OLEH :
NAMA
: LUKMAN
NIM
: 012010005
CI LAHAN
CI INSTITUSI
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR ABDOMEN
A. Pengertian
Tumor adalah : benjolan yang disebabkan oleh oleh pertumbuhan sel dengan
pertumbuhan yang terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2000)
Tumor adalah : massa padat besar, meninggi dan berukuran lebih dari 2 cm. (
Carwin, Elizabeth.J. 2000)
Tumor abdomen : merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda,
yang disebabkan oleh sel tubuh yang yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari
sel normal dalam bentuk dan strukturnya. (http///tumor abdomen.html)
B. Etiologi
Penyebab
terjadinya
tumor
karena
terjadinya
pembelahan
sel
yang
energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi yang lmenghasilkan energi dengan
jalan katabolisme.
Jarinagan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan
energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalm
mendapatkan bahan-bahan tersebut.(Kusuma, Budi drg. 2001).
Ketika dicapai suatu tahap diman sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan
pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh
akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat
terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada
bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini
namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada
suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa
yang berbeda.(Smelstzer, Suzanne C.2001).
D. Manifestasi Klinik
1. Hiperplasia
2. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
3. Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau
lunak.
4. Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
5. Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
6. Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
7. Nyeri
8. Anoreksia, mual, muntah.
9. Penurunan berat badan.
E. Test diagnostic
Prosedur diagnostik yang biasa dilakuakan dalam mengevakluasi malignansi meliputi:
1. Marker tumo
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang dibentuk oleh
tumor atau oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
2. Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan
gambatan berbagai struktur tubuh.
3. CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan
jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.
4. Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan;
dap[at ,mencakup penggunaan bahan kontras.
5. Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima,
digunkan untuk mengkaji jarinagn yang dalam di dalam tubuh.
6. Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran denagan memasukan suatu ke
dalam rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan,
aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.
7. Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti
dengan
Suzanne C.2001).
F. Penatalaksanaan medic
1. Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni subtotal
atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi.
2. Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus
menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien
harus menjalani prosedur kuratif atau paliatif. Komplikasi yang berkaitan dengan
tindakan adalah injeksi, perdarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.(Smeltzer,
Suzanne C. 2001)
3. Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam
pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel
tumor.Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu
energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
4. Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi
tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi
radiasi dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi
pembelahan yang tinggi ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.
8. Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatankeempat untuk kanker
dengan menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM) berupa
antibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.(Danielle
Gale. 2000).
Daftar Pustaka
Aziz Halimul Hidayat, 2004, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salema
Medika.
Budi Kusuma, 2001, Ilmu Patologi, Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta: EGC
Doenges, E.M, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi 3). Jakarta :Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Elizabet J. Corwin, 2000. Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
E, Oswari, 2000, Bedah dan Perawatanya. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Gale,Danielle RN, MS, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Smelster Suzanne, C 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2.Jakarta : EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. P DENGAN TUMOR ABDOMEN
Asuhan keperawatan pada : Tn. P
Dengan diagnosa medis
:Tumor Abdomen
Di ruang
: Melati
Tanggal
: 23 September 2013
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama
: Tn. P
Umur
: 47 tahun
Agama
: Kristen protestan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Kawin
Pendidikan
: smp
Pekerjaan
: Petani
Suku Bangsa
: Mamasa/indonesia
Alamat
Tanggal Masuk
: 23 september 2013
Tanggal Pengkajian
: 24 september 2013
No. Register
: 03 74 76
Diagnosa Medis
: Tumor Abdomen
Penanggung jawab
: Askes/Astek/Jamsostek/Sendiri
: desi
Umur
: 45 tahun
: IRT
Alamat
: sakit perut
: sakit perut
:-
4. Riwayat alergi
:-
:-
Z
;
a
l
s
Z
n
;
a
a
l
s
n
a
Ket
Z
;
a
l
s
n
a
Z
;
a
l
:
s
n
: Laki-laki
a
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Ada hubungan
....
?
: Tinggal serumah
: Umur tidak diketahui
2) Porsi
: sedang
3) Frekuensi
: 3 x sehari
4) Diet khusus
:-
:-
7) Nafsu makan
) Normal
) Meningkat
( ) Menurun
) Mual
) Muntah
) Stomatitis
8) Keterangan
9) Kesulitan Menelan
) Ya
( ) Tidak
) Ya
( ) Tidak
: 1-8 gelas/hari
2) Jumlah
: 2000 cc
3) Jenis
: Air putih
2. Persepsi/Penatalaksanaan Kesehatan
Klien yakin akan sembuh dari penyakitnya
3. Pola istirahat Tidur
a. Waktu tidur
: tidak menentu
b. Jumlah
: tidak menentu
c. Insomnia
: tidak menentu
: Ya
b. Kebersihan Diri
1) Mandi
: 2x/hr
2) Gosok gigi
: 2x/hr
3) Keramas
4) Potong kuku
c. Aktifitas Sehari-hari
: petani
d. Rekreasi
:-
Aktifitas
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi
Ditempat tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Keterangan
Skor : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : Tergantung tidak mampu
5
Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi
2)
: Lembap, berbentuk
Konsistensi
3) Warna
: cokelat
:-
b. BAK
1) Frekuensi
: tidak menentu
:-
:-
: baik,
: baik
b. Bahasa
: bahasa Indonesia/mamasa
c. Kemampuan membaca
: kurang
d. Tingkat ansietas
:-
e. Perubahan sensori
:-
7. Pola Koping
a. kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
: Ya
:-
: kawin
b. pekerjaan
: petani
c. Kualitas bekerja
: baik
: baik
e. Sistem pendukung
: baik
Pengkajian Fisik
Batas Normal
Hasil Pemeriksaan
Tanda-tanda vital
Tanda-Tanda Vital
CNadi 60-
a. Suhu
: 36, 7oC
b. Nadi
: 80 x/i
c. Tekanan darah
: 110/80 mmHg
24x/menit.
d. Respirasi rate
: 22 x/i
e. Berat badan
: 52 kg
f. Tinggi badan
: 165cm
Suhu 36-37
Pernafasan (Respiratory)
Bentuk
dada
simetri, Inspeksi
1. Bentuk dada
premituslapangan
paru
a. Batuk
:-
b. Sputum : -
: simetris
c. Warna
sonor,
auskultasi
suara
nafas
vesikuler,
suara Palpasi
:-
3. Pola nafas
: baik
lokasi : -
b. Menurun
Lokasi : -
c. Lain-lain
:-
Perkusi
1. Suara perkusi ditimbulkan :
Lainnya : Auskultasi
1. Auskultasi suara nafas
a. Vesikuler di
:-
:-
:-
b. Ronchi,lokasi
:-
Cardiovaskuler
Iktus cordis berada di ICS Inspeksi
5 lebar 1 cm, heart rate Iktus cordis teraba pada : sama dengan nadi dengan Palpasi
frekuensi normal antara
1. Iktus cordis
80-100x/mnitreguler,
:-
Perkusi
1. Pembesaran jantung : 2. Nyeri dada
:-
Auskultasi
( )normal
( ) tambahan :
Jenis
:-
Persyarafan (Neurogical)
Kesadaran compos mentis,
2. GCS
(-),
koordinasi
: 15
Reflek bicep
: (+)
kejang (-)
Reflek tricep
: (+)
Reflek patella
: (+)
Babinsky : (-)
4. Lainnya :
5. Koordinasi gerak : baik
6. Kejang : (-)
7. Perasa :(-)
Gastrointestinal
Abdomen datar, tepi perut dan Inspeksi
umbilicus
tidak
menonjol, 1. Bentuk
: simetris
: tidak menonjol
Abdomen
: tidak ada
Arah alirannya : -
Auskultasi
1. Bunyi peristaltic usus : 5-35 x/mnt
Palpasi
1. Palpasi umum
b. Pembesaran lien
Perkusi
1. Ancitas :
: bebas
3. Kemampuan menggemgam : 5
4. Fraktur : tidak
Lokasi : -
Kulit (Integument)
Warna kulit kemerahan/pigmentasi, akral
: hangat
tidak ada.
3. Turgor
: baik
4. Krepitasi
: tidak ada
5. Oedeme
: tidak ada
Penginderaan
Mata
Mata (penglihatan)
Inspeksi
1. Bentuk mata :
( ) normal,
( ) eksoptalmus
buta warna.
( ) enoftalmus
( ) lainnya
2. Konjungtiva
( ) normal
( ) anemic
( ) infeksi
( ) ikterik
:-
Palpasi
Tekanan intra okuler : Ket : Hidung
Hidung/pembauan
2. Secret hidung
gangguan penciuman.
3. Polip
: jernih
: (-)
Telinga / pendengaran
1. Bibir : normal
4. Lidah : Normal
kesulitan menelan
6. Kelenjar thyroid : tidak teraba
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
SGOT
: 121
SPGT
: 117
Ureum
: 47
Kreatinin
: 1.0
Glukosa Sewaktu
: 128
USG
Lain-lain
D. Terapi
-
E. Analisa Data
No
1
Data
Ds :Klien mengeluh perutnya sakit dan
Penyebab
Tumor abdomen ukuran massa
Masalah
Nyeri
Nosiseptor di serabut
Korteks serebri
Nyeri dipersepsikan
Intoleransi aktivtas
Kelemahan
Nyeri dipersepsikan
RAS teraktivasi
Klien terjaga
Susah tidur
F. Prioritas Masalah
No
Diagnosa Keperawatan
Tanggal
Ditemukan
Nama Perawat
Teratasi
G. Rencana Keperawatan
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
proses penyakit.
berkurang.
Kriteria :
dan skala.
kebutuhan / keefektifan
1. Nyeri hilang/berkurang
2. Wajah klien Nampak
ceria
Rasioanal
2. Berikan tindakan
kenyaman dasar misal:
massage punggung
intervensi.
2. Dapat meningkatkan
relaksasi
keterampilan
penggunaan
keterampilan
control.
manajement nyeri
misalnya relaksasi
napas dalam.
4. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai
indikasi.
4. Analgetik dapat
menghambat stimulus nyeri.
1. Menetapkan
dengan kelemahan.
dengan
kriteria :
beraktivitas
danmemudahkan pilihan
intervensi
1. Klien mengalami
kemajuan dalam
kemampuan/kebutuhan klien
rangsangan berlebihan,
meningkatkan istirahat
3. Tirah baring selama fase akut
3. Jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan
4. Pasien mungkin nyaman
4. Bantu pasien memilih
istirahat/tidur.
kriteria :
menentukan intervensi
selanjutnya.
2. Ciptakan lingkungan
yang menyenangkan.
1. Mengetahui gangguan
TglJam
Implementasi
1. Mengkaji riwayat nyeri
CatatanPerkembangan
S : klien mengatakan nyerinya berkurang
dan skala.
P : intervensidilanjutkan
Tt
manajement nyeri
misalnya relaksasi napas
dalam.
Hasil : klien melakukan
napas dalam ketika nyeri
mulai dirasakan.
4. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi.
5. Hasil : Klien
mengatakan nyeri yang
dirasakan berkurang.
terhadap aktivitas.
tidurnya.
tidurnya.
P : intervensi dilanjutkan.
2. Memberikan lingkungan
tenang.
Hasil : keluarga klien
mengerti dan akan
memberikan lingkungan
yang tenang untuk klien.
3. Menjelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan.
Hasil : klien mengerti
dan mau melaksanakan.
4.
P : intervensidilanjutkan