Kelompok 3
Devira Iftinanis Sani 101811133165
Fairuz Nawwarul Latief 101811133166
Muhammad Rizky Widodo 101811133169
Dhea Benedikta Tarigan 101811133179
Bektienadila Kusumastuti 101811133181
Almira Fadella Putri 101811133193
Raysandi Anggit S 101811133196
Diaz Faliha Adani 101811133199
Mochammad Nur Ozim Ridho P. 101811133211
Redina Thara Alifia 101811133214
Alvina Amanta Yudha 101811133216
Winny Rosemillen 101811133217
Ezha Gadis Rekly Arimbi 101811133219
Wahdah Dhiyaul Akrimah 101811133221
Luqyana Salsabila A 101811133224
Almira Aurellia 101811133239
Salsabila Farah Rafidah 101811133240
i
KATA PENGANTAR
Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan rapid health assessment
adalah sebagai proses penanganan bencana banjir tahun 2018 di Bengawan Solo
Kabupaten Boja dan Sukerta Tuba. Kemudian untuk memberikan rekomendasi
yang dapat diberikan dari hasil rapid health assessment.
1. Bapak Gito Hartono, S.KM., M.Kes, selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Kejadian Luar Biasa dan Bencana
2. Ibu Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes, selaku dosen PJMK Manajemen
Kejadian Luar Biasa dan Bencana
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………..……………………………………..2
1.4 Manfaat………………………………………………………………..2
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………..3
2.1 Pembahasan Hasil RHA……………...………………………………..3
2.2 Luas Daerah Bencana …………………………………………………4
2.3 Lokasi …………………………………………………………………4
2.4 Analisis Hasil Lapangan ……………………………………………...5
2.5 Rekomendasi ………………………………………………………….5
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………….11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..11
3.2 Rekomendasi dan Saran……………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..13
LAMPIRAN …………………………………………………………………….13
Lampiran 1. Peta Bencana ………………………………………………14
Lampiran 2. Formulir RHA ……………………………………………..15
Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil RHA …………………………………...18
Lampiran 4. Hasil RHA Tiap Desa………………………………………21
iii
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1
Perlu dikehaui bahwa bencana yang diikuti dengan adanya pengungsian
dapat menimbulkan masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh
bidang/sektor lain. Untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dapat
dilakukan Rapid Health Assessment (RHA) untuk menilai kondisi kesehatan
SDM yang ada di lokasi pengungsian. Kegiatan ini harus dilakukan secara
cepat setelah bencana terjadi, karena merupakan kondisi darurat yang
membutuhkan tindakan yang taktis dan strategis. Penanggulangan masalah
kesehatan harus segera dilaksanakan baik saat terjadi bencana maupun pasca
bencana. Terdapat beberapa kegiatan tanggap bencana yang tidak harus
menunggu hasil RHA terutama pada kegiatan yang dapat diperkirakan secara
spesifik. Tetapi, dalam penanggulangan bencana masih banyak lembaga yang
lama dalam melakukan penilaian yang seharusnya dilakukan secara cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pelaksanaan Rapid Health Assessment (RHA) pada
kejadian bencana banjir tahun 2018 di Bengawan Solo Kabupaten Boja
dan Sukerta Tuba?
2. Bagaimana rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil Rapid Health
Assessment (RHA)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses pelaksanaan Rapid Health Assessment (RHA) pada
kejadian bencana banjir tahun 2018 di Bengawan Solo Kabupaten Boja
dan Sukerta Tuba.
2. Mengetahui rekomendasi yang dihasilkan dari Rapid Health Assessment
(RHA).
1.4 Manfaat
Memberikan informasi mengenai Rapid Health Assessment (RHA) yang dapat
berkaitan dengan strategi penurunan risiko bencana banjir di Bengawan Solo
Kabupaten Boja dan Sukerta Tuba.
2
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Hasil RHA
Dari hasil rekap Rapid Health Assesment pada kejadian bencana
alam, dampak dari bencana banjir ini terjadi pada dua kabupaten, yaitu
Kabupaten Negara BOJA dan Kabupaten Suketa TUBA. Jumlah korban
akibat bencana banjir Sungai Bengawan Solo ini 5 korban jiwa meninggal
dunia, korban dengan luka berat 2 orang, korban dengan luka ringan 1400
jiwa. Bencana banjir ini juga menyebabkan rusaknya fasilitas kesehatan di
80 desa dari 2 kabupaten.
Kabupaten Negara BOJA terdiri dari 4 kecamatan yang terdapat 9
Desa. Sedangkan di Kabupaten Suketa TUBA terdiri dari 3 kecamatan
yang terdapat 9 desa juga didalamnya.
