Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN’L’ DENGAN DIAGNOSA ‘TUMOR INTRA

ABDOMEN’ DI RUANGAN OK CENTER DI RSUP DR. WAHIDIN


SUDIROHUSODO MAKASSAR

SUSANTI H. NANI
17.059

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

AKADEMI KEPERAWATAN MAKASSAR


YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR
2020
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
a. Tumor adalah : merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-
sel yangtumbuh terus mennerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringandisekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh. (Kusuma, Budi 2001)
b. Tumor adalah : benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel dengan
pertumbuhanyang terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2000)
c. Tumor adalah : massa padat besar, meninggi dan berukuran lebih dari 2 cm.
( Carwin,Elizabeth.J. 2000)
d. Tumor abdomen : merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang
berbeda-beda,yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami
transformasi dan tumbuh secaraautonom lepas dari kendali pertumbuhan
sel normal, sehingga sel tersebut berbedadari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudahterkelupas dan dapat meluas
ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atauvena kava inferior.
Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan strukturyang di
bungkusnya tetapi tidak menginvasinya.
2. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang
abnormal.Pembedaan sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan
dalam bentuk dan fungsiaotonomnya dalam pertumbuhan, kemampuanya
mengadakan infiltrasi dan menyebabkanmetastasis.Ada beberapa factor yang
dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
a. Karsinogen
b. Hormone
c. Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan
makan makanan yangkurang berserat.
d. Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan
karsinoma planoseluler.
e. Genetik
f. Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.Insiden
Tumor adalah penyakit kedua setelah penyakit kardiovaskuler yang
menyebabkankematian utama di Amerika Serikat. Lebih dari 496.000 orang
amerika meninggal
akibat proses maligna, setiap tahunnya. Memperlihatkan frekuensinya, penye
bab kematian akibat tumor di Amerika Serikat meliputi kanker paru, prostate,
dan area kolorektal pada pria dan pada tumor paru, payudara, dan area
kolorektal pada wanita.(Smelstzer, SuzanneC.2001)
3. Tanda dan gejala
a. Hiperplasia
b. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
c. Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal
darimasenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic
kenyal ataulunak.
d. Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
e. Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
f. Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
g. Nyeri
h. Anoreksia, mual, muntah.
i. Penurunan berat badan.
4. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah
oleh mutasiganetic dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan
berpopliferasi secarabnormal, mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan
dalam lingkungan sekitar seltersebut.
Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob
karenakemampuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim
yang lengkapuntuk oksidasi.
Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang
biak yangmembutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi
yang menghasilkanenergi dengan jalan katabolisme.
Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk
protioplasmadan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat
mengalahkan sel-sel normaldalm mendapatkan bahan-bahan
tersebut.(Kusuma, Budi drg. 2001).
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan
terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi
jaringan sekitar danmemperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah,
melalui pembuluh darahtersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh
untuk membentuk metastase(penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah
digunakan,namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab
tunggal : tetapi lebihkepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn
penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda.(Smelstzer,
Suzanne C.2001).
5. Pemeriksaan Diagnostik
Prosedur diagnostik yang biasa dilakukan dalam mengevaluasi malignansi
meliputi :
a. Marker tumorSubstansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain
yang tumor atau olehtubuh dalam berespon terhadap tumor.
b. Pencitraan resonansi magnetic (MRI)Penggunaan medan magnet dan
sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkangambaran berbagai struktur
tubuh.
c. CT ScanMenggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai
susunan lapisan jaringan untuk memberikan pandangan potongan
melintang.
d. FlouroskopiMenggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan
ketebalan antar jaringan;dap[at ,mencakup penggunaan bahan kontras.
e. UltrasoundEcho dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada
layer penerima,digunkan untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam
tubuh.
f. Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukan
suatu kedalam rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan
dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.
g. Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang
diikutidengan pencitraan yang menjadi tempat berkumpulnya
radioisotope.(Smeltzer,Suzanne C.2001).
6. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya
gasterektonisubtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan
maupun paliasi.Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada
bukti matastatis jauh harus menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi
untuk menentukan apakah pasien harus menjalani prosedur kuratif atau
paliatif. Komplikasi yang berkaitandengan tindakan adalah injeksi,
perdarahan, ileus, dan kebocorananastomoisis.(Smeltzer, Suzanne C. 2001)
b. Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam
pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel
tumor.Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi
radiasi yaitu energytertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
c. Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk
reseksitumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada
kombinasi denganterapi radiasi dengan melawan sel dalam proses
pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang tinggi ditangani lebih
efektif dengan kemoterapi.
d. Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat
untukkanker dengan menstimulasi system imun(biologic response
modifiers/BRM) berupaantibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni,
interferon,interleukin.(Danielle Gale. 2000)
e. Phatway
Karsinogen, hormone, gaya hidup, parasit,
genetikn infeksi, trauma, hipersensitivitas
terhadap obat-obatan

Pembelahan sel
yang abnormal

Tumor primer

Infiltrasi kejaringan sekitar

Perut membesar

Pre op Post op

Luka post op

Keluhan pencernaan Kurangnya


informasi mengenai
prosedur oprasi
Lekas kenyang
Ansietas Nyeri pada luka Adanya post
post op dentre
Nyeri epigastrik
Mual

Nyeri akut
Ketidak seimbangan Peningkatan resiko
Nyeri nutrisi kurang dari infeksi oleh kuman
kebutuhan tubuh
Kerusakan
integritas kulit Resiko
innfeksi
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan merupak dasar proses
keperawatandiperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah klien
agar dapatmemberikan rah kepada tindakan keperawatan.Keberhasilan
keperawatan sanagat tergantung kepada kecermatan dan ketelitiandalam
pengkajian. Tahap pengkajian ini terdiri dari empat komponen antara lain :
pengelompokan data, analisa data, perumusan diagnosa keperawatan.

Data dasar pengkajian klien :

a. Aktivitas istirahat
- Gejala : kelemahan dan keletihan
b. Sirkulasi
- Gejala : palpitasi, nyeri, dada pada pengarahan kerja.Kebiasaan :
perubahan pada TDc.
c. Integritas ego
- Gejala : alopesia, lesi cacat pembedahanTanda : menyangkal, menarik
diri dan marahd.
d. Eliminasi
- Gejala : perubahan pada pola defekasi misalnya : darah pada feces, nyeri
padadefekasi. Perubahan eliminasi urunarius misalnya nyeri atau ras
terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih.Tanda :
perubahan pada bising usus, distensi abdomen.e.
e. Makanan/cairan
- Gejala : kebiasaan diet buruk ( rendah serat, tinggi lemak, aditif bahan
pengawet).
f. Anoreksisa,
- Gejala : mual/muntah.Intoleransi makanan
Perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat, berkuranganya
massaotot.
- Tanda : perubahan pada kelembapan/tugor kulit, edema.
g. Neurosensori
- Gejala : pusing, sinkope.
h. Nyeri/kenyamanan
- Gejala : tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan
ringansampai berat (dihubungkan dengan proses penyakit)
i. Pernafasan
- Gejala : merokok(tembakau, mariyuana, hidup dengan sesoramh yang
merokok.)Pemajanan asbes.
j. Keamanan
- Gejala : pemajanan bahan kimia toksik. KarsinogenPemajanan matahari
lama/berlebihan.
- Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi.
k. Seksualitas
- Gejala : masalah seksualitas misalnya dampak pada hubungan
perubahan padatingkat kepuasan. Nuligravida lebih besar dari usia 30
tahunMultigravida, pasangan seks miltifel, aktivitas seksual dini.
l. Interaksi sosial
- Gejala : ketidakadekuatan/kelemahan sotem pendikung.Riwayat
perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah dukungan, atau
bantuan).
2. Diagnosa Keperawatan
Penentuan diagnosa keperawatan harus berdasarkan analisa data dari
hasil pengkajian, maka diagnosa keperawatan yang ditemukan di kelompokkan
menjadidiagnosa aktual, potensial dan kemungkinan. (Budianna Keliat, 1994,1)
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien
dengan tumorabdomen antara lain :
a. Pre operasi
1) Ansietas b/d perubahan status kesehatan.
2) Nyeri (akut) b/d proses penyakit
3) Resiko tinggi terhadap diare
4) Kurang pengetahuan mengenai prognisis dan kebutuhan pengobatan.
b. Post operasi
1) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
tindakan pembedahan.
2) Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
tindakan operasi.
3) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi.
4) Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
5) Kerusakan intregitas kulit/jaringan berhubungan dengan insisi bedah.
3. Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, dibuat rencana tindakan
untukmengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah klien.(Budianna
Keliat, 1994, 16)
a. Pre operasi
1) Diagnosa 1.
- Dorong klien untukmengungkapkan pikiran dan perasaan.
- Berikan lingkungan terbuka dimanaklien merasa aman
untukmendiskusikan perasaannya.
- Pertahankan kontak seseringmungkin dengan klien.
- Bantu klien/keluarga dalammengenali dan mengklasifikasikanrasa
takut untuk memulaimengembangkan strategi koping.
- Berikan informasi yang akurat
2) Diagnosa 2
- Tentukan riwayat nyerimisalnya lokasi, durasi danskala.
- Berikan tindakan kenyamandasar misal: massage punggungdan
aktivitas hiburan misalnyamusic.
- Dorong penggunaanketerampilan penggunaanketerampilan
manajement nyerimisalnya relaksasi napas dalam.
- Kolaborasi pemberiananalgetik sesuai indikasi.
3) Diagnosa 3
- Kaji tingkat usus dan pantau/catat gerakan usus termasukfrekuensi
konsistensi.
- Dorong masukan cairanadekuat(2000ml/jam)dan peningkatan.
- Berikan makan sedikit tapi seringdengan makanan rendah serat
( bila tidak dikontraindikasi) danmempertahankan kebutuhan protein
karbohidrat.
- Pastikan diet yang tepat hindarimakanan tinggi lemak.
- Pantau pemeriksaan laboratoriumsesuai indikasi.
- Pelunak feces, laksatif, enemasesuai indikasi.
4) Diagnosa 4
- Tinjau ulang denganklien/orang tedekat pemahamandiagnose
khusus, alternative pengobatan dan sifat harapan.
- Tentukan persepsi kliententang kanker dan pengobatankanker.
- Berikan informasi akurat dan jelas dalam cara yang nyatatetapi
sensitive.
- Tinjau ulang
aturan pengobatan khusus dan penggunaan obat yang dijual bebas
- Tinjau ulang denganklien/orang terdekat
pentingnyamempertahankan status nutrisioptimal.
- Anjurkan meningkatkanmasukan cairan dan serta dalamdiet serta
latihan teratur.

