Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BANJIR BANDANG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Promosi Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana

DIKERJAKAN OLEH KELOMPOK 4 :


1. Gilbert Yesaya Haninuna (1907010001)
2. Aprilia Fransiska Karunia Assit (1907010142)
3. Theresia Yasintha Peni Kleden (1907010237)
4. Marzella Artanti Bailaen (1907010198)
5. Agustina Michelle I.T. Naraha (1907010134)
6. Bernadetha Permata Ewang (1907010272)
7. Asrini Tamu Ina (1907010211)
8. Nofrianty Mariana Lewar (1907010027)
9. Sri Wahyuni (1907010245)
10. Muhamad Isnanda F. W (1907010210)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmat-Nya yang sudah memudahkan penulis dalam menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktu yang sudah diberikan. Di dalam makalah ini penulis
membahas tentang Banjir Bandang. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berdampak positif,
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya dan semoga makalah ini
dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini sebagai manusia yang terbatas dan tidak luput dari kesalahan, penulis mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
berharap dapat menerima kritik dan saran yang membangun demi mencapai
kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.

Kupang, Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................Latar
Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Lampiran Kutipan Berita......................................................... 3


2.2 Identitas Bencana………………............................................. 3
2.3 Akibat yang ditimbulkan ……………………….................... 4
2.4 Masalah Kesehatan yang Timbul Akibat Bencana………….. 5
2.5 Kegiatan Promosi Kesehatan................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................. 10
3.2 Saran………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara rawan bencana, salah satu penyebabnya karena
posisi geografis Indonesia yang di apit oleh dua samudra besar dunia (samudra
Hindia dan samudra Pasifik) dan posisi geologis Indonesia pada pertemuan
tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik yang sewaktu-waktu dapat menjadi bencana besar bagi
Indonesia apabila lempeng-lempeng tersebut saling bertabrakan. Selain itu
Indonesia memiliki berbagai potensi bencana seperti banjir, kebakaran hutan
dan lahan, gempa, puting beliung, longsor, dan sebagainya.
Banjir merupakan bencana yang terjadi hampir diseluruh Indonesia, selain
memutuskan akses, banjir juga menyebabkan masyarakat mengalami kerugian
harta dan benda serta merendam rumah masyarakat.
Meningkatnya kasus banjir di Indonesia dari tahun ke tahun telah
menimbulkan kecemasan. Dari tahun 1815 s.d. 2012 terjadi setidaknya 4000
kejadian banjir di Indonesia dan 80%-nya terjadi dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir. Jumlah banjir di Pulau Jawa paling banyak terjadi di Jawa Tengah
(467 kejadian), di Jawa Timur (413 kejadian), dan Jawa Barat (374 kejadian).
Beberapa kota di antaranya Jakarta, Semarang, Medan, dan Pontianak. Banjir
memengaruhi berbagai sektor kehidupan. Dari sisi infrastruktur, banjir
merusak sarana dan prasarana pemukiman penduduk, perkantoran, dan
fasilitas umum.
Banjir mengganggu perekonomian karena mengganggu produksi pertanian,
merusak jalur transportasi, dan menambah biaya distribusi. Banjir juga
menimbulkan gangguan kegiatan pabrik karena mesin produksi terendam air
atau listrik dipadamkan, yang kemudian menjadi kendala di bidang
perekonomian. Setelah banjir biasanya muncul banyak penyakit. Bahaya
bakteri e-coli dan leptospira cenderung meningkat pascabanjir besar. Tidak
hanya penyakit kulit yang mengancam kesehatan para korban banjir, namun

1
juga beberapa penyakit lainnya. Mengingat tingginya frekuensi hujan dan
potensi banjir di berbagai wilayah Indonesia, maka upaya preventif dan kuratif
untuk meminimalisir risiko kesehatan dan lingkungan akibat banjir perlu
dilakukan.
Melihat bencana banjir bandang yang terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara
Timur yang merupakan bencana banjir bandang terbesar di Nusa Tenggara
Timur selama 1 dekade yang berakibat pada berbagai kerususakan, korban
jiwa dan masalah kesehatan yang terjadi di perlukan adanya kegiatan promosi
kesehatan yang baik yang dapat di rancang sehingga tepat sasaran dan berjalan
baik sehingga dapat mengoptimalkan kondisi masyarakat pasca bencana agar
bisa dan mampu beraktivtas kembali produktif dan sehat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah utuk paper ini adalah
bagaimana bencana banjir bandang di Indonesia dan kegiatan promosi
kesehatan untuk menanggulangi dan meminimalisir bencana

1.3 Tujuan
Dapat mengetahui bencana banjir bandang di Indonesia dan kegiatan promosi
kesehatan untuk menanggulangi dan meminimalisir bencana

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lampiran Kutipan Bencana


Banjir Bandang 2021, Terbesar di NTT Dalam 1 Dekade (CNBC Indonesia,
2021)

2.2 Identitas Bencana


Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam contohnya yaitu banjir
bandang.
Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba
dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-
benda besar (seperti kayu dan sebagainya). Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di
daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir
bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut
berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi (UU No 24
Tahun 2007). Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan
permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-

3
tiba. Jadi dapat disimpulkan bahwa bencana banjir bandang adalah jenis
bencana alam.
Dilansir dari CNBC Indonesia terjadinya banjir bandang yang menghantam
Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu 4 April 2021
Pukul 01.00 WITA.

