Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS DATA pada KLIEN dengan GANGGUAN MENELAN

ETIOLOGI MASALAH
DATA KODE DX
(faktor yang berhubungan) (Domain, Kelas, Axis)
Data Subjektif:.................................... Defisit kongenital Gangguan Menelan 00103/
............................................................. Abnormalitas jalan nafas atas Def:
.............................................. ............. Gagal bertumbuh Abnormal fungsi mekanisme
Gangguan dengan hipotonia menelan yang dikaitkan dengan
Data Objektif:
Tahap pertama: Oral signifikan defisit struktur atau fungsi oral,
Abnormalitas pada fase oral pada Gangguan neuromuskular faring, atau esofagus
pemeriksaan menelan Gangguan perilaku (Nurarif & Kusuma, 2015)
Batuk sebelum menelan Gangguan perilaku mencederai
Bibir tidak menutup rapat Domain: 2. Nutrisi
diri
Bolus masuk terlalu cepat Kelas: 1. Makan
Gangguan pernapasan
Kerja lidah tidak efektif pada Malnutrisi energi-protein
pembentukan bolus Masalah perilaku makan
Ketidakmampuan membersihkan
Obstruksi mekanis
rongga mulut
Penyakit jantung kengenital
Makanan terdorong keluar dari
mulut Riwayat makan dengan slang
Makanan terkumpul di sulkus Masalah neurologis
leteral Abnormalitas laring
Mengatup puting susu tidak Abnormalitas orofaring
efesien Akalsia
Mengisap puting susu tidak Anomali jalan napas atas
efektif Cedera otak (mis. Gangguan
Mengunyah tidak efesien
serebrovaskular, penyakit
Muntah sebelum menelan
neurologis, trauma dan trumor)
Ngiler
Defek anatomi
Refluks Nasal
Defek laring
Piecemeal Deglutition
Terseduk sebelum menelan Defek nasal
Waktu makan lama dengan Defek rongga nasofaring
konsumsi yang tidak adekuat Defek Trakea
Tahap kedua: Faring Gangguan neurologis
Abnormalitas pada fase faring Gangguan saraf kranial
pada pemeriksaan menelan Keterlambatan perkembangan
Batuk Paralisis serebral
Demam dengan etiologi tidak
Penyakit refluks gastroesofagus
jelas
Prematuritas
Gangguan posisi kepala
Infeksi paru berulang Trauma
Muntah (Diagnosis Kep. 2015)
Refluks nasal .....................................
Suara seperti kumur .....................................
Ketidakadekuatan elevasi laring
Mnolak makan
Tersedak
Tahap Ketiga: Esofagus
Abnormalitas pada fase esofagus
Bangun malam hari
Batuk malam hari
Bruksisme
Hematemesis
Hiperekstensi kepala
Kesulitan menelan
Nyeri epigastrik
Odinofagia
Regurgutasi
Menelan berulang
Pernapasan bau asam
Nyeri ulu hati
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN dengan ANSIETAS
Tujuan dan Kriteria
Rencana Intervensi/Nursing
Tgl/Jam Diagnosa Hasil/Nursing Outcome Tgl/Jam IMPELEMNTASI EVALUASI Ttd
Intervention Clasification (NIC)
Clasification (NOC)
Gangguan Menelan Pencegahan aspirasi Aspiration Precautions Aspiration Precautions
b/d Ketidakefektifan pola
menyusui Memantau tingkat kesadaran, Memantau tingkat kesadaran,
Perubahan status Status menelan: Tindakan reflek batuk, reflek muntah, reflek batuk, reflek muntah, dan
kesahatan pribadi untuk mencegah dan kemampuan menelan kemampuan menelan
Pemanjanan Toksik Memonitor status paru, Memonitor status paru,
pengeluaran cairan dan
Ancaman kematian
partikel pada ke dalam paru menjaga/mempertahankan jalan menjaga/mempertahankan jalan
Ancaman pada
Status menelan: fase napas napas
status terkini
esophagus penyaluran Posisi tegak 90 derajat atau Posisi tegak 90 derajat atau
Hereditas
Hubungan cairan atau partikel padat sejauh mungkin sejauh mungkin
intrpersonal dari faring ke lambung Jauhkan manset trakea Menjauhkan manset trakea
Kebutuhan yang Status Menelan: fase meningkat meningkat
tidak terpenuhi oral,persiapan, penahanan, Jauhkan pengaturan hisap yang Jauhkan pengaturan hisap yang
Konflik nilai dan peregrakan cairan atau tersedia tersedia
Konflik tentang partikel padat kea rah Menyuapkan makan dalam Menyuapkan makan dalam
tujuan hidup posterior di mulut jumlah kecil jumlah kecil
Krisis maturasi Status menelan, fase Periksa penempatan tabung Periksa penempatan tabung NGT
Krisi Situasi
faring:penyaluran cairan NGT atau gastrostomy sebelum atau gastrostomy sebelum
Penularan
atau partikel padat dari menyusui menyusui
Interpersonal
mulut ke esofagus Periksa taung NGT atau Periksa taung NGT atau
Penyalahgunaan zat
Perubahan besar gastronomy sisa sebelum makan gastronomy sisa sebelum makan
(mis; Status Kriteria Hasil: Hindari makan jika residu tinggi Hindari makan jika residu tinggi
ekonomi, Dapat mempertahankan makanan tempat pewarna dalam tabung tempat pewarna dalam tabung
lingkungan, dalam mulut pengisi NGT pengisi NGT
kesehatan, fungsi Kemampuan menelan adekuat
Hindari cairan atau Hindari cairan atau menggunakan
peran) Pengiriman bolus ke hipofaring
menggunakan zat pengental zat pengental
Riwayat keluarga selaras dengan reflex menelan
Kemampuan untuk Penwaran makanan menjadi Penwaran makanan menjadi
tentang ansietas
Stressor mengosongkan rongga mulut potong-potongan kecil potong-potongan kecil
.......................... Mampu mengontrol mual dan Jauhkan kepala tempat tidur Jauhkan kepala tempat tidur
........................... muntah ditinggikan 30-45 menit setelah ditinggikan 30-45 menit setelah
Imobilitas konsekuensi fisiologis makan makan
Pengetahuan tentang prosedur Sarankan berkonsultasi Sarankan berkonsultasi kesehatan
pengobatan kesehatan yang sesuai yang sesuai
Tidak ada kerusakan otot
tenggorok atau wajah, menelan,
menggerakan lidah atau reflek
muntah
Pemulihan pasca prosedur
pengobatan
Kondisi pernapasan, ventilasi
adekuat
Mampu melakukan perawatan
terhadap non pengobatan
parenteral
Mengidentifikasi faktor emosi
atau psikilogis yang menghambat
menelan
Dapat mentoleransi ingesti
makanan tanpa tersedak atau
aspirasi
Menyusui adekuat
Kondisi menelan bayi
Memelihara kondisi gizi:
makanan & asupan cairan ibu
dan bayi
Hidrasi tidak ditemukan
Pengetahuan tentang cara
menyusui
Kondisi pernafasan adekuat
Tidak terjadi gangguan
neurologis

Anda mungkin juga menyukai