1 BAB
PENDAHULUAN
Pengertian
Hiperpituitary adalah keadaan patologis dimana trjadi peningkatan produksi harmon
hipofisiskarena tumor atau hiperplasia. Keadaan yang sering dijumpai pada hiperpituitarisme
adalah kelebihan hormon somatotropin (GH),laktotropik (PRL) dan kortikotropik
(ACTH),namun demikian terkadang terdapat peningkatan ACTH dengan MSH.
Etiologi
Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus,
penymencakup :
1. faktor keturunan adanya riwayat keluarga dengan hiperpituitarisme
2. adenomas pituitary
3. disfungsi hypothalamus
4. terapi pada hipopituitari
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorik.
Pengeluaran 17 ketosteroid dan 17 hidraksi kortikosteroid dalam urin menurun, BMR
menurun.
2. Pemeriksaan Radiologik / Rontgenologis Sella Tursika
a. Foto polos kepala
b. Poliomografi berbagai arah (multi direksional)
c. Pneumoensefalografi
d. CT Scan
e. Angiografi serebral
3. Pemeriksaan Lapang Pandang
a. Adanya kelainan lapangan pandang mencurigakan
b. Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasma optik
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan kartisol, T3 dan T4, serta esterogen atau testosteron
b. Pemeriksaan ACTH, TSH, dan LH
c. Tes provokasi dengan menggunakan stimulan atau supresan hormon, dan dengan melakukan
pengukuran efeknya terhadapkadar hormon serum.
Komplikasi
1. Gangguan hipotalamus.
2. Penyakit organ ’target’ seperti gagal tiroid primer, penyakit addison atau gagal gonadal
primer.
3. Penyebab sindrom chusing lain termasuk tumor adrenal, sindrome ACTH ektopik.
4. Diabetes insipidus psikogenik atau nefrogenik.
5. Syndrom parkinson
Konsep ASKEP
Pengkajian
a. Demografi
Kaji usia dan jenis kelamin pasien
b. Riwayat kesehatan
1). Keluhan utama
a). Perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ – organ tubuh.
b). Perubahan tingkat energi, kellelahan, letargi.
c). Nyeri pada punggung dan perasaan tidak nyaman.
d). Dispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensi.
e). Nyeri kepala.
f). Gangguan penglihatan.
g). Perubahan siklus menstrulasi, libido menurun, impotensia.
2). Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan manifestasi klinis dari peningkatan hormone hipofise mulai dirasakan
3). Riwayat penyakit keluarga.
Adakah riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
Pemeriksaan fisik
a. Amati bentuk wajah.
b. Kepala, tangan/lengan, dan kaki bertambah besar, dagu menjorok ke depan.
c. Adanya kesulitan menguyah.
d. Adanya perubahan pada persendian dimana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak.
e. Peningkatan respirasi kulit.
f. Suara membesar karena hipertropi laring.
g. Pada palpasi abdomen, ditemukan hepatomegali.
h. Disfagia akibat lidah membesar.
Diagnosa keperawatan
1. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.
2. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent.
3. Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi
impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus.
4.Tidak efektifnya koping individu b/d kerusakan konsep diri.
5.kurangnya pengetahuan tentang berhubungan tengan diagnose penyakit dan pengobatan.
Intervensi dan Rasional
Dx. 1
Diagnose keperawatan TUJUAN criteria INTERVENSI RASIONAL
1.Disfungsi seksual Pasien dapat menunjukkan 1. Identifikasi masalah Rasional : agar
yang berhubungan peningkatan fungsi seksual spesifik yang perawat dapat
dengan penurunan Criteria hasil berhubungan dengan mengetahui masalah
libido ; infertilitas 1.pasien mengungkapkan pengalaman pada klien seksual klien dan
impotent. perasaan dappat terhadap fungsi lebih terbuka kepada
Di tandai : keinginan/hasrta seksual seksualnya. perawat.
Ds:pasien 2.pasien mengungkapkan
2. Dorong klien agar mau
mengungkapkan tidak fungsi seksual meningkat
mendiskusikan masalah
dapat melakukan Rasional : agar klien
tersebut dengan
aktivitas seksual. mendapat hasil
pasangannya.
DO: adanya penyakit mufakat bersama
yang memungkinkan pasangannya.
3. Kolaborasi pemberian
pasien mengalami
obat – obatan
gangguan seksual
bromokriptin.
Dx. 2 Perubahan Pasien mencapai fungsi 1.Dorong klien agar mau Rasional : agar
sensori perseptual optimal dalam batas-batas melakukan pemeriksaan perawat mengetahui
(penglihatan) yang kemampuan lapang pandang. jarak lapang klien.
berhubungan dengan Criteria hasil :
gangguan transmisi Kemampuan untuk merawat 2. Nilai usia pasien Kejadian degenerasi
impuls akibat diri muscular,katarak,ker
kompresi tumor pada Kemampuan mengatur usakan retina
nervus optikus. lingkungan yang aman
Ditandai dengan
DS: pasien
mengatakan
kekerunan pada mata
Do : kegelisahan
Dx 3. Perubahan citra 1.Dorong klien agar mau Rasional : Agar
tubuh yang Tujuan : pasien menunjukkan mengungkapkan pikiran perawat dapat
berhubungan dengan peningkatan citra tubuh dan dan perasaannya terhadap mengetahui apa yang
perubahan penampilan harga diri yang di buktikan perubahan. dirasakan oleh klien
fisik. dengan kemampuan sehubungan
melihat,menyentuh,berbicara perubahan tubuhnya.
tentang,kondisi dan
perawatan untuk dirasakan 2.Bantu klien Rasional : Agar klien
bagian tubuh atau fungsi yang mengidentifikasi mampu
berubah kekuatannya serta segi – mengembangkan
Kriteria Hasil segi positif yang dapat dirinya kembali.
Pasien mengungkapkan dikembangkan oleh klien.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hiperpituitari adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlrbihan satu atau
lebih hormone- hormone yang disekresikan oleh kelenjar pituitary{ hipofise} biasanya
berupa hormone- hormone hipofise anterior.`` Penyebab tersering hiperpituitari adalah
adenoma hifofise.Adenoma hipofpise merupakan 5-10% dari semua kejadian tumor
intracranial, dan sering kali tinbul di lobus anterior hipofise.
DAFTAR PUSTAKA