Ketinggian air banjir tertinggi berada di Desa Kepi, kecamatan
Sidomulyo, Kab. Suketa Tuba yakni setinggi 5 meter dengan lama
tergenang sekitar 6 jam. Sedangkan jumlah rumah yang rusak paling
banyak terdapat di Desa Selayar, Kec. Balusu, Kab. Negara Boja sebanyak
40 rumah rusak ringan dan 6 rumah rusak berat. Sumber air bersih
tercemar yang paling parah terdapat di Desa Toraja dan Desa Kepi.
Terdapat 7 Desa yang transportasinya terputus, 3 Desa dengan jaringan
komunikasi terputus, serta 5 desa dengan penerangan listrik terputus.
Jumlah korban yang terdampak banjir paling banyak terdapayt di
Desa Kepi dengan jumlah korban luka ringan 175 orang, luka berat 1
orang, dan korban meninggal 2 orang. Sedangkan wilayah dengan sanitasi
yang paling kurang memadahi ialah Desa Toraja. Pada desa Waju tidak
ada upaya penanggulangan bencana dan tidak ada tenaga kesehatan dan
tenaga kesehatan disana. Kejadian KLB yang kemungkinan paling banyak
terjadi ialah diare yang terjadi di 16 Desa. Kesiapan logistik obat-obatan
hampir sudah terpenuhi, hanya 4 desa saja yang jumlah obat-obatannya
belum mencukupi. Sedangkan untuk kaporit masih banyak wilayah yang
kurang persediaannya yaitu 14 Desa kekurangan kaporit, persediaan
bantuan PAC dan aquatab sebagian besar desa masih kekurangan.
Sedangkan logistic P2M hanya 1 Desa saja yang rusak yakni Desa Selayar.
3
4 Desa dengan klasifikasi bencana yang berat ialah Desa Gowa, Selayar,
Toraja, dan Kepi. Desa yang sangat membutuhkan bantuan deengan segera
ialah Desa Toraja yang membutuhkan semua bantuan mulai obat-obatan
hingga air bersih. Desa Darma merupakan desa yang paling tanggap
terhadap tindak lanjut bencana banjir ini baik dari segi obat-obatan,
pemantauan penyakit, hingga perbaikan sarana kesehatan.
2.2 Luas Daerah Bencana
Bencana Banjir Sungai Bengawan Solo memberikan dampak
kepada 2 Kabupaten di sekitar banjir. 2 Kabupaten itu ialah Kabupaten
Negara BOJA dan Kabupaten Suketa TUBA. Kabupaten Negara BOJA
terdiri dari 4 kecamatan ( Kec. Kesu, Kec, Balusu, Kec. Nanggala, dan
Kec. Sopai) yang terdapat 9 Desa didalamnya (Boa, Jepum, Barros, Luwu,
Selayar, Marai, Talo, Sinjai, dan Wajo). Sedangkan di Kabupaten Suketa
TUBA terdiri dari 3 Kecamatan (Kec. Sidomukti, Kec. Sidomulyo, dan
Kec. Sidorejo) yang terdapat 9 desa juga didalamnya (Darma, Genteng,
Sukolilo, Kepi, Toraja, Pangkep, Talar, Balek, dan Bone).
2.3 Lokasi
2.3.1 Desa yang Berpotensi Mengalami Banjir Susulan
Desa Gowa, Desa Selayar, Desa Kepi, dan Desa Toraja
merupakan desa yang mengalami banjir terparah karena lokasi
yang berada didekat sumber Banjir yakni Sungai Bengawan Solo.
Dengan ketinggian air banjir tertinggi berada di Desa Kepi,
kecamatan Sidomulyo, Kab. Suketa Tuba yakni setinggi 5 meter
dengan lama tergenang sekitar 6 jam dan desa yang paling lama
terendam banjir ialah Desa Selayar selama 7 jam dengan tinggi 5
meter.
2.3.2 Akses Transportasi
Terdapat 7 Desa yang mengalami kesulitan pada akses
Transportasi yakni Desa Gowa, Desa selayar, Desa Toraja, Desa
Talar, Desa Genteng, Desa Darma, dan Desa Kepi. Hal ini
sebabkan karena desa tersebut paling dekat dengan sumber bencana
banjir di Bantaran Sungai.
4
2.3.3 Wabah Penyakit berdasarkan Lokasi
Kejadian KLB yang kemungkinan paling banyak terjadi
ialah diare yang terjadi di 16 Desa. Tidak hanya diare saja tapi
masih banyak penyakit yang terjadi akibat Bencana Banjir ini
seperti ISPA dan DBD. Namun ISPA hanya terdapat di Desa Gowa
dan Desa Selayar sedangkan DBD hanya di Desa Selayar, Talar
dan Sukolilo. Dan paling parah ialah Desa selayar yang mengalami
3 penyakit tersebut.
2.4 Analisis Hasil Lapangan
2.4.1 Kebutuhan Pelayanan Kesehatan
Akibat terjadinya bencana banjir ini, beberapa penduduk di
Desa-desa membutuhkan pelayanan kesehatan. Wilayah yang
penduduknya paling banyak membutuhkan pelayanan kesehatan
ialah Desa Selayar, sejumlah 77 orang. Disusul dengan Desa
Barros 52 orang, dan selanjutnya Desa Gowa sejumlah 35 orang.
2.4.2 Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatan sudah cukup baik dan merata,
terbukti dari tim penanggulangan bencana yang ada hampir di
semua Desa kecuali Desa Jepum. Dan juga Pos Kesehatan dan
Jumlah tenaga Kesehatan yang sudah ada di semua Desa kecuali
Desa Waju.
2.5 Rekomendasi
2.5.1 Bantuan Logistik
Sebagai bentuk kepedulian pada korban banjir maka perlu
diberikan bantuan bantuan darurat seperti peralatan tidur, bahan
pokok, vitamin, dan dan obat-obatan. Bencana banjir di kabupaten
Boja dan Tuba membuat kerusakan yang cukup parah di beberapa
desanya sehingga diperlukan distribusi bahan pokok dan obat-
obatan dengan segera. Yang termasuk kateogri logistik adalah
barang yang habis pakai atau dikonsumsi, misalnya: sembako
(sembilan bahan pokok), obat-obatan, pakaian dan
5
kelengkapannya, air, kantong tidur (sleeping bag), perlengkapan
bayi, perlengkapan keluarga (pembalut wanita, odol, sabun mandi,
shampo, detergen, handuk).
Sebelum memberikan bantuan logistik diperlukan analisis
kebutuhan pemenuhan kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan
dasar sandang, pangan, dan penampungan sementara. Analisis
pemenuhan kebutuhan sandang bisa dilakukan dengan menghitung
kebutuhan sandang berdasarkan jumlah korban dan pengungsi,
ketersediaan stok. Pangan diberikan dalam bentuk bahan makanan,
atau makanan yang disediakan oleh dapur umum, bantuan pangan
untuk kelompok rentan diberikan dalam bentuk khusus. Sedangkan
penampungan sementara diberikan dalam bentuk tendatenda, barak
atau gedung fasilitas umum/sosial yang memungkinkan digunakan
sebagai tempat tinggal sementara
Kebutuhan logistik tahap tanggap darurat didasarkan pada
hasil analisis kebutuhan tanggap darurat termasuk kebutuhan air
bersih (7 liter/orang/hari) dan kebutuhan sanitasi (sabun mandi,
sikat gigi, pasta gigi, dan sabun cuci (1 paket/orang). Bahan
logistik lainnya yang seharusnya tersedia adalah pangan yang
mencakup beras, lauk pauk, dan air minum sebanyak 1.5 liter per
orang per hari. Berdasarkan peraturan yang telah tersedia mengenai
bantuan penanggulangan bencana, diharapkan agar bantuan yang
diberikan pada korban sesuai dengan yang dibutuhkan, perlu
dilakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan
kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok rentan lainnya.
2.5.2 Penanganan Penyakit Menular
Bencana banjir sangat berpotensi menyebarkan penyakit
menular Water-borne disease (penyakit yang terbawa air) seperti,
Diare, demam tipus, kolera,disentri, leptospirosis, dan hepatitis A.
Selain itu juga penyakit Demam Berdarah bisa terjadi setelah
terjadinya banjir.
6
Faktor utama untuk wabah yang berhubungan dengan banjir
adalah kontaminasi fasilitas air minum, namun wabah dapat
diminimalkan jika risiko diantisipasi dengan baik dengan
penyediaan air bersih sebagai prioritas. Sebagai rekomendasi untuk
penanganan penyakit menular sebagai berikut :
a. Pola makanan
Konsumsi air yang bersih, pastikan stok air minum
bersih aman Ini adalah tindakan pencegahan
palingpenting untuk dilakukan setelah banjir, untuk
mengurangi risiko wabah penyakit yang terbawa air.
Ada baiknya makan dan minum dengan yang bersih
jangan mengambil makanan yang sudah lama atau
terbawa banjir
b. Vaksinasi Hepatitis A
Imunisasi diperlukan pada kelompok berisiko tinggi,
seperti orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan air
minum, air limbah atau limbah.
c. Pencegahan malaria dan demam berdarah
Banjir tidak selalu mengarah pada peningkatan jumlah
nyamuk secara langsung, masih ada waktu untuk
menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti
penyemprotan Insektisida dan langkah pencegahan
lainnya, seperti pemberantasan sarang nyamuk.
d. Sanitasi
Mempromosikan praktek higienis yang baik. Memasak
air hingga mendidih dan mempersiapkan makanan yang
bersih.
2.5.3 Tim Bantuan Kesehatan
Salah satu syarat sukses dalam manajemen bencana adalah
tenaga kesehatan. Ketiadaan atau kelemahan tenaga kesehatan
adalah kebingungan, kehancuran, kerugian, dan malapetaka. Tim
bantuan kesehatan yang diberangkatkan berdasarkan kebutuhan
7
setelah Tim Reaksi Cepat dan Tim RHA kembali dengan laporan
hasil kegiatan mereka di lapangan, terdiri dari:
a. Dokter Umum
b. Apoteker dan Asisten Apoteker
c. Perawat (D3/ S1 Keperawatan)
d. Perawat Mahir
e. Bidan (D3 Kebidanan)
f. Sanitarian (D3 kesling/ S1 Kesmas)
g. Ahli Gizi (D3/ D4 Kesehatan/ S1 Kesmas)
h. Tenaga Surveilans (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas)
i. Entomolog (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas/ S1 Biologi)
Kebutuhan jumlah minimal SDM Kesehatan untuk
penanganan korban bencana berdasarkan:
a. Untuk jumlah penduduk/pengungsi antara 10.000 – 20.000
orang:
a) Dokter umum: 4 orang f) Pranata lab: 2 orang
b) Perawat: 10 – 20 orang g) Epidemiologi: 2
c) Bidan: 8 – 16 orang orang
d) Apoteker: 2 orang h) Entomolog: 2 org
e) Asisten apoteker: 4 i) Sanitarian: 4 – 8 org
orang j) Ahli gizi: 2 – 4 org
8
a) Kebutuhan dokter umum = (∑ pasien/40) – ∑ dr umum di
tempat
b) Kebutuhan dokter spesialis Bedah = [(∑ pasien dr
bedah/5) / 5] - ∑ dr bedah di tempat
c) Kebutuhan dokter spesialis anestesi = [(∑ pasien dr
bedah/15) / 5] - ∑ dr anestesi di tempat
2.5.4 Lingkungan
Meliputi pengadaan air, kualitas air, pembuangan kotoran manusia,
pengelolaan padat dan limbah cair dan promosi kesehatan.
Beberapa tolok ukur kunci yang perlu diperhatikan adalah:
a. persediaan air harus cukup minimal 15 liter per orang per
hari,
b. jarak pemukiman terjauh dari sumber air tidak lebih dari
500 meter,
c. satu kran air untuk 80-100 orang,
d. satu jamban digunakan maksimal 20 orang, dapat diatur
menurut rumah tangga atau menurut jenis kelamin,
e. jamban berjarak tidak lebih dari 50 meter dari pemukian
atau tempat pengungsian,
f. bak atau lubang sampah keluarga berjarak tidak lebih dari
15 meter dan lubang sampah umum berjarak tidak lebih dari
100 meter dari pemukiman atau tempat pengungsian,
g. bak/lubang sampah memiliki kapasitas 100 liter per 10
keluarga, serta
h. tidak ada genangan air, air hujan, luapan air atau banjir di
sekitar pemukiman atau tempat pengungsian.
2.5.5 Pelayanan dan Sarana Kesehatan
Bantuan pelayanan kesehatan diberikan dalam bentuk:
a.pelayanan kesehatan umum, meliputi pelayanan kesehatan dasar
dan klinis;
b.pengendalian penyakit menular, meliputi pencegahan umum,
campak, diagnosis dan pengelolaan kasus, kesiapsiagaan kejadian
9
luar biasa (KLB), deteksi K.LB, penyelidikan dan tanggap serta
HIV/AIDS;
c.pengendalian penyakit tidak menular, meliputi cedera, kesehatan
reproduksi, aspek kejiwaan dan sosial kesehatan serta penyakit
kronis.
Bentuk-bentuk pelayanan kesehatan tersebut dilengkapi
dengan standar minimal bantuan yang harus dipenuhi dalam situasi
bencana alam (BNPB, 2008).Rekomendasi terkait pelayanan
kesehatan masyarakat, meliputi:
a.merencanakan kegiatan Puskesmas Keliling sebagai dukungan
sementara,
b.perlu tenaga fisioterapi untuk perawatan bagi penduduk yang
cedera,
c.ketersediaan pangan penduduk kelompok rentan, khususnya
program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu
hamil,
d.revitalisasi pelayanan Bidan Desa untuk mendukung program
Kesehatan Ibu dan Anak,
e.revitalisasi tenaga sanitarian untuk menangani kondisi lingkungan
yang tidak sehat,
f.perlu penanganan psikiatri bagi masyarakat yang mengalami
trauma.
Terkait dengan sarana pelayanan kesehatan, satu Pusat
Kesehatan pengungsi idealnya digunakan untuk melayani 20.000
orang, sedangkan satu Rumah Sakit untuk 200.000 sasaran.
Penyediaan pelayanan kesehatan juga dapat memanfaatkan
partisipasi Rumah Sakit Swasta, Balai Pengobatan Swasta, LSM
lokal maupun internasional yang terkait dengan bidang kesehatan.
10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rapid Health Assessment (RHA) adalah rangkaian dalam siklus
manajemen kesehatan yang dilakukan saat bencana atau pada keadaan
peringatan dini (early warning) pada kejadian suatu bencana yang harus
segera dilakukan secara cepat dan segera setelah terjadinya suatu bencana.
Berdasarkan hasil RHA bencana banjir Bengawan Solo yang dilakukan,
didapatkan bahwa banjir terjadi di 2 kabupaten, Kabupaten Negara Boja
dan Kabupaten Sukerta Tuba, Provinsi Jati Molya. Kedua kabupaten ini
terdampak banjir pada 18 daerah baik perkotaan maupun pedesaan. 18
daerah tersebut tergenang air dengan ketinggian air yang berbeda-beda
dengan lama waktu tergenang yang berbeda-beda pula. Bencana ini
mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas kesehatan (rumah sakit dan
PUSKK/Pustu), ratusan rumah rusak (rusak ringan dan rusak berat), dan
sumber air tercemar (sumur dan PMA). Selain itu di beberapa daerah
terdata bahwa transportasi, komunikasi, dan penerangan listrik terputus.
Total jumlah korban di kedua kabupaten ini yaitu korban meninggal 5
jiwa, korban luka berat 2 orang, korban luka ringan 1400 orang, dan 298
orang membutuhkan pelayanan kesehatan. Setelah dilakukan RHA
bantuan segera yang dibutuhkan oleh para korban yaitu bantuan logistik
(peralatan tidur, bahan pokok, vitamin, dan dan obat-obatan), penanganan
penyakit menular, tim bantuan kesehatan, bantuan mengembalikan
lingkungan terdampak, juga bantuan pada pelayanan dan sarana kesehatan.
3.2 Rekomendasi dan Saran
1. Kepada pihak Pemerintah Provinsi Jati Molya segera menindaklanjuti
dampak bencana banjir yang terjadi, melanjutkan upaya penanggulangan,
dan membantu mengembalikan kehidupan yang layak kepada masyarakat
setempat.
11
2. Kepada wilayah tidak terdampak atau jauh dari lokasi bencana segera
mengirimkan bantuan seperti makanan, pakaian, obat-obatan, peralatan
mandi, serta kebutuhan pokok lainnya.
3. Kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan TRC
(Tim Reaksi Cepat) agar memberikan edukasi pada masyarakat mengenai
kesiapsiagaan dan mitigasi guna menghadapi banjir, pertolongan pertama
terhadap keluarga atau masyarakat lainnya yang tertimpa bencana banjir.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ardinnata, A. 2018. Rapid Health Assessment (RHA). Makalah
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dna Penyehatan Lingkungan. 2013.
Petunjuk Teknis Penilaian Cepat Kesehatan Lingkungan (Rapid Health
Assessment) Pada Kedaruratan Bencana. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. 40 hal.
Husna, R. 2016. Analisis Kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman Dalam
Menghadapi Bencana Tahon 2016 (skripsi). Padang: Univeristas Andalas
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Bencana
14
15
Lampiran 2. Formulir RHA
16
17
18
19
Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil RHA
20
21
22
23
Lampiran 4. Hasil RHA tiap Desa
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
x BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Balek ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : sidorejo. ………… ………… ……………..
Sukerta
3 Kab/Kota * : tuba. ………… ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl20. s/d22 bln. september
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai sebutkan X rendah
6 Jenis lokasi bencana : X Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.3 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : X ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 27 orang
b) > 5 tahun : 10 orang
c) Jumlah ibu hamil : 8 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : - orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 45 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : - orang
halama
24
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
I. KLASIFIKASI BENCANA
X Ringan Sedang Berat
……………..,…………………..
25
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Barros.. ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Balusu ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
s/d 21
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 sept 2020 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai V sebutkan rendah
6 Jenis lokasi bencana : V Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 1 Meter
8 Lama tergenang : 3 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 8 orang
b) > 5 tahun : 12 orang
c) Jumlah ibu hamil : 5 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 7 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 92 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 52 orang
26
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada V g Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada g V Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada V g Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada V g Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan V Sedang Berat
27
K. RENCANA TINDAK LANJUT
Penanganan penyakit menular yang perlu diwaspadai
1 …………………………………………………………………………………………………………..
Pengadaaan bantuan pelayanan kesehatan dasar,obat-obatan, tenaga medis/ paramedic, surveillans, dan sanitarian yang memadai
2 …………………………………………………………………………………………………………..
3 Pemantauan penyakit pasca banjir……………………………………………………………………………………………………………..
Perbaikan dan pembangunan ulang sarana kesehatan
4 …………………………………………………………………………………………………………..
Pengadaan bantuan sembako/makanan, pakaian secara berkelanjutan selama banjir
5 …………………………………………………………………………………………………………..
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
x BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
………
1 Desa/Kelurahan * : Bone … ………… ……………..
2 Kecamatan : Sidorejo ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Suketa Tuba ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 s/d 22 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai sebutkan x rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.3 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : x ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
28
3 Jumlah sumber air bersih
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 14 orang
b) > 5 tahun : 25 orang
c) Jumlah ibu hamil : 1 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 40 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : - orang
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
29
Kurang Cukup
I. KLASIFIKASI BENCANA
x Ringan Sedang Berat
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
30
a) Rumah Sakit : b) Puskesmas/Pustu : 1 buah
buah
c) Gudang Farmasi : d) Lainnya, sebutkan : buah
buah
2 Jumlah rumah yang rusak : a) Ringan 10 Buah b) Rusak berat 3 buah
3 Jumlah sumber air bersih
a) Sumur : 10 b) Sumur tercemar : 4 buah
buah
c) PMA : 8 d) PMA yang rusak : 4 buah
buah
4 Keadaan jalan/transportasi : Baik x terputus (untuk roda 4)
5 Keadaan sarana komunikasi/telepon : Baik
X terputus, komunikasi yang masih ada
6 Keadaan penerangan listrik : x baik terputus
D. KONDISI KORBAN
halama
n -1
31
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada x Cukup
Kurang
2 Persediaan kaporit : Tidak ada x Cukup
Kurang
3 Persediaan PAC : Tidak ada X Cukup
Kurang
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada x Cukup
Kurang
5 Keadaan logistik program P2P-M : x Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
32
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : x ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
C. IDENTIFIKASI DAMPAK BENCANA
halama
n -1
33
.
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
H. KESIAPAN LOGISTIK
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Luwu. ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Balusu….. ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 s/d bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
34
Lainnya, Dataran
Pantai V sebutkan Rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan V Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.2 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 9 orang
b) > 5 tahun : 5 orang
c) Jumlah ibu hamil : 3 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 2 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 72 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 7 orang
halama
n -1
35
5 Tempat pembuangan sampah : V Memadai (min.: 3 m3 / 60 or) Tidak memadai
Sarana
6 SPAL : V Memadai (min.: 4 m dari penampungan) Tidak memadai
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada g V Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada g V Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada g V Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada g V Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
V Ringan Sedang Berat
……………..,…………………..
__________________________
36
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
………
1 Desa/Kelurahan * : Marai … ………… ……………..
………
2 Kecamatan : Nanggala … ………… ……………..
………
3 Kab/Kota * : Negara Boja … ………… ……………..
s/d 22
Sept
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 2020 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Datara
Lainnya, n
Pantai V sebutkan Rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan V Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 2 Meter
8 Lama tergenang : 3 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 5 orang
b) > 5 tahun : 3 orang
c) Jumlah ibu hamil : 2 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 1 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 79 or b) Luka berat or
37
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 18 orang
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada g V Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada V g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada g V Cukup
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada V Cukup
Kuran
g
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan V Sedang Berat
38
3 …………………………………………………………………………………………………………..
4 …………………………………………………………………………………………………………..
5 …………………………………………………………………………………………………………..
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
x BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Pangkep ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Sidorejo ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Suketa Tuba ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 s/d 22 bln. September
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai sebutkan rendah
6 Jenis lokasi bencana : x Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.4 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : X ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
39
a) Sumur : 8 buah b) Sumur tercemar : 1 buah
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 13 orang
b) > 5 tahun : - orang
c) Jumlah ibu hamil : 9 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : - orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 22 Or b) Luka berat or
c) Mati Or d) Hilang or
f) Dirujuk Or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : - orang
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada x
40
Kurang Cukup
I. KLASIFIKASI BENCANA
x Ringan Sedang Berat
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Selayar. ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Balusu.. ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
s/d
22Sept
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 2020 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
41
Lainnya, Dataran
Pantai V sebutkan Rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan Perkotaan
V Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 5 Meter
8 Lama tergenang : 7 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 19 orang
b) > 5 tahun : 12 orang
c) Jumlah ibu hamil : 8 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 5 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 112 or b) Luka berat 1 or
c) Mati 1 or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 77 orang
halama
n -1
42
5 Tempat pembuangan sampah : V Memadai (min.: 3 m3 / 60 or) Tidak memadai
Sarana
6 SPAL : Memadai (min.: 4 m dari penampungan) V Tidak memadai
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada g V Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada V g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : V Tidak ada g Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada V g Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : Baik V Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan Sedang V Berat
……………..,…………………..
43
__________________________
FORM :
BA-1
44
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Sinjai ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Sopai ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 s/d bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai V sebutkan Rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan V Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.6 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 8 orang
b) > 5 tahun : 3 orang
c) Jumlah ibu hamil : 5 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 1 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 66 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 10 orang
45
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada g V Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada V g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada g V Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada g V Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
V Ringan Sedang Berat
46
Pengadaaan bantuan pelayanan kesehatan dasar,obat-obatan, tenaga medis/ paramedic, surveillans, dan sanitarian yang memadai
1 …………………………………………………………………………………………………………..
Perbaikan dan pembangunan ulang sarana kesehatan
2 …………………………………………………………………………………………………………..
3 …………………………………………………………………………………………………………..
4 …………………………………………………………………………………………………………..
5 …………………………………………………………………………………………………………..
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
x BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
Sukolil
1 Desa/Kelurahan * : o ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Sidomukti ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Suketa Tuba ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 s/d 22 bln. September
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai sebutkan x rendah
6 Jenis lokasi bencana : x Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.3 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : x ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
47
6 Keadaan penerangan listrik : x baik terputus
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 2 orang
b) > 5 tahun : 1 orang
c) Jumlah ibu hamil : - orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : - orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 3 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : - Orang
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
I. KLASIFIKASI BENCANA
x Ringan Sedang Berat
48
2 Obat-Obatan…………………………………………………………………………………………………………..
3 …………………………………………………………………………………………………………..
4 …………………………………………………………………………………………………………..
5 …………………………………………………………………………………………………………..
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
x BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Talar ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Sidorejo ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Suketa Tuba ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 s/d 22 bln. September
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai sebutkan x rendah
6 Jenis lokasi bencana : x Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 1,2 Meter
8 Lama tergenang : 3 Jam
9 Peta lokasi banjir : x ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
49
4 Keadaan jalan/transportasi : Baik x terputus (untuk roda 4)
5 Keadaan sarana komunikasi/telpon : x Baik
terputus, komunikasi yang masih ada
6 Keadaan penerangan listrik : x baik terputus
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 26 orang
b) > 5 tahun : 36 orang
c) Jumlah ibu hamil : 13 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 5 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 75 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 6 orang
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada g x Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : x Tidak ada g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada x g Cukup
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada x
Kuran Cukup
50
g
5 Keadaan logistik program P2P-M : x Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan x Sedang Berat
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
51
a) Rumah Sakit : b) Puskesmas/Pustu : 1 buah
buah
c) Gudang Farmasi : - d) Lainnya, sebutkan : buah
buah
2 Jumlah rumah yang rusak : a) Ringan 30 Buah b) Rusak berat 1 buah
5
3 Jumlah sumber air bersih
a) Sumur : 25 b) Sumur tercemar : 19 buah
buah
c) PMA : 10 d) PMA yang rusak : 7 buah
buah
4 Keadaan jalan/transportasi : Baik x terputus (untuk roda 4)
5 Keadaan sarana komunikasi/telepon : Baik
x terputus, komunikasi yang masih ada
6 Keadaan penerangan listrik : baik x terputus
D. KONDISI KORBAN
halama
n -1
52
G KEMUNGKINAN KLB YANG AKAN TERJADI
.
Diare………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
H. KESIAPAN LOGISTIK
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
53
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Waju ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Sopai ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 s/d bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Datara
Lainnya, n
Pantai V sebutkan Rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan V Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 0.2 Meter
8 Lama tergenang : 1 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 9 orang
b) > 5 tahun : 4 orang
c) Jumlah ibu hamil : 4 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 1 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 65 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 8 orang
halama
n -1
54
E. KONDISI SANITASI LINGKUNGAN PENAMPUNGAN
1 Jenis tempat penampungan : V bangunan permanen bangunan darurat
2 Kapasitas penampungan pengungsi : V Memadai (min.: 12 m2 / or) Tidak memadai
3 Kapasitas penyediaan air bersih : V Memadai (min.: 20 lt / or / hr) Tidak memadai
4 Sarana MCK : V Memadai (maks.: 40 or/1 MCK) Tidak memadai
5 Tempat pembuangan sampah : V Memadai (min.: 3 m3 / 60 or) Tidak memadai
Sarana
6 SPAL : V Memadai (min.: 4 m dari penampungan) Tidak memadai
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada g V Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada g V Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada g V Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada g V Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
V Ringan Sedang Berat
55
5 …………………………………………………………………………………………………………..
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Talo ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Nanggala ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
s/d 21
Sept
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 2020 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan V Pedalaman
Lainnya,
Pantai sebutkan
6 Jenis lokasi bencana : V Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 1.5 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
56
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 9 orang
b) > 5 tahun : 4 orang
c) Jumlah ibu hamil : 5 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 4 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 81 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 12 orang
halama
n -1
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada V g Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada V g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : V Tidak ada g Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada V g Cukup
57
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan V Sedang Berat
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Gowa ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Kesu.. ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
s/d 22
Sept
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 2020 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan Pedalaman
Lainnya, Dataran
Pantai V sebutkan Rendah
6 Jenis lokasi bencana : Pedesaan V Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 4.8 Meter
8 Lama tergenang : 8 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
58
1 Jumlah dan jenis fasilitas kesehatan yang rusak :
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 8 orang
b) > 5 tahun : 3 orang
c) Jumlah ibu hamil : 5 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 4 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 102 or b) Luka berat or
c) Mati 1 or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 35 orang
halama
n -1
59
…………………………………………………………………………………………………………..
G
. KEMUNGKINAN KLB YANG AKAN TERJADI
Diare. Flu, ispa, penyakit kulit………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : Tidak ada V g Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada V g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada g V Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada g V Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan Sedang V Berat
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
TANA
V BANJIR ANGIN PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
60
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Jepum ………… ………… ……………..
2 Kecamatan : Kesu….. ………… ………… ……………..
3 Kab/Kota * : Negara Boja ………… ………… ……………..
s/d 21
Sept
4 Waktu kejadian : Tgl 20 sept 2020 2020 bln. …………
5 Jenis daerah bencana : Pegunungan V Pedalaman
Lainnya,
Pantai sebutkan
6 Jenis lokasi bencana : V Pedesaan Perkotaan
Pedesaan dan Perkotaan
7 Bila banjir, ketinggian air mencapai : 1.6 Meter
8 Lama tergenang : 2 Jam
9 Peta lokasi banjir : V ada Tidak (Buat peta lokasi banjir)
D. KONDISI KORBAN
1 Jumlah penduduk di daerah bencana : a) 0 - 5 tahun : 7 orang
b) > 5 tahun : 2 orang
c) Jumlah ibu hamil : 3 orang
2 Jumlah balita dengan gizi buruk : 4 orang
Jumlah a) Luka
3 korban : ringan 81 or b) Luka berat or
c) Mati or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 11 orang
halama
n -1
61
E. KONDISI SANITASI LINGKUNGAN PENAMPUNGAN
1 Jenis tempat penampungan : bangunan permanen V bangunan darurat
2 Kapasitas penampungan pengungsi : Memadai (min.: 12 m2 / or) V Tidak memadai
3 Kapasitas penyediaan air bersih : Memadai (min.: 20 lt / or / hr) V Tidak memadai
4 Sarana MCK : V Memadai (maks.: 40 or/1 MCK) Tidak memadai
5 Tempat pembuangan sampah : V Memadai (min.: 3 m3 / 60 or) Tidak memadai
Sarana : Memadai (min.: 4 m dari penampungan) V Tidak memadai
6 SPAL
H. KESIAPAN LOGISTIK
Kuran
1 Persediaan obat-obatan : V Tidak ada g Cukup
Kuran
2 Persediaan kaporit : Tidak ada V g Cukup
Kuran
3 Persediaan PAC : Tidak ada V g Cukup
Kuran
4 Persediaan Aquatab : Tidak ada V g Cukup
5 Keadaan logistik program P2P-M : V Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringan V Sedang Berat
62
……………..,…………………..
__________________________
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A. JENIS BENCANA
63
c) Mati 2 or d) Hilang or
f) Dirujuk or g) Dievakuasi or
5 Jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan lingkungan darurat : 2 orang
1
halama
n -1
64
6 Penanganan psikiatri bagi masyarakat yang mengalami trauma
7 Pengadaan peralatan penanganan khusus
8 Mendirikan PUSKODAL dan stasiun radio komunikasi 24 jam
……………..,…………………..
__________________________
65