Anda di halaman 1dari 10

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TERAPI SENAM KAKI


PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
LABORATORIUM KEPERAWATAN KOMUNITAS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES
MALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Prosedur tetap
bangsal perawatan
Tanggal terbit

Pengertian Adalah latihan menggerakkan lutut, kaki, telapak kaki dan jari-jari kaki
yang ditujukan pada penderita Diabetes Mellitus
Tujuan
Membantu melancarkan sirkulasi darah, Memperkuat otot-otot kecil
kaki, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
Kebijakan Terapi ini dapat dilakukan pada klien dengan mengajarkan langkah-
langkah latihan secara bertahap, dimulai dengan memberikan instruksi.
Apabila sudah hafal langkah-langkahnya, dapat dilakukan secara mandiri
tanpa instruksi. Prinsip relaksasi yang dilakukan adalah mengatur pola
nafas, meregangkan otot dan relaksasi, diikuti dengan perasaan
mengeluarkan seluruh ketegangan, sehingga dapat dirasakan
kenyamanan dan rileks
1. SENAM KAKI DIABETIK
SENAM KAKI DIABETIK
PROSEDUR PERSIAPAN
1. Posisi klien rileks
2. Klien memakai celana yang tidak ketat (longgar)
3. Klien tidak terdapat keluhan nyeri pada kaki, yang dapat
mengganggu proses latihan
4. Dilakukan sesuai tahapan

PELAKSANAAN
1. Instruksilan klien utnuk duduk secara benar di atas kursi dengan
kaki di lantai
2. Instruksikan klien untuk meletakkan/ bertumpu pada tumit dilantai,
jari-jari kedua belah kaki ditarik keatas dan ke bawah sebanyak 10
kali. Pada saat arah kebawah hindari jari-jari kaki menyentuh lantai
3. Dengan tumit tetap dilantai, tarik/ angkat telapak kaki ke atas
kemudian jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkat ke atas (diulang 10 kali)
4. Selanjutnya tumit tetap dilantai, bagian depan kaki diangkat ke atas
dan buat putaran 360 derajad dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki, sebanyak 10 kaki
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai, tumit diangkat dan putaran 360
derajad dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
6. Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut, buat putaran 360
derajad dengan pergerakan pada pergelangan kaki, sebanyak 10 kali
7. Lutut diluruskan, lalu ayunkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali,
ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelumnya
8. Letakkan sehelai kertas surat kabar dilantai, bentuk kertas itu
menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki, kemudian , buka
bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukannya sekali saja.

INDIKATOR
SUBYEKTIF : perasaan yang dirasakan setelah latihan: kesemutan
PENCAPAIAN
berkurang, kaki terasa ringan, nyeri berkurang
OBYEKTIF : palpasi suhu kulit teraba hangat, capillary refill time
normal, nadi kaki teraba lebih kuat

2. TERAPI SENAM OSTEOPOROSIS


1. PERSIAPAN
1. Klien dan Lingkungan
a. Jelaskan Tujuan dan Tahapannya
b. Klien memungkinkan untuk dilakukan latihan
c. Klien menggunakan pakaian yang nyaman
d. Ruangan yang tenang, terang dan nyaman
e. Kursi, tempat tidur/alas tidur yang nyaman

2. PELAKSANAAN
1. Latihan Pertama (Berdiri)
a. Tubuh bersandar ke dinding. Selama latihan berlangsung berdiri tegak lurus dengan
kedua lengan di samping badan. Kedua lengan diangkat secara bergantian dan
diayunkan ke atas sambil perlahan-perlahan menarik napas (ispirasi) sedalam
mungkin, lalu mengangkat tumit sambil kedua lengan diturunkan kembali ke sikap
semula sambil perlahan-lahan mengeluarkan napas (ekspirasi).
b. Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus mendatar setinggi bahu dengan telapak
tangan menempel pada dinding. Kedua lengan perlahan-lahan dibengkokkan dan
sedapat mungkin dahi sampai menyentuh dinding, disertai dengan menarik napas.
Kedua lengan perlahan-lahan diluruskan sambil mengeluarkan napas.
c. Jongkok perlahan-lahan serendah mungkin disertai mengeluarkan napas, kemudian
berdiri perlahan-lahan disertai menarik napas.