2.3 Akibat yang ditimbulkan


Banjir bandang yang terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur
menimbulkan :
a. Merusak sarana dan prasarana
Terdapat 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1
unit fasilitas umum terdampak dan 1 unit kapal tenggelam serta listrik
padam dan susah sinyal dalam berkomunikasi secara online sulitnya akses
menuju tempat lokasi bencana berakibat pada sulitnya pelayanan
kesehatan pada korban bencana
b. Korban meninggal dunia
Dalam peristiwa Banjir bandang ini mengakibatkan 68 orang yang
meninggal dunia. Ke-68 korban meninggal dunia tersebut 44 diantaranya
warga Kabupaten Flores Timur, 11 di Kabupaten Lembata, 2 di Kabupaten
Ende dan 11 lainnya di Kabupaten Alor.
c. Korba luka
Terdapat 15 orang luka-luka. Masing-masing merupakan 9 orang warga
Flores Timur, 1 warga Kabupaten Ngada dan 5 lainnya warga kabupaten
Alor.
d. Korban hilang
70 orang yang masih dinyatakan hilang. 26 merupakan warga Flores
Timur, 16 warga Kabupaten Lembata dan 28 lainnya warga Kabupaten
Alor.
e. Mencemari lingkungan sekitar, saat banjir datang tidak hanya air, tetapi
juga membawa serta sampah, kotoran, limbah pabrik, sehingga lingkungan

4
tidak indah bila dipandang, dan juga mencemari persediaan air bersih
sehingga tidak higenis.
f. Pengungsi
Setidaknya ada 938 Kepala keluarga (KK) yang terdampak. Jumlah
tersebut setara dengan 2.655 jiwa orang yang terdampak dan hingga kini
masih terus dalam pendataan.
g. Kerugian material
Kerugian materil diantaranya harta benda, 25 unit rumah rusak, 114 unit
rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah
terdampak. Banyak rumah warga yang rusak akibat terendam banjir
ditambah lumpur. mengakibatkan 1.440 hektare lahan persawahan di
Kecamatan Kambera tidak bisa ditanami padi pada musim tanam.

2.4 Masalah Kesehatan yang timbul akibat bencana


Bencana banjir bandang di Kabupaten Flores Timur pada Minggu 4 April
2021 ini dapat menimbulkan masalah kesehatan setelahnya.
a. Masalah ketersediaan air bersih dan sanitasi lingkungan
Air bersih sangat langka akibat terbatasnya persediaan dan banyaknya
jumlah orang yang membutuhkan dan sanitasi yang buruk berakibat pada
berbagai penyakit menular lainnya.
b. Penyakit menular
Berikut penyakit yang kerap menyerang usai terjadinya banjir bandang :
a. Demam tifoid
Demam tifoid disebabkan bakteri Salmonella Typhi yang terdapat
dalam air minum dan makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini
menular melalui kontak langsung dengan air yang tercemar. Gejala
penyakit berupa sakit kepala, kehilangan nafsu makan, demam tinggi,
dan diare.
b. Kolera
Kolera disebabkan bakteri Vibrio Cholera yang menyebar pada air
minum dan makanan yang terkontaminasi. Lalat yang terinfeksi adalah

5
pembawa utama penyakit ini. Gejala umum yang terjadi berupa nyeri
panggul dan muntah adalah gejala umum penyakit ini.
c. Leptospirosis
Salah satu penyakit berbahaya yang dapat ditularkan langsung dari air
yang terkontaminasi adalah leptospirosis. Leptospirosis disebabkan
oleh bakteri Leptospira yang terdapat dalam urin hewan seperti tikus,
sapi, dan kerbau. Penularan terjadi melalui luka terbuka, atau melalui
kulit yang telah berada di dalam air dalam waktu lama, atau selaput
lendir mata dan mulut.
d. Hepatitis A
Hepatitis A adalah peradangan sel hati menyebabkan hati berfungsi
tidak normal. Virus yang menyebabkan peradangan ini adalah hepatitis
A yang disebabkan karena mengonsumsi makanan yang tidak higienis
atau tidak dimasak. Demam ringan, kehilangan nafsu makan, sakit
perut, dan mata kuning adalah gejala umum yang paling sering dialami
penderitanya.
e. Demam Berdarah Dengue
Saat musim hujan, terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk
aedes aegypti, karena banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas,
dan tempat-tempat tertentu terisi air sehingga menimbulkan genangan,
tempat berkembang biak nyamuk tersebut.
f. Penyakit Kulit
Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain. Jika
musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang
tidak terjaga baik. Berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam
penularan infeksi kulit.
g. Diare
Penyakit Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu
(personal hygiene). Pada saat banjir, sumber-sumber air minum
masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal, akan
ikut tercemar (Suryani A S, 2013).

