1. Konsep Medis
A. Defenisi
karena adanya perforasi membran tympani dan sekret (encer atau kental dan
bening atau berupah nanah) yang keluar dari telinga luar secara terus menerus
B. Etiologi
4. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga tengah atau rongga mastoid. Hal
mastoid.
C. Patofisiologi
tengah, kecuali pada kasus yang relatif jarang, yang mendapatkan infeksi
dimulai dengan hiperemi dan edema pada mukosa tuba eusthacius bagian
submukosa.
eksudat dan transudat dalam telinga tengah, akibatnya telinga tengah menjadi
sangat rentan terhadap infeksi bakteri yang datang langsung dari nasofaring.
D. Manifestasi Klinis
Sekrek bersifat purulen ( kental, putih) atau mukoid (seperti air dan encer)
Nyeri tidak lasim dikeluhkan oleh penderita otitis media supurakif kronik
dan bila ada merupakan suatu tanda yang serius. Pada keluhan OMSK nyeri
4. Vertigo
Sensasi telinga yang berdenging yang bisa berlangsung dalam waktu lama
E. Komplikasi
1. Perforasi persisten
1.Fistel labirin
2.Labirinitis supuratif
3.Tuli saraf
C. Komplikasi di ekstrasdural :
1. Abses ekstradural
3. Petrositis
1.Meningitis
2.Abses otak
3.Hidrosefalus otitis
F. Pemeriksaan Diagnostik
5. Audiometri
Pada pemeriksaan ini biasanya di dapati tuli konduktif atau kerusakan pada
G. Penatalaksanaa
1. Konverensif
2. Operasi
2. Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
ini.
a. Biodata
1. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Pada umumnya akan ditemukan, yang disertai nyeri. Nyeri bisa akut
presipetasi nyeri.
2. Psikososial
b) Meliputi harga diri, ideal diri, gambaran diri, peran dan identitas diri
c) Pola kognitif
d) Pola koping
e) Pola interaksi
3. Riwayat Spiritual
Tanda-tanda distres
TB dan BB
3) Sistem pencernaan
epitaksis
4) Sistem cardiovaskuler
5) Sistem pencernaan
(baik/ buruk)
6) Sistem indra
7) Sistem saraf
dan bicara
8) Sistem musculoskeletal
9) Sistem endokrin
2.
1) subyektif : Nyeri
2) Obyektif : Meringis
a. Sirkulasi
Obyektif : Diaphoresis
b. Eliminasi
Subektif : Perubahan pada warna urine dan feces
Obyektif :
1. Kegemukan
d. Nyeri/ Kenyamanan :
Subyektif :
Obyektif :
e. Respirasi :
nyaman.
f. Keamanan :
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Resiko injuri
6. Resiko infeksi
c. Diagnose keperawatan
keperawatan
pemberian obat
tidur.
intake klien
Batasan karakteristik:
perilaku
Agitasi
Gelisah
Gerakan ekstra
Insomnia
Kontak mata yang buruk
Melihat sepintas
Mengekspresikan kekhawatiran
karena perubahan dalam peristiwa
hidup
Penurunan produktivitas
Perilaku mengintai
Tampak waspada
afektif
Berfokus pada sendiri
Distres
Gelisah
Gugup
Kesedihan yang mendalam
Ketakutan
Menggemerutukkan gigi
Perasaan tidak adekuat
Putus asa
Ragu
Sangat khawatir
fisiologi
Gemetar
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Suara bergetar
Tremor
Tremor tangan
Wajah tegang
kognitif
Bloking pikiran
Cenderung menyalahkan orang
lain
Gangguan konsentrasi
Gangguan perhatian
Konfusi
Lupa, melamun
Menyadari gejala fisiologi
Penurunan kemampuan untuk
belajar
Penurunan kemampuan untuk
memecahkan masalah
Penurunan lapang persepsi
Preokupasi
Jakarta
Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 2008. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.
Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. 2010. Buku Ajar Ilmu penyakit