1 Gangguan keseimbangan setelah dilakukan tindakan 1. Pantau KU dan TTV klien 1. Mengetahui keadaan
cairan dan elektrolit keperawatan selama 2 x 24 jam umum pasien dan tolak
kurang dari kebutuhan keseimbangan dan elektrolit ukur intervensi
tubuh b/d output yang dipertahankan secara maksimal selanjutnya
berlebihan yang ditandai Kriteria hasil :
dengan : - Tanda vital dalam batas normal (N: 2. Pantau tanda dan gejala 2. Penurunan sisrkulasi
DS : 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < kekurangan cairan dan volume cairan
Klien mengatakan BAB 40 x/mnt ) elektrolit menyebabkan
mencret dengan frekuensi - Turgor kulit elastis , membran kekeringan mukosa
7-8 xsehari mukosa bibir basah, mata tidak dan pemekatan urin.
Klien mengatakan muntah- cekung. Deteksi dini
muntah berisi air dan sisa- - Konsistensi BAB lembek, frekuensi memungkinkan terapi
sisa makanan 1-2 kali perhari pergantian cairan
klien telah berusaha minum segera untuk
air teh pekat tetapi masih memperbaiki defisit
belum menolong
Klien mengatakan terasa 3. Pantau intake dan output 3. Dehidrasi dapat
kram-kram pada tangan meningkatkan laju
dan kaki filtrasi glomerulus
DO : membuat keluaran tak
TD :90/60 MmHg,N aadekuat untuk
:108x/menit, SB tubuh : membersihkan sisa
380C dan R : 24x/menit metabolisme.
BAB klien cair tidak ada
lendir dan darah 4. Anjurkan keluarga untuk 4. Mengganti cairan dan
mata cekung
5. Kolaborasi : pemeriksaan 5. koreksi keseimbang
mukosa bibir kering
laboratorium serum cairan dan elektrolit,
elektrolit (Na, K,Ca, BUN) BUN untuk
mengetahui faal ginjal
(kompensasi).
6. berikan cairan parenteral ( 6. Mengganti cairan dan
IV line ) sesuai dengan elektrolit secara
umur adekuat dan cepat.