b. Post operasi
1) Diagnosa 1
- Pantau tanda-tanda vital dengansering. Periksa balutan lukadengan
sering selama 24 jam pertama terhadap tanda-tandadarah merah
terang dan berlebihan.
- Palpasi nadi periver.
Evaluasi pengisian kapiler turgor kulit, danstatus membrane mukosa.
- Perhatikan adanya edema
- Pantau masukan dan haluaran.
- Pantau suhu tubuh.
2) Diagnosa 2
- Kaji karakteristik nyeri.
- Ukur tanda-tanda vital.
- Ajarkan tehnik relaksasi.
- Ajarkan nafas dalam dan batukyang efektif.
- Penatalaksanaan pemberian obatanalgetik.
3) Diagnosa 3
- Kaji tanda-tanda infeksi dan vitalsign.
- Gunakan tehnik septik danantiseptik.
- Ganti verband.
- Berikan penyuluhan tentang cara pencegahan infeksi.
- Penatalaksanaan pemberian obatantibiotik.
4) Diagnosa 4
- Kaji intake dan out put klien.
- Timbang berat badan sesuai indikasi.
- Identifikasi kesukaan/ketidak sukaandiet dari pasien. Anjurkan pilihan
makanan tinggi protein dan vitaminC.
- Berikan cairan IV.
- Beriakan obat-obat sesuai indikasi.
5) Diagnosa 5
- Pantau tanda-tanda vital perhatikandemam, periksa
luka dengan seringterhadap bengkak insisi berlebihan
- Bebat insisi selama batuk danlatihan napas. Berikan pengikat
atau penyokon untuk pasien gemuk biladi indikasikan
- Gunakan plester kertas untuk balutan sesuai indikasi.Tinjau ulang
nilai laboratorium terhadapanemia dan penurunan albumin serum.
4. Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan intervensi yang tercantum pada
rencanakeperawatan yang menetapkan waktu dan respon klien.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah bagian terakhir dari proses keperawatan semua tahap
proseskeperawatan harus dievaluasi.Hasil asuhan keperawatan dengan sesuai
dengan tujuan yang telah di tetapkan.Evaluasi ini didasarkan pada hasil yang di
harapkan atau perubahan yang terjadi pada klien. Adapun sasaran evaluasi
pada klien dengan tumor abdomen :
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 1995. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi
6. Jakarta : EGC.

Ganong, F. William. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17. Jakarta : EGC.

Marrilyn, E. Doengus. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk


Perencanaandan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3 Jakarta : EGC.

Smelster, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2 Jakarta :


EGC.

Anda mungkin juga menyukai