A DENGAN
TCR DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SITI FATIMAH PALEMBANG
NIM : 201000414901117
TINJAUAN TEORI
1.1.Konsep Penyakit
1.1.1 Definisi
kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara
perlukaan pada kulit kepala, tulang tengkorak, dan jaringan otak yang
merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh. Otak terdapat dalam
Otak selain dilindungi oleh tengkorak juga dilindungi selaput yang disebut
munigen berupa jaringan serabut penghubung yang melindungi,
1. Durameter
Membran luar yang liat, tebal, tidak elastis.Dura melekat erat dengan
permukaan dalam tengkorak oleh karena bila dura robek dan tidak segera
mempunyai aliran darah yang kaya. Bagian tengah dan posterior di suplay
oleh arteri munigen yang bercabang dari arteria karotis interna dan
2. Araknoid
juga membran araknoid villi yang mengabsorbsi CSS. Pada orang dewasa
normal CSS yang diproduksi 500 ml perhari, tetapi 150 ml diabsorbsi oleh
villi
3. Piamater
yang menutupi otak dan meluas ke setiap lapisan daerah otak dan sangat
Belahan kiri dari cerebrum berkaitan dengan sisi kanan tubuh dan belahan
bagian besar :
grisea terdapat pada bagian luar dinding serebrum dan substansia alba
kortex serebri, nukleus dan basal gangglia. Substansia alba terdiri dari
mata
trigeminus.
Serebelum
Diensefalon
tersebut.
Diensefalon dibagi menjadi 4 wilayah yaitu :
a. Talamus
samar-samar).
b. Hipotalamus
c. Subtalamus
disebut hemibalismus.
d. Epitalamus
1.1.3. Etiologi
b. Jatuh
deselerasi)
1.1.4. Patofisiologi
kepala, jaringan otak. Cedera otak bisa berasal dari trauma langsung dan
disebabkan oleh suatu benda atau serpihan tulang yang menembus dan
merobek jaringan otak, oleh pengaruh suatu kekuatan atau energi yang
tempat yang berlawanan (counter coup) karena ada benturan keras ke otak
diperhebat bila ada rotasi tengkorak. Bagian otak yang paling keras
mesencefalon.
berat disebabkan oleh reaksi jaringan terhadap cedera. Setiap kali jaringan
fungsional dalam otak tergantung dari suplay nutrien yang konstan dalam
bentuk glukosa dan O2 dan sangat peka terhadap cedera metabolik apabila
a. Luka/lecet pada kulit kepala yang paling sering terjadi, karena kulit
infeksi.
pada mata.
1. Concussion/commotio/memar
ketidakmampuan berkonsentrasi.
2. Contusio
serebrospinal hemoragic.
belakangnya.
1.1.6. Tanda dan Gejala
a. Commotio Cerebri
b. Contosio Cerebri
- Amnesia anterograde
- LP berdarah
c. Laserasio Serebri
gelombang patologi
perdarahan subarachnoid.
oksigenisasi
mengikat O2
1. Pengobatan konservatif
- Bedrest total di RS
- Antikonvulsan (anti kejang)
- Diuretik
- Barbiturat (penenang)
2. Tindakan observatif
- Observasi pernapasan
1.1.9 Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada pasien yang mengalami trauma kapitis
yaitu:
a. Shock disebabkan karena banyaknya darah yang hilang atau rasa sakit
kematian.
c. Meningitis, terjadi bila ada luka di daerah otak yang ada hubungannya
dengan luar
d. Infeksi/kejang, terjadi bila disertai luka pada anggota badan atau
1.2.1. Pengkajian
Riwayat trauma saat ini dan benturan yang terjadi secara tidak sengaja.
• Gangguan penglihatan
• Gangguan kesadaran
• Mual, muntah
• Sulit menelan
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas
rochi, wheezing
e. Pola istirahat
• Pasien mengatakan intensitas sakit kepala yang tidak tetap dan lokasi
sakit kepala
• Pusing, pingsan
konsentrasi).
INTERVENSI
N DIAGNOSA KEPERAWATAN
LUARAN KEPERAWATAN SLKI
O KEPERAWATAN SDKI
SIKI