Anda di halaman 1dari 10

RESUME KEPERAWATAN PADA Ny.

A DENGAN TUMOR ABDOMEN


DI IGD RSUP Dr SARDJITO YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat
Dosen Pembimbing : Linda Widyarani, S.Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

AUDEE CALIDA BATIVIDINTA


3120203657
3C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Resume pada pasien Ny.A dengan Tumor Abdomen di IGD RSUP Dr Sardjito Yogyakata.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas individu Praktik Klinik Maternitas semester V,
pada :

Hari : Senin
Tanggal : 16 Januari 2023
Tempat : IGD RSUP Dr Sardjito

Praktikan

( Audee Calida Batividinta )

Pembimbing Lahan (CI) Pembimbing Akademik

(…………....................) (Linda Widyarani.,S.Kep.,Ns.,M.Kep)


BAB I
KONSEP DASAR

A. Pengertian
Tumor merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
tumbuh terus menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya
serta tidak berguna bagi tubuh. (Alief, 2012).
Tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel dengan
pertumbuhan yang terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2011).
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang
berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan
tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel
tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Secara patologi
kelainan ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi
obstruksi ureter atau vena kava inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan
menentukan struktur yang di bungkusnya tetapi tidak menginvasinya (E. Oswari,
2011).

B. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.
Pembedaan sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan
fungsi aotonomnya dalam pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan
menyebabkan metastasis.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
▪ Karsinogen
▪ Hormone
▪ Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan
makanan yang kurang berserat.
▪ Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma
planoseluler.
▪ Genetic
▪ Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.
C. Manifestasi Klinis
 Hiperplasia
 Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
 Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau
lunak.
 Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
 Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
 Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
 Nyeri
 Anoreksia, mual, muntah.
 Penurunan berat badan.

D. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh
mutasi ganetic dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan
berpopliferasi secar abnormal, mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam
lingkungan sekitar sel tersebut.
Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob karena kemampuan
sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap untuk
oksidasi.
Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang biak
yang membutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi yang
menghasilkan energi dengan jalan katabolisme.
Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan
energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal
dalm mendapatkan bahan-bahan tersebut.
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi
perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar
dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh
darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk
metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah
digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal :
tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase,
pengobatan dan prognosa yang berbeda.

E. PATHWAY
F. Pemeriksaan Penunjang
Prosedur diagnostik yang biasa dilakukan dalam mengevaluasi malignansi meliputi :
▪ Marker tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang tumor atau
oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
▪ Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan
gambaran berbagai struktur tubuh.
▪ CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan
jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.
▪ Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan;
dap[at ,mencakup penggunaan bahan kontras.
▪ Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima,
digunkan untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam tubuh.
▪ Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukan suatu ke
dalam rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy
jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.
▪ Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti
dengan pencitraan yang menjadi tempat berkumpulnya radioisotope.
G. Penatalaksanaan

 Pembedahan

Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni


subtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi.
Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh
harus menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan
apakah pasien harus menjalani prosedur kuratif atau paliatif. Komplikasi yang
berkaitan dengan tindakan adalah injeksi, perdarahan, ileus, dan kebocoran
anastomoisis.
 Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam
pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel
tumor. Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi
yaitu energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
 Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi
tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi
dengan terapi radiasi dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor
dengan fraksi pembelahan yang tinggi ditangani lebih efektif dengan
kemoterapi.
 Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk
kanker dengan menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM)
berupa antibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon,
interleukin.
BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. Pengkajian

1. Pengkajian Primer
a. Airway
Kaji kepatenan jalan nafas, observasi adanya benda asing pada jalan nafass
(bekas muntahan, darah, secret yang tertahan), adanya edema pada mulut,
faring, laring, disfagia,suara stridor atau wheezing yang menandakan
adanya masalah jalan nafas.
b. Breathing
Kaji frekuensi nafas, usaha nafas dan pergerakan dinding, bunyi nafas tambahan,
penggunaan otot bantu nafas, adanya nafas cuping hidung, saturasi oksigen.
c. Circulation
Kaji denyut nadi karotis, tekanan darah,capillary refil time, suhu tubuh,warna
kulit,kelembaban kulit, tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal.
d. Disability
Kaji tingkat kesadaran dengan Glasgow coma scale (GCS),ukuran pupil dan
respon pupil terhadap cahaya.
e. Exposure
Kaji adanya tanda-tanda trauma (lakukan pemeriksaan kepala, leher, dan
ekstermitas pada pasien.

2. Pengkajian Sekunder

a. Identitas pasiendan keluarga (penangguang jawab) : nama, umur, jenis


kelamin, agama,alamat.

b. Riwayat kesehtaan: keluhan utama pasien datang kerumah sakit,lamanya


waktu kejadian sampai pasien dibawa ke rumah sakit.

c. Riwayat penyakit dahulu: harus diketauhi riwayat penyakit baik yang


berhubungan dengan system persyarafan maupun system sistemik lainnya

2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan tumor
abdomen antara lain :
a) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan metabolik bawaan
3. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSA TUJUAN (SLKI) INTERVENSI ( SIKI )


KEPERAWATAN
Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipoglikemia
glukosa darah b.d keperawatan diharapkan (l.03115)
gangguan metabolik kadar glukosa dasar dalam Observasi
bawaan rentan normal dengan 1. Observasi tanda dan
Kriteria Hasil : gejala hipoglikemia
Kestabilan Kadar Glukosa Terapiutik
Darah (L.03022) 2. Pertahankan
1. Kesadaran cukup kepatenan jalan
meningkat (4) napas
2. Mulut kering cukup 3. Pertahankan akses IV
menurun (4) line
3. Lelah/Lesu cukup Edukasi
menurun ( 4) 4. Anjurkan monitor
4. Kadar glukosa dalam kadar glukosa darah
urin sedang (3) Kolaborasi
5. Kolaborasi dalam
pemberian dekstrose
DAFTAR PUSTAKA

Alief. M, dkk, 2010. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FKUI.

Brunner, Suddarth. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.

Carpenito, Lynda Juall.2019. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi
9. Jakarta : EGC

Doenges, ME. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta: EGC.

E. Oswari. 2011. Patofisiologi. Jakarta: Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai