Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI KESEHATAN

MEDIA ISSUE ONLINE

The Butterfly Project

Oleh:

Muhammad Rizky Widodo 101811133169

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
The Butterfly Project

Nama: Muhammad Rizky Widodo


NIM :101811133169
Kelas : 2C

A. Kegiatan

1. Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama The Butterfly Project. Kegiatan ini berbentuk

tantangan sekaligus kampanye.

2. Deskripsi Singkat

The Butterfly Project adalah bentuk tantangan kepada sasaran yang

memiliki perilaku self-harming berupa melukai pergelangan tangan

apabila dalam keadaan stress,depresi,tertekan, atau kondisi apapun

yang menekan mental sasaran. Dalam menjalankan tantangan ini,


ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi dan alur-alur yang akan

dijelaskan pada poin selanjutnya.

B. Inisiator

Inisiator pertama kali yang memposting tantangan ini di media social

tidak dapat ditelusuri secara pasti. Penulis hanya menemukan 1 laman di

facebook yang ditelusuri pertama kali membuat tantangan ini yaitu

@OurButterflyProject

C. Alur Komunikasi

D. Kelompok Masyarakat Terdampak

Kelompok masyarakat yang terdampak pada kegiatan ini adalah

kelompok yang memiliki kecenderungan self-harming.

E. Tujuan Kegiatan

Mengutip dari akun Instagram BEM KM UGM, tujuan dari kegiatan ini

adalah sebagai alat bantu untuk menahan dorongan orang-orang dengan


kecenderungan perilaku self-harming untuk melakukannya. Selain itu,

kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan masalah kesehatan mental yang

sebenarnya banyak di masyarakat. Hal ini mendorong para warganet untuk

peduli terhadap penderita

F. Waktu Kegiatan

1. Waktu pertama kali

Kegiatan ini pertama kali ada pada tahun 2010. Ditemukan portal

tumblr untuk tempat membagikan progress dari sasaran

2. Waktu booming/viral

Di Indonesia, The Butterfly Project dikenal luas di media online

karena promosi yang dilakukan BEM KM UGM dan

DOPAMINATION pada 10 September 2018 tepat pada hari

pencegahan bunuh diri sedunia.

3. Waktu berakhir

Tren The Butterfly Project sebenarnya masih terus berjalan hingga

sekarang meskipun tidak terlalu viral lagi saat dikenalkan oleh BEM

KM UGM pada tahun 2018 lalu

G. Dampak pada kesehatan

Dengan adanya kegiatan berupa kampanye online ini terbukti

mengurangi kecenderungan self-harming dari sasaran. Cedera bahkan

kematian akibat self-harming tentunya berkurang. Kemudian, dengan

disebarkan di media sosial, banyak sasaran yang mendapat dukungan moral

pada balasan tweet, komen Instagram,dan pada banyak platform lainnya.


Tentunya hal ini mengobati kesakitan mental yang dulunya dialami oleh

sasaran.

Anda mungkin juga menyukai