6
2.5 Kegiatan Promosi Kesehatan
Seandainya saya menteri kesehatan kegiatan promosi kesehatan untuk
menanggulangi dan meminimalisir dampak bencana banjir bandang serta
mencegah terjadinya bencana tersebut terulang lagi yang dapat saya tawarkan
adalah kegiatan manajemen promosi kesehatan sebagai penanggulangan
bencana yang dapat dilakukan yaitu :
1. Kajian dan analisis data yang meliputi :
a. Sarana dan prasarana klaster kesehatan meliputi sumber air bersih,
makanan, jamban, pos kesehatan klaster, Puskesmas, rumah sakit
lapangan, dapur umum, sarana umun seperti mushola, posko relawan,
jenis pesan dan media dan alat bantu KIE, tenaga promkes atau tenaga
kesmas, kader, relawan, obat-obatan dan lain sebagainya (Permenkes
No 75 Tahun 2019).
b. Data sasaran : jumlah Ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, remaja,
lansia atau orangtua, orang dengan berkebutuhan khusus dan orang
sakit
c. Membangun titik pengungsian dan hunian sementara
d. Jumlah pengungsi dan sasaran di setiap titik pengungsian
e. Lintas program, lintas sektor, Organisasi non pemerintahan,
Universitas dan mitra lainnya yang memiliki kegiatan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
f. Regulasi pemerintah setempat dalam hal melakukan upaya promotif
dan preventif yaitu :
Pastikan ketersediaan air minum yang aman, Vaksinasi terhadap
hepatitis A, pencegahan malaria dan DBD (penyemprotan insektisida
dan pemberantasan sarang nyamuk), Mempromosikan praktek higienis
yang baik dilakukan dengan memasak air hingga mendidih dan
mempersiapkan makanan yang bersih (sanitasi).
2. Perencanaan
Berdasarkan kajian dan analisis data, akan menghasilkan berbagai program
dan kegiatan, dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ada.

7
3. Implementasi kegaiatan promosi kesehatan.
a. Pemasangan media promosi kesehatan berupa spanduk, poster, stiker
b. Pemutaran film kesehatan, religi, pendidikan, hiburan dan diselingi
pesan kesehatan,
c. Senam bersama (masyarakat umum) termasuk senam lansia
d. Konseling, penyuluhan kelompok, keluarga dan lingkungan dengan
berbagai pesan kesehatan (PHBS di pengungsian) yaitu : ASI terus
diberikan pada bayi, biasakan cuci tangan pakai sabun, menggunakan
air bersih, buang air besar dan kecil di jamban, buang sampah pada
tempatnya, tidak merokok, makan makanan bergizi. serta pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular.
e. Penyelenggaraan Posyandu (darurat) integrasi termasuk Posyandu
Lansia di pengungsian atau di tempat hunian sementara.
f. Advokasi pelaksanaan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
g. Pendekatan kepada tokoh agama atau tokoh masyarakat untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan.
h. Kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha melalui
program Corporate Social Responsibility, LSM kesehatan, kelompok
peduli kesehatan.
Lewat kegiatan manajemen promosi kesehatan yang ditawarkan ini dapat
di pastikan padat menanggulangi dan meminimalisir dampak bencana
banjir bandang serta mencegah terjadinya bencana tersebut terulang lagi

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Banjir bandang adalah banjir di daerah permukaan rendah yang terjadi akibat
hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang
mengakibatkan merusak sarana dan prasarana, menghancurkan perumahan,
gedung, jembatan, jalan, sehingga berbagai aktivitas terhambat bahkan
terhenti, hingga korban jiwa serta berbagai masalah kesehatan yang timbul.
Dengan manajemen promosi kesehatan yang baik diikuti dengan keterlibatan
berbagai pihak yang ikut membantu korban bencana banjir bandang akan
sangat membantu untuk meminimalisir dan menggulangi bencana yang terjadi
dengan saling berkolaborasi untuk Indonesia terkhususnya Flores Timur, Nusa
Tenggara Timur untuk kembali seperti sediakala.
3.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, diharapkan agar para pembaca
khususnya mahasiswa-mahasiswi FKM dapat lebih mengetahui Banjir
bandang serta kegiatan promosi kesehatan untuk meminimalisir dan
menggulangi bencana yang terjadi. Manusia tidak ada yang sempurna oleh
karna itu, kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah ini demi
kesempurnaan kedepannya

9
DAFTAR PUSTAKA

CNBC Indonesia. (2021). Banjir Bandang 2021, Terbesar di NTT Dalam 1


Dekade. Available from:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210405152748-4-235357/banjir-
bandang-2021-terbesar-di-ntt-dalam-1-dekade

Kementriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangagn


Sumber Daya Manusia. (2017). Penanggulangan Bencana Banjir. Modul 2
Manajemen Penanggulangan Bencana

Suryani, A. S. (2013). Mewaspadai Potensi Penyakit Pascabanjir. Info Singkat


Kesejahteraan Sosial, 5(03).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Penagaggulangan Bencana. Available from:
https://www.bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai