kegiatan penanggulangan bencana banjir rob
dengan mengoptimalkan tanggul-tanggul yang rawan di terjang ombak disekitar peisisr
dengan menggunakan karung yang diisikan dengan pasir.
3
dengan melakukan penanaman pohon Mangrove. Upaya ini dilakukan dengan langkah
awal berupa melakukan kegiatan penyadatatahuan kepada masyarakat tentang
pentingnya menjaga dan melindungi kawasan pesisir. Masyarakat pesisir yang pertama
menerima dampak apabila terjadi bencana alam seperti abrasi dan banjir rob, sehingga
penting untuk memberikan pengetahuan terhadap SDM di wilayah Pesisir di
Kecamatan Kintap akan cara penanaman mangrove serta manfaatnya.
Tidak hanya memberikan manfaat sebagai upaya pencegahan abrasi dan banjir
rob, akan tetapi menamam pohon mangrove juga memberikan dampak lain apabila
dapat dikelola dengan baik seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir
melalui pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.
Selain dari beberapa kegiatan tersebut, adapun upaya mitigasi yang dapat
dilakukan oleh aparat dengan mengikutsertakan masyarakat Kecamatan Kintap, yaitu
dengan memberikan edukasi kesiapsiagaan akan bencana banjir rob, pemberian edukasi
akan peringatan-peringatan dini yang harus diwaspadai oleh masyarakat pesisir
Kecamatan Kintap.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk meningkatkan upaya dalam penanggulangan bencana alam yang
menghantui wilayah pesisir pantai seperti pada wilayah Kecamatan Kintap ialah dengan
adanya partisipasi dari masyarakat Kecamatan Kintap sendiri sebagai individu yang
tinggal dan lebih mengetahui akan situasi serta kondisi dari wilayahnya.
Partisipasi masyarakat yang lain juga terlihat pada antusiasme dari masyarakat
prsisir Kalimantan Selatan ,termasuk wilayah Kecamatan Kintap dalam penanaman
pohon mangrove dalam upaya mengatasi abrasi serta dalam bentuk pencegahan
bencana banjir rob yang selama dua tahun terakhir ini (2020 – 2021) terus menerjang
desa-desa yang berada dalam lingkun wilayah Kecamata Kintap.
B. Saran
Setelah dilakukannya analisis tentang Partisipasi Masyarakat Kecamatan
Kintap Kabupaten Tanah Laut dalam Menghadapi Bencana Banjir Rob, maka penyusun
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Keterlibatan masyarakat dalam proses ini harus lebih ditingkatkan lagi, mulai dari
tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pemanfaatan hasil serta
pemeliharaan dari tanggul yang dibangun.
2. Lebih banyak memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir di wilayah
Kecamatan Kinta terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan lingkunga, tidak
hanya sebagai nilai estetika akan tetapi juga sebagai upaya dalam menyelamatkan
lingkungann permukiman mereka.
5
DAFTAR PUSTAKA
Website:
Peraturan:
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentan Penanggulangan Bencana