Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN CRUSH INJURY MANUS


DENGAN TINDAKAN EKSTRAKSI
LOOSE BODIES DENGAN
PENYULIT

Oleh :
Poltak S. Amd. Kep.
PENGERTIAN
CRUSH INJURY

 Crush Injury didefinisikan sebagai luka yang hancur pada ekstremitas atau anggota badan lain,
yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang serius meliputi kulit dan jaringan lunak dibawah
kulit, kerusakan pembuluh darah persarafan, tendon, fascia, bone joint (lokasi penghubung
anatara tulang ) kerusakan tulang serta komponen didalam tulang.

 Crush injury lebih sering mengenai anggota gerak dibanding anggota tubuh yang lain.

EKSTRAKSI LOOSE BODIES

 Ekstrasi loose bodies merujuk pada penanganan atau pengangkatan serpihan tulang atau
kartilago (tulang lunak) yang mengambang di celah antar sendi.

 Penyebabnya bisa dikarenakan cidera pada kartilagi, misalnya saat berolahraga, terbentur,
osteoarthritis (radang sendi dan tulang), synovial chondromatosis (tumor jinak), dan
sebagainya.
Etiologi
Penyebab utama dari crush injury adalah banyak faktor antara lain: tertindih oleh
objek berat, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja pada industri, kecelakaan kerja lain
yang menyebabkan luka hancur yang serius.

Tanda dan Gejala


Pada trauma yang ringan dapat ditandai dengan adanya luka robek, nyeri terlokasir
dan ringan. Namun pada trauma crush injury yang berat dapat terlihat kerusakan hebat
dibawa kulit lokasi lesi dan sering dijumpai kerusakan hebat terhadap kulit, jaringan
lunak, fascia, saraf, pembuluhh darah, tulang serta tendon dan organ lainnya.
Manifestasi klinis
1. Nyeri
2. Kehilangan fungsi
3. Deformitas, nyeri tekan, dan bengkak
4. Perubahan warna dan memar
5. Krepitasi
6. Hematuria
7. Syok
8. Perdarahan
Penatalaksanaan
Luka harus dibersihkan, debridemen, dan ditutup dengan dressing sterile. Lokasi cedera
diangkat lebih tinggi dari posisi jantung akan membantu untuk membatasi edema dan
mempertahankan perfusi. Antibiotik intravena sering digunakan guna mencegah infeksi, obat-
obatan untuk mengontrol rasa sakit (analgetik) dapat diberikan yang sesuai. Torniket yang
kontroversial perlu jika perdarahan aktif.
TRAUMA LANGSUNG:
JATUH, HANTAMAN, KECELAKAAN, DLL

TEKANAN PADA TULANG

FRAKTUR

PERGESERAN
FRAGMEN TULANG
PROSEDUR KERUSAKAN JARINGAN
PEMBEDAHAN SEKITAR
PRE OP POST OP

DURANTE MENEMBUS KULIT


OP NYERI AKUT
RESIKO
INFEKSI
LUKA TERBUKA
KURANG
PENGETAHUAN HB TURUN
NYERI AKUT

GANGGUAN
RESIKO RESIKO INTEGRITAS
HAMBATAN INFEKSI
DEFISIENSI PERDARAHAN KULIT
MOBILITAS FISIK
PENGETAHUAN

SYOK HIPOVOLEMIK
ANSIETAS
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. B. P. A.
Umur : 25Th 7Bln 8Hr
Tanggal ODC : 26-01-2023
Diagnosa Masuk : Crush Injury Manus
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Nyeri jempol tangan kanan
Riwayat Penyakit Sekarang : Tumbuh benjolan tangan kanan, pasien mengatakan takut operasi lagi,
tampak tegang
Riwayat Penyakit Dahulu : Post op. November 2022 jempol tangan kanan akibat kecelakaan kerja
Tanda-tanda Vital : TD = 120/ 75 ND = 80
Suhu = 36,5 RR = 18
SpO2 = 99%
PEMERIKSAAN FISIK
D. Pola Eliminasi
A. Respirasi BAB & BAK normal
Pola napas normal,
Gerakan dada simetris, E. Reproduksi
Irama napas teratur, Skrotum tidak ada kelainan

B. Kardiovaskuler F. Integumen
Warna kulit normal Warna kulit normal, turgor elastis, integritas kulit normal,
Denyut ada bekas luka jempol tangan kanan, membran mukosa
nadi teratur, kering
Akral hangat CRP < 2 detik, pulsasi kuat,
G. Neurologi
C. Gastrointestinal Penglihatan tidak ada kelainan, pupil isokor, bicara jelas,
Mulut tidak ada kelainan sensorik tidak ada kelainan

Tidak ada mual, tidak muntah


Gigi H. Musculo-skeletal
tidak ada kelainan, lidah tidak ada kelainan
Riwayat patah tulang: fraktur phalanx distal digiti 1 manus
Abdomen supel, bising usus 16 x/menit, dextra
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS :
pasien mengatakan takut operasi lagi, Pre Op Ansietas
pasien banyak bertanya

DO :
wajah pasien tampak tegang Kurang Pengetahuan
TD = 120/ 75
ND = 80
Suhu = 36,5 Defisiensi
RR = 18 Pengetahuan
SpO2 = 99%

Ansietas
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan

2. DS :
pasien nyeluh nyeri setelah operasi Prosedur Nyeri Akut
DO : Pembedahan
pasien tampak meringis,
nyeri skala 3,
di area manus dex, Post Operasi
luka operasi dibebat elastomul

Luka Operasi

Nyeri Akut
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d Kurang Terpapar Informasi (D.0080)
2. Nyeri Akut b/d Prosedur operasi (D.0077)
Intervensi
No Masalah Keperatwatan NOC NIC
.
1. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)
keperawatan selama 2 jam Observasi
maka Ansietas menurun 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
dengan Kriteria hasil : berubah (mis. kondisi, waktu, stresor)
 Verbalisasi kebingungan 2. Identifikasi kemampuan mengambil
menurun keputusan
 Verbalisasi khawatir 3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
akibat kondisi yang dan nonverbal)
dihadapi menurun Terapeutik
 Perilaku gelisah 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
 Perilaku tegang menurun 5. Pahami situasi yang membuat ansietas
6. Dengarkan dengan penuh perhatian
7. Gunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan
Edukasi
8. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
9. Informasikan secara faktual mengenal
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
10.Latih teknik relaksasi
No. Masalah Keperatwatan NOC NIC
2. Nyeri akut (00132) Setelah dilakukan tindakan Manajamen Nyeri (I.08238)
keperawatan selama 2 jam maka Observasi
Nyeri Akut menurun dengan 1. Identifikasi lokasi,
Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
 Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas
 Meringis menurun nyeri.
 Sikap protektif menurun 2. Identifikasi skala nyeri
 Gelisah menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
 Kesulitan tidur verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
5. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
6. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
7. Fasilitasi istirahat dan tidur.
Masalah Keperatwatan NOC NIC

Nyeri akut (00132) Edukasi


1. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
2. Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian obat
analgetik, jika perlu
Implementasi

Tanggal Jam Implementasi

26-01-2023 07.00 • Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan


• Dengarkan pasien

07.49 • Lakukan pengkajian komprehensif tentang nyeri


• Observasi petunjuk non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan,
terutama pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
Evaluasi

S : Pasien mengatakan mulai nyeri


O : TD: 133/70, N: 80x/m RR: 16x/m SpO2: 100% Akral hangat,GCS 4,5,6,
kesadaran: CM,
kondisi luka post op tertutup kassa + hipafix,
pasien tampak tenang, nyeri post op skala 3, di area manus dex, nyeri tumpul,
nyeri jarang
A : Ansietas teratasi
Nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai