Anda di halaman 1dari 29

PROGRESIVE MUSCLE

RELAXATION (PMR)
SAFRUDDIN
PENDAHULUAN

• Kondisi Kehidupan orang banyak mengalami kondisi yang


menegangkan sehingga penting untuk memiliki teknik
membantu menurunkan tingkat stres untuk menjaga
kesehatan.
• Peran perawat sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah
dengan kondisi tersebut
• Terapi relaksasi telah banyak terbukti dapat mengatasi stress,
meredakan nyeri dan meningkatkan kesehatan
CONT..

• Terapi relaksasi membantu mengurangi ketegangan yang ada di


otot dan termasuk pikiran.
• Belajar untuk rileks dapat mengurangi efek dan gejala yang
merusak penyakit yang disebabkan stres dan meningkatkan
kualitas hidup seseorang.
• Pengajaran teknik relaksasi pasien memungkinkan mereka
menjadi pasangan yang lebih aktif dalam perawatan kesehatan
mereka
PENGERTIAN

• Relaksasi adalah kondisi bebas secara relatif dari kecemasan


dan ketegangan otot skeletal yang dimanifestasikan dengan
ketenangan, kedamaian dan perasaan ringan.
• Pada saat tubuh dan pikiran rileks, secara otomatis ketegangan
yang sering membuat otot-otot mengencang akan relaks
(McCaffery dan Beebe (1989) dalam Kwekkboom dan Gretarsdotir (2006)
• Relaksasi otot progresif adalah terapi relaksasi dengan
gerakan mengencangkan dan melemaskan otot-otot pada
bagian tubuh tertentu pada satu waktu dengan tujuan
untuk memberikan relaksasi bagi tubuh.
• Gerakan mengencangkan dan melemaskan secara
progresif (Lindquist, 2013).
JENIS TERAPI RELAKSASI (MILTENBERGER 2004)DAN (LINDQUIST, 2013).

• Progressive muscle relaxation (PMR)


• Diaphragmatic breathing (DB)
• Autogenic training (AT)
• Behavioral relaxation training (BRT)
• Attention-focussing exercises (AFE)
TUJUAN PMR

Relaksasi otot progresif menurunkan konsumsi oksigen tubuh,


laju metabolisme, frekuensi pernapasan, ketegangan otot,
prematur kontraksi ventrikel, dan tekanan darah sistolik dan
diastolik, dan peningkatan gelombang otak alfa.
MANFAAT PMR

Relaksasi otot progresif mengatasi berbagai kondisi:


• Stress
• Kecemasan
• Insomnia
• Hipertensi
• Membangun emosi positif
KONTRA INDIKASI

• Menurut Lindquist (2013), mengatakan bahwa latihan


dalam melakukan relaksasi otot progresif ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain jika klien
mengalami stress emosional selama melakukan latihan
relaksasi, maka dianjurkan untuk menghentikan dan
mengkonsultasikan pada dokter atau perawat.
HASIL PENELITAN TERKAIT PMR

• Kaushik, et. al (2006) tentang Hipertensi yang mengatakan bahwa relaksasi mental dan pernapasan lambat dapat
menurunkan tekanan darah.
• Kweekeboon (2008) tentang kanker (decrease nausea, vomiting, pain and depresion) mengatakan bahwa ada pengaruh
antara guided imagery dan relaksasi otot progresif terhadap nyeri klien yang mengalami kanker
• Chang, et,al (2004) tentang Cronik Obstruksi coronary disease (COPD)
• Nickel, et al (2006) yang mengatakan bahwa relaksasi otot progresif yang efektif untuk mengatur tekanan darah,
meningkatkan kapasitas paru-paru dan mengatur denyut jantung, dan menurunkan tingkat kemarahan
• Richardson (2003) tentang insomnia dengan hasil yang mengatakan bahwa kombinasi relaksasi dan imagery efektif
dalam meningkatkan kualitas tidur klien dewasa
• Saedi, Maryam, et.al (2012) tentang pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur pada klien yang
menjalani terapi hemodialisa di Iran
ELEMEN YANG PERLU DIPERHATIKAN
PELAKSANAAN TERAPI PMR

• Lingkungan yang tenang,


• Posisis yang nyaman
• Sikap yang baik
PELAKSANAAN PMR

• Pelaksanaan relaksasi otot progresif untuk hasil yang maksimal


yang direkomensikan secara rutin 15 menit setiap sesi
• Berstein dan Bacovec menganjurkan menggunakan 10 sesi
untuk latihan relaksasi otot progresif.
• Beberapa penelitian mengatakan bahwa dengan sedikitnya 4
sesi latihan sudah menunjukkan efek posistif dari terapi
• Instruksikan orang-orang untuk menegangkan kelompok otot
tertentu Ketika mereka mendengar "Tegang" dan untuk
melepaskan ketegangan saat mereka mendengar "rileks".
• Ketegangan ditahan selama 7 detik.
• Tarik perhatian pada perasaan tegang dan rileks.
LANGKAH-LANGKAH PMR

• Relaksasi otot progresif dilakukan dengan cara mengencangkan dan


melemaskan sekelompok otot pada tubuh.
• Kontraksi otot diikuti oleh relaksasi dari 14 kelompok otot, mulai dari
otot tangan, lengan dominan dan tidak dominan, dahi pipi atas dan
hidung, pipi bawa, rahang, leher dan tenggorokan, dada dan bahu
punggung atas, perut dan paha dominan dan tidak dominan, betis
dominan dan tidak dominan serta kaki dominan dan tidak dominan
(Ramdhani, Neila & Putra A.A. (2006).
CONT..

• Gerakan 1 . Mengepalkan
• Gerakan pertama ditujukan untuk melatih otot tangan yang
tangan
dilakukan dengan cara menggenggam tangan kiri sambil
membuat suatu kepalan. Klien diminta membuat kepalan ini
semakin kuat, sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi.
Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan
rileks selama 10 detik. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan
dua kali sehingga klien dapat membedakan perbedaan antara
ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami. Prosedur
serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.
• Gerakan 2 Untuk tanganbagian
• Gerakan kedua adalah gerakan untuk belakang

melatih otot tangan bagian belakang.


Gerakan ini dilakukan dengan cara
menekuk kedua lengan ke belakang
pada pergelangan tangan sehingga
otot-otot di tangan bagian belakang
dan lengan bawah menegang, jari-
jari menghadap ke langit-langit.
• Gerakan ketiga adalah untuk melatih otot-otot • Gerakan 3 Otot-otot biceps

Biceps. Otot biceps adalah otot besar yang


terdapat di bagian atas pangkal lengan.Gerakan ini
diawali dengan menggenggam kedua tangan
sehingga menjadi kepalan kemudian membawa
kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot
biceps akan menjadi tegang.
• Gerakan keempat ditujukan untuk melatih otot-otot bahu. • Gerakan 4.Untuk melatih otot
Relaksasi untuk mengendurkan bagian otot-otot bahu dapat bahu
dilakukan dengan cara mengangkat kedua bahu setinggi-
tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga menyentuh
kedua telinga. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras
ketegangan yang terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.
• Gerakan kelima Gerakan untuk dahi dapat dilakukan • Gerakan 5 Untuk dahi dan otot Dahi
dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot-
ototnya kulitnya terasa keriput
• Gerakan 6 Untuk Mata
• Gerakan keenam Gerakan yang
ditujukan untuk mengendurkan otot-
otot mata diawali dengan menutup
keras-keras mata sehingga dapat
dirasakan ketegangan di sekitar mata
dan otot-otot yang mengendalikan
gerakan mata
• Gerakan 7 untuk Rahang
• Gerakan ke tujuh bertujuan untuk
mengendurkan ketegangan yang
dialamioleh otot-otot rahang dengan
cara mengatupkan rahang, diikuti
dengan menggigit gigi-gigi sehingga
ketegangan di sekitar otot-otot
rahang.
• Gerakan 8 ini dilakukan untuk mengendurkan otot- • Gerakan 8 untuk Mulut
otot sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-
kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di
sekitar mulut.
• Gerakan kesembilan ditujukan untuk merilekskan otot-otot • Gerakan 9 untuk Melatih otot-
leher bagian depan maupun belakang.Gerakan diawali dengan leher belakang
otot leher bagian belakang. Meletakkan kepala sehingga dapat
beristirahat,kemudian diminta untuk menekankan kepala pada
permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga klien
dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan
punggung atas
• gerakan ke sepuluh bertujuan untuk melatih otot leher • Gerakan 10 untuk Melatih otot leher
bagian depan. Gerakan ini dilakukan dengan cara Depan
membawa kepala ke muka, kemudian klien diminta
untuk membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.
• Gerakan kesebelas bertujuan untuk • Gerakan 11 untuk Melatih otot
melatih otot-otot punggung. Gerakan ini punggung
dapatdilakukan dengan cara mengangkat
tubuh dari sandaran kursi, kemudian
punggung dilengkungkan, lalu busungkan
dada. Kondisi tegang dipertahankan
selama 10 detik, kemudian rileks.
Padasaat rileks, letakkan tubuh kembali
ke kursi, sambil membiarkan otot-otot
menjadi lemas.
• Gerakan ke duabelas, dilakukan untuk melemaskan • Gerakan 12 Untuk melatih otot-otot
otot-otot dada. Pada gerakan ini, pasin diminta Dada
untuk menarik nafas panjang untuk mengisi paru-
paru dengan udara sebanyak-banyaknya. Posisi ini
ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan
ketegangan di bagian dada kemudian turun keperut.
Pada saat ketegangan dilepas, model dapat bernafas
normal dengan lega.Sebagai mana dengan gerakan
yang lain, gerakan ini diulangi sekali lagi sehingga
dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang
dan rileks.
• Gerakan ketigabelas bertujuan untuk • Gerakan 13 Untuk melatih otot-otot Perut

melatih otot-ototperut. Gerakan ini


dilakukan dengan cara menarik kuat-kuat
perut ke dalam,kemudian menahannya
sampai perut menjadi kencang dankeras.
Setelah 10 detikdilepaskan bebas,
kemudian diulang kembali seperti gerakan
awal untuk perut ini.
• Gerakan 14 bertujuan untuk melatih otot- • Gerakan 14 Untuk melatih otot-otot
paha
otot paha,dilakukan dengan cara
meluruskan kedua belah telapak kaki,
sehingga otot paha terasa tegang. Gerakan
ini dilanjutkan dengan mengunci lutut,
sedemikian sehingga kklien harus menahan
posisi tegang selama10 detik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai