2. Prosedur
a. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
1) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
2) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang
terjadi.
3) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
4) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
5) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
m. Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan
betis).
1) Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
2) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan
pindah ke otot betis.
3) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
4) Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada 15 macam gerakan relaksasi yang bisa dilakukan untuk
menurunkan stres dan kecemasan. Gerakan itu bisa dilatih pada area tangan, bahu,
wajah, punggung, perut, dada dan kaki.
2. Gerakan relaksasi ini bisa dilakukan kapan saja, tanpa pembatasan
waktu dan akan memberikan efek relaks apabila dilakukan dengan benar.
B. Saran
1. Lakukan gerakan relaksasi ini secara bertahap dan tidak dalam
sekali waktu. Bisa membagi 15 gerakan ini dalam 2 atau 3 sesi sesuai dengan
kondisi dan kemampuan.
2. Setiap kali mengalami stres atau cemas, terapi ini bisa dilakukan,
hati-hati bagi yang memiliki tekanan darah di atas normal ( > 120/80 mmHg).
Terutama pada saat melakukan penegangan pada area leher, karena dikhawatirkan
akan terjadi vaso konstriksi pembuluh darah leher.
DAFTAR PUSTAKA
Direja, A. H. S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Gemilang, J. (2013). Buku Pintar Manajemen stres dan Emosi. Yogyakarta Mantra Books
Hawari, D. (2008). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI
Herodes, R. (2010). Anxiety and Depression in Patient.
Isaacs, A. (2005). Panduan belajar: keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik. Jakarta:
EGC
Kaplan & Sadock. (2007). Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis. (Jilid 1).
Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin. (2005). Fundamental Keperawatan buku I edisi
7. Jakarta : Salemba Medika
Ramdani, H. (2012). Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan
Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer di Kota Malang. Malang.
Setyoadi, K. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa pada Klien Psikogeriatrik.
Jakarta : Salemba Medika
Stuart, G.W & Laraia, M.T (2005). Principles and practice of psychiatric nursing. (7th
edition). St Louis: Mosby
Stuart, G. W. (2006). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC
Suliswati., Payopo, Tijie, Anita., Maruhawa, Jeremia., Sianturi, Yenny., Sumijatun.
(2005). Konsep dasar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC
Sustrani, L., Alam, S., Hadibroto, I. (2004). Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Anggota IKAPI
Townsend, C.M. (2005). Essentials of psychiatric mental health nursing. (3th Ed.).
Philadelphia: F.A. Davis Company
Videbeck, S.,L. (2006). Psychiatric mental health nursing. (3rd edition). Philadhelpia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Videbeck, S.,L.(2008), Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.