2. Latihan Kedua (Terlentang)


a. Kedua lengan dan tungkai direntangkan menurut anak panah sejauh mungkin. Perut
dikempiskan perlahan-lahan agar punggung rapat pada lantai dibarengi dengan
inspirasi, kemudian dikendurkan kembali kesikap semula dengan disertai ekspirasi.
b. Lutut ditekuk dan punggung rapat pada lantai. Lengan kiri digerakkan perlahan-lahan
menurut arah panah dibarengi dengan inspirasi sampai posisi tegak lurus dengan
lantai. Lengan kiri perlahan-lahan kembali ke posisi semula sambil mengeluarkan
napas. Gerkan yang sama dilakukan dengan lengan kanan.
c. Kedua lutut dipeluk dan perlahan-lahan ditarik kearah dada sambil mengeluarkan
napas, sampai pantat terangkat dari lantai. Kemudian kembali ke posisi semula sambil
menarik napas.
d. Lutut ditekuk dan kedua lengan direntangkan ke samping setinggi bahu, lengan bawah
tegak lurus dengan lantai, kedua siku ditekankan perlahan-lahan ke lantai sambil
mengeluarkan napas, kemudian tekanan dikendurkan perlahan-lahan sambil menarik
napas.
e. Punggung lurus dan lutut ditekuk, tungkai kiri bagian bawah diangkat perlahan-lahan
menurut arah anak panah disertai dengan menarik napas. kemudian tungkai kiri bawah
perlahan-lahan diturunkan kembali sambil mengeluarkan napas. Gerakan serupa
dilakukan dengan kaki kanan.
f. Punggung rata dengan lantai, kedua telapak tangan dan lutut perlahan-lahan ditekan
kelantai sambil mengeluarkan napas. Dalam hal ini terjadi kontraksi otot-otot pinggul,
pantat dan paha. Kemudian tekanan dikendurkan perlahan-lahan sambil menarik
napas.
3. EVALUASI
a. Klien merasa nyaman
b. Klien merasa tenang dan rileks
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI RELAKSASI PROGRESIF
LABORATORIUM KEPERAWATAN KOMUNITAS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES
MALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Prosedur tetap
bangsal perawatan
Tanggal terbit

Pengertian Adalah suatu cara yang efektif mengistirahatkan otot-otot melalui cara
yang tepat, diikuti dengan relaksasi mental dan pikiran
Tujuan Digunakan untuk mengurangi berbagai keluhan yang berhubungan
dengan stress, seperti kecemasan, asma, nyeri lambung, hipertensi dan
insomnia
Kebijakan Terapi ini dapat dilakukan pada klien dengan mengajarkan langkah-
langkah latihan secara bertahap, dimulai dengan memberikan instruksi.
Apabila sudah hafal langkah-langkahnya, dapat dilakukan secara mandiri
tanpa instruksi. Prinsip relaksasi yang dilakukan adalah mengatur pola
nafas, meregangkan otot dan relaksasi, diikuti dengan perasaan
mengeluarkan seluruh ketegangan, sehingga dapat dirasakan
kenyamanan dan rileks
3. TERAPI RELAKSASI PROGRESIF
TERAPI RELAKSASI PROGRESIF
PROSEDUR PERSIAPAN
A. Klien
1. Jelaskan tujuan latihan dan tahapannya
2. Klien memungkinkan untuk dilakukan latihan
3. Klien menggunakan pakaian yang nyaman
B. Lingkungan
1. Ruangan yang tenang dan nyaman
2. Kursi, tempat tidur yang nyaman

PELAKSANAAN
1. Instruksikan klien untuk duduk atau berbaring dengan nyaman
2. Instruksikan untuk memejamkan mata dengan perlahan, lanjutkan
dengan menarik nafas dalam, menghirup udara melalui hidung,
menghebuskan melalui mulut secara perlahan. Rasakan udara
memenuhi abdomen. Ketika menghembuskan nafas melalui
mulut, rasakan bahwa semua ketegangan otot-otot juga seperti
dikeluarkan. Ulangi berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks
3. Pusatkan pikiran pada kaki dan betis. Tarik jari-jari kaki keatas
dan tegangkan kaki dan betis selama beberapa detik, bersamaan
dengan menarik nafas melalui hidung, kemudian kendurkan
kembali, sambil menghembuskan nafas melalui mulut. Lakukan
berulang-ulang sampai merasa nyaman dan rileks
4. Pusatkan pikiran pada paha dan bokong. Luruskan kedua kaki,
lalu tegangkan paha dan bokong selama beberapa detik dengan
bertumpu pada kedua tumit kaki, bersamaan dengan menarik
nafas melalui hidung, kemudian kendurkan kembali sambil
menghembuskan nafas melalui mulut. Lakukan berkali-kali
sampai merasa nyaman dan rileks.
5. Pusatkan pikiran pada perut dan dada. Tarik nafas dalam melalui
hidung, tahan beberapa saat, kemudian hembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan. Rasakan ketegangan keluar dari tubuh.
6. Pusatkan pikiran pada kedua lengan dan tangan. Luruskan kedua
lengan dan jari-jari, kemudian tegangkan otot-otot lengan dan jari
sambil mengepalkan tangan dengan kuat selama beberapa detik,
bersamaan dengan menarik nafas dari hidung, kemudian
kendurkan kembali sambil menhembuskan nafas melalui mulut.
Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks.
7. Pusatkan pada bahu dan leher. Tegangkan leher dan kedua bahu
kebelakang selama beberapa detik, bersamaan dengan menarik
nafas dari hidung, kemudian kendurkan kembali sambil
menghenbuskan nafas melalui mulut. Rasakan semua ketegangan
dikeluarkan. Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman dan
rileks
8. Pusatkan pada waajah dan kepala. Kerutkan dahi, dan buka mata
lebar-lebar selama beberapa detik, lalu kendurkan. Kempiskan
hidung semala beberapa detik, lalu kendurkan kembali. Tarik
mulut kebelakang dan rapatkan gigi selama beberapa detik,
kemudian kendurkan. Lakukan berkali-kali sampai merasa
nyaman dan rileks.
9. Duduk kembali dengan tenang, dan rasakan semua ketegangan
tubuh sudah dikeluarkan.
INDIKATOR 1. Klien merasa nyaman
PENCAPAIAN 2. Klien merasa tenang dan rileks
3. Tensi, nadi dalam batas normal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK
LABORATORIUM KEPERAWATAN KOMUNITAS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES
MALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Prosedur tetap Tanggal terbit


bangsal perawatan

Pengertian Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri
berupa kata-kata/kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat
pikiran tentram
Tujuan 1. Memberikan perasaan nyaman
2. Mengurangi stress, khususnya stress ringan/sedang
3. Memberikan ketenangan
4. .Mengurangi ketegangan

Kebijakan Terapi ini merupakan salah satu cara untuk membantu klien yang
sedang mengalami ketegangan atau stress fisik dan psikologis yang
bersifat ringan atau sedang, dengan menekankan pada latihan mengatur
pikiran, posisi yang rileks dan mengatur pola pernafasan
4. TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK

TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK


PROSEDUR PERSIAPAN
A. Pasien / klien
1. Beritahu klien
2. Atur posisi dalam posisi duduk atau berbaring
B. Alat : Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan.
Bila diinginkan, dapat dilakukan sambil mendengarkan musik
ringan.
C. Lingkungan
Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar pasien / klien
mudah berkonsentrasi.

PELAKSANAAN
1. Pilihlah suatu kata / kalimat yang dapat membuat kita tenang
misalnya “Astaghfirullah”. Jadikan kata-kata / kalimat tersebut
sebagai “mantra” untuk mencapai kondisi rileks.
2. Atur posisi klien senyaman mungkin.
3. Tutup mata secara perlahan-lahan.
4. Instruksikan klien untuk melemaskan seluruh anggota tubuh dari
kepala, bahu, punggung, tangan sampai dengan kaki secara
perlahan-lahan.
5. Instruksikan klien untuk menarik nafas secara perlahan :
- Tarik nafas melalui hidung
- Buang nafas melalui mulut
6. Pada saat menghembuskan nafas melalui mulut, ucapkan dalam
hati “ mantra “ tersebut.
7. Lakukan berulang selama ± 10 menit, bila tiba-tiba pikiran
melayang, upayakan untuk memfokuskan kembali pada kata-kata
“mantra”.
8. Bila dirasakan sudah nyaman / rileks, tetap duduk tenang dengan
mata masih tetap tertutup untuk beberapa saat.
9. Langkah terakhir, buka mata perlahan-lahan sambil rasakan
kondisi rileks.
Perhatian:
1. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan konsentrasi penuh
terhadap kata-kata “mantra”yang dapat membuat rileks.
2. Lakukan prosedur ini sampai 2-3 kali agar mendapatkan hasil
yang optimal.
INDIKATOR A. Respon verbal:
PENCAPAIAN 1. Klien mengatakan rileks
2. Klien mengatakan ketegangan berkurang.
3. Klien mengatakan sudah merasa nyaman
B. Respon non verbal
1. Klien tampak tenang
2. Ekspresi wajah klien tidak tampak tegang
3. Klien dapat melanjutkan pekerjaannya kembali.
4. Tanda-tanda vital : tensi, nadi dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai