1. Anisolemnia dilatata
Ordo : coleoptera
Famili : coccinelldae
2. Apanteles Javensis
Ordo : Hymenoptera
Famili : Braconidae
A. javensis adalah endoparasitoid gregarious, yaitu betina meletakan telur dalam jumlah
banyak dalam satu tubuh inangnya. Jumlah telur yang diletakkan oleh satu betina pada satu tubuh
inangnya antara 40-50 butir. Telur telur yang diletakkan oleh betina akan menetas 3-4 hari dan larva
instar pertama mulai memakan bagian dalam tubuh inangnya. Larva parasitoit ini terdiri atas tiga
instar selama petumbuhannya, masa larva 9-10 hari. Kemudian, ketika masa prapupa, larva instar
terakhir kelur dari tubuh inangnya dengan cara menjebol integumen bagian lateral dan berpupa diluar
tubuh inangnya, masa pupa 4-6 hari.
Inang parasitoit A. javensis adalah ulat hama daun tanaman palem, yaitu Elymnias
hypermnestra selain E. Hypermnestra dilaporkan juga menyerang Aqroaerema Modicella, pelopidas
conjuncta, dan p. Mathias.
3. Aphidius colemani.
Ordo : hymonoptera
Famili : braconidae
Inang parasitoid A. colemani adalah Aphis Craccivora ( kuti daun kacang tanah ),A.
gossypii ( kutu daun kapas ), myzus persicae ( kutu daun ketang ), pentalonia nigronervosa
( kutu daun pisang ) dan rhoppolosphum maidis ( kutu daun jagung ).
4. Bembix occidentalis.
Ordo : hymonoptera
Famili : sphecidae
B. occidentalis termasuk jenis tawon yang mirip dengan lalat apung ( syrphidae ),
panjang tubuh 15 mm. Mata berwarna kuning kehijau-hijauan hanya bagian dorsal
berwarna kehitam-hitaman.alitruk bagian dorsal berwarna hitam kehijau-hijauan, sedangkan
bagianlateral dan ventral alitruk, dan kaki-kakinya berwarna kuning. Bagian gaster berwarna
kuning dengan basal tergit sternit berwarna hitam,sedangkan pada sisi lateral berwarna
hitamnya sangat tipis.
Tawon ini membuat sarang di dalam tanah berpasir dengan cara mengali tanah dengan
menggunakan kaki depannya, oleh sebab itu disebut sebagai tawon penggali ( digger wasp )
atau tawon pasir ( sand wasp ). Tawon betina mencari tempat yang cocok untuk membuat
lubang sarang dengan cara terbang di atas tanah denagn suara mendengung yang
digunakannya sebagai sebuah radar sonic dalam mendektesi stuktur permukaan tanah untuk
digali.
Kebiasaan tawon pasir adalah terbang mencari mangsah dengan memmanfaatkan
aroma kotoran ulat sebagai kaironmon untuk menemukan lokasi mangsanya. Ketajaman
indera pada antenanya sangat membantu dalam mendektesi kairomon yang dikeluarkan oleh
mangsanya.
Tawon jenis ini memakan ulat serangga lain, sepeti chrysodeixis chalcites ( ulat
jengkal ), helicoverpa armigera ( ulat tongkol jagung ), spodoptera exigua ( ulat daun
bawang merah ), dan S. Litura ( ulat grayak ).
5. Campsomeris leefmansi.
Ordo : hymonoptera
Famili : scoliidae
6. Cheilomenes Sexmaculata
Ordo : coleoptera
Famili : coccinellidae
7. Chelisoches sp.
Ordo : Dermaptera
Famili : Chelisochidae
8. Chrysopa flaveola
Ordo : Neoroptera
Famili : Chrysopidae
9. Coelophora inaequalis
Ordo : coloptera
Famili : coccinellidae
Serangga betina mudah selain makan kutu daun juga memakan polen dan nektar untuk
pertumbuhan dan perkembangan ovariumnya.serangga betina mampu memakan 8.000 afid selama
awal bulan dan memproduksi telur sebanyak 3.000 butir.
sebagai nutrisi untuk pertumbuhan telur di dalam ovarium. Larva lebih rakus memangsa kutu daun
dibandingkan serangga dewasanya 300 ekor kutu loncat lamtoro per hari.
Ordo : Hymenoptera
Famili : Braconidae
DAFTAR PUSTAKA
Boone, M. 2006. BugGuide: Genus Condylosttylus. Hosted by Iowa State University Entomology.
http//bugguide.net/node/view/42317.
CAB International. 2005. Crop Protection Compendium. 2005 Edition. Wallingford, UK: Center for
Agriculture and Bioscience International. www. Cabicompendium. Org/cpc. CD-ROM.
Camp, D. 2005. Beneficial In The Garden: Paper Waps. Master Gardener Laura Bellmore. Texas
Master Gardener. http//aggie-horticuture. tamu. edu/galveston/beneficial1_paper_waps.htm.
CSIRO. 2007. Tachinidae. http://www.ento.csiro.au/education/index.html.
EK-Amnuay,P.2002. Beatle of Thailand. 1st Ed. Amari Book Center Co.,Ldt. Thaling Chan:
Bangkok. 407 pages.
Hangay, G. & P. German. 2000. Insects of Australia. Nature Guides. Kyodo Printing Co : Singapore.
128 pages.
Heinrich, E.A. 1994. Biology and Management of Rice Insects. International Rice Research Institute.
Wiley Eastern Limited. 779 pages.
Kalshoven, L.G.E.,1981. Pests of Crops in Indonesia. Revised and transleted by P.A. Van Der Laan.
P.T. Ichtiar Baru-Van Hoeve : Jakarta. 701 pages.
Schulten, G.G.M. 2007. The Scolilidae ( Hymenoptera ) of Papua Indonesia. The Papua Insects
Foundation. http//www.papua-insects.nl/insects%20orders/Hymenoptera/Scolilidae/Campsomeris
%20notes.htm.
Stibick, J. N. L. 2004. Natural Enemies of True Fruit Flies ( Tephitidae ). United State Depertement
of Algriculture: USA. 86 pages.
Suputa, Cahyaniati, Issusilaningtyas, M. Reillan & W.P. Mardiasi. 2006. Pedoman Pengelolaan
lalat buah hama.Direktorat Jenderal Hortikultura: Jakarta. 61 pages
Wharton, R. A. 2005. Parasitoid of Frui- Infesting Tephritidae: Fopius arisanus. Texa AM
University. http//Hymenoptera.tamu.edu/paroffit/?taxcpl=tax&taxcpl_id=7601.
Zborowski, P. & R. Storey. 2003. A. Field Guidae to the Insects in Australia.2nd ed. Reed New
Holland. 208 pages.
TUGAS
Budidaya Jamur Dan Serangga Berguna
Jenis-jenis serangga berguna beserta
Ciri-cirinya
Oleh
Riyadi Wadurat
2010-82-049
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2014