Anda di halaman 1dari 19

ASKEP TUMOR ABDOMEN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. P DENGAN TUMOR ABDOMEN
DIRUANGAN MELATI RSUD KABUPATEN MAMUJU

OLEH :
NAMA
: LUKMAN
NIM
: 012010005
CI LAHAN

Sitti Aminah, S. Kep


Kep

CI INSTITUSI

Ns.
I Kadek Dwi Suarjana, S.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


ANDINI PERSADA MAMUJU SULBAR

TAHUN AKADEMIK 2013/2014


SI KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR ABDOMEN
A. Pengertian
Tumor adalah : benjolan yang disebabkan oleh oleh pertumbuhan sel dengan
pertumbuhan yang terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2000)
Tumor adalah : massa padat besar, meninggi dan berukuran lebih dari 2 cm.
( Carwin, Elizabeth.J. 2000)
Tumor abdomen : merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang
berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang yang mengalami transformasi
dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga
sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. (http///tumor
abdomen.html)
B. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang
abnormal.Pembedaan sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam
bentuk dan fungsi aotonomnya dalam pertumbuhan, kemampuanya mengadakan
infiltrasi dan menyebabkan metastasis.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
1. Karsinogen
2. Hormone
3. Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan
yang kurang berserat.
4. Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma
planoseluler.
5. Genetic
6. Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.
C. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh
mutasi ganetic dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan
berpopliferasi secar abnormal, mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam
lingkungan sekitar sel tersebut.
Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob karena kempuan sel
untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap untuk
oksidasi.Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang
biak yang membutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi yang
lmenghasilkan energi dengan jalan katabolisme.
Jarinagan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk
protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat
mengalahkan sel-sel normal dalm mendapatkan bahan-bahan tersebut.(Kusuma,
Budi drg. 2001).

D.
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
E.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Ketika dicapai suatu tahap diman sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi
perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan
sekitar dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui
pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk
membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umumn seperti yang telah
digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal :
tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab,
metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda.(Smelstzer, Suzanne C.2001).
Manifestasi Klinik
Hiperplasia
Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau
lunak.
Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
Nyeri
Anoreksia, mual, muntah.
Penurunan berat badan.
Test diagnostic
Prosedur diagnostik yang biasa dilakuakan dalam mengevakluasi malignansi
meliputi:
Marker tumo
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang dibentuk
oleh tumor atau oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan
gambatan berbagai struktur tubuh.
CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan
jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.
Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar
jaringan; dap[at ,mencakup penggunaan bahan kontras.
Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima,
digunkan untuk mengkaji jarinagn yang dalam di dalam tubuh.
Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran denagan memasukan suatu
ke dalam rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy
jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.

7. Pencitraan kedokteran nuklir


Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang
diikuti dengan pencitraan yang menkadi yempat berkumpulnya radioisotope.
(Smeltzer, Suzanne C.2001).
F. Penatalaksanaan medic
1. Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni
subtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi.
2. Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh
harus menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah
pasien harus menjalani prosedur kuratif atau paliatif. Komplikasi yang berkaitan
dengan tindakan adalah injeksi, perdarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.
(Smeltzer, Suzanne C. 2001)
3. Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam
pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel
tumor.Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi
yaitu energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
4. Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi
tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan
terapi radiasi dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi
pembelahan yang tinggi ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.
8. Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatankeempat untuk
kanker dengan menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM)
berupa antibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon,
interleukin.(Danielle Gale. 2000).

Daftar Pustaka
Aziz Halimul Hidayat, 2004, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salema
Medika.
Budi Kusuma, 2001, Ilmu Patologi, Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta: EGC
Doenges, E.M, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi 3). Jakarta :Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Elizabet J. Corwin, 2000. Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
E, Oswari, 2000, Bedah dan Perawatanya. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Gale,Danielle RN, MS, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Smelster Suzanne, C 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2.Jakarta :
EGC.

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. P DENGAN TUMOR ABDOMEN
Asuhan keperawatan pada : Tn. P
Dengan diagnosa medis
:Tumor Abdomen
Di ruang
: Melati
Tanggal
: 23 September 2013
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama
: Tn. P
Umur
: 47 tahun
Agama
: Kristen protestan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Kawin
Pendidikan
: smp
Pekerjaan
: Petani
Suku Bangsa
: Mamasa/indonesia
Alamat
: Jl. Soekarno Hatta
Tanggal Masuk : 23 september 2013
Tanggal Pengkajian
: 24 september 2013
No. Register
: 03 74 76
Diagnosa Medis
: Tumor Abdomen
Penanggung
Askes/Astek/Jamsostek/Sendiri
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama
: desi
Umur
: 45 tahun
Hub. Dengan Pasien
: Istri
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Jl. Soekarno Hatta

B.
1.
2.
3.
4.

Riwayat Sakit Dan Kesehatan


Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
:Riwayat alergi

: sakit perut
: sakit perut
:-

jawab

5. Riwayat kesehatan keluarga


6. Susunan keluarga (genogram)

Ket
:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal

....
?

: Ada hubungan
: Tinggal serumah
: Umur tidak diketahui

::

C.
1.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

8)
9)
10)
b.
1)
2)
3)
2.
3.
a.
b.
c.
4.
a.
b.
1)
2)
3)
4)
c.
d.
e.

Pola Fungsi Kesehatan


Pola Nutrisi/Metabolik
Makan
Jenis
: nasi, sayur, dan ikan
Porsi
: sedang
Frekuensi
: 3 x sehari
Diet khusus
:Makanan yang disukai : Pantangan
:Nafsu makan
:
( ) Normal
( ) Meningkat
( ) Mual
( ) Muntah
Keterangan
:
Kesulitan Menelan
:
( ) Ya
Gigi palsu
:
( ) Ya
Minum
Frekuensi
: 1-8 gelas/hari
Jumlah
: 2000 cc
Jenis
: Air putih
Persepsi/Penatalaksanaan Kesehatan
Klien yakin akan sembuh dari penyakitnya
Pola istirahat Tidur
Waktu tidur
: tidak menentu
Jumlah
: tidak menentu
Insomnia
: tidak menentu
Pola Aktifitas dan Latihan
Alat bantu
: Ya
Kebersihan Diri
:
Mandi
: 2x/hr
Gosok gigi
: 2x/hr
Keramas
: tidak menentu x/hr
Potong kuku
: tidak menentu x/hr
Aktifitas Sehari-hari
: petani
Rekreasi
:Kemampuan Perawatan diri :
Aktifitas
Mandi
Berpakaian

( ) Menurun
( ) Stomatitis
( ) Tidak
( ) Tidak

4
5
a.
1)
2)
3)
4)
5)
b.
1)
2)
3)
5.
a.
b.
c.
d.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
7.
a.
b.
8.
a.
b.
c.
d.

Eliminasi

Mobilisasi

Ditempat tidur
Pindah

Ambulasi

Naik tangga

Keterangan
:
Skor : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
: Tergantung tidak mampu
Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi
: Bervariasi dari 1-3x sampai setiap kali tiap 3 hari
Konsistensi
: Lembap, berbentuk
Warna
: cokelat
Masalah yang dirasakan : Ket. Lainnya
:BAK
Frekuensi
: tidak menentu
Masalah yang dirasakan : Ket. Lainnya
:Pola Nilai dan Kepercayaan
pelaksanaan ibadah
: tiap hari minggu
larangan/pantangan agama
:ket. Lainnya
:pola seksual reproduksi
: baik,
Pola Kognitif Perceptual
Bicara
: baik
Bahasa
: bahasa Indonesia/mamasa
Kemampuan membaca
: kurang
Tingkat ansietas
:Perubahan sensori
:Pola Koping
kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
: Ya
koping adaptasi yang sering dipakai
:Pola Peran Berhubungan
Status perkawinan
: kawin
pekerjaan
: petani
Kualitas bekerja
: baik
Hubungan dengan orang lain : baik

e.

Sistem pendukung

Pengkajian Fisik
Batas Normal
Tanda-tanda vital
Suhu 36-37 oCNadi 60a.
100x/menit, Tensi ratab.
rata 130/80 mmhg, RR 16c.
24x/menit.
d.
e.
f.

: baik

Hasil Pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital
Suhu
: 36, 7oC
Nadi
: 80 x/i
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Respirasi rate
: 22 x/i
Berat badan
: 52 kg
Tinggi badan
: 165cm

Pernafasan (Respiratory)
Bentuk dada simetri, Inspeksi
sputum sedikit dan jernih,
1. Bentuk dada
: simetris
pola napas regular, vocal
2. Sekresi dan batuk
premituslapangan
paru
a. Batuk
:tidak meningkat dan tidak
b. Sputum : menurun, suara perkusi
c. Warna : sonor, auskultasi suara
3. Pola nafas
: baik
nafas vesikuler, suara
Palpasi
tambahan tidak ada.
1. Tractil fremitis/fremitus vocal
a. Meningkat lokasi : b. Menurun
Lokasi : c. Lain-lain
:Perkusi
1. Suara perkusi ditimbulkan :
Lainnya : Auskultasi
1. Auskultasi suara nafas
a. Vesikuler di
:b. Broncho vesicular di : c. Bronchial di
:2. Suara ucapan (vocal resonansi)
3. Suara tambahan
a. Rales,lokasi
:b. Ronchi,lokasi
:c. Pleura friction-rub, lokasi : Cardiovaskuler
Iktus cordis berada di ICS Inspeksi
5 lebar 1 cm, heart rate Iktus cordis teraba pada : -

sama dengan nadi dengan


frekuensi normal antara
1.
80-100x/mnitreguler,
2.
auskultasi bunyi jantung
normal, tidak ada suara
3.
tambahan

Palpasi
Iktus cordis
:Frekuensi heart rate : Ket. : Nadi : 80 x/i
Ket. :

Perkusi
1. Pembesaran jantung : 2. Nyeri dada
:Auskultasi
( )normal
( ) tambahan :
Jenis
:Persyarafan (Neurogical)
Kesadaran compos mentis,
1.
GCS 15, reflex bicep, tricep,
2.
patella dan archilles (+),
babinsky (-), koordinasi
3.

gerak baik, kesemutan (-),


kejang (-)

4.
5.
6.
7.

Tingkat kesadaran :Compos mentis


GCS
: 15
Mata : 4 , bicara : 5 , gerakan : 6
Reflek
Reflek bicep
: (+)
Reflek tricep
: (+)
Reflek patella : (+)
Reflek achilese : (+)
Babinsky : (-)
Lainnya :
Koordinasi gerak : baik
Kejang : (-)
Perasa :(-)

Gastrointestinal
Abdomen datar, tepi perut dan
umbilicus
tidak
menonjol,
1.
bendungan pembulu darah dikulit
2.
abdomen tidak ada, peristaltic usus
3.
5-35/m, nyeri umum dan nyeri
khusus tidak ada, ancietas tidak ada.

Inspeksi
Bentuk
: simetris
Tepi perut : tidak menonjol
Bendungan pembuluh darah vena
Abdomen
: tidak ada
Arah alirannya : -

Auskultasi
1. Bunyi peristaltic usus : 5-35 x/mnt
Palpasi

1. Palpasi umum
:
( ) tidak ada nyeri
( ) nyeri umum, lokasi : Perut
( ) massa atau benjolan, Lokasi :
2. Palpasi khusus
a. Pembesaran hepar :
b. Pembesaran lien
:
c. Titik Mc. Burney :
Perkusi
1. Ancitas :
Otot, Tulang (Musculoskeletal)
Pergerakan bebas, kemampuan
1. Pergerakan sendi ( ROM)
: bebas
kekuatan otot nilai 5, tidak
2. Kemampuan kekuatan otot kaki : 5
fraktur
3. Kemampuan menggemgam : 5
4. Fraktur : tidak
Lokasi : -

Kulit (Integument)
Warna kulit kemerahan/pigmentasi, akral
1.
hangat, turgor elasts, krepitasi dan uedem
2.
tidak ada.
3.
4.
5.

Warna kulit
Akral
Turgor
Krepitasi
Oedeme

: seumatik
: hangat
: baik
: tidak ada
: tidak ada

....................................................................................................................................
......Penginderaan
Mata
Mata (penglihatan)
Bentuk normal, konjugtiva
Inspeksi
normal, pupil bulat sama besar, 1. Bentuk mata :
gerak bola mata normal, medan ( ) normal,
( ) enoftalmus
penglihatan, visus 6/6, tidak
( ) eksoptalmus
( ) lainnya
buta warna.
2. Konjungtiva
( ) normal
( ) anemic
( ) infeksi
( ) ikterik
3. Pupil : ( ) normal ( ) menyempit
4. Gerak bola mata : ( ) normal ( ) menyempit

5. Visus/ ketajaman penglihatan : Baik


6. Medan penglihatan : ( ) normal ( ) menyempit
7. Buta warna : tidak
Jenis
:Palpasi
Tekanan intra okuler : Ket : Hidung
Hidung/pembauan
Septum hidung ditengah, secret1. Septum hidung : ditengah
jernih, polip (-) tidak ada
2. Secret hidung
: jernih
gangguan penciuman.
3. Polip
: (-)
4. Gangguan penciuman : tidak ada
Telinga
Telinga / pendengaran
Lubang telinga bersih,
1. Lubang telinga : bersih
membrane timpani terang, tidak2. Membrane tympani : terang
ada gangguan pendengaran. 3. Gangguan pendengaran : tidak
Mulut dan leher
Mulut dan leher
Bibir normal, gigi lengkap
1. Bibir : normal
bersih, selaput lender mulut 2. Gigi : lengkap dan bersih
lembab, lidah normal bersih, 3. Selaput lender mulut : lembab
tidak ada kesulitan menelan, 4. Lidah : Normal
kelenjar tyroid tidak teraba
5. Tenggorokan waktu menelan : tidak ada kesulitan
menelan
6. Kelenjar thyroid : tidak teraba

Laboratorium

USG
Lain-lain
D.
-

Pemeriksaan Penunjang
SGOT
: 121
SPGT
: 117
Ureum
: 47
Kreatinin
: 1.0
Glukosa Sewaktu
: 128
-

Terapi
Infus Asering 20 tetes/menit
Obat Injeksi Ranitidin 25 mg/ml
Injeksi ranitidine 1A/12 jam/IV
Injeksi ketorolac 1A/8 jam/IV
Injeksi undancentron 1A/8 jam/IV jika muntah
Injeksi antrain 1A/8 jam/IV jika demam

E. Analisa Data
No
Data
1Ds :Klien mengeluh perutnya sakit dan semakin
sakit jika bergerak
Do :Klien Nampak gelisah dan tidak focus saat
ditanya

Penyebab
Tumor abdomen ukuran massa
Bersifat mekano sensitive terhadap
serabut saraf
Pelepasan mediator kimia( bradikinin,
prostaglandin, serotonin, histamine)
Nosiseptor di serabut
Korteks serebri
Nyeri dipersepsikan

2Ds : Klien mengeluh perutnya sakit dan semakin


sakit jika bergerak
Do :Klien hanya beraring di tempat tidur.

transport As. Amino ke jaringan


protein di seluruh bagian tubuh
Menekan transport As. Amino ke sel-sel
otot
Kelemahan

3Ds :Kliem mengatakan beberapa hari ini toidak


bisa tidur pada malam hari, biasanya klien
tidur jam 20.00 tapi selama di RS baru bisa
tidur jam 23.00 .
Do :Mata klien nampak cekung

Nyeri dipersepsikan
RAS teraktivasi
Klien terjaga
Susah tidur

F. Prioritas Masalah

No Diagnosa Keperawatan
1

Nyeri (akut)
Berhubungan dengan
proses penyakit.

Tanggal
Ditemukan

Nama
Perawat
Teratasi

Intolensi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan.
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
teraktivasi RAS.

G. Rencana Keperawatan
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Nyeri (akut) Berhubungan dengan
proses penyakit.

Intolensi aktivitas berhubungan

Tujuan
Nyeri yang dirasakan klien 1.
berkurang.
Kriteria :
1. Nyeri hilang/berkurang 2.
2. Wajah klien Nampak ceria

Inter
Kaji riwayat n
misalnya loka
skala.
Berikan tinda
kenyaman das
massage pung
aktivitas hibur
music.
3. Dorong pengg
keterampilan p
keterampilan m
nyeri misalnya
napas dalam.
4. Kolaborasi pe
analgetik sesu
1. Kaji respon kl
aktivitas
Toleransi terhadap aktivitas
dengan

dengan kelemahan.
.

kriteria :
2. Berikan lingk
1. Klien mengalami kemajuan tenang.
dalam beraktivitas
3. Jelaskan penti
istirahat dalam
pengobatan

4. Bantu pasien
posisi nyaman
istirahat/tidur.

1. Kaji pola tidu


Gangguan pola tidur berhubungan
dengan teraktivasi RAS.

Pola tidur teratasi Dengan


kriteria :
1. Klien tidur 7-8 jam.
2. Klien Nampak ceria.
2. Ciptakan ling
menyenangka

3. Anjurkan klie
banyak istirah
yang nyenyak

H. indakan Keperawatan Dan Catatan Perkembangan


NoDx
TglJam
Implementasi

CatatanPe

1. Mengkaji riwayat nyeri misalnya


lokasi, durasi dan skala.
Hasil : klien merasa nyeri dibadian
perut , sifatnya intermitten dan
skalanya 7.
2. Memberikan tindakan kenyaman
dasar misal: massage punggung dan
aktivitas hiburan misalnya music.
Hasil : klien menjadi lebih rileks.
3. Mendorong penggunaan
keterampilan penggunaan
keterampilan manajement nyeri
misalnya relaksasi napas dalam.
Hasil : klien melakukan napas
dalam ketika nyeri mulai dirasakan.
4. Kolaborasi pemberian analgetik
sesuai indikasi.
5. Hasil : Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan berkurang.

S : klien mengatakan nyer


O :klien tampak tidak mer
A : masalah belum teratas
P : intervensidilanjutkan

1. Mengkaji respon klien terhadap


aktivitas.
Hasil : klien hanya berdiam diri di
tempat tidurnya.
2. Memberikan lingkungan tenang.
Hasil : keluarga klien mengerti dan
akan memberikan lingkungan yang
tenang untuk klien.
3. Menjelaskan pentingnya istirahat
dalam rencana pengobatan.
Hasil : klien mengerti dan mau
S : klien mengatakan suda
melaksanakan.
O : klien nampak sudah bisa b
4.
Bantu pasien memilih posisi
A : masalah belum teratas
nyaman untuk istirahat/tidur.
P : intervensi dilanjutkan.
Hasil : klien mengatakan lebih
nyaman dengan dua bantal di
kepalanya.
1. Mengkaji pola tidur klien.
Hasil : klien sulit tidur pada malam
hari, biasanya klien tidur pukul
20.00, tapi selama di RS klien baru
bisa tidur pukul 23.00 .

2. Menciptakan lingkungan yang


menyenangkan.
Hasil : tempat tidur klien rapi dan
bersih.
3. Menganjurkan klien untuk banyak
istirahat dan tidur yang nyenyak.
Hasil : klien mengerti
dan mengatakan akan
melaksanakan.

Diposkan oleh Lukman satria di 06.41

S : klien mengatakan sudah m


sering terbangun.
O :klien tampak segar.
A : masalah sebagian terat
P : intervensidilanjutkan
Klien dirujuk ke makassar

Anda mungkin juga menyukai