Oleh
KELOMPOK 3 TK-2C
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, kami ucapkan segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini.
Makalah ini telah di selesaikan dengan tepat pada waktunya dengan baik dan lancar. Dalam
penyelesaian makalah ini kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari dosen pengajar
dan juga teman—teman sekelompok. Oleh karena itu kami selaku penulis akan mengucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua kami yang telah membesarkan, mendukung, dan mendampingi kami sampai saat ini
2. Guru-guru kami yang telah mengajarkan dan memberi berbagai ilmu kepada kami
3. Bapak dan ibu dosen yang telah membimbing kami, terkhusus kepada Ibu Anggun
Setyarini,S.Kep.,Ns,MKep selaku dosen matakuliah Keperawatan Gawatdarurat dan Manajemen
Bencana yang telah mengajarkan kami
4. Teman-teman sekelompok yang telah memberikan semangat satu sama lain, yang bisa bekerja sama
untuk menyelesaikan makalah ini, dan saling membantu satu sama lain.
Kami sebagai penulis selalu memanjatkan doa semoga Allah SWT senantiasa memberikan
imbalan yang setimpal dan berlipat ganda atas segala bantuan semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Aamiin. Yarobbal alaamiin…
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Contents
UCAPAN TERIMA KASIH..........................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................4
2.1 Definisi Tanah Longsor..................................................................................................4
2.2 Faktor Penyebab Tanah Longsor..................................................................................5
2.3 Macam-Macam Tanah Longsor....................................................................................6
2.4 Tanda dan Gejala Tanah Longsor................................................................................7
2.5 Dampak dan Kerugian Akibat Tanah Longsor...........................................................7
2.6 Penanganan dan Pencegahan Tanah Longsor.............................................................7
BAB III.........................................................................................................................................10
PEMBAHASAN KASUS.............................................................................................................10
BAB IV..........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
4.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan (1.1) latar belakang, (1.2) rumusan masalah, (1.3) tujuan
penulisan, (1.4) manfaat penulisan, sebagaimana jabaran berikut :
1
mencegah terjadinya longsor, dan juga tindakan apa yang harus dilakukan saat serta sete-
lah longsor terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, berikut rumusan masalah pada makalah ini
1. Apa itu tanah longsor?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya tana longsor?
3. Bagaiamana dampak tanah longsor bagi kehidupan masyarakat terutama dalam hal
kesehatan?
4. Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah tanah longsor?
5. Tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak dari tanah
longsor?
2
3. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang dampak tanah longsor bai kehidupan
masyarakat terutama dalam hal kesehatan
4. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang tindakan yang harus dilakukan untuk
mencegah tanah longsor
5. Menambah penegtahuan mahasiswa tentang cara meminimalisir dampak dari tanah
longsor
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bab ini menguraikan (2.1) definisi tanah longsor, (2.2) factor penyebab tanah
longsor, (2.3) macam-macam tanah longsor, (1.4) manfaat penulisan, sebagaimana
jabaran berikut :
4
2.2 Faktor Penyebab Tanah Longsor
Bencana tanah longsor atau gerakan tanah dari tahun ke tahun semakin sering ter-
jadi di Indonesia, khususnya saat musim hujan. Kondisi tektonik yang membentuk mor-
fologi tinggi, patahan, batuan vulkanik yang mudah rapuh serta ditunjang dengan iklim di
Indonesia yang berupa tropis basah, menyebabkan potensi tanah longsor menjadi tinggi.
Hal ini ditunjang adanya degradasi perubahan tataguna lahan akhir-akhir ini, menye-
babkan bencana tanah longsor menjadi semakin meningkat. Kombinasi faktor anthro-
pogenik dan alam sering merupakan penyebab terjadinya longsor yang memakan korban
jiwa dan kerugian harta benda. Upaya mitigasi diperlukan untuk meminimalkan dampak
bencana longsor (Naryanto, 2017).
Menurut Paimin, Sukresno dan Pramono (2009) tanah longsor terjadi jika
dipenuhi 3 (tiga) keadaan, yaitu:
1) Lereng cukup curam,
2) Terdapat bidang peluncur yang kedap air dibawah permukaan tanah, dan
3) terdapat cukup air dalam tanah di atas lapisan kedap (bidang luncur) sehingga tanah
jenuh air.
Cruden dan Varnes (1996) menyebutkan bahwa faktor penyebab longsor dibagi men-
jadi 2 kelompok, yaitu faktor penyebab dan faktor pemicu. Faktor penyebab antara lain
kemiringan lereng, jenis batuan dan jenis tanah. Hujan deras, aktivitas seismic seperti
erupsi gunung api dan gempa bumi termasuk kedalam faktor pemicu. Umumnya, keja-
dian longsor terdapat banyak penyebabnya, namun pemicunya hanya satu.
Menurut Shahabi dan Hashim (2015) lereng yang terjal, curah hujan yang tinggi dan
tanah yang tidak stabil merupakan faktor utama terjadinya tanah longsor pada wilayah
Asia Tenggara yang memiliki iklim topis, terutama wilayah yang berada di pegunungan
dan lembah.
Forbes dan Broadhead (2011) juga menjelaskan penebangan hutan, perkembangan
penduduk serta infrastruktur terus terjadi pada daerah lereng yang memiliki risiko longsor
tinggi. Kelebihan air pada tanah, adalah penyebab utama ketidakseimbangan lereng, se-
mentara jenuhna air didalam tanah dan lereng yang curam merupakan faktor yang
meningkatkan risiko terjadinya longsor.
5
Soeters dan Van Westen (1996) mengatakan bahwa ada 4 kelompok dataset yang
umum digunakan untuk menilai kerentanan longsor sebagai berikut:
1) Geomorfologi, misalnya data sub-unit geomorfologi dan bentuk lahan,
2) Topografi dan morfologi, misalnya data lapangan seperti kemiringan, aspek, dan ke-
lengkungan lereng,
3) Geologi, misalnya data litologi dan batuan penyusun, Penggunaan lahan, dan
4) Hidrologi, misalnya data drainase, daerah tangkapan air, dan curah hujan.
6
Merupakan jenis tanah longsor yang ditandai dengan pergerakan massa tanah karena
terdorong oleh aliran air
7
2.6 Penanganan dan Pencegahan Tanah Longsor
Penanganan :
Tindakan pasca longsor dapat dilakukan dengan tiga cara, diantaranya : relokasi, reha-
bilitasi, dan rekonstruksi. Relokasi merupakan tahapan penyelenggaraan penanggulan-
gan bencana. kegiatan relokasi dilakukan untuk menjauhkan masyarakat dari bahaya
bencana ketempat yang lebih aman.
Pencegahan :
a. Pembuangan serta Penggantian Materials
Setiap tanah mempunyai struktur tanah yang berbeda-beda. Tanah serta batuan
yang mempunyai struktur rapuh serta rawan longsor dapat dipindahkan serta di-
ganti dengan materials yang lebih kuat, seperti tanah berlumpur atau berpasir.
Karena pelapukan serpih dapat membentuk tanah yang rawan longsor, prosedur
pemindahan serta penggantian harus mencakup langkah-langkah untuk menghin-
dari pelapukan lanjutan dari batuan yang tersisa. Materials longsor tidak boleh di-
dorong kembali ke atas lereng. Ini hanya akan menyebabkan gerakan tanah long-
sor yang berkelanjutan.
b. Memperbaiki Drainase Permukaan serta Bawah Permukaan Tanah
Karena air merupakan faktor utama terjadinya tanah longsor, perbaikan drainase di
permukaan serta bawah permukaan di lokasi dapat meningkatkan stabilitas lereng
yang rawan longsor. Air permukaan harus dialihkan jauh dari wilayah rawan long-
sor dengan mengalirkan air di saluran drainase berjajar atau pipa saluran pembuan-
gan ke dasar lereng.
c. Merawat Quantity Air Di Atas Lereng
Air dapat diminimalisir dari tanah di atas lereng dengan menggunakan parit yang
diisi dengan kerikil serta pipa berlubang atau sumur air yang dipompa. Penampun-
gan air seperti kolam renang, saluran air, serta saluran pembuangan harus dipeli-
hara untuk menghindari kebocoran. Penyiraman rumput serta tumbuh-tumbuhan
pada tanah di atas lereng harus dijaga seminimal mungkin. Tanah liat mempunyai
konduktivitas hidrolik yang rendah serta sulit untuk dikeringkan. Dengan ker-
8
ingnya tanah, maka meringankan berat beban tanah pada atas lereng sehingga ke-
mungkinan terjadinya tanah longsor dapat dicegah.
d. Melestarikan Vegetasi
Pepohonan, rerumputan, serta vegetasi dapat meminimalkan jumlah air yang mere-
sap ke dalam tanah. Selain itu, dengan adanya tanaman sanggup memperlambat
erosi yang diakibatkan oleh aliran air permukaan. Air tanah pun diserap oleh akar
tumbuhan sehingga dapat menghilangkan air dari permukaan tanah.
Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin pada portal Warta In-
stitut Pertanian Bogor, menanam berbagai jenis tanaman vetiver seperti akar wangi
pada kawasan lereng dapat menghindari serta mengurangi risiko terjadinya long-
sor. Tanaman vetiver mempunyai akar yang dapat tumbuh panjang sampai 2 meter
ke dalam tanah yang sangat baik untuk menopang tanah supaya konturnya tidak
mengalami perubahan serta mengakibatkan longsor.
9
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Kasus
Tn. G berusia 35 tahun, korban tanah longsor datang ke RS Bintang pada tanggal 14 sept
ember 2022 pukul 08.30 WIB dengan keluhan nyeri hebat pada tulang kering kaki. Didap
atkan hasil pengkajian TD: 70/60, nadi: 126xmnt, RR: 32x/mnt, suhu: 38oC,
GCS: E (3) ,V (4), M (3)
Diagnosa Medis :
1. Nyeri Akut
2. Pola Napas Tidak Efektif
3. Resiko Perdarahan
3.2 Penanganan
Nyeri Akut
Observasi :
1. Identifikasi lokasi, karateristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
Teraupetik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. Hypnosis, ter-
api music, tektik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin)
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahay-
aan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
10
4. Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
5. Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangu rasa nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi Pemberian analgetic, jika perlu
Resiko Perdarahan
Observasi :
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
Terapeutik :
1. Batasi tindakan invas, jika perlu
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
11
4. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Tanah longsor adalah gerakan massa tanah atau batuan yang menuruni atau keluar
lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.
- Faktor penyebab tanah longsor antara lain lereng yang curam, terdapat bidang pelun-
cur yang kedap air dibawah permukaan tanah, dan terdapat cukup air dalam tanah
jenuh air
- Macam tanah longsor antara lain longsor translasi, longsor rotasi, longsor pergerakan
blok, longsor runtuhan batu, longsor rayapan tanah, dan longsor aliran bahan rom-
bokan
- Tanda dan gejala tanah longsor dikemukakan oleh Supriyono (2014) sebelum ter-
jadinya longsor biasanya ada tanda-tanda awal yang mendahuluinya, seperti air sun-
gai dan air sumur yang muncul ke permukaan dan berwarna keruh.
- Dampak dan kerugian akibat tanah longsor terbagi menjadi dua dampak yaitu dampak
terhadap kehidupan seperti bencana longsor banyak menelan korban jiwa, sedangkan
dampak terhadap lingkungan seperti terganggunya keseimbangan ekosistem.
- Adapun penanganan dan pencegahannya, untuk penanganan ; tindakan pasca longsor
dapat dilakukan dengan tiga cara, diantaranya : relokasi, rehabilitasi, dan rekon-
struksi. sedangkan untuk pencegahan meliputi pembuangan serta penggantian materi-
als, melestarikan vegetasi, merawat quantity air diatas lereng.
- Pada kasus, Tn.G mengalami risiko perdarahan dan fraktur pada kaki pertolongan
pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan pemasangan bidai
